Share

102. Curiga Dengan Apa Yang Terjadi

last update Huling Na-update: 2025-04-23 10:24:23

Arsen hanya tersenyum tipis. Dia menatap lekat Lily.

Arsen menggunakan telunjuknya untuk merapikan helaian rambut Lily yang sedikit berantakan di kening lalu berkata," Kamu sangat mirip dengan anak kecil yang pernah aku kenal di masa lalu."

"Anak kecil? Siapa? Keponakanmu? Atau anak temanmu?" Lily bertanya seraya menyerongkan badan untuk merapikan buku di meja.

Dia akhirnya meminum seteguk susu itu karena Arsen tak menjawab, dia lalu berdiri mengembalikan buku ke rak.

Lily memutar tumit setelah menyusun buku-buku itu ke tempatnya semula, dia menatap Arsen dengan kening yang tiba-tiba berkerut samar.

"Oh ... ya kemarin aku melihat Thomas membawa banyak belanjaan dari toko perlengkapan bayi, apa kamu yang menyuruhnya? Untuk siapa? Apa temanmu ada yang akan melahirkan? Atau istrinya?" Lily memberondong Arsen dengan pertanyaan. Dia penasaran ingin bertanya pada Thomas kemarin, tapi sayangnya Sonia lebih dulu datang.

Arsen tak menjawab pertanyaan Lily. Dia berdiri lalu memasuk
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (11)
goodnovel comment avatar
Dinar kasih 1205
curang dan kotor cara sonia menginginkan kedudukan sampai hati mencekakai orang lain
goodnovel comment avatar
Yessy Susanti
hmmm knp blm Mao jjur sih Ars spa lu sbnr ny.. nahhh lhoo Pa CEO gmn nih istri lu Mao mntut ktny xixiiii
goodnovel comment avatar
zhe zhe
up yang banyak kk
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   103. Terkunci

    Lily tak mendengar Arsen menjawab, dia lantas bicara lagi. “Kalau ARS tidak memiliki prosedur keselamatan, lalu bagaimana nasib pekerja di sini? Harusnya sebagai CEO Anda mengawasi dengan ketat agar karyawan merasa aman dalam bekerja.” Lily masih tidak mendengar suara Arsen. Dia menarik napas dalam-dalam, mengembuskannya pelan lalu berbicara dengan nada lebih lembut. “Hendra, salah satu kandidat di tahap akhir pemilihan direktur bersamaku dan Sonia, dia tiba-tiba kecelakaan sampai patah tulang. Kepala HRD bilang dia tersandung kabel di gudang,” ucap Lily. Di ruang kerjanya, Arsen sedang memeriksa berkas yang baru saja Thomas berikan. Bahkan sekretarisnya itu masih berdiri di depan meja kerjanya. Arsen bergegas meninggalkan pekerjaannya hanya demi menerima panggilan Lily. Namun, Lily malah marah-marah dan memanggilnya menggunakan sebutan 'Anda'. "Apa kamu mendengarkanku?" Suara Lily semakin rendah. “Akan kuminta Thomas untuk menyelidiki,” ucap Arsen. Lily tersenyum

    Huling Na-update : 2025-04-23
  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   104. Ada Yang Sengaja

    Lily lelah terus menggedor pintu. Dia mencoba tenang, dia yakin akan ada orang yang datang ke sana karena kamar mandi itu bukan kamar mandi yang jarang digunakan. "Kenapa aku bodoh meninggalkan ponselku di tas," sesal Lily. Dia bahkan melepas jam tangannya hingga tidak tahu pukul berapa saat ini. Lily bersandar pada dinding. Dia tahu tidak mungkin pintu kamar mandi itu terkunci sendiri. "Aku akan membalasmu, lihat saja nanti!" Ucap Lily. Dia menatap ke arah pintu dan menggedornya kembali berharap ada yang mendengar. Di luar kamar mandi, Sherly tampak tersenyum setelah melakukan tugas dari Sonia. Dia berjalan santai untuk kembali ke ruangan. Namun, Sherly tanpa sengaja bertemu dengan staf lain di koridor. Wajahnya berubah panik tapi dia segera menyembunyikannya. "Kamu mau ke toilet?" tanya Sherly ke staff itu. "Iya." Si staff menjawab. "Toiletnya rusak," kata Sherly, memberikan informasi palsu. "Tapi di dalam ada tiga bilik, mana mungkin rusak semua?" Sherly gugup, tapi cep

    Huling Na-update : 2025-04-24
  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   105. Tugas Akhir Part 2

    Pintu akhirnya terbuka setelah petugas mencongkelnya. Lily tampak lega, dia lalu keluar dan menatap pada Dini kemudian tasnya yang ada di tangan sahabatnya itu. Dini lantas buru-buru memberikan tas itu ke tangan Lily lalu berkata, "Ayo jangan buang-buang waktu, kamu bisa terlambat." Lily mengangguk, dia berjalan buru-buru sambil merogoh ponsel di dalam tasnya. Lily semakin panik melihat jam yang ada di layar benda pipih itu. Dia kemudian menelepon kontak pertama yang ada di ponselnya. "Pa, bantu aku! Tolong kirim Patwal ke ARS." *** Di ruangan Arsen. Arsen masih sibuk bekerja di ruangannya. Dia mendengar ketukan pintu bersamaan dengan suara Thomas. Arsen lantas mengizinkan sekretarisnya itu masuk. "Pak, ini data yang Anda minta kemarin," kata Thomas. "Taruh dulu!" jawab Arsen tanpa memandang Thomas. "Baik." Thomas mendekat ke meja Arsen lalu meletakkan berkas itu. "Begini Pak, saya mau melapor. Untuk masalah yang Nona Lily bilang, itu .... " Thomas menjeda

    Huling Na-update : 2025-04-24
  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   106. Bantuan Tak Terduga

    Sonia meninggalkan Sherly begitu saja. Dia kembali ke stand-nya dengan muka masam. Sonia mengecek ponselnya. Dia menunggu bantuan seperti yang Bryan janjikan. "Ke mana dia?" Sonia menggerutu karena Bryan tidak membalas pesannya. "Apa dia akan mengkhianatiku?" Sonia masih larut dengan rasa kesal saat tiba-tiba saja ada seorang wanita paruh baya mendekat ke stand miliknya. "Permisi, apa saya boleh mencoba produk ini?" tanya wanita itu sopan. Sonia menoleh dan memandang wanita itu dari ujung kepala sampai kaki. Setelah itu membuang muka dan berkata," Kalau mau coba produk gratis, antri!" Wanita itu tampak diam dan kecewa. Apa hanya karena penampilannya yang sederhana dia diperlakukan kurang sopan?Wanita itu memilih pergi dari stand Sonia. Di sisi lain, sudah hampir satu jam dan Lily baru berhasil menjual lima paket skincare. Lily fokus melayani para pengunjung yang datang dan pergi hanya untuk mencoba tanpa membeli. Dia mulai berkecil hati saat menatap ke stand m

    Huling Na-update : 2025-04-24
  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   107. Hari Berat Telah Lewat

    Lily memandang Diana dengan raut muka terkejut. Dia menoleh Juna dan Dini yang wajahnya juga sama-sama kaget. Diana ini, sepertinya bukan orang biasa. "Pokoknya cepat! Mama tidak punya banyak waktu." Lily merasa tak enak hati karena Diana malah seperti menekan orang yang dihubungi. "Tapi Ma, bagaimana caranya?" Suara orang yang Diana hubungi terdengar jelas. Lily yang awalnya lega menjadi khawatir lagi. Dia tersenyum kecil saat Diana menatapnya. Beberapa saat kemudian Lily mendengar Diana menjawab dengan sedikit memaksa. "Pokoknya gunakan pengaruhmu," jawab Diana. Dia memandang Lily lalu menoleh sedikit dan suaranya berubah berbisik. "Seseorang yang Mama ceritakan sedang butuh bantuan," ucap Diana tak ingin mendapat penolakan. Diana mengangguk dan tersenyum. Wanita itu mematikan panggilan lalu meraih tangan Lily setelah menyimpan ponselnya kembali ke dalam tas. Diana memberi semangat ke Lily. "Tenang saja aku akan membuatmu menang dari gadis sombong itu,

    Huling Na-update : 2025-04-25
  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   108. Hasil

    Lily tersenyum, dia menarik dasi Arsen hingga wajah mereka semakin dekat. Lily mendaratkan ciuman ke bibir Arsen dengan sangat lembut meski hanya sekilas. "Kamu tidak tahu apa yang aku alami sebelum meminta bantuan Papa, pikiranku kosong. Aku takut gagal dan hanya Papa yang aku ingat saat itu," ucap Lily. Arsen menegakkan badan, keningnya berkerut mendengar penjelasan Lily. "Apa yang terjadi padamu?" "Aku terkunci di dalam kamar mandi," balas Lily. Arsen terkejut hingga hanya bisa menatap lekat pada Lily. "Terkunci?" Wajah Arsen berubah khawatir. Lily menganggukkan kepala. "Iya," jawabnya lirih. "Ulah Sonia?" terka Arsen. Lily tak menjawab. Namun, Ekspresi istri kecilnya itu sudah menjelaskan semuanya. Rahang Arsen mengetat, dia membuang muka dan tanpa sengaja malah melihat tangan kanan Lily. Arsen meraih tangan Lily. Wajahnya menggelap melihat tangan Lily memar. "Ah ... ini, aku tadi mengetuk pintu berkali-kali tanpa sadar," ucap Lily. Dia hendak menari

    Huling Na-update : 2025-04-25
  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   109. Tuan Putri Tak Manis lagi

    Kepala HRD juga tim tampak kaget melihat Lily dan Sonia bertengkar. Salah satu staf meminta mereka untuk berhenti dan bersikap sopan. "Maaf tapi aku sudah tidak bisa diam karena banyak sekali kejahatan yang sudah dia lakukan," kata Lily. "Hari ini aku akan membongkar semuanya dan aku pastikan dia akan mendapatkan balasan setimpal," imbuh Lily lantas memulas seringai dengan tatapan mencibir ke Sonia. Saat Lily baru saja selesai bicara, tiba-tiba saja Thomas datang dan membuat semua orang yang ada di sana terkejut. "Pak Arsen ingin kalian semua datang ke ruang rapat di lantai lima." Sonia syok mendengar ucapan Thomas, apalagi dia melihat Lily bersikap santai dan masih menatapnya dengan senyum penuh cibiran. Orang-orang bergegas keluar dari sana setelah Thomas pergi, hingga hanya menyisakan Lily dan Sonia. Lily berdiri, dia menghadang langkah Sonia yang hendak pergi dengan ucapannya. "Kamu tahu Sonia? Aku belajar banyak hal darimu, bahwa menjadi putri konglomerat itu mer

    Huling Na-update : 2025-04-26
  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   110. Puas

    Semua orang terkejut mendengar pengakuan Lily. “Saya tidak punya pilihan lain selain memakai patwal agar tidak terlambat setelah dicurangi,” ujar Lily lagi. Thomas menoleh pada Arsen yang duduk bersandar dengan kedua jemari tangan saling bertautan. Lalu Thomas menatap ke petugas kebersihan yang menolong Lily. “Apa benar yang dikatakan Lily kalau dia dikunci di kamar mandi?” tanya Thomas untuk memperjelas pernyataan yang Lily sampaikan. “Betul, Pak. Saya memang menemukan Mbak Lily terkunci di kamar mandi, saya tidak bisa membukanya sendiri, jadi pergi meminta tolong ke petugas perbaikan,” jawab petugas kebersihan. Arsen masih diam, tatapan matanya begitu tajam menelisik setiap ekspresi wajah semua orang yang ada di ruangan itu. “Cek rekaman Cctv di sepanjang koridor menuju toilet dan lihat siapa yang ada di sana sebelum Lily ditemukan terkunci di kamar mandi,” perintah Thomas. Petugas keamanan langsung melakukan perintah Thomas. Semua orang menunggu, Lily melirik pada S

    Huling Na-update : 2025-04-26

Pinakabagong kabanata

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   123. Semua Tentang Suamiku

    Beberapa saat kemudian dokter akhirnya datang ke kamar rawat Lily membawa mesin USG seperti apa yang Arsen minta. Dokter tampak sungkan, seumur hidupnya berkarir menjadi dokter kandungan, tidak pernah sekalipun dia merasa tertekan seperti ini saat melakukan pemeriksaan. Dokter itu mulai melakukan pemeriksaan kandungan dengan menyentuhkan alat USG di perut bagian bawah Lily. Tangannya menggeser alat itu pelan dengan tatapan tertuju pada monitor. “Janinnya normal sesuai usianya, ukuran panjang dan beratnya juga sesuai,” kata dokter menjelaskan. Arsen dan yang lain memerhatikan monitor. Mereka melihat bayangan kecil berbentuk seperti kacang di lingkaran besar yang terdapat di sana. “Di usia kandungan yang masih sangat muda, sebaiknya hindari stres dan jangan melakukan pekerjaan terlalu berat,” kata dokter memberi penjelasan. Dokter juga memberitahu apa yang boleh dan tidak boleh Lily lakukan selama kehamilan trimester pertama ini. “Bagaimana dengan pusing yang membuatnya s

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   122. Menantumu Keren

    Bryan terpengaruh ucapan Sonia, tapi dia tetap tak mau bicara dengan wanita itu dan memilih pergi. Bryan memiliki rencana. Dia tidak bisa membiarkan Arsen begitu saja. Apalagi Bryan tahu bagaimana sifat Arsen dari cerita orang tuanya. Dia masuk ke dalam mobil lalu duduk di belakang kemudi. Bryan diam beberapa saat, sebelum tiba-tiba saja mengamuk dan memukul setir bertubi. "Kenapa bisa dia yang menikahi Lily?" ucap Bryan frustrasi. Bryan tidak rela karena dia tahu Lily dulu begitu mencintainya. Sementara itu, Sonia memilih masuk ke dalam apartemen Bryan. Dia kaget melihat tempat itu berantakan. Sonia tergelak ironi. Dia duduk dengan senyum tak percaya menghiasi wajahnya. Mungkinkah Bryan baru saja mengamuk? Apa Bryan sangat marah karena tahu Lily sudah menikah? Sonia memukul sofa dengan tangannya yang terkepal. "Bagaimana bisa Lily menikah dengan laki-laki berkuasa seperti Pak Arsen? Apa hebatnya Lily?" geram Sonia. "Dia hanya beruntung karena terlahir di kelu

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   121. Tak Bisa Menerima

    Di rumah sakit Lily membiarkan Risha bercerita banyak hal tentang kehamilan. Dia sesekali menanyakan hal yang belum dipahami. "Nanti kamu bisa bertanya lebih jelas ke dokter kandunganmu," ucap Risha. Lily tersenyum lantas mengangguk dan menyentuh permukaan perutnya. Di saat itu, pintu kamar rawat Lily terbuka. Hingga membuat Lily dan Risha menoleh bersamaan. "Papa," lirih Lily. Dia menatap Adhitama yang datang dengan mata berkaca-kaca. Lily lagi-lagi menangis saat Adhitama mendekat dan langsung memeluknya. "Kamu baik-baik saja 'kan?" Adhitama berbisik ke telinga Lily. "Aku baik, papa akan segera punya cucu," balas Lily. Adhitama mengusap punggung Lily seraya mengangguk. Dia perlahan melonggarkan pelukan lalu mengusap pipi Lily. "Jaga kesehatanmu," kata Adhitama. Lily diam mencoba membaca pikiran Adhitama. Kenapa Adhitama bersikap biasa? Bukankah apa yang ingin Adhitama tutupi selama ini akhirnya terbongkar? "Papa pasti sudah tahu kalau .... " "Arsen

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   120. Sangat Bahagia

    Lily tersenyum canggung. Dia meletakkan ponselnya kembali ke nakas lalu menatap Arsen dengan wajah memelas."Aku penasaran apa yang terjadi di luar, berapa banyak orang yang sudah tahu kalau kita sudah menikah," kata Lily.Arsen mendekat lalu duduk di ranjang Lily. Dia memandang perut Lily yang masih datar kemudian beralih menatap wajah istri kecilnya itu."Jangan memikirkan hal itu. Tidak usah peduli seandainya banyak gunjingan di luar nanti. Sekarang fokus saja pada kesehatanmu dan bayi kita." Arsen bicara dengan sangat lembut.Lily mengangguk, dia membuka tangan kanannya yang tidak terpasang selang infus."Mau peluk!" Pintanya manja.Arsen tertawa, lantas mendekat dan merengkuh tubuh Lily ke dalam dekapannya."Kamu mau makan apa? Bukankah ibu hamil sering meminta yang aneh-aneh?" bisik Arsen dengan senyum bahagia di wajahnya. ***Di luar kamar.Risha berjalan cepat di koridor rumah sakit menuju ruang inap Lily.Sesampainya di ruang inap Lily, Risha melihat Lily yang duduk bersanda

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   119. Memberiku Keluarga

    Lily perlahan menjauhkan kelopak mata, dia merasa seluruh badannya lemas bahkan tubuhnya terasa mengambang di udara. Lily menoleh ke samping, matanya seketika berkaca-kaca melihat Arsen tertidur dengan posisi duduk di dekatnya. Air mata Lily menetes, dia belum sempat mengusapnya saat Arsen tiba-tiba bangun dan menatap padanya. Arsen kaget, mencondongkan badannya mendekat pada Lily lalu mengusap lembut kepala istrinya itu. "Ada yang sakit?" tanyanya melihat Lily menangis. Arsen hendak menekan bel yang ada di sisi ranjang pesakitan untuk memanggil perawat, tapi Lily lebih dulu mencegah. "Aku baik-baik saja, aku ingin berdua denganmu dulu." Lily tersenyum melihat Arsen menurutinya dengan menjauhkan tangan dari bel itu. Dia balas meremat jari tangan Arsen saat pria itu menautkan jemari mereka. "Jam berapa ini?" tanya Lily. "Satu malam," balas Arsen. Dia mencium punggung tangan Lily, lantas menunjukkan senyuman di wajah tampannya. "Terima kasih," ucap Arsen. Lily mengerutkan

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   118. Kondisi Lily

    Arsen menggertakkan gigi. Dia mendorong Anthony agar menjauh dari istrinya. "Jangan sentuh istriku!" Arsen memperingatkan lagi. Dia mengangkat tubuh Lily lalu menggendong istrinya itu pergi dari rumah Diana. Arsen menuju mobil lalu membaringkan Lily di kursi belakang. Dia kemudian berjalan memutar ke sisi pintu satunya. Arsen memakai pahanya sebagai bantalan kepala Lily. "Cepat ke rumah sakit!" Titahnya ke sopir. Arsen memeluk kepala Lily, memegang erat tangan istrinya itu mencoba untuk tetap tenang. "Aku mohon jangan sakit aku mohon," bisik Arsen ke telinga Lily. Sementara itu di dalam rumah Diana tampak bingung. Dia menatap ke arah Arsen membawa Lily pergi lalu memandang Anthony. "Arsen dan Lily..., mereka suami istri? Bagaimana mungkin," ucap Diana yang masih tak percaya. Anthony tak menjawab dan hanya bisa membuang napas kasar. "Jelas-jelas keluarga Mahesa belum menikahkan putrinya." Diana bicara lagi, lalu memandang Anthony yang masih mematung di tempatnya

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   117. Dia Istriku!

    Arsen mengambil kertas dan amplop dari tangan Lily. Dia memandangnya kemudian berkata,"Aku akan mencarikan informasi tentang pengawalmu itu sebisaku." Lily mengangguk dan berkata, “Terima kasih. Aku bisa mengandalkanmu." Lily lantas berdiri dari duduknya, tetapi tiba-tiba tubuhnya limbung dan hampir terjatuh jika Arsen tidak segera berdiri lalu memegangi tangannya. “Kamu kenapa?” tanya Arsen sambil menatap wajah Lily. “Tidak tahu, tiba-tiba saja agak pusing,” jawab Lily sambil memijat keningnya. “Bagaimana kalau ke dokter untuk memastikan kondisimu?” tanya Arsen lalu mengajak Lily duduk lagi. “Tidak, tidak perlu,” tolak Lily. “Bukankah waktu kecil kamu sering keluar masuk rumah sakit? Bagaimana kalau kondisi tubuhmu memang tidak baik?” tanya Arsen untuk meyakinkan Lily agar mau menemui dokter. “Itu beda,” sanggah Lily, “dulu aku keluar masuk rumah sakit karena Kakek Buyut berbohong. Dia menekan dokter yang merawatku agar memberi diagnosa kanker darah padaku. Dia mela

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   116. Mencari Pengawalku

    Lily diam memandangi ponselnya setelah Diana menutup panggilan itu. Dia menoleh ke arah dalam, bibirnya cemberut memikirkan jika masuk sekarang Risha pasti akan menggodanya lagi. Lily memilih pergi ke teras samping, dia duduk di kursi dan mencoba mengirim pesan untuk Arsen. [ Apa sudah selesai bermain golf? Apa kamu mau menyusulku ke rumah Papa? ] Lily menunggu beberapa saat. Bukannya pesan balasan dari Arsen yang dia terima, tapi malah pesan dari Diana yang mengirimkan peta lokasi rumahnya. Lily belum berani membuka pesan itu karena belum mengambil keputusan menerima atau menolak undangan wanita itu. Dia masih menunggu balasan dari Arsen, hingga orang yang ditunggu-tunggunya itu akhirnya membalas. [ Aku baru saja pulang dan baru selesai mandi ] Lily tersenyum. Kata 'mandi' membuatnya membayangkan hal yang tidak-tidak. "Sepertinya otakku sudah konslet," gumam Lily. Dia menggeleng untuk menarik kesadarannya. [ Aku akan datang ke sana untuk menjemputmu saja, mau pula

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   115. Undangan Dari Diana Part 1

    Pagi itu Lily datang ke rumah Risha. Dia ingin mengucapkan terima kasih kepada Adhitama secara langsung, karena sudah membantunya di hari pameran dengan mengirim patwal. Lily membawa makanan kesukaan Adhitama. Dia mencari keberadaan papanya, setelah berbincang sebentar dengan Risha di depan. Lily pergi halaman belakang, dia melihat Adhitama berdiri sambil memberi makan ikan-ikan koi di kolam lalu menyapa. “Pa, putrimu datang tapi papa malah asyik memberi makan ikan.” Lily mendekat sambil cemberut. Dia melihat Adhitama menoleh dan tersenyum. "Aku membawakan makanan kesukaan Papa," ucap Lily. “Sini! Beri makan ikan-ikan ini, bukankah kamu suka memberi makan ikan koi?” Adhitama senang Lily sering berkunjung sekarang. Lily tersenyum dan berjalan cepat, dia mensejajari Adhitama lalu mengambil alih kotak berisi makanan ikan dari tangan pria itu. "Aku sudah besar, Pa! Aku sudah tidak lagi suka ikan koi." Adhitama memulas senyum mendengar jawaban putrinya. "Lalu apa yang

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status