Share

Suasana Baru

Raffael dan keluarga tiba di tanah air pada malam hari setelah menempuh perjalanan kurang lebih dari lima belas jam. 

"Kau pasti lelah, Sayang. Istirahat langsung, ya," kata Raffael saat memasukan koper ke dalam kamarnya. "Sini, Al yang aku tidurin di kamarnya," lanjutnya sambil merengkuh putranya dalam gendongan Revalina. 

Mata Revalina menyisir setiap sudut kamar.

"Ada apa, hm?" 

"Aku rindu kamar ini," jawab Revalina. 

Raffael memeluk istrinya dari belakang. "Aku pun rindu tidur denganmu di kamar ini. Oh, ya, apa masih pendarahan? Kalau masih, besok kita cek ke dokter lagi."

Revalina berbalik badan. "Udah enggak.  Tapi, ingat kata dokter, ya?"

"Apa?"

"Hemmm ... jangan pura-pura lupa, deh, Sayang. Itu, tuh ...,"

Raffael tersenyum sambil merapatkan badannya. "Iya, apa? Coba katakan."

Revalina berbisik. "Ber-cin-ta," ucapnya mengeja. 

Bukannya mendengarkan apa kata sang istri, j

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status