Note: Assalamualaikum, Thanks udah baca sampai bab ini gaes. Mudah-mudahan terhibur dan ada hikmah yang bisa dipetik dari perjalanan kisah cinta NUDAR alisa Nuha & Darren. Mohon maaf apabila masih begitu banyak kekurangan dalam novel yang Thor garap, masalah typo, cacat logika, alur dan kefaqiran Thor dalam ilmu agama yang diselipkan dalam novel. Makasih udah ngasih support dan komen positif. Thor jadi makin semangat dalam meneruskan ceritanya. Semoga ke depannya semakin baik. Semoga Allah membalas kemurahan hati dan kebaikan kalian, amin. Allahumma amin.
Di kediaman Aruni, para tamu wanita masih betah berlama-lama mengobrol di sana meski Aruni sudah lebih dulu istirahat di kamarnya. Alwi dan Sarah menemani mereka sembari menikmati kudapan dengan menggelar tikar di teras rumah yang cukup luas, menampung para wanita bertubuh gempal yang mendominasi. Nuha ikut duduk lesehan sembari menunggu Darren yang masih belum juga menampakan batang hidungnya. “Neng Nuha, kapan resepsi nya? Jangan lupa undang kami ya?” seru salah seorang tamu, Euis, wanita paruh baya dalam balutan busana berwarna merah terang. Semua orang tahu jika Nuha sudah menikah termasuk para tetangganya. Meski awalnya mereka tahu jika Nuha menikah dengan Attar bukan Darren. Nuha tersenyum tipis menanggapi wanita tersebut. “Insyaallah, Bu. Doakan saja Ummi lekas sembuh agar acara resepsi pernikahan segera digelar.” Nuha mengambil satu buah pisang goreng yang masih hangat dalam piring yang tersaji di atas tikar kemudian melahapnya. “Eh, Neng Nuha, di mana suaminya? Kok gak
Kania dilarikan ke rumah sakit karena terserang demam tinggi. Untuk sementara waktu Naufal dan Sahila menunda urusan mereka demi kebaikan sang putri tercinta. Sahila merasa menyesal karena tidak memperhatikan putrinya akhir-akhir ini. Dia malah fokus memikirkan dirinya dan perasaannya. Mereka duduk menemani Kania yang tengah tertidur pulas karena sudah ditangani sang dokter. Mereka merasa lega melihat Kania selamat setelah sebelumnya panik karena mendapati Kania pingsan di kamarnya.“Sayang, lekas sembuh. Maafkan Mama yang kurang perhatian,”Sahila berbicara dengan mata yang berkaca-kaca. Tangannya terus mengenggam tangan sang putri dengan perasaan khawatir di sebelah kanannya. Sementara itu Naufal tak beda jauh dengan Sahila, mengenggam tangan kiri Kania di sebelah kirinya. Mereka akan menginap di rumah sakit demi menemani Kania.Sahila merasa menyesal karena tidak memperhatikan kesehatan sang anak. Sahila banyak menghabiskan waktunya dengan geng sosialita, nongkrong di cafe seked
Darren tak bisa menyembunyikan raut bahagianya saat mendengar perasaan hati Nuha padanya. Darren menyingkirkan selimut yang membelit tubuhnya kemudian mendekap Nuha dengan begitu posesif. Dia sangat bersyukur Nuha bersedia menjadi istri dan ibu dari anak-anaknya kelak.Nuha pun hanya bisa pasrah mendapat perlakuan Darren karena tak bisa dipungkiri dirinya pun mulai merasa nyaman berada di sisi sang suami.“Sayang, aku jadi tak sabar ingin segera menjadi seorang ayah,”Darren mengelus perut Nuha hingga membuat jantung Nuha seakan meledak.Untuk memperoleh seorang anak bukankah harus melalui proses pembuahan.Nuha meneguk saliva yang terasa kecut dan seketika dia dihinggapi rasa gugup yang luar biasa. Dia memang bersedia melayani atau memberikan hak suami, akan tetapi dirinya masih merasa gugup dan takut. Nuha bergelut dengan trauma dan takut dosa tak bisa melayani suami.Darren menatap Nuha dengan tatapan yang membingungkan. Nuha mempelajari ekspresi sang suami yang tak terbaca.Tak s
Salah satu hukum alam yang berlaku dalam hidup ialah hukum kausalitas, alias sebab dan akibat. Tak ada api jika tak ada asap. Apa yang kita tuai itulah yang kita tanam. Ketika kau menanam biji semangka maka akan tumbuh buah semangka. Tak mungkin menanam biji semangka berubah menjadi apel saat panen tiba.Daniel Dash merasa jika hukum tersebut tengah menimpanya. Dia merasa sudah banyak melakukan kejahatan pada banyak wanita yang tak berdaya dengan memanfaatkan segala pesona yang dia miliki. Perlahan tetapi pasti sang pencipta tengah mengambil satu per satu kenikmatan yang dia miliki. Daniel Dash telah mengalami peristiwa tak kalah menyakitkan dari apa yang dialami Nuha. Dia mengalami luka tusuk saat diserang preman di lembaga pemasyarakatan hingga mengalami luka yang cukup parah dan dilarikan ke rumah sakit.Kemudian dia diculik, disekap dan ditekan oleh Bik Sumi yang ternyata merupakan nenek dari perempuan yang pernah dia lukai. Saat ini para sahabatnya menjauh karena larangan ke dua
Seringai culas terukir di wajah cantik Kinan tatkala mendapat telepon yang selama ini dia nantikan. Tuhan telah mengabulkan doanya, pikir Kinan.Kinan berharap kedatangan Tania akan mengembalikan Darren pada Darren yang dulu. Darren yang selalu memprioritaskan ibunya daripada istrinya.Pun, kehadiran Nuha telah melukai putra semata wayangnya, Daniel.Alasan utama ialah Kinan tidak suka kehadiran Nuha dalam keluarganya. Sebuah kabar gembira tiba-tiba datang, Tania akan pulang ke Indonesia setelah menyelesaikan kuliahnya mengambil spesialis kedokteran di luar negeri.“Besok adalah hari yang paling aku nantikan. Terima kasih Tania. Mommy yakin kau juga sama masih mengharapkan Darren untuk menjadi pendamping hidupmu. Rasanya tak masuk akal jika Darren begitu saja melupakan dirimu dan cinta kalian yang kalian bangun sudah lama. Mommy yakin, cinta akan menemukan jalan sendiri untuk bersatu. Kau datang tepat waktu. Mommy berharap kau bisa bersatu dengan Darren. Mommy hanya ingin kau lah ya
Senja telah bertandang, Nuha dan Darren kembali ke resort untuk istirahat. Saat malam menjelang seperti biasa Darren akan mengajak Nuha berbincang sebelum tidur, pillow talk untuk mempererat hubungan emosional mereka sebagai suami istri. Terkadang mereka membahas hal kecil hingga hal besar.Nuha masih terlihat masam setelah mendengar pertanyaan Darren soal mengundang Naufal. Nuha tidak polos, dia paham apa yang dimaksud ‘mengundang’. Mengundang yang dimaksud Darren mengandung arti lain yakni menjadikannya sebagai sosok ayah untuk Nuha yang nanti akan bersanding dengan sang ibu.Membayangkan Arunika bersanding dengan Naufal membuat Nuha merasa geram. Bukan tanpa alasan, Nuha begitu marah padanya. Nuha menganggap Hilal ayah kandungnya. Dia tidak rela jika harus melihat sang ibu bersama pria lain selain Hilal. Membayangkannya saja membuat Nuha ingin mengamuk.Darren sama sekali tak marah saat melihat reaksi Nuha mengenai ayahnya. Hal yang wajar Nuha masih merasa kecewa dan merasa dibohon
“Ummi Aruni sangat beruntung ya memiliki putri secantik Mbak Nuha. Pantas saja dapetin cogan sekelas Pak Darren,” seru Adelia seraya mendorong kursi roda Aruni, keluar rumah sekedar berjalan-jalan di sekitar halaman yang dipenuhi banyak pohon rindang. Aruni merasa bosan selalu diam di rumah sepulang dari rumah sakit oleh karena itu dia meminta sang perawat untuk menemaninya jalan-jalan di luar rumah.Kemudian mereka berhenti di samping bangku taman. Adelia duduk di sana menemani Aruni saat Aruni merasa jenuh diam di rumah sedangkan anak-anaknya sibuk memiliki kegiatan di luar rumah.Mendengar komentar Adelia, Aruni hanya menunduk dengan menyematkan senyum tipis. Seperti itulah hidup.Setiap orang hanya bisa berprasangka tanpa mengetahui fakta yang terjadi di lapangan.Adelia tidak tahu apa yang dialami Nuha hingga di titik ini Nuha memperoleh kebahagiaan karena dipersunting oleh sosok pria yang bertanggung jawab dan menyayanginya.Aruni hanya menghela nafas panjang kemudian dia menat
Kinan terlihat syok saat sang dokter mengatakan padanya bahwa putra semata wayangnya kini menderita penyakit leukimia stadium empat. Dalam arti harapan hidupnya cukup singkat.Barangkali pengobatan dan terapi yang dilakukan oleh pasien setidaknya mengurangi sel-sel kanker yang menggerogoti bagian organ tubuh lainnya yang terdampak. Namun kesembuhan ialah sebuah mukjizat.Air mata Kinan terus mengalir deras malam itu, melihat Daniel terbaring di atas ranjang rumah sakit.“Honey, tenanglah! Kau harus berpikir jernih! Dokter hanya memvonis tetapi yang berkuasa di atas segalanya Tuhan, bukan dokter.” Jonathan terus menenangkan Kinan.“Betul, Mom apa yang dikatakan Daddy. Dokter hanya memiliki tugas mengobati akan tetapi kesembuhan hanya Tuhan yang menghendaki.”Nuha ikut bersuara.Sepulang dari pantai dirinya pergi bersama Darren langsung ke rumah sakit meski tubuhnya saat ini tengah sakit karena masuk angin. Tubuhnya juga mulai terserang demam. Namun Nuha tidak menampakan sakitnya karena