Share

154. Bayi itu bernama Mariyam Nuha

Jonathan masih ingat betul gadis cantik yang pernah dia tolong sekitar dua puluh tahun silam.

“Tuan Jonathan,” sapa Aruni dengan tersenyum getir. Aruni menatap Jonathan dengan tatapan yang merana.

“Betul, kau masih mengingatku,”

Jonathan menarik kursi dan duduk di dekat Aruni. “Maaf, aku sudah tua, aku tak bisa berdiri lebih lama. Berbeda denganmu, rasanya tak pernah berubah. Kau terlihat lebih dewasa saja dan agamis.”

Jonathan mengingat Aruni dulu yang belum memakai pakaian tertutup seperti sekarang. Aruni dulu berpakaian terbuka meski masih terlihat sopan dengan rambut panjangnya yang hitam legam mirip putrinya.

“Tentu saja. Kau telah menyelamatkanku dan bayi itu. Aku masih ingat. Hanya saja dulu Tuan masih kurus,” jawab Aruni dengan perasaan yang merasa bersalah dan senang dalam waktu bersamaan. Senang bisa berjumpa dengan pria yang pernah menolongnya dan merasa bersalah karena mengingat pertemuannya dengannya dalam kondisi dia tengah frustrasi.

Jonatham melirik pada Nuha yang te
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
jihan sufyan
lanjut kak...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status