Share

71. Sarapan Bersama (S2)

“Iya sih, Bi. Tapi aku sayang kamu, aku gak sanggup kehilangan kamu lagi, Bi,” ucap Ira sambil memeluk Bian.

“Yang penting kamu selalu doain aku aja, Sayang. Lagian untuk sementara kondisinya sudah kondusif. Mereka semua sudah ditangkap dan diamankan oleh polisi,” jelas Bian.

“Kok polisi?” tanya Ira.

“Iyalah. Masalah kejahatan itu kan sebenarnya urusan polisi. Tapi karena sejak awal mereka berhubungan sama aku di perbatasan, jadi kami pun turun tangan. Apalagi aku yang jadi incaran mereka. Tapi untungnya kepolisian dan mantan bos mafianya mau bantu.”

“Terus kenapa kamu bisa terluka?” tanya Ira.

“Yah, namanya juga menghadapi orang jahat malem-malem. Waktu itu aku lengah karena takut kamu diambil orang. Jadi begini, deh,” canda Bian.

“Kalau takut aku diambil orang, harusnya gak digantungin begitu, dong!”

“Dih, ngomongnya balik lagi. Masa aku harus jelasin dari awal?” keluh Bian.

“Hehehe, tapi kalau ternyata aku diambil orang, gimana?” tanya Ira.

“Aku yakin kamu itu jodoh aku, jadi apa p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status