Share

40. Di Rumah Tante (a)

Author: Diosa
last update Last Updated: 2024-06-20 19:24:44

Vena mencetak adonan donat dengan gelas karena keterbatasan alat. Dia melihat Monica yang setia di sampingnya.

"Barusan Kak Mario telpon apa?" Dia bertanya. Sesekali melihat Monica, sesekali fokus ke adonan donatnya.

Monica menjawab, "katanya nanti kalau sudah selesai, Kak Vena diminta telpon balik. Kak Mario kayaknya pulang malam, jadi Kak Vena bakalan dijemput sama sopir."

"Tapi—“ Vena berhenti sejenak, mengingat permintaan Tante Ruth. "Kayaknya nggak mungkin, Mama kamu minta Kakak tetap di sini sampai masalah selesai."

"Nggak usah dituruti kata Mama, Kak. Sudah santai saja. Masa iya Kak Mario sendirian di rumah?”

Tak ada jawaban dari Vena. Dia kembali mencetak donat kecil-kecil hingga selesai. Kemudian, dia melihat tingkat kepanasan dari minyak goreng. Baru setelah itu, mulai memasukan satu per satu dari donat.

Monica takjub. "Wah, bagus banget, loh, Kak!“ Dia siap-siap dengan selai coklat dan topping seadanya. "Sayang banget di rumah cuma ada selai coklat sama topping meises warna
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   41. Di Rumah Tante (b)

    Pembantu?Vena syok berat saat mendengar Tante Ruth malah memperkenalkannya sebagai pembantu di hadapan keluarga besar. Apa yang dilakukannya?Ketiga wanita yang mendengar pernyataan tersebut agak kaget. Mereka langsung tertawa. Salah satu di antaranya ada bertanya, "kamu ini yang benar saja, Ruth? Perasaan dia yang ada di foto bersama Mario waktu peresmian Villa di Bali, bukan?“Wanita lain memperhatikan wajah Vena, lalu merespon, "iya, ini kayaknya wanita yang diajak Mario. Masa sih pembantu?""Iya, jangan bohong kamu. Tega banget mengatai menantu sendiri sebagai pembantu."“Nggak!” Tante Ruth mengelak cepat. Dia kesal seperti diejek oleh saudara-saudaranya sendiri. "Kalian ini kompak sekali kalau menghina, ya?""Apa sih?" Salah satunya berkata, lalu tertawa. "Kami lagi memuji kamu yang punya menantu cantik."Tantu Ruth melirik Vena dengan sinis, “Sudah nggak usah dibahas! Nggak usah dibanding-bandingkan istri Mario sama pembantu ini! Yang benar saja istri Mario yang cantik dan angg

    Last Updated : 2024-06-21
  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   42. Pertengkaran Keluarga

    Setelah mendapatkan panggilan dari Pak Hardi, Mario menjadi serba buru-buru. Dia menyelesaikan berkas laporan dari kepolisian dan lain-lain lebih cepat dari dugaan.Begitu sudah di parkiran, dia meminta kunci mobil dari Pak Hardi, lalu sendiri ke kursi kemudi. Dia menurunkan kaca jendela mobil, berpesan ke Pak Hardi yang berdiri di luar. "Pak, maaf, nanti pulangnya sama Daffa saja, dia masih di dalam kantor polisi. Mungkin sejam lagi dia bisa pulang."Sopir itu balas berpesan, "baik, Tuan, tolong hati-hati di jalan. Sekarang sudah malam."Mario tak menjawab. Dia menaikkan kaca jendela mobil. Setelah itu, ia menginjak pedal gas— menuju ke rumah sang bibi.Sesekali, dia melirik ke jam tangan. Waktu sudah menunjukkan pukul setengah sembilan malam.Butuh waktu hampir setengah jam sebelum akhirnya tiba di kediaman sang bibi. Dia menghela napas panjang, bersiap untuk adu mulut, terlebih ada tamu yang berasal dari keluarga sang paman. Tidak mungkin tidak ada perdebatan."Untung om nggak ada

    Last Updated : 2024-06-22
  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   43. Pulang ke Rumah

    Mario tak bisa berkata-kata. Selama ini, bibinya memang tegas terhadap apapun. Akan tetapi, dia hampir tidak pernah menuduh atau menghina orang lain terlalu jahat.Vena pun merasakan hal yang sama. Sekalipun baru beberapa bulan saja mengenal Tante Ruth, tapi dia tahu sifatnya tak seburuk ini. Dia yakin kalau memang ada pengaruh dari luar.Tante Ruth menatap mereka berdua. Dia memusatkan perhatian ke lantas sang keponakan. "Kamu beruntung om kamu masih ada di luar negeri, coba ada di sini, terus tahu kamu abai urusan bisnis, malah fokus mengurusi masalah istri baru kamu ini, dia pasti mengamuk.""Nggak, Tante," bantah Mario cepat, "justru Om pasti kecewa sama Tante soalnya tega-teganya memperlakukan Vena seperti ini. Vena keluarga kita sekarang. Tante malah nggak ada bedanya sama keluarga toxic itu.""Oh."Mario kesal dengan tanggapan Tante Ruth yang dirasa sangat acuh tak acuh. Dia berusaha memberi pengertian, "Mario paham Tante gelisah dan malu karena video Mario marah-marah di rest

    Last Updated : 2024-06-22
  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   44. Rencana Makan Malam

    Keesokan harinya.Pagi-pagi, Mario sudah berangkat untuk rapat bersama beberapa petinggi dari perusahaan. Mereka semua membahas langkah selanjutnya untuk memulihkan citra baik dari jaringan hotel Winata. Berkat gerak cepat dari tim dan kepolisian, Mario berhasil membuat berita itu kini mereda. Selain itu, Daniel juga telah membuat pernyataan permintaan maaf sudah menyebar kebohongan.Tetapi, tentu saja semua didapatkan dengan perdebatan panjang dan harga yang tidak sedikit. Mario harus setuju kerjasama bisnis dengan Daniel.Pria itu tidak punya waktu untuk memikirkan semua sekarang. Dia terlalu pusing dan kurang tidur.Selepas rapat, dia menyerahkan urusan lain kepada sang sekretaris, Erika. Setelahnya, dia masuk lagi ke ruangan pribadi dan rebahan di atas sofa empuk.Daffa, sang asisten, masuk ke dalam dengan membawa beberapa berkas dalam map-map coklat."Siang, Pak," sapanya."Apa lagi?" Suara Mario lemas, kelopak matanya sudah ingin menutup.Daffa menahan tawa. Dia menjawab, "maaf

    Last Updated : 2024-06-23
  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   45. Amarah Bianka

    Terjadi keheningan di dapur. Bianka dan Daniel duduk saling berhadapan di meja makan.Daniel santai membaca koran sembari menikmati kopi. Tubuhnya masih terbalut baju tidur. Sementara, Bianka tidak tahan karena pria itu hanya diam sejak kemarin. Setidaknya, dia ingin penjelasan tentang apa yang sudah terjadi."Mas, tolong jangan diam saja, sekarang aku butuh penjelasan," katanya membuka obrolan."Penjalasan apa?""Kenapa kamu mengalah? Kamu mengaku ke media kalau cuma menyebar berita bohong tentang perselingkuhan Vena sama suaminya dulu."Tak ada jawaban. Daniel malah tetap sibuk dengan bacaan korannya. Dia seperti enggan membahas itu.Bianka kesal diabaikan. Semakin ke sini, dia merasa semakin tidak dianggap ada. Dia mulai mengomel, "Kamu keterlaluan, aku lagi hamil, tapi kamu sekarang sering banget mengabaikanku! Kamu nggak pernah mendengarkanku sama sekali! Pasti sekarang kamu lagi memikirkan Vena, iya 'kan?”"Dari kemarin kamu itu mengomel terus, aku capek dengar kamu mengomel. Ak

    Last Updated : 2024-06-24
  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   46. Makan Malam Romantis (a)

    Makan malam berdua. Itulah yang diinginkan Mario untuk sekarang. Dia ingin menebus perkataan jahat Tante Ruth kepada Vena.Dia cukup takjub dengan pilihan restoran oleh Daffa. Meski dia sangat kaya raya, terlahir dari keluarga old money, tapi dia sama sekali tidak pernah ke tempat semacam ini.Iya, dia lebih sering ke restoran biasa, itupun karena untuk bertemu calon rekan bisnis atau semacamnya.Vena tersenyum sejak menginjakkan kaki di atap restoran mewah ini, menikmati pemandangan kota di malam hari yang indah. Hamparan langit cerah berbintang, sementara bawah terbentang bangunan-bangunan tinggi.Terlihat lampu kendaraan yang memenuhi jalanan— bergerak cepat, sekilas seperti permainan cahaya yang menenangkan.Damai, sejuk, dan romantis. Itulah suasana yang menebar di antara mereka.Mario menarik satu kursi, mempersilakannya untuk duduk. "Ayo duduk dulu, Sayang."Lamunan Vena buyar. Dia tersenyum ke sang suami, kemudian duduk. Sikapnya sangat anggun, apalagi sedang menggunakan gaun

    Last Updated : 2024-06-24
  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   47. Makan Malam Romantis (b)

    "Oh iya ..."Vena membuka obrolan setelah menghabiskan makanan pembuka.Mario mengusap mulutnya dengan serbet makan, baru setelah itu menjawab, "ada apa?""Aku minta maaf.""Minta maaf kenapa, Sayang?""Soalnya masalah kamu akhir-akhir ini sumbernya dari masa laluku.""Mau sampai kapan kamu membahas itu? Padahal kita lagi berduaan, loh, masa yang dibahas begituan melulu?""Omongan Tante Ruth memang kasar, tapi dia benar, Mas. Mungkin harusnya aku menyelesaikan urusanku sama Dani dulu baru menerima pinangan kamu.""Maksudnya kamu menyesal menikah sama aku?""Enggak!" Sahut Vena cepat. Dia menggelengkan kepala. "Aku yang takut kamu menyesal menikah sama aku. Mungkin aku pembawa sial...""Sayang, kita nggak tahu kalau pria gila itu bakalan ganggu kita. Sejak kalian cerai, kalian nggak ada hubungan lagi 'kan? Semua ini terjadi karena ego-nya tersakiti waktu aku maki-maki di restoran hotel. Ini bukan salah kamu saja.""Kamu nggak takut aku bawa sial di kehidupan kamu sama keluarga kamu?""

    Last Updated : 2024-06-25
  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   48. Rencana Baru

    Tante Ruth resah melihat Sarah duduk santai di ruang tengah rumahnya. Sekalipun ingin dia usir, tapi wanita itu hadir atas undangan sang anak.Dia melirik ke dalam, memastikan anaknya tidak ada, baru setelahnya bicara, "saya heran sama kamu, masih berani datang ke sini."Sarah memasang wajah santun. Dia berdiri dari sofa, lalu menjelaskan, "Sarah diundang kok ke sini sama anak bungsu Tante.""Awas saja kalau kamu memanfaatkan Monica agar kamu bisa dekat-dekat dengan kami lagi.""Tante, masa masih marah sih sama Sarah? Sarah sudah mengembalikan uang Tante 'kan.""Kan sudah saya bilang sebelumnya, saya masih nggak bisa terima sama kelakuan kamu dulu itu. Kamu mempermalukan saya. Padahal saya serius mau menjodohkan kamu sama keponakan saya, tapi kamu malah minggat sebelum kenalan sama dia."Sarah mendekati wanita itu, lalu memegangi tangannya. Dia bertingkah layaknya anak yang ingin minta maaf ke sang ibu. "Tante, Sarah paham kenapa Tante sebel banget sama Sarah. Sarah menyesal sudah per

    Last Updated : 2024-06-26

Latest chapter

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   123. Keluarga Besar Datang (c)

    Sarah. Iya, wanita itu dibawa oleh Tante Ruth untuk ke rumah ini. Vena tidak percaya melihatnya datang. Dari semua orang, kenapa Tante Ruth malah membawa wa restnita itu? Apa dia belum menyerah menjodohkan Mario dengannya? Tetapi, Vena menepis pemikiran itu. Untuk sekarang, dia harus bersikap baik. Lagipula, dia sedang hamil, seharusnya dia bisa mengambil hati Tante Ruth sekarang. "Oh, ini yang sedang hamil?" ucap Sarah dengan nada sinis saat sudah di hadapan Vena. "Yakin itu anaknya Mas Mario?" "Datang-datang langsung bicara seperti itu? Tidak sopan sekali kamu?" Sahut Vena yang menahan amarah. Dia tidak terima mendengar tuduhan seperti itu terhadap anak yang dikandung. Tante Ruth bukannya membela, malah mendukung omongan Sarah dengan berkata, "iya, apalagi dahulu kamu pernah semalam sama mantan suami kamu." Vena kaget mendengarnya, tak percaya kalau itu keluar dari mulut Tante Ruth. Makin ke sini, wanita itu malah makin tidak karuhan. Apa pengaruh Sarah sebesar itu sampai memb

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   122. Keluarga Besar Datang (b)

    "Sayang, kemungkinan besar Tante beneran datang ke rumah. Ditolak pun tetep bakalan datang. Mungkin sama yang lain." Akhirnya Mario memberitahu itu kepada sang istri begitu sudah kenyang sarapan. Dia mengusap mulut dengan serbet makan sembari melihat wanita itu.Vena terkejut. Dia sudah selesai makan, masih duduk berdua dengan Mario di meja makan. "Kok kamu baru ngomong?""Tadi baru ditelpon, Sayang.""Kalau begitu aku suruh Pak Johan buat beli sesuatu untuk dihidangkan gimana?""Sudah aku suruh kok, kamu santai saja di rumah. Tapi, maaf aku nggak bisa menemani kamu karena ada meeting sampai malam.""Nggak apa-apa." Vena merasa resah, belum bisa damai dengan sang bibi. Namun, dia merasa lebih tenang sekarang karena di perutnya ada calon penerus keluarga Winata. "Justru ini waktunya aku ngasih tahu Tante tentang kehamilanku ... Mungkin saja kali ini Tante bisa menerimaku.""Maaf ya, Sayang, gara-gara keluargaku, kamu jadi banyak pikiran.""Nggak apa-apa. Lagian, aku sadar diri kok ...

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   121. Keluarga Besar Datang (a)

    Gejala kehamilan seperti mual, ingin muntah, dan pusing dirasakan oleh Vena. Di pagi hari, semua gejala itu langsung menyerangnya sehingga dia harus betah di kamar mandi selama tiga puluh menit.Mario yang mendengar semuanya segera bangun, lalu turun ranjang, mendekati pintu kamar mandi. Dia mengetuk. "Sayang, kamu nggak apa-apa?"Beberapa saat kemudian, Vena keluar dari kamar mandi. Wajahnya sedikit pucat, tapi masih kelihatan baik-baik saja. Dia mengangguk, lalu menjawab sang suami, "aku baik-baik saja, kok.""Kalau begitu kita sarapan dahulu, lalu minum obat sama vitamin dari dokter." Mario mendadak tak mengantuk lagi melihat istrinya yang seperti tidak nyaman. "Kamu mau sesuatu yang berbeda nggak? Biar dibuatkan?""Enggak, aku mau makan yang seperti biasa saja ... sama telur mata sapi.""Telur mata sapi?""Iya.""Iya sudah."Keduanya turun anak tangga, kemudian berjalan menuju ke ruang makan. Di sana, mereka bertemu dengan para asisten rumah tangga.Semuanya tampak segera menyiap

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   120. Bertemu Daniel

    Bertemu Daniel adalah hal yang tak ingin dilakukan oleh Mario. Dia ingin sekali menolaknya, tapi tidak mungkin juga. Terlebih, pria itu mengajak ketemuan di restoran milik Vena. Dia tak mau membuat Vena khawatir, jadi pergi tanpa mengatakan apapun. Usai meninggalkan rumah, dia berkendara sendiri, tanpa menggunakan sopir, menuju ke restoran sang istri yang masih buka.Iya, sekarang masih jam tujuh malam. Suasana di sekitar restoran sangat ramai. Hari demi hari tempat ini ramai pengunjung.Begitu masuk ke dalam, dia langsung bisa melihat sosok Daniel yang duduk di tepi jendela, sendirian.Mario mendatanginya, lalu duduk di kursi yang di hadapan Daniel. Saat itu pula, seorang pelayan mendekat dengan buku menu."Pesan paket menu spesial," kata Daniel tanpa buku menu.Pelayan menulis pesanan, lalu menoleh ke Mario. Dia tidak tahu kalau pria itu adalah suami dari pemilik restoran.Mario sama sekali tidak melihat buku menu. Dia hanya berkata, "air putih.""Eh ..." Pelayan itu sampai heran.

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   119. Hamil (b)

    Hamil?Itu adalah hal yang sama sekali tak disangka oleh Vena dan Mario. Untuk beberapa menit pertama, mereka hanya diam sembari mencerna berita itu.Perlahan, senyum Mario melebar. Tetapi, dia sadar harus tenang dulu dan memastikan kebenaran ini. Alhasil, dia mengajak istrinya untuk segera ke rumah sakit.Di sana, Vena harap-haras cemas dengan pemeriksaannya. Hasil bisa langsung diketahui tak lama kemudian, dan ternyata memang positif.Vena menahan napas saat membaca kertas hasil pemeriksaan tersebut. Dia merasa ini seperti mimpi. Setelah kehilangan anak, dia mendapatkannya lagi sekarang.Dia tak bisa berkata-kata hingga harus dituntun oleh Mario keluar dari ruang dokter kandungan. Mereka duduk sebentar di kursi tunggu depan tempat pengambilan obat. Ada resep yang harus ditebus— dan Mario mengurus segalanya. Sementara itu, Vena masih memandangi hasil pemeriksaan.Usai menyerahkan resep, Mario kembali mendekati Vena, lalu duduk di sampingnya. "Kita tunggu sebentar, Sayang. Ada banyak

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   118. Hamil? (a)

    Menikmati waktu berdua, jalan-jalan, mengunjungi tempat wisata, lalu makan siang berdua. Semua sudah dirasakan oleh Vena bersama suaminya. Dia merasa lelah. Aneh memang, tak biasanya dia gampang lelah begitu.Alhasil, saat sore hari, dia meminta untuk segera pulang karena kepalanya sakit.Di sepanjang perjalanan, Mario khawatir dengan keadaannya. Bahkan, Sampai di rumah pun, dia masih khawatir.Vena rebahan di ranjang, beristirahat lebih cepat. Sementara itu, Mario datang dengan membawakan teh hangat.Pria itu bertanya, "sayang, kamu yakin nggak ke rumah sakit dulu?""Enggak." Vena menggelengkan kepala. "Mungkin terlalu banyak kepamasan tadi. Aku ini 'kan darah rendah— jadi pusing."Mario duduk di tepian ranjang, menyerahkan teh hangat. "Ini minum dulu."Vena meminumnya. Dia merasa lebih baik, dan bersandar ke tumpukan bantal.Mario menaruh gelas yang masih berisi setengah mimuman itu di atas meja nakas. Dia memegangi paha sang istri, memijatnya perlahan. "Mau dipijat nggak?""Enggak,

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   117. Jati Diri si Stalker?

    Vena dan Mario duduk di bangku kosong, di sekeliling mereka tumbuh pepohonan rimbun. Keduanya bisa merasakan hawa sejuk di sekitar situ meski matahari sudah hampir sejajar di atas kepala.Mario mendongak, tersenyum melihat dedaunan pohon yang menangungi bangku ini. Dia merasa damai berada di situ.Vena menatapnya. "Kenapa senyum begitu?""Nggak apa-apa, Sayang. Aku merasa tenang berada di sini. Itu saja.""Padahal barusan kita melihat orang mencurigakan?""Kalau itu—“ Mario sempat menoleh ke berbagai arah, memastikan tidak ada pria asing itu lagi. Baru setelahnya, dia berkata, ”nggak ada siapapun. Aku memang curiga, tapi selama dia nggak ganggu kita, nggak usah dipikirkan."Vena menepis perasaan tak enaknya dia mengangguk paham. "Iya." "Semoga saja itu bukan mantan suami kamu yang gila itu lagi. Jujur, aku lelah diganggu terus. Ia pintar sekali masuk ke keluargaku.“"Maaf ya, Mas.""Nggak usah selalu minta maaf, Sayang. Dia memang brengsek. Ya sudahlah.”Vena tidak berkata apapun, m

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   116. Stalker Misterius

    Aroma itu familiar...Vena masih memikirkan orang yang barusaja melintasinya. Namun, dia mengabaikan itu setelah orangnya sudah jauh, menghilang di balik pepohonan.Setelah berjalan beberapa menit, akhirnya mereka sampai di Lokasi air terjun kecil yang dikelilingi oleh pepohonan rimbun. Ada beberapa orang yang menikmati keindahan tempat ini, sebagian lain terlihat memotret beberapa area.Mario tersenyum senang. Tak biasanya dia melihat pemandangan. "Indah banget ya, Sayang? Saking capeknya melihat laptop sama orang-orang tua bangka di ruang rapat, melihat semua ini jadi terasa di surga."Vena tertawa kecil. "Kamu kurang ajar banget. Orang-orang yang kamu hina itu 'kan pasti investor dan rekan-rekan bisnis.""Termasuk om ..." tambah Mario sama sekali tidak tertawa, malah terlihat kepikiran.Senyum Vena pun luntur. Dia kembali teringat akan ancaman sang bibi pada mereka. Tetapi, dia tidak mau merusak suasana dengan membahas itu.Dia mengusap hidung, mencium aroma-aroma lain lagi. Entah

  • Dinikahi Milyarder, Diganggu Mantan Suami   115. Jalan-jalan Berdua (b)

    Mario dan Vena pergi jalan-jalan ke daerah pinggiran kota. Mario sengaja memilih area yang dekat dengan jalur hutan agar tidak menarik terlalu banyak perhatian dari orang. Iya, mengingat dia membawa mobil sport.Vena melihat ke sekeliling. Dia menatap sang suami, lalu bertanya, "kamu kok lewat jalanan sepi begini?""Kenapa? Namanya juga jalan-jalan, seru 'kan lewat jalan hutan begini, asri banget." Mario sesekali melihat keluar jendela. Ia tampak tersenyum menikmati pemandangan indah pepohonan yang menjulang tinggi."Mmm .." Vena berpikir sebentar. "Kamu nggak takut ada begal? atau psikopat?"Mario tertawa, tapi masih fokus menyertir. Dia mengejek istrinya dengan berkata, "astaga, Sayang, kamu kebanyakan nonton film.""Nggak begitu juga, kamu itu yang jarang melihat berita. Justru kita ini tinggal di negara yang banyak begal, harus waspada— apalagi kamu pakai mobil beginian.""Justru kalau aku pakai mobil beginian, mana mungkin dimaling. Yakin bisa mengendari mobil ini?"Vena merasa i

DMCA.com Protection Status