Share

Bab 32 Bebek Goreng

"Astaghfirullah!"

"Ada apa Najma?"

"Itu ada cicak mati!" Tunjuknya ke arah hewan yang suka merayap telah tergeletak lemas tak berdaya.

Izyan menggelengkan kepala. Merasa heran dengan istrinya.

"Sebentar." Ia pun mengambil kertas. Mencomot cicak tersebut. Lalu membuang ke tong sampah. "Itu cuman cicak. Nggak apa-apa."

"Tapi jijik. Bau banget Mas Izyan."

"Udah ilang kok, besok sampahnya dibuang."

"Oke."

"Naj."

"Ya Mas?"

"Ngomong-ngomong, dua hari yang lalu kan kamu nangis. Kamu nangis kenapa?"

Pertanyaan ini, spontan membuat raut wajah Najma berubah. Tersenyum tipis lalu menjawab, "Coba tebak?"

"Masalah pekerjaan?" tanya Izyan sampai kernyitan di dahinya terlihat.

"Salah."

"Em, karena ibuku? Atau Isma?"

"Ya. Dia toxic banget Mas. Nuduh aku yang enggak-enggak. Terus juga, dua temannya jahat banget. Meskipun aku lebih tua dari mereka tapi, mereka tak menghormatiku sama sekali. Mereka pandai banget ngejatuhin aku. Tapi, ketika aku berusaha membela diri, Isma malahan bersikap seolah paling
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status