“Dad, maafkan aku yang selalu merepotkanmu. Aku belum bisa menjadi anak yang berbakti.”Daniel yang berada di dalam sebuah buggy car bersama Jonathan tiba-tiba memegang tangan Jonathan yang berada di sampingnya dan menatapnya dengan dalam. Jonathan sampai terkesiap melihat tangan sang anak yang menggenggamnya seolah meminta dukungan moril darinya. Kata-kata permintaan maaf Daniel terdengar sendu. Entah keberapa kali Daniel meminta maaf pada sang ayah. Hati Jonathan terasa diiris sembilu.“Jadi lelaki jangan melankolis!”Jonathan menyahuti perkataan Daniel tetapi dengan membuang wajahnya ke luar jendela dengan mata yang berkaca-kaca. Dia tak sanggup melihat kondisi Daniel pasca vonis dokter. Sebagai seorang ayah dia berusaha tegar menyikapi takdir pahit tersebut meskipun pada kenyataannya hatinya hancur.“Kau harus cepat sembuh! Kau akan bergabung dengan Masmu di perusahaan,”Jonathan menyemangati Daniel.Daniel hanya mengangguk dengan melemparkan pandangannya pada hamparan padang rump
Cahaya yang bermuasal dari lilin yang disusun sedemikian rupa di atas meja berpendar dengan begitu indahnya, mirip cahaya kunang-kunangan yang semakin menambah suasana malam itu semakin terasa hangat, romantis dan menenangkan. Harum aroma mawar berasal dari lilin aromaterapi ikut menguar, semakin membuat ke dua sejoli yang tengah duduk berhadap-hadapan betah berlama-lama memadu kasih meski hanya dengan membangun sebuah komunikasi verbal yang sederhana dan tatapan penuh mesra. Seorang pramusaji pria dalam balutan seragam hitam-putih dengan model rambut pendek ala tentara menyangga sebuah nampan berisi gelas-gelas kristal dipenuhi minuman berwarna merah cerah dengan tangan kanannya. Dia kemudian menaruh gelas bening tersebut satu per satu di atas meja bundar berdiameter delapan puluh centi meter. “Thanks,” seru Darren pada pramusaji yang berusia menginjak dua puluh tahun tersebut. “You’re welcome Sir,” jawab si pramusaji dengan sedikit membungkukan badan sebagai salam hormat. “Mas, i
Pandangan Salwa menerobos teralis jendela yang terbuka di depan kamarnya yang bernuansa warna merah muda-yang terkesan manis. Beberapa tangkai bunga yang bergerak-gerak ditiup angin malam setidaknya menghibur suasana hatinya yang resah akibat insiden sore tadi saat di istal kuda. Pikirannya bercabang ibarat akar yang menerobos lapisan tanah untuk menyerap air. Dia tengah menggali ingatannya tentang pemuda yang menolongnya beberapa kali. Pemuda itu pergi begitu saja meninggalkannya dibawa dua orang asing yang terlihat menakutkan. Sebuah prasangka buruk bergelayut dalam benaknya. Apakah ke dua orang pria berpostur tubuh tinggi besar mirip binaragawan itu para mafia yang menculik pemuda yang terlihat lemah tadi. Dengan begitu mudahnya mereka membawanya. Beberapa kali Salwa menggelengkan kepalanya, berusaha keras untuk tidak berpikirlewah. (Overthinking) Faktanya dia tak bisa memejamkan matanya karena khawatir mengingat kondisi Daniel yang terlihat sedang sakit dibawa oleh mereka. Per
Jonathan mengulum senyum saat melihat Daniel begitu sumringah melihat kedatangan ke dua sahabatnya. Daniel tidak tahu bagaimana caranya Jonathan membujuk ke dua sahabat putranya tersebut. Jonathan nekad mendatangi ke dua orang tua mereka dan mengatakan kondisi Daniel saat ini serta meminta maaf karena Daniel telah membawa pengaruh buruk pada mereka. Demi sang anak Jonathan rela menyingkirkan harga dirinya. Apapun akan dia lakukan untuk memberikan kebahagiaan sang putra termasuk menukar nyawanya.Penyesalan selalu tumbuh di akhir ketika sebuah peristiwa buruk menimpa dan memberikan sebuah pelajaran yang berharga. Mengurus anak tidak hanya dengan materi semata akan tetapi perhatian dan kasih sayang tetap menjadi prioritas utama. Ketika Jonathan hanya berfokus pada keberhasilan putranya dalam meraih kesuksesan secara materi maka dia sudah mengabaikan satu hal yang teramat penting yaitu perasaan sang anak. Andai harapan hidup Daniel tak lama lagi Jonathan akan memberikan perhatian itu di
Malam ini Kania terjaga dan tak bisa memejamkan matanya karena dia merasa pengap tidur di antara Sahila dan Naufal yang mengapitnya. Yang benar saja mereka tidur seranjang. Sebelumnya Kania memang merasa sangat bahagia bisa menyatukan kembali ke dua orang tuanya.Kehadiran Aruni mengembalikan kembali keutuhan rumah tangga mereka. Ide Kania sangatlah tepat dengan mendatangkan Aruni. Saking bahagia malam ini Kania ingin tidur bersama dengan keduanya. Sayang, ternyata bukan ide bagus karena Kania merasa gerah tidur satu ranjang dengan mereka. Kania lupa jika dia sekarang bukan anak remaja lagi, usianya hampir menyentuh dua puluh tahun seusia Nuha. Saat usia kandungan Arunika empat bulan sewaktu mengandung Nuha, Sahila baru mengandung Kania. Oleh karena itu usia Nuha dan Kania tak terlampau jauh jaraknya.Akhirnya dengan mengendap-endap, Kania berhasil meloloskan diri dari pelukan ke dua orang tuanya dengan nafas yang sedikit terengah-engah. Dia menyatukan ke dua tangan ke dua orang tuany
Seorang MC pria membacakan agenda acara pesta pernikahan Mariyam Nuha dan Darren Dash satu per satu sore itu sembari menunggu kehadiran pengantin wanita yang saat ini masih berada di kamarnya dan para tamu undangan yang masih belum lengkap.“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Good evening everyone. Terima kasih atas perhatiannya. Yang terhormat Bapak Jonathan Dash, Ibu Kinanti Wicaksono dan Ibu Arunika serta para hadirin yang saya hormati.Pertama-tama marilah kita berucap syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, kita bisa menghadiri acara walimatul Ursy atau resepsi pernikahan Mas Darren Dash dan Mbak Mariyam Nuha hari ini.Baiklah saya akan membacakan susunan acara hari ini. Pertama, pembukaan acara dengan pembacaan ayat-ayat suci Alquran yang akan dibacakan oleh seorang qiraat yang ternyata berasal dari keluarga istri, tepatnya adiknya pengantin wanita bernama Salwa.Ke dua, acara selanjutnya akan ada sambutan yang akan dibawakan oleh Pak Jonathan yang te
Seorang wanita cantik mencak-mencak di luar area resort karena tak bisa mengikuti acara pesta pernikahan Darren Dash dan Mariyam Nuha. Untuk mengikuti acara tersebut setiap tamu undangan akan melewati resort dengan penjagaan yang ketat. Pantai di mana menjadi pusat acara berada di belakang resort tersebut.Wanita yang sudah berdandan cantik mirip model Victoria Secret tersebut marah besar karena tidak diijinkan masuk dengan alasan yang tak bisa diterima oleh akal sehatnya.“Saya akan laporkan pada Pak Jonathan karena Anda tidak sopan pada tamu undangan. Kau tahu siapa saya? Saya Tania Anne Sudibyo, kerabat dekat keluarga Jonathan Dash.”Tania memang datang ke pesta pernikahan Darren Dash atas undangan Kinan. Meskipun Tania tidak bisa menjalin hubungan lagi dengan Darren, Kinan tetap menganggap Tania seperti seorang anak, sama seperti sebelumnya. Mengundang mantan bukanlah masalah yang besar, begitu pemikiran Kinan yang sederhana. Dia percaya tak mungkin Tania berbuat hal bodoh seperti
Begitu Darren menutup pintu saat mereka tiba di kamar pengantin Darren mendorong Nuha ke dinding dan menguncinya dengan satu tangannya menyandar ke tembok. Dia menarik tengkuk Nuha, melabuhkan bibirnya pada bibir tebal kekasihnya. Saling beradu nafas teramat dalam untuk menyalurkan rasa rindu yang menggebu saat ini. Tak peduli mereka masih berpakaian pengantin yang lengkap dan tak nyaman.Mereka melakukannya cukup lama kemudian melepaskan tautan mereka saat keduanya kehabisan pasokan oksigen. Saling berpandangan penuh damba.“I love you,” bisik Darren dengan suara serak ke telinga Nuha.Tanpa aba-aba Darren mengangkat tubuh Nuha dan membawanya ke atas ranjang pengantin yang begitu indah. Kelopak bunga mawar putih yang menghias ranjang dengan berbentuk love berhamburan akibat ulah mereka. Nuha mengalungkan tangannya pada leher sang suami dengan tatapan intens. Namun perlahan detik demi detik tatapan itu berubah menjadi kabut gairah. Darren menandai titik-titik wilayah kekuasaan dan ke