Share

38. Perjanjian Bisnis (a)

Vena duduk di sofa ruang tamu. Dia masih tertunduk lesu, tak berani berkata apapun atau ke manapun.

Jika memang ini yang terbaik bagi Tante Ruth, maka dia akan menurut untuk tetap berada di rumahnya.

Tak lama kemudian, ada seorang gadis remaja yang keluar dari dalam. Dia membawa segelas jus jeruk.

"Kak Vena ..." sapanya dengan nada ceria. Dia menaruh jus itu di atas meja, kemudian ikut duduk di samping Vena.

"Oh, Monica?" Vena mengusap air mata, berusaha agar tak terlihat menyedihkan. "Kamu apa kabar? Bagaimana sekolahnya? Katanya SMA kamu kemarin ada acara besar itu, ya?"

"Iya, Kak. Nggak terlalu besar, kok." Gadis bernama Monica itu enggan membahas dirinya. Dia mengalihkan pembicaraan, "Kak, maaf kalau Mama tadi agak keterlaluan. Mama gampang emosian akhir-akhir ini."

"Mungkin karena Kakak datang di keluarga kamu. Mama kamu benar, kakak ini kurang—"

“Jangan ngomong kayak gitu," potong Monica sembari menggelengkan kepala. Suara gadis ini begitu lembut, tak mau Vena kian sakit hati. "
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status