Share

Antara Ngidam dan Balas Dendam

Rasa mual yang mendera membuat Revalina terbangun dari tidur dan berlari ke kamar mandi. Raffael yang merasa terusik pun ikut membuka mata. 

"Astaga! Jam berapa ini?" gumam Raffael seraya melihat jam yang melingkar di tangan kirinya. "Ya, ampun, sudah jam lima sore."

"Uwoook ... uwoook!"

Raffael mendengar seseorang muntah. Gegas ia turun dari ranjang dan berlari ke arah suara. 

"Astaga, Sayang." Raffael memijat tengkuk sang istri. Pria itu sangat sabar dan tanpa merasa jijik ia membersihkan  sisa-sisa muntahan di wastafel serta mulut Revalina. 

"Sini, aku gendong."

Revalina tersenyum. "Tidak usah. Masih kuat jalan, kok."

Tanpa persetujuan Revalina, Raffael mengangkat tubuh wanitanya. "Lain kali, kalau mau ke kamar mandi, bangunin. Biar aku gendong," ucapnya sambil menatap wajah sang istri. 

Revalina mengalungkan kedua tangannya pada tengkuk suaminya. "Aku masih bisa jalan, ih."

Raffael merebahkan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status