Share

Bab 17 Malam Impian

"Najma, memangnya kamu nggak mau kita liburan, terus nginep, gitu?"

Ketika Najma sedang mengisi botol minumnya di dapur, Izyan bersandar pada tembok. Melipat kedua tangan di depan dada lalu tersenyum penuh arti.

Najma menoleh. Pipinya bersemu. Langsung paham dengan apa yang Izyan maksud.

"Gimana Naj?" Izyan memastikan lagi.

"Di rumah aja Mas."

"Em, aku nawarin loh Naj. Mau liburan ke mana aku turutin. Ke Bali? Dieng? Puncak Bogor? Ayo lah .... Katamu suka melakukan trip jauh, terus nikmatin keindahan alam gitu?" Kernyitan di kening Izyan tercetak jelas.

"Aku nggak bisa semudah itu izin kerja Mas Izyan. Aku nggak bisa liburan gitu Ja. Kalau misalnya kamu mau ya di rumah aja." Sembari senyum-senyum sendiri, Najma berkata demikian.

"Mau apa maksudmu?"

Najma menoleh. Menyipitkan mata, lalu menunjuk wajah Izyan. "Terus menurutmu? Liburan apa maksudmu? Pasti ada niat lain kan, bukan hanya sekedar liburan terus nginep?"

Ditatap Najma seperti ini, seketika membuat Izyan menahan senyum sekalig
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status