Share

Menguping

Author: Najma A
last update Last Updated: 2022-06-10 07:40:10

Bibir Amel melengkung indah, begitu ia sudah mencatat di sticky notes berwarna kuning yang berisi jadwal pelaksanaan seminar proposalnya. Tangannya dengan lembut, menempel kertas berwarna itu ke atas buku diary miliknya.

"Akhirnya bisa seminar juga, em... nggak sabar deh, pengen cepet, terus bisa riset dan garap skripsi," gumam Amel. Matanya beralih dari sticky notes ke arah benda pipih yang tergeletak tidak jauh darinya. Ia berniat akan menghubungi Ramdan.

Setelah menekan tombol memanggil di aplikasi whatsappnya, telepon langsung tersambung.

"Wa'alaikumussalam, ada apa Mel?" tanya Ramdan di seberang. Suaranya terdengar biasa saja, tidak girang apalagi cekikikan. Amel memang jarang menemui Ramdan bersikap seperti itu, pria itu mudah menyembunyikan perasaannya. Hingga, Amel pun menduga, walau Ramdan senang bukan main mendapat telpon dari dirinya, pria itu akan bersikap sewajarnya.

"Besok, jadi beli cincin?" tanya Amel, sebelum memberitahu perihal jadwal proposalnya.

"Jadi, kamu bisa 'k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Dinikahi Dosen   Seminar Cinta

    Tidak bisa dipungkiri jika detak jantungnya begitu cepat. Keringat dingin mulai bercucuran membasahi pipi yang sudah ia poles dengan bedak yang tipis. Ia berusaha mengukir senyum, balas menatap seorang pria di hadapannya.Pendingin yang berhembus, ternyata tidak mampu menghilangkan panas dalam tubuhnya. Sesekali, memindai ruangan bercat hijau itu. Sekedar, menetralisir rasa gugup. Amel berusaha untuk tetap tenang."Sekian presentasi proposal skripsi saya dan saya kembalikan kepada moderator," ucap Amel dengan suara yang ia usahakan tidak bergetar. Walau sejak mulai menit pertama, ia beberapa kali salah fokus dan berbicara berbelit karena mata Alvin tak lepas dari memantau dirinya.Tiara yang diamanahi sebagai moderator dalam seminar proposal Amel itu mengangguk dan tersenyum, menatap sahabatnya dan beberapa audiens yang hadir. "Baiklah, terimakasih saudari Amelia yang telah mempresentasikan proposal skripsinya. Berikutnya, kita memasuki sesi tanya jawab dan tanggapan oleh penanggap ut

    Last Updated : 2022-06-10
  • Dinikahi Dosen   Pernikahan kedua

    Alvin menatap nanar kertas buffalo warna pink dengan gambar dua kartun orang yang tersenyum berdampingan. Undangan pernikahan Amel dan Ramdan yang tidak akan lama lagi. Mulutnya berkali-kali mengeluarkan nafas."Masih belum rela?" tanya seseorang yang mendorong kursi roda dengan tangannya sendiri. Alvin menoleh, ia mendapati Haikal yang mendekat ke arahnya."Aku juga nggak tau. Ada yang sakit, tapi aku nggak mau mengakui. Kalau dia bahagia, bukankah seharusnya aku juga bahagia?" tanya Alvin, ia kini melempar pandangan ke arah kolam biru di hadapannya. Mereka berdua kini sedang berada di taman belakang, tepatnya di kediaman Haikal."Design undangannya cukup menawan. Kalau aku jadi kamu, bisa jadi membayangkan, jika namaku yang ada disini," ucap Haikal, sembari mengambil kertas undangan di atas meja persegi yang ukurannya tidak terlalu lebar. Ia terkekeh saat mengucapkan itu."Kamu mengkhayalkannya juga nggak bakal jadi kenyataan," dengus Alvin, sedikit kesal karena sahabatnya itu menge

    Last Updated : 2022-06-10
  • Dinikahi Dosen   Sah

    Amel menyeka air mata yang tumpah ruah tanpa diminta. Penjelasan Alvin terdengar begitu menyakitkan di telinganya. Namun, ia tidak sertamerta percaya begitu saja."Dan kamu... masih mau sama bajingan itu?" tanya Alvin dengan suara geram. Ia ikut berdiri saat Amel dengan tidak sopannya berbalik dan ingin pergi dari sana."Mel, dengerin saya! kamu nanti bakal nyesal kalau kamu masih berusaha nyangkal. Mumpung semuanya belum terlambat," jelas Alvin, tangannya mencekal bahu Amel. Seketika Amel menepis kasar tangan itu."Jangan berani-berani sentuh saya. Kita bukan mahram, dan selamanya nggak bakal jadi mahram. Bukankah saya sudah memohon dari awal, biarkan saya bahagian dengan pilihan saya. Nama Bapak, tidak terukir sedikit pun dihati saya. Kalau pernyataan tadi memanglah fakta, maka saya tetap tidak akan kembali dan membuka hati untuk pria egois seperti Bapak!" tekan Amel, menatap nyalang ke wajah yang membuatnya begitu muak beberapa menit lalu. Pria itu dengan teganya menuduh Ramdan yan

    Last Updated : 2022-06-10
  • Dinikahi Dosen   Malam Pertama lagi

    Mata memang sulit berbohong. Melukiskan betapa terlukanya hati seorang pria yang akhir-akhir ini hidupnya bergelut dengan penyesalan. Ia berharap waktu dapat diputar kembali ke masa lalu, saat dimana ia masih sah menyandang gelar sebagai seorang suami dari wanita bernama Amelia binti Haris.Alvin tidak pernah luput menatap mantan istrinya sejak wanita itu digandeng keluar dari pintu rumahnya dan menginjak karpet merah untuk kemudian menuju seorang pria yang bukan dirinya, tentu saja. Pria yang baru-baru saja menjadi seorang dosen di kampusnya.Telapak tangannya yang memegang kursi roda ditepuk-tepuk. Ia tahu siapa pelakunya, Haikal. Hanya pria itu yang mengetahui betapa hancur hatinya dihari paling bahagia bagi kedua sosok insan yang kini sudah bertatapan dan saling berhadapan itu. Alvin mengurai senyum, terpaksa. Meyakinkan diri bahwa ia baik-baik saja dan berharap penyesalan itu seketika lenyap begitu saja, walau mustahil.Amel mengulas senyum haru begitu penghulu menyuruh Ramdan un

    Last Updated : 2022-06-10
  • Dinikahi Dosen   Curiga

    "Kenapa?" tanya Amel heran begitu Ramdan berhenti melakukan aktivitasnya. Tubuhnya kini sudah berada di bawah suaminya itu. Sekian menit lalu, Ramdan hanya menciumi keningnya berkali-kali, beralih ke mata, hidung, pipi hingga bibir. Baru saja Amel mulai menikmati, namun gerakan itu terhenti."Kamu nggak capek apa? kita belum ada istirahat loh, kalau dilanjut, aku khawatir besok kamu tepar," jelas Ramdan, ia sudah berpindah ke sisi ranjang, menjauh beberapa meter dari istrinya.Amel menolehkan kepalanya, tersenyum ke arah sang suami yang kini menghadapkan wajah padanya. Jujur, seharian dipajang di pelaminan memang lelah, hanya saja jika Ramdan menginginkan untuk menuntaskan hajat padanya, ia siap saja."Iya Kak..." lirih Amel membalas senyuman suaminya. Ia bertambah bahagia rasanya, begitu menyadari betapa perhatiannya Ramdan padanya. Mengerti sekali jika istrinya memang sedang lelah.Setelahnya, mereka tertidur dengan kepala Amel yang dibenamkan di bawah dada bidang milik Ramdan. Ia m

    Last Updated : 2022-06-10
  • Dinikahi Dosen   Dua Wanita

    "Maafkan aku Kak, maafkan aku yang terus menuntut. Aku kira, kamu nggak punya trauma," lirih Amel setelah mendengarkan penuh kisah suaminya yang ternyata pernah hampir di lecehkan sewaktu kecil, oleh pelaku pedofil."Iya sayang... maafkan aku yang lemah ini, aku terus-terusa teringat itu. Hingga, saat aku ingin tubuh kamu, aku merasa melecehkan orang, seperti yang dilakukan pedofil dulu.""Tanamkan dalam hati dan pikiranmu, aku istrimu. Aku ikhlas kamu menyentuh setiap inci tubuhku," ucap Amel sembari mengelus pipi suaminya dengan lembut. Air matanya sesekali berlinang. Ia terkejut dengan fakta yang baru saja ia ketahui, namun rasa sedih lebih mendominasi, melihat betapa suaminya sangat terpukul akibat trauma itu.Ramdan menciumi jemari Amel. "Aku... takut, menjadi seperti dia."Amel menggeleng. "Kamu pria yang baik, sangat menjaga. Menjaga apa yang kamu punya untuk orang yang halal. Perlahan, insyaa Allah bisa Kak. Kita akan usaha, aku akan bantu kamu. Aku sudah membaca-baca artikel,

    Last Updated : 2022-06-10
  • Dinikahi Dosen   Mantan Mertua

    Amel menutup mulutnya sendiri, sementara air matanya sudah berjatuhan sedari tadi. Benarkah apa yang dikatakan Ibu mertuanya itu? selama ini, Ramdan telah menikahi dua wanita? siapa, mengapa Amel tidak tahu? dan suaminya, mengapa pula tidak memberitahu?Tanpa berlama-lama lagi, karena hati dan telinganya tidak kuat mendengarkan percakapan menyakitkan itu, Amel membatalkan untuk mengambil kartu diskon di kamarnya. Ia memutuskan untuk menemui seseorang, yang selama ini ia sangat tidak sukai karena berani memfitnah suaminya. Ia harus memastikan, jika semua yang di dengarnya, hanya bualan belaka. Tapi, apakah bisa dalam kondisi terisak seperti itu, anak dan ibu itu bercanda? tidak mungkin 'kan?"Pa, ganti tujuan. Nanti saya bayar lebih aja, ke perumahan di daerah A," ucap Amel pada supir taksi online yang sedari tadi sabar menunggunya.Si supir hanya menatap sekilas dari balik spion tengah, tanpa berkomentar apapun, ia menyetujui Amel. Sedangkan, Amel, berusaha untuk memendam isak. Berkal

    Last Updated : 2022-06-10
  • Dinikahi Dosen   Iri

    Hesti menyeringai, matanya memberi kode kepada kedua anak buahnya untuk melakukan sesuatu pada wanita di hadapannya itu. “Bawa dia!” titah Hesti dengan mata yang melotot. “Akan aku jadikan sandera, agar si tengil itu datang sendiri padaku tanpa aku bersusah payah mencarinya,” lanjutnya.Amel yang tadinya ingin menyapa ramah mantan mertuanya, kakinya mendadak gemetar, mendengar perkataan dari wanita di depannya itu. Apalagi, ketika dua bodyguard berwajah sangar malah mendekatinya.“Apa yang kalian lakukan?!” gertak Amel, saat tangannya sudah dicekal dua-duanya oleh kedua anak buah Hesti.“Ma… aku ke sini hanya ingin bertemu Alvin. Ini maksudnya apa?” tanya Amel menatap Hesti.“Apa? mencari bajingan tengil itu? bukankah dia lebih memilih kamu daripada Wati? Sekarang, kalian pasti bahagia hidup bersama, kemana dia?” tanya Hesti penuh intimidasi, mendekati Amel, lalu mencekal dagunya.“Ma… Mama salah paham. Aku dan Alvin sudah bercerai, aku tidak tahu dimana dia," jelas Amel.“Iya aku tah

    Last Updated : 2022-06-10

Latest chapter

  • Dinikahi Dosen   Akad Mendadak (TAMAT)

    Bagi Amel, peristiwa yang ia alami mendadak ini terasa seperti mimpi di sore hari. Setelah hatinya memantapkan untuk kembali melabuhkan hati pada seseorang, akhirnya kini tubuhnya merela untuk duduk sembari mendengar seorang pria mengucap janji suci.Ketika Amel mengatakan pada sang Ayah bahwa ia telah siap kembali menikah dengan Alvin, sepertinya Haris tidak ingin membuang banyak waktu, selain segera menghubungi pihak KUA untuk menikahkan putrinya yang sudah dua kali gagal menikah. Kini, ia percaya dan penuh harap semoga rumah tangga yang akan dibina oleh dua orang yang ia sayangi itu, akan menemukan bahagia.Sedangkan Alvin, ia juga tidak kalah syok karena setelah Haris kembali ke ruangannya tanpa Amel, pria paruh baya itu mengatakan dengan tegas bahwa akad mendadak akan dilaksanakan sore hari, menjelang Maghrib. Tanpa bisa membantah, Alvin hanya mengiyakan walau dadanya berdebar tidak karuan."Secepat itu," batin Alvin. Ia menatap tubuhnya sendiri yang masih dalam keadaan belum pul

  • Dinikahi Dosen   Takut Gagal Lagi

    "Kamu belum bisa melupakan Ramdan?” lirih Haris, wajahnya terlihat sedih. Amel menghela nafas, ia tahu, Ayahnya sedang berusaha membujuknya.“Bukan begitu Pak."“Terus apa alasan kamu? Karena dia kekurangan fisik?” tanya Haris memastikan. Ia tahu, pasti berat bagi putrinya yang tiba-tiba ditawarkan seorang pria yang kekurangan secara fisik.“Bukan itu juga. Begini Pak, walau Pak Haikal itu kekurangan fisik, apa dia mau sama aku? Janda dua kali ini? Ck, aku rasa perjaka semacam dia, enggan. Pasti mencari perawan,” jelas Amel sembari menggelengkan kepalanya. Ia sadar diri, sebagai seorang janda, tentu tidak percaya diri menikahi seorang pria yang benar-benar baru, belum pernah menikah sama sekali. Apalagi, Haikal cukup tampan dan cerdas. Ah, Amel tidak bisa membayangkan bisa bersanding dengan pria itu.“Anak Bapak juga masih perawan. Apa lagi yang diragukan?” tanya Haris yang memang tahu, putrinya masih perawan. Bukankah Amel tempo hari menceritakan jika Ramdan tidak pernah menyentuhnya

  • Dinikahi Dosen   Sebuah foto

    Awalnya Amel hendak melipir dan bersembunyi, walau matanya sudah terlanjur bertemu dengan Wati. Pertemuan ini pasti akan terasa aneh. Amel menghirup nafas dalam-dalam, ia tidak boleh terlihat lemah dihadapan dua orang itu.“Untuk apa aku takut bertemu mereka?” batin Amel. Akhirnya ia memberanikan diri untuk tetap tegap dan berjalan lurus ke depan.“Kamu dari tempat Alvin?” tanya Wati langsung setelah ia berhenti di depan Amel.“Iya. Kalian mau berkujung juga?” tanya Amel dengan wajah ramah, melirik sekilas kepada Ramdan yang tampak canggung. Sedangkan Wati, tersenyum sumir, ketika melihat mantan madunya nampak baik-baik saja.“Mereka memang tampak serasi sebagai suami istri,” batin Amel.Wati menganggukkan kepala, “Apa tidak ada yang aneh? Mantan istri mengunjungi mantan suami. Padahal sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi. Apalagi, kamu baru saja cerai dari Ramdan, kenapa seolah tidak terjadi apa-apa?” sindir Wati tajam. “Pasti ada sesuatu Jangan bilang, setelah ini kamu akan balikka

  • Dinikahi Dosen   Sebuah Surat

    Mengingat sang Ayah tersenyum penuh arti. Amel menjadi kepikiran jika pria paruh baya itu benar-benar akan menjodohkannya dengan Bos Konveksi itu. Haikal.Selama packing hijab pesanan pelanggannya pun, Amel masih tidak bisa tenang. Jangan sampai Ayahnya menawarkannya pada Haikal. Mau ditaruh dimana muka ini? batin Amel.Akhirnya, karena kegalauannya, ia memutuskan untuk sekedar refreshing ke cafe. Bersama siapa lagi, jika bukan Tiara. "Gimana kabarmu? aku liat, pipimu baik-baik aja?" tanya Tiara sembari menyeruput Americanonya.Amel tersenyum masam. "Haruskah aku kurus gara-gara cerai?"Tiara tertawa. "Ya nggak lah. Tapi, mengingat dia pria yang sangat kamu kagumi. Apa nggak susah lupainnya?" tanya Tiara. Ia turut bersedih ketika Amel bercerita padanya via telpon bahwa rumah tangga wanita itu dengan Ramdan telah kandas gara-gara ada orang ketiga. Dan parahnya, orang ketiganya telah hamil."Susah. Cuma, kalau ingat dia telah menghamili wanita lain, aku menjadi sedikit, gimana gitu. Ent

  • Dinikahi Dosen   Bos Konveksi

    Bagi seorang Ayah, akan sangat tidak tega membiarkan putrinya menyimpan luka sendirian. Haris, terus memantau keadaan Amel yang ia tahu, putrinya berusaha terlihat baik-baik saja. Dan Amel, berusaha keras agar Ayahnya percaya.Hari demi hari terlewati, Amel terlihat semakin ceria. Banyak senyum dan tertawa. Tidak ada rona kecewa dan kesedihan di sana. Dan hal itu, membuat Haris justru makin khawatir, takut anaknya menyembunyikan rasa stress yang dialaminya seorang diri.“Rafa! Sarapan!” teriak Amel sambil menggedor-gedor kamar sang adik.Haris yang melihatnya, hanya menatap nanar putrinya. Tidak mungkin, bagi wanita bercerai akan bangkit secepat itu.“Eh Bapak! Ayo makan, kita tinggalin Rafa!” ucap Amel saat ia menolah mendapati sang Ayah yang tengah berdiri dan menatapnya.Haris tersenyum. “Ayo!”Keluarga kecil itu kembali pada rutinitas seperti biasanya. Seperti sebelum Amel di boyong oleh suami ke rumah mertuanya. Pagi-pagi, Amel yang menyajikan berbagai menu makanan. Haris yang me

  • Dinikahi Dosen   Move On

    “Mau kemana kalian?” tanya Melani yang sedang berbincang dengan suaminya. Amel yang masih menitikkan air mata, menyekanya, mengulas senyum namun tidak kuat untuk mengatakan bahwa dia dan Ramdan telah bercerai.“Nak, kenapa kamu membawa koper?” tanya Melani lagi, kini wanita paruh baya itu menghampiri Amel dan Ramdan yang berdiri. “Ramdan, kenapa Amel menangis?” Melani masih terus bertanya. Ramdan menghela nafas.“Kami sudah bercerai Bu,” lirih Ramdan. Amel tersenyum paksa, ia menggenggam tangan Ibu mertuanya yang dingin. Terlihat raut wajah wanita yang sudah ia anggap sebagai ibunya itu begitu terkejut.“Maafkan Amel Bu,” ujar Amel. “Maaf, karena Amel tidak bisa melanjutkan pernikahan ini.”“Ramdan, apa yang kamu lakukan pada Amel?” tanya pria paruh baya. Ayahnya Ramdan.Ramdan yang mendapat pertanyaan penuh intimidasi itu menundukkan kepala, tidak berani menatap sang ayah. “Ada apa sebenarnya ini? Kenapa kalian bercerai?” tanya Ayah Ramdan.“Nanti. Aku akan jelaskan. Ayo.” Ramdan mem

  • Dinikahi Dosen   Poligami

    Amel tidak kuasa menahan tangis. Ia berteriak dengan cairan bening yang terus menetes."Sama. Laki-laki semuanya sama ketika berbohong," batin Amel walau tidak ia suarakan di hadapan Ramdan. Saat di perjalanan menuju rumah Ramdan. Pria itu tiba-tiba mendapat telpon entah dari siapa."Kenapa nggak diangkat Kak? siapa tau penting," ujar Amel yang penasaran mengapa Ramdan tidak mengangkat."Aku lagi mengemudi, takut nggak fokus, apalagi lagi bawa kamu." Ramdan beralasan.Amel mengangguk saja, ia lebih memilih memejamkan mata. Hingga setelah cukup lama ia di posisi begitu, suara dering telpon, kembali terdengar. Namun, ia tetap berpura-pura tidur."Nanti, aku telpon lagi." Sepertinya Ramdan mengangkat telpon, hanya itu yang terdengar oleh Amel.Sesampainya di rumah. Ramdan menyuruh Amel ke kamar lebih dulu, karena pria itu beralasan akan mengecek sesuatu dulu di mobil. Ada yang tidak beres dalam mesinnya. Amel hanya mengiyakan, walau ia tidak benar-benar pergi dari sana."Kenapa menelpon?

  • Dinikahi Dosen   Pengecut

    Amel kembali ke kamarnya, menyisir rambutnya dengan tenang. Ketukan pintu membuatnya segera memakai kerudung lagi. Ia tahu, yang akan datang pasti suaminya.“Gimana keadaan kamu?” tanya Ramdan yang langsung berjalan mendekat, lalu memeluk Amel dengan erat dan mengelus punggung wanita itu.“Aku sudah baikkan Kak. Tadi habis di lap sama Ibu. Oh ya, Bapakku katanya udah siuman. Yuk, jenguk ke sana dulu,” ajak Amel dengan senyum mengembang, seolah tidak ada apapun yang terjadi. Ia memang pengecut, coba saja tadi langsung melabrak Wati dan Ramdan, namun, itu hanya khayalan di kepalanya. Menegur mereka, bukanlah pilihan yang tepat sementara ini.Ramdan mengangguk, ia lalu menggandeng tangan Amel. “Rafa sekolah ‘kan?” tanya Amel saat mereka berjalan beriringan di lorong rumah sakit. Ramdan mengangguk.“Awalnya dia mau aku boongin kamu, minta izin nggak sekolah. Tapi karena kamu, aku nggak biarin dia,” ucap Ramdan terkekeh mengingat rayuan Rafa padanya, untuk izin tidak masuk sekolah, namun i

  • Dinikahi Dosen   Merasa Bersalah

    "Sedari kami SMA. Aku mengenal dia dengan sangat baik. Entah mengapa dia tidak mengenalkan aku padamu. Kalau saja kita tidak bertemu secara tidak sengaja di tempat konveksi, mungkin kamu tidak bakal tau tentang hubunganku dengan Alvin," jelas Haikal, lalu menatap ke arah Alvin lagi, ia mengerti wanita disampingnya tidak nyaman ditatap olehnya seperti tadi.Bukan tanpa alasan, hanya saja seorang Haikal merasa heran apa sebenarnya keistimewaan seorang Amelia hingga Alvin mau berkorban untuk wanita yang telah bersuami itu."Kamu mungkin dulu bukan orang yang pantas tahu cerita hidupnya. Tapi, melihat fakta perasaannya padamu saat ini, rasanya kamu harus tahu. Dia anak broken home. Bapaknya menikahi wanita lain, saat Ibunya sakit. Dia menjadi anak yang memberontak, sering kena SP sewaktu SMA. Kamu sudah tau cerita ini?" tanya Haikal. Memastikan, jika Amel belum pernah mendengar cerita tentang Alvin.Amel hanya mengangguk. "Dia akan bercerita pada orang yang ia anggap dekat. Berarti, kamu

DMCA.com Protection Status