Share

94. Hentikan Drama Ini

Penulis: Adinasya Mahila
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-18 15:39:18

Lily membelalakkan mata menatap sosok Arsen.

“Paman ke sini untuk menjenguk Mama,” ucap Bryan.

Lily tak berkedip, dia terlalu terkejut hingga hanya memandang Arsen yang masuk.

Thomas yang datang bersama Arsen berjalan ke arah meja lalu meletakkan makanan yang dibawanya, kemudian kembali keluar dari kamar perawatan itu.

“Aku bertemu Arya di lobi, jadi tahu nomor kamar inapmu,” ucap Arsen saat sudah berdiri di samping ranjang Monica.

“Terima kasih kamu sudah datang ke sini,” balas Monica.

Arsen mengangguk pelan. “Bagaimana kondisimu?” tanyanya kemudian.

“Aku baik-baik saja, tidak ada yang perlu dicemaskan,” jawab Monica dengan ekspresi wajah penuh kelegaan.

Arsen menatap sejenak pada Lily yang duduk di sisi ranjang berbeda darinya, lalu kembali mengalihkan tatapan pada Monica.

“Kamu menangis?” tanya Arsen saat melihat mata Monica.

Monica mengusap matanya sambil tersenyum. “Aku hanya terharu karena menantuku mau datang menjenguk.”

Lily terkejut dan langsung menata
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (13)
goodnovel comment avatar
Maftuhatun Ni'mah
can't wait. up lagi kak na
goodnovel comment avatar
Alliya Lailaturahmah
aààaaa.... mauu dong dipaksa ikut ky Lily...
goodnovel comment avatar
🍁Mam 2R🍁
hahaha jangan sampai Arsen sakit kaya Monica
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   95. Pelukan Manja

    Bryan terlihat menarik kursi lalu duduk di samping ranjang Monica, setelah Lily keluar dari ruang perawatan itu.“Mama seharusnya tidak berkata seperti itu,” ucap Bryan . “Lily tidak mungkin mau kembali lagi denganku, jadi jangan membuat situasinya rumit dengan mengatakan dia calon menantu Mama."“Kenapa? Kamu sekarang menyesal, kan?” Emosi Monica tetap tak stabil.Bryan hanya diam.“Kamu memang bodoh! Punya calon istri yang sangat baik tapi disia-siakan,” gerutu Monica.“Mama hanya bisa terus menyalahkan tanpa tahu apa yang aku rasakan,” balas Bryan tak ingin terus dimaki.“Meski Lily baik, tapi tidak pernah bisa dewasa. Dia selalu ingin dimanja, sedangkan aku juga mau diperhatikan,” imbuh Bryan lagi.Monica melotot.“Kamu ini memang lucu. Apa kamu lupa? Lily pernah menemanimu saat sakit sampai menyuapimu makan dan minum obat penuh perhatian?” Monica mengingatkan masa lalu Lily dan Bryan.“Bahkan, Lily terus mengalah. Dia minta maaf saat kamu tidak meminta izin ke papanya saat kalian

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-19
  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   96. Dia Suamiku

    Lily melepaskan pelukannya ke Adhitama. Dia melebarkan senyum lantas berkata," Suamiku juga sangat memanjakanku. Dia sering mengajakku makan enak dan apa yang aku inginkan selalu dia berikan." Lily memandang Adhitama yang hanya mengangguk pelan. "Papa pasti tidak akan percaya, dia kemarin memberiku sebuah helikopter," ujar Lily. “Hm … pantas sekarang kamu lupa dengan papamu sendiri,” balas Adhitama. Lily tertawa kecil, lalu menggeleng sebagai isyarat jika tak mungkin lupa pada sang papa. “Aku tidak lupa, tapi aku sibuk ikut pemilihan direktur di ARS. Doakan aku supaya terpilih, Pa,” ucap Lily penuh harap, “aku juga mau meminta saran, bagaimana cara menjual barang agar bisa menarik banyak pembeli?” tanya Lily kemudian. Adhitama memgangguk-angguk paham lantas membelai pipi Lily. “Jangan berorientasi pada hasil dulu, yang perlu kamu pikirkan adalah cara menawarkan barang itu, tunjukkan ketulusan dan keramahan ke pembeli. Kuasai detail produk itu harus, dan jangan pernah mema

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-20
  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   97. Minum Bersama

    Haris dan Alma terkejut. Mereka sampai membeku beberapa saat. Suami? Lily? Kapan keponakan mereka menikah? Haris menoleh ke Adhitama lalu Risha. Tatapan Haris menuntut jawaban. Dia tahu pria yang diakui Lily sebagai suami itu adalah pemilik ARS Company. Perusahaan besar yang sahamnya diincar banyak orang. Perusahaan yang setiap pebisnis ingin bekerja sama. "Ceritanya panjang, nanti akan aku ceritakan," ucap Adhitama dengan nada datar. Haris masih bingung, dia menatap Risha berharap mendapat jawaban, tapi adik angkatnya itu buru-buru berdiri. "Kamu datang, ayo duduk! Sudah makan belum?" Lily melihat Arsen yang menoleh padanya. Dia tersenyum lalu mengajak pria itu duduk. Lily tak peduli dengan pandangan Haris dan Alma, dia sudah memutuskan untuk memperkenalkan Arsen sebagai suaminya saat mendengar pembantu menyampaikan informasi Arsen datang tadi. Lagipula Haris dan Alma bukan orang asing. Mereka Paman dan Bibi Lily. "Apa kamu sudah makan?" Lily bertanya

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-20
  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   98. Pria Yang Gelisah

    Adhitama menatap tajam Haris. Dia lantas memandang Arsen yang sedang memainkan bibir gelas menggunakan jari telunjuk. "Lily tidak hamil di luar nikah," ucap Adhitama. "Jangan sembarangan menduga." "Maaf! Aku hanya menebak, lagipula bagiku aneh karena kamu bilang pernikahan Lily tidak boleh ada yang tahu," balas Haris. Adhitama tak membalas. Dia memilih membuang muka, kesal. "karena aku Paman Bryan, Lily batal menikah dengan Bryan dan malah menikah denganku. Kami tidak ingin menimbulkan banyak spekulasi di luar." Arsen bicara tanpa menoleh Haris. Dia terus menatap gelas wine miliknya kemudian menyesapnya lagi. Haris tak bisa berkata-kata, hanya mencoba mencerna situasi yang terjadi. Wajah Adhitama muram, sedangkan Arsen dingin. Haris menduga keduanya tidak akur. Haris tahu Lily dan Bryan menjalin hubungan cukup lama. Pernikahan Lily dan Arsen memang terlalu cepat. "Kalau begitu aku akan tutup mulut. Aku juga akan meminta Alma melakukan hal yang sama, kalian tenang sa

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-21
  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   99. Tugas Akhir Part 1

    Di kamar. Lily memeluk Arsen yang sudah berbaring miring di atas ranjang. Dia tidak merasakan Arsen merespon, lantas berusaha mengajak suaminya itu bicara.“Bunda benar-benar lucu, ‘kan? Aku tidak menyangka kalau Bunda punya ide membelikan kita piyama couple seperti ini,” ujar Lily.Arsen masih diam, membuat Lily setengah bangkit dari posisi berbaringnya untuk melihat apakah Arsen sudah tidur atau belum.“Kamu sudah tidur?” tanya Lily memastikan karena Arsen memejamkan mata.“Apa kamu tidak lelah?” tanya Arsen pada akhirnya meski matanya terpejam.Lily meletakkan dagunya di pundak Arsen. “Kenapa kamu jadi berbeda setelah kembali dari minum dengan Papa dan Paman?”“Aku masih sama, itu hanya perasaanmu saja,” balas Arsen, “sekarang tidurlah karena besok akan menjadi hari berat untukmu.”Lily mengamati Arsen yang masih memejamkan mata, akhirnya dia berbaring dengan benar lalu mencoba memejamkan mata juga.***Keesokan harinya. Arsen dan Lily sudah turun ke ruang makan dan siap sarapan be

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-21
  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   100. Cara Apapun Dihalalkan

    Hari itu, suasana ruang divisi pemasaran terasa lebih tegang dari biasanya. Lily duduk di meja kerjanya, mencoba menenangkan diri sambil menyeruput kopi yang baru saja dia buat. Atmosfer di ruangan semakin mencekam. semua mata tertuju pada Lily dan Sonia. Lily merasa jantungnya berdegup kencang. Sejak kemarin, dia agak cemas setelah pihak HRD mengumumkan bahwa tugas akhir mereka dipilih langsung oleh Arsen. 'Dia bahkan tidak memberiku petunjuk.' Lily bergumam di dalam hati. Lily sedikit kecewa. Meskipun dia tahu jika Arsen memberitahunya sama saja dirinya curang. Lily dan kandidat lain diberi tantangan untuk menjual satu paket produk skincare premium terbaru ARS seharga dua juta rupiah per paket. Mereka hanya diberi waktu di pameran lusa. Kandidat yang berhasil menjual paling banyak, dialah yang akan terpilih menjadi direktur. Lily pusing, produk itu sendiri belum resmi diluncurkan, jadi belum dikenal oleh masyarakat luas. Lily masih melamun, sampai Dini mendekat dan mene

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-21
  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   101. Pamer Perhatian

    Sonia berbalik meninggalkan tempat itu, seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Di belakang Sonia, suasana menjadi kacau saat lebih banyak staf mengerubungi Hendra yang masih kesakitan di lantai. 'Dengan menyingkirkan dia dari proses akhir maka sainganku hanya Lily, dia sangat mudah untuk dikalahkan.' gumam Sonia di dalam hati. Sonia berjalan santai kembali menuju ruangannya. Di sana sudah sepi dan hanya tinggal Sherly dan satu orang lagi. Sonia menatap Sherly yang mendekat, wanita itu mengajaknya pulang bersama. "Apa urusanmu sudah selesai?" tanya Sherly. Dia tersenyum penuh arti. "Sudah! Aku harap itu cukup untuk membuatnya tidak bisa mendatangi pameran." Sonia berbicara lirih ke telinga sherly. Mereka sama-sama tersenyum licik. *** Malam hari Arsen baru saja pulang dan langsung pergi ke kamar. Namun, ketika masuk dia tidak mendapati Lily di ruangan itu ataupun di kamar mandi. Arsen lalu pergi ke ruang ganti setelahnya mandi untuk membersihkan diri. Arsen yakin L

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-22
  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   102. Curiga Dengan Apa Yang Terjadi

    Arsen hanya tersenyum tipis. Dia menatap lekat Lily. Arsen menggunakan telunjuknya untuk merapikan helaian rambut Lily yang sedikit berantakan di kening lalu berkata," Kamu sangat mirip dengan anak kecil yang pernah aku kenal di masa lalu." "Anak kecil? Siapa? Keponakanmu? Atau anak temanmu?" Lily bertanya seraya menyerongkan badan untuk merapikan buku di meja. Dia akhirnya meminum seteguk susu itu karena Arsen tak menjawab, dia lalu berdiri mengembalikan buku ke rak. Lily memutar tumit setelah menyusun buku-buku itu ke tempatnya semula, dia menatap Arsen dengan kening yang tiba-tiba berkerut samar. "Oh ... ya kemarin aku melihat Thomas membawa banyak belanjaan dari toko perlengkapan bayi, apa kamu yang menyuruhnya? Untuk siapa? Apa temanmu ada yang akan melahirkan? Atau istrinya?" Lily memberondong Arsen dengan pertanyaan. Dia penasaran ingin bertanya pada Thomas kemarin, tapi sayangnya Sonia lebih dulu datang. Arsen tak menjawab pertanyaan Lily. Dia berdiri lalu memasuk

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-23

Bab terbaru

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   124. Overprotektif

    Hari itu Lily diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Namun, bukannya senang. Lily tampak murung. Dia sama sekali tak bicara pada Arsen sejak masuk mobil. Lily terus menatap keluar jendela, dia memikirkan pesan Bryan yang membuatnya terbebani. Ya. Ibunda Arsen. Lily memang tidak pernah mendengar sedikitpun tentang wanita yang melahirkan suaminya itu. Bahkan, namanya pun tidak pernah Arsen sebut. "Ada masalah?" Arsen menyentuh tangan Lily saat mobilnya berhenti di lampu merah. Arsen mengamati Lily sejak keluar dari rumah sakit. Dia merasa ada yang aneh tapi tidak berpikir macam-macam. Dokter bilang wanita hamil sering mengalami perubahan suasana hati yang cukup drastis. Mungkin Lily sedang mengalami hal itu. "Ada yang kamu inginkan? Makanan? Kita beli sebelum sampai rumah." Arsen menawari Lily. Dia melepas genggaman tangannya dari Lily saat lampu lalu lintas berubah warna menjadi hijau. 'Aku ingin kamu menceritakan tentang keluargamu.' Lily menoleh Arsen.

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   123. Semua Tentang Suamiku

    Beberapa saat kemudian dokter akhirnya datang ke kamar rawat Lily membawa mesin USG seperti apa yang Arsen minta. Dokter tampak sungkan, seumur hidupnya berkarir menjadi dokter kandungan, tidak pernah sekalipun dia merasa tertekan seperti ini saat melakukan pemeriksaan. Dokter itu mulai melakukan pemeriksaan kandungan dengan menyentuhkan alat USG di perut bagian bawah Lily. Tangannya menggeser alat itu pelan dengan tatapan tertuju pada monitor. “Janinnya normal sesuai usianya, ukuran panjang dan beratnya juga sesuai,” kata dokter menjelaskan. Arsen dan yang lain memerhatikan monitor. Mereka melihat bayangan kecil berbentuk seperti kacang di lingkaran besar yang terdapat di sana. “Di usia kandungan yang masih sangat muda, sebaiknya hindari stres dan jangan melakukan pekerjaan terlalu berat,” kata dokter memberi penjelasan. Dokter juga memberitahu apa yang boleh dan tidak boleh Lily lakukan selama kehamilan trimester pertama ini. “Bagaimana dengan pusing yang membuatnya s

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   122. Menantumu Keren

    Bryan terpengaruh ucapan Sonia, tapi dia tetap tak mau bicara dengan wanita itu dan memilih pergi. Bryan memiliki rencana. Dia tidak bisa membiarkan Arsen begitu saja. Apalagi Bryan tahu bagaimana sifat Arsen dari cerita orang tuanya. Dia masuk ke dalam mobil lalu duduk di belakang kemudi. Bryan diam beberapa saat, sebelum tiba-tiba saja mengamuk dan memukul setir bertubi. "Kenapa bisa dia yang menikahi Lily?" ucap Bryan frustrasi. Bryan tidak rela karena dia tahu Lily dulu begitu mencintainya. Sementara itu, Sonia memilih masuk ke dalam apartemen Bryan. Dia kaget melihat tempat itu berantakan. Sonia tergelak ironi. Dia duduk dengan senyum tak percaya menghiasi wajahnya. Mungkinkah Bryan baru saja mengamuk? Apa Bryan sangat marah karena tahu Lily sudah menikah? Sonia memukul sofa dengan tangannya yang terkepal. "Bagaimana bisa Lily menikah dengan laki-laki berkuasa seperti Pak Arsen? Apa hebatnya Lily?" geram Sonia. "Dia hanya beruntung karena terlahir di kelu

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   121. Tak Bisa Menerima

    Di rumah sakit Lily membiarkan Risha bercerita banyak hal tentang kehamilan. Dia sesekali menanyakan hal yang belum dipahami. "Nanti kamu bisa bertanya lebih jelas ke dokter kandunganmu," ucap Risha. Lily tersenyum lantas mengangguk dan menyentuh permukaan perutnya. Di saat itu, pintu kamar rawat Lily terbuka. Hingga membuat Lily dan Risha menoleh bersamaan. "Papa," lirih Lily. Dia menatap Adhitama yang datang dengan mata berkaca-kaca. Lily lagi-lagi menangis saat Adhitama mendekat dan langsung memeluknya. "Kamu baik-baik saja 'kan?" Adhitama berbisik ke telinga Lily. "Aku baik, papa akan segera punya cucu," balas Lily. Adhitama mengusap punggung Lily seraya mengangguk. Dia perlahan melonggarkan pelukan lalu mengusap pipi Lily. "Jaga kesehatanmu," kata Adhitama. Lily diam mencoba membaca pikiran Adhitama. Kenapa Adhitama bersikap biasa? Bukankah apa yang ingin Adhitama tutupi selama ini akhirnya terbongkar? "Papa pasti sudah tahu kalau .... " "Arsen

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   120. Sangat Bahagia

    Lily tersenyum canggung. Dia meletakkan ponselnya kembali ke nakas lalu menatap Arsen dengan wajah memelas."Aku penasaran apa yang terjadi di luar, berapa banyak orang yang sudah tahu kalau kita sudah menikah," kata Lily.Arsen mendekat lalu duduk di ranjang Lily. Dia memandang perut Lily yang masih datar kemudian beralih menatap wajah istri kecilnya itu."Jangan memikirkan hal itu. Tidak usah peduli seandainya banyak gunjingan di luar nanti. Sekarang fokus saja pada kesehatanmu dan bayi kita." Arsen bicara dengan sangat lembut.Lily mengangguk, dia membuka tangan kanannya yang tidak terpasang selang infus."Mau peluk!" Pintanya manja.Arsen tertawa, lantas mendekat dan merengkuh tubuh Lily ke dalam dekapannya."Kamu mau makan apa? Bukankah ibu hamil sering meminta yang aneh-aneh?" bisik Arsen dengan senyum bahagia di wajahnya. ***Di luar kamar.Risha berjalan cepat di koridor rumah sakit menuju ruang inap Lily.Sesampainya di ruang inap Lily, Risha melihat Lily yang duduk bersanda

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   119. Memberiku Keluarga

    Lily perlahan menjauhkan kelopak mata, dia merasa seluruh badannya lemas bahkan tubuhnya terasa mengambang di udara. Lily menoleh ke samping, matanya seketika berkaca-kaca melihat Arsen tertidur dengan posisi duduk di dekatnya. Air mata Lily menetes, dia belum sempat mengusapnya saat Arsen tiba-tiba bangun dan menatap padanya. Arsen kaget, mencondongkan badannya mendekat pada Lily lalu mengusap lembut kepala istrinya itu. "Ada yang sakit?" tanyanya melihat Lily menangis. Arsen hendak menekan bel yang ada di sisi ranjang pesakitan untuk memanggil perawat, tapi Lily lebih dulu mencegah. "Aku baik-baik saja, aku ingin berdua denganmu dulu." Lily tersenyum melihat Arsen menurutinya dengan menjauhkan tangan dari bel itu. Dia balas meremat jari tangan Arsen saat pria itu menautkan jemari mereka. "Jam berapa ini?" tanya Lily. "Satu malam," balas Arsen. Dia mencium punggung tangan Lily, lantas menunjukkan senyuman di wajah tampannya. "Terima kasih," ucap Arsen. Lily mengerutkan

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   118. Kondisi Lily

    Arsen menggertakkan gigi. Dia mendorong Anthony agar menjauh dari istrinya. "Jangan sentuh istriku!" Arsen memperingatkan lagi. Dia mengangkat tubuh Lily lalu menggendong istrinya itu pergi dari rumah Diana. Arsen menuju mobil lalu membaringkan Lily di kursi belakang. Dia kemudian berjalan memutar ke sisi pintu satunya. Arsen memakai pahanya sebagai bantalan kepala Lily. "Cepat ke rumah sakit!" Titahnya ke sopir. Arsen memeluk kepala Lily, memegang erat tangan istrinya itu mencoba untuk tetap tenang. "Aku mohon jangan sakit aku mohon," bisik Arsen ke telinga Lily. Sementara itu di dalam rumah Diana tampak bingung. Dia menatap ke arah Arsen membawa Lily pergi lalu memandang Anthony. "Arsen dan Lily..., mereka suami istri? Bagaimana mungkin," ucap Diana yang masih tak percaya. Anthony tak menjawab dan hanya bisa membuang napas kasar. "Jelas-jelas keluarga Mahesa belum menikahkan putrinya." Diana bicara lagi, lalu memandang Anthony yang masih mematung di tempatnya

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   117. Dia Istriku!

    Arsen mengambil kertas dan amplop dari tangan Lily. Dia memandangnya kemudian berkata,"Aku akan mencarikan informasi tentang pengawalmu itu sebisaku." Lily mengangguk dan berkata, “Terima kasih. Aku bisa mengandalkanmu." Lily lantas berdiri dari duduknya, tetapi tiba-tiba tubuhnya limbung dan hampir terjatuh jika Arsen tidak segera berdiri lalu memegangi tangannya. “Kamu kenapa?” tanya Arsen sambil menatap wajah Lily. “Tidak tahu, tiba-tiba saja agak pusing,” jawab Lily sambil memijat keningnya. “Bagaimana kalau ke dokter untuk memastikan kondisimu?” tanya Arsen lalu mengajak Lily duduk lagi. “Tidak, tidak perlu,” tolak Lily. “Bukankah waktu kecil kamu sering keluar masuk rumah sakit? Bagaimana kalau kondisi tubuhmu memang tidak baik?” tanya Arsen untuk meyakinkan Lily agar mau menemui dokter. “Itu beda,” sanggah Lily, “dulu aku keluar masuk rumah sakit karena Kakek Buyut berbohong. Dia menekan dokter yang merawatku agar memberi diagnosa kanker darah padaku. Dia mela

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   116. Mencari Pengawalku

    Lily diam memandangi ponselnya setelah Diana menutup panggilan itu. Dia menoleh ke arah dalam, bibirnya cemberut memikirkan jika masuk sekarang Risha pasti akan menggodanya lagi. Lily memilih pergi ke teras samping, dia duduk di kursi dan mencoba mengirim pesan untuk Arsen. [ Apa sudah selesai bermain golf? Apa kamu mau menyusulku ke rumah Papa? ] Lily menunggu beberapa saat. Bukannya pesan balasan dari Arsen yang dia terima, tapi malah pesan dari Diana yang mengirimkan peta lokasi rumahnya. Lily belum berani membuka pesan itu karena belum mengambil keputusan menerima atau menolak undangan wanita itu. Dia masih menunggu balasan dari Arsen, hingga orang yang ditunggu-tunggunya itu akhirnya membalas. [ Aku baru saja pulang dan baru selesai mandi ] Lily tersenyum. Kata 'mandi' membuatnya membayangkan hal yang tidak-tidak. "Sepertinya otakku sudah konslet," gumam Lily. Dia menggeleng untuk menarik kesadarannya. [ Aku akan datang ke sana untuk menjemputmu saja, mau pula

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status