Share

101. Perempuan tanpa nama

Melihat raut wajah Darren yang terlihat syok, Nuha menyentuh lengannya dan mengguncangnya pelan.

“Mas, sebenarnya ada apa?” tanya Nuha tak kalah panik.

“Daniel kritis. Sekarang berada di rumah sakit,” jawab Darren berusaha tenang. “Aku akan ke rumah sakit sekarang. Kau tunggu di rumah,”

“Gak Mas. Aku kepengen ikut,” ucap Nuha ikut bangkit mengikuti suami berjalan menuju ambang pintu.

Darren terdiam sejenak tetapi dia juga tak ingin meninggalkan Nuha di rumah meski hanya ada Bik Sumi dan pelayan yang lainnya.

“Baiklah, ayo!”

Darren menautkan jarinya pada jari Nuha, menuntunnya menuju mobil yang berada di area carport.

Mereka tiba di rumah sakit setengah jam kemudian.

“Kau tunggu di sini ya Sayang,” ujar Darren melepas seatbelt dari tubuh Nuha. Dia menatapnya dalam lalu mengecup keningnya. “Aku hanya sebentar. Jika Daniel sudah masuk ruang perawatan kita bisa ke sana,”

“Iya, Mas, aku akan menunggu di sini. Tapi … aku sebenarnya juga ingin membesuk Daddy. Sayang, rumah sakitnya berbeda,”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status