Share

67. Akad (S2)

Jantung Ira berdebar dengan sangat cepat. Momen ini adalah yang ia nantikan sejak setahun lalu. Ia tak menyangka ternyata akan menjadi kenyataan.

Ira sempat pasrah dan berpikir bahwa pernikahannya hanya sekadar khayalan. Sebab Bian sempat menghilang dalam waktu yang lama. Sehingga saat ini kebahagiaan Ira membuncah, luar biasa.

Jantungnya berdebar cepat, tubuhnya gemetar, tangannya keringat dingin. Bahkan ia sampai ingin buang air karena terlalu nervous.

“Semoga gak terlalu tegang kayak aku dan ijab kabulnya lancar,” gumam Ira.

Ia khawatir Bian sama gugup dengan dirinya. Ia takut Bian tidak bisa mengucapkan kabul dengan benar.

Setelah penyambutan kehadiran mereka, kini ada pembacaan tilawah sebelum akad dimulai. Suaranya terdengar begitu merdu. Namun menambah ketegangan kedua mempelai tersebut.

Sebab, mendengarnya membuat mereka terharu. Entah mengapa ada rasa sedih yang menyeruak dari dalam diri mereka.

“Alhamdulillah, baiklah mari kita mulai akadnya!” ucap penghulu.

Deg!

Ira terceka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status