Share

4. Ambisi Anya

Penulis: Aksara Ocean
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-06 00:18:45

Bab 4 Ambisi Anya

“Kamu itu apa-apaan sih, Ba. Jahat banget, tau nggak, sih!” 

Heba menoleh, wajahnya menunjukkan raut bingung. Diana ada di depannya saat ini, entah kapan kakak iparnya itu datang tapi yang pasti dia tidak mendengar suaranya. Apa mungkin karena dia terlalu fokus pada lamunannya, ya? 

Wajah Diana menatapnya dengan tatapan yang sangat tajam seolah dirinya sudah membuat kesalahan yang amat besar.

“Maksud Mbak apa? Perkara minjem duit? Kan, udah dibilang aku gak bisa minta-minta sama Mama,” sahut Heba malas, dia kemudian bangkit dan berjalan ke arah dispenser demi mengambil segelas air putih. 

“Wah, enteng banget kamu ngomong. Pelit banget kamu sama kakak ipar sendiri, malah orang lain yang lebih baik sama aku. Ah, andai si Anya bisa jadi adik iparku, maka aku akan sangat bahagia,” balas Diana tajam.

Air minum yang baru saja melewati tenggorokannya membuat Heba mual, bahkan tenggorokannya terasa sakit saat ini seolah tengah ditusuk oleh banyak duri. Kalimat Diana tadi kembali membuatnya sakit hati, bagaimana bisa dia mengatakan hal itu dengan wajah biasa saja?

Dia mengharap Anya menjadi adik iparnya? Bukankah itu artinya dia sama sekali tidak menghargai Heba sebagai istri Nathan?

“Mbak, kalau ngomong bisa di rem dikit nggak, sih? Nggak pantes Mbak ngomong begitu sama aku, cuma gara-gara uang Mbak membandingkan aku sama Anya. Aku ini istri Mas Nathan, loh.” Heba menatap Diana dengan tatapan kesal.

“Lah, kalau kamu sadar status kamu itu istri adikku … ya kamu harus nurut waktu Mama nyuruh kamu minta uang ke Tante Anisa,” cibir Diana. 

“Udahlah, aku gak mau bahas ini lagi. Kalau Mbak cuma mau ngomongin hal itu, aku menolak buat membahasnya. Aku juga udah nggak ada tenaga buat ngebahas status Mbak kemarin, mendingan Mbak pergi dari sini. Aku mau istirahat!” tegas Heba, namun raut wajahnya menunjukkan kelelahan yang amat sangat.

Dia baru saja selesai sholat dzuhur dan niatnya dia ingin duduk bersantai sementara menunggu kantuk datang, namun keinginannya untuk tidur siang pupus sudah. Diana datang mengganggu lamunannya, dan kini dia yakin kalau dia tidak akan bisa tidur siang.

“Heh, status yang aku buat itu seharusnya membuat kamu sadar. Kamu nggak ada hak buat marah ataupun tersinggung!” ujar Diana tajam. 

“Pergi, Mbak. Aku mau istirahat!” balas Heba. 

Dia hampir masuk ke kamarnya sebelum mendengar suara Diana.

“Gila, ya. Kamu itu jahat banget, pelit. Ipar minjem duit, kamu nggak kasih. Eh, sekarang kamu malah ngusir aku. Tadi kamu juga udah buat Anya sedih, bisa-bisanya kamu ngatain dia nggak punya Mama. Jahat!” 

Heba menoleh, dia menatap Diana dengan alis yang terangkat tinggi. “Ah, ini perkara Anya? Karena itu Mbak sampai repot-repot datang ke sini buat nyeramahin aku?” tanyanya dengan alis yang terangkat tinggi.

“Anya itu dewi penolong aku, kalau kamu jahat sama dia aku nggak bakalan diem aja!” Diana mengacungkan telunjuknya.

“Terserah, deh. Mau aku jelasin juga percuma, toh, Mbak bakalan membela dia,” kata Heba santai. “Kalau keluar pintunya jangan lupa di tutup.” 

Heba langsung masuk ke dalam kamar tanpa menghiraukan teriakan yang Diana keluarkan, dia lelah dan dia ingin istirahat. Dia tidak mau pusing dengan apa yang tidak dia lakukan, bodo amat jika orang menganggapnya jahat.

********

“Sumpah, ya. Tu anak makin lama semakin nggak ada otaknya!” Anya masuk ke dalam ruangan Luqman dengan wajah gusar.

“Kamu itu datang-datang malah marah-marah, kenapa, sih? Bukannya kamu ada janji sama Mamamu buat ke salon?” tanya Luqman heran.

Dia menghentikan pekerjaannya dan menatap anak semata wayangnya yang tengah menggerutu, setahunya Anya dan Anisa— istrinya, memiliki janji temu hari ini untuk pergi ke salon. Sebab istrinya memang selama tiga hari ini pergi ke Bali bersama teman-teman arisannya, dan tadi malam baru pulang. 

“Itu dia yang jadi masalah, Pa. Aku lagi di cafe nunggu Mama, dan ketemu sama si Heba. Tu anak makin lama makin kurang ajar, deh. Bisa-bisanya dia ngatain aku nggak punya Mama, makanya dia berbagi sama aku.” Anya mengadu dengan wajah memerah menahan amarah.

“Halah, ngapain kamu pikirin? Toh, Mamamu itu sekarang udah jadi punya kamu, Sayang. Papa berani bertaruh, dia lebih sayang sama kamu ketimbang sama Heba,” sahut Luqman santai.

Dia tahu, hubungan Anisa dengan anak kandungnya itu tidak pernah akur. Bahkan Heba tidak mau tinggal bersama mereka setelah dia dan Anisa menikah, anak tirinya itu juga tidak pernah meminta apapun pada mereka. Yah, Luqman sih malah bersyukur.

Karena dengan itu Heba tidak akan menyusahkan, dan perhatian Anisa akan terfokus sepenuhnya pada Anya. Lihatlah sekarang, orang-orang mengira Anisa hanya memiliki satu orang putri dan itu adalah Anya, anaknya yang memang dari kecil sudah tidak memiliki Ibu. Sebab istrinya meninggal ketika Anya duduk di bangku TK dulu akibat penyakit kanker.

“Tapi, Pa—”

“Nya, kalau kamu uring-uringan hanya karena masalah sepele seperti ini, bagaimana Papa bisa mempercayakan perusahaan sama kamu?” tanya Luqman memutus protes yang akan Anya lontarkan. “Ini masalah sepele sekali, toh, kamu lebih segala-galanya dari Heba. Mama, perusahaan, semua harta Papa, akan kamu miliki. Jadi jangan gusar hanya karena masalah ini.” 

Anya diam, dia membenarkan semua yang Luqman katakan. Namun, tetap saja dia masih kepikiran akan lancangnya kalimat Heba tadi.

“Nggak, Pa. Ada satu yang dia miliki, tapi aku tidak punya. Tapi tenang saja, hal itu juga akan menjadi milikku sebentar lagi,” gumamnya lirih.

********

Bab terkait

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   5. Foto

    Bab 5 Foto[Tadi aku mau nyamperin kamu, tapi kamu udah keburu pulang.]Satu pesan masuk ke ponsel Heba dan pengirimnya adalah Kamila, Heba tersenyum. Walau sudah tidak lagi bekerja di perusahaan yang sama, tetapi hubungan persahabatan Heba dan Kamila sangat terjaga. Mereka akan meluangkan waktu sesekali di akhir pekan untuk bertemu.Maklum saja, mereka sudah berteman saat masih berada di bangku SMA. Kuliah di tempat yang sama, jurusan yang diambil juga sama, dan pada akhirnya bekerja di perusahaan yang sama. Jika ada yang namanya saudara, maka Heba akan mengatakan … alih-alih Anya, Kamila lah yang paling pantas menjadi saudaranya.“Aku buru-buru tadi, Mil. Next time kita ke cafe itu lagi, aku pengen makan cheesecake nya. Soalnya tadi nggak keburu,” tulis Heba sebagai balasan.[Ya kamu sih, cepat kurang cepat pulangnya. Kenapa memangnya? Karena ada si Anya dan Tante Anisa, ya?] Balasan dari Kamila langsung masuk, Heba tersenyum.Jika sedang bertukar pesan seperti sekarang ini, Kamila

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-06
  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   6. Playing Victim

    Bab 6 Playing VictimNathan pulang jam sembilan malam, Heba tidak bertanya apapun dan memunggungi Nathan seolah dia sudah tidur. Nathan juga tidak berinisiatif bertanya, dia malah asik memainkan ponselnya dan sesekali tertawa-tawa. Heba sedikit terkejut saat mendengar suara ponsel Nathan, ada yang menelepon suaminya itu.“Halo, Mbak. Ada apa?” tanya Nathan cepat. “Aku lagi main game ini, kalau nggak penting-penting amat ntar aja ngomongnya!” Suara Nathan kembali terdengar.[.......]Suara orang yang ada di seberang sana tidak begitu terdengar, apalagi Nathan berada di ujung ranjang sedangkan Heba berbaring di sisi lainnya. Namun, Heba sangat yakin kalau itu adalah Diana.“Ya udah, lima menit lagi aku telepon!”Telepon terputus dan Nathan kembali melanjutkan main game di ponselnya, Heba menunggu dalam diam. Ternyata tidak sampai lima menit, game Nathan sudah berakhir dia kemudian beranjak dan keluar dari kamar.Heba mengikuti perlahan, ternyata Nathan ke dapur. Setelah dia menelepon D

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-06
  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   7. Pertemuan

    Bab 7 PertemuanWalau sudah semakin malam, tapi jalanan semakin ramai. Andai dia membawa ponselnya, pasti dia akan mengajak Kamila untuk makan es krim bersama. Akan tetapi dia terkejut bukan kepalang saat mendengar suara—“Sendirian saja?”Heba menoleh, dan matanya yang basah mengerjap saat melihat … Noah?“Kamu kenapa?” tanya Noah cepat, pipi Heba memerah dan wajah wanita itu basah oleh air mata. “Kamu terluka?” tanyanya lagi.“Tidak, maaf … saya sebaiknya pulang.” Heba menjauhi tangan Noah yang terulur ke pipinya. “Heba!” Noah memanggil dan langkah Heba langsung berhenti, suara laki-laki itu tetap saja dingin dan otoriter.“Obati pipimu,” ujarnya memberi perintah. “Jika Kamila melihatmu seperti ini, maka dia tidak akan bisa fokus bekerja. Jangan sampai kinerja sekretarisku menurun karena mengkhawatirkanmu!” lanjutnya pedas dan langsung masuk ke dalam mobilnya tanpa menoleh ke arah Heba yang terpaku.“Dia baru saja memarahiku?” gumam Heba hampir menangis. “Kenapa semua orang jahat p

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-08
  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   8. Dibandingkan!

    Bab 8 Dibandingkan!Pagi ini Nathan emosi, jam sudah menunjukkan pukul tujuh pagi dan Heba masih tidur. Istrinya itu biasanya bangun sebelum subuh, dan tidak akan kembali tidur setelahnya karena Heba akan lanjut memasak, mencuci, dan membersihkan rumah.Nathan akan pergi kerja dalam keadaan prima, penampilan yang bagus, baju wangi, dan perut yang kenyang. Akan tetapi, sekarang situasinya sangat berbeda. Jangankan perut kenyang, wong, makanan saja tidak ada.“Heba! Kamu nggak masak? Bangun, dong! Aku mau pergi kerja ini!” Nathan menggoyangkan bahu Heba hingga membuat istrinya itu mengerjap.Pipinya masih bengkak, dan jejak air mata terlihat jelas di matanya yang sembab. Akan tetapi Nathan tidak peduli, toh, itu salah Heba sendiri. Siapa suruh dia menuduh Nathan yang tidak-tidak, lagi pula apa salahnya dia makan malam bersama Anya?Anya itu kakak iparnya, sekaligus atasannya di kantor. Lagian Nathan juga menemani Anya karena mau minta maaf atas nama Heba, istrinya itu sudah sangat kuran

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-09
  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   9. Darah!

    Bab 9 Darah!“Kamu nggak usah masuk aja hari ini, Sayang. Mama mau ganti waktu kita kemarin, ayo kita shopping hari ini.” Anisa berbicara dengan nada lembut, apalagi dia bisa melihat wajah Anya yang lesu dan murung.“Nggak ah, Ma. Aku nggak mood,” balas Anya cepat, dia kemudian mendudukkan diri di meja makan. “Mama shopping sendiri saja, aku mau ke kantor. Mau nyibukin diri dengan bekerja, biar hilang dari pikiran aku hinaan Heba kemarin,” lanjutnya lagi.Dia meminum jus jambu yang sudah dihidangkan pelayan di atas meja, sekalipun dia tidak menoleh ke arah Anisa dan itu sukses membuat wanita yang lebih tua merasa tak enak. Dia menoleh sekilas ke arah Luqman, suaminya itu sarapan dengan tenang seolah tak mendengar pembicaraannya dengan Anya. Anisa gundah, dia takut Luqman marah karena Heba sudah bersikap kurang ajar kemarin. “Sayang, Mama mau minta maaf sama kamu atas nama Heba. Dia memang be—”“Kenapa Mama yang minta maaf?” tanya Anya dengan nada datar. “Mama cuma ngerasa—”Kalau Ma

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-11
  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   10. Prasangka Noah

    Bab 10 Prasangka NoahHeba terbangun dengan kepala yang sangat sakit, dia nenatap ke sekeliling dengan tatapan nanar. Namun dia sama sekali tidak bisa menemukan sosok mertuanya, padahal Heba bisa mengingat dengan sangat jelas kalau dia terjatuh akibat tamparan yang diberikan oleh Ratih.Saat melihat jam di dinding Heba bisa memastikan kalau dia sudah pingsan hampir 3 jam, dan Heba mendesah lalu menangis sambil memeluk lututnya. Tega-teganya mertuanya meninggalkan dirinya sendirian dalam kondisi pingsan, dengan pintu rumah yang terbuka lebar.Bagaimana jika ada seorang penjahat yang masuk ke rumahnya? Bagaimana jika ada pencuri? Apakah mertuanya sama sekali tidak memikirkan hal tersebut? Minimal jika dia sudah berbuat jahat kepada Heba, bukankah seharusnya dia bisa bertanggung jawab dengan mengobatinya?Heba menangisi hidupnya yang terasa sangat menyedihkan, dia sama sekali tidak dianggap dan dihargai oleh keluarga suaminya. Mungkin mereka lebih memilih Heba tidak ada di dalam keluarga

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-12
  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   11. Hasutan Ratih dan Diana

    Bab 11 Hasutan Ratih dan Diana“Heba bilang dia sakit, dan dia minta aku ngantar dia ke rumah sakit,” ujar Nathan sambil mendesah kesal, dia baru saja bangun tidur dan setelah melihat jam dinding dia sedikit terkejut karena ternyata sudah jam tujuh malam.Dia mendudukkan dirinya di sofa, Ratih dan Diana duduk di sofa depannya. Alih-alih berada di perusahaan, saat ini Nathan malah sedang berada di rumah Ratih. Anya tadi mengatakan kalau dia tidak masuk hari ini, dan dia menyuruh Nathan untuk rapat bersama klien dan setelah selesai rapat Anya mengatakan dia bebas untuk pulang.Punya kerabat di perusahaan benar-benar membuat Nathan senang, dia leluasa bolos karena Anya akan mengurus semuanya. Tak jarang banyak rekannya yang iri dan menginginkan posisi Nathan saat ini.“Halah, manja banget istrimu itu,” sahut Diana emosi. “Nyusahin doang kerjanya, heran aku!”“Iya, kenapa dia suka banget drama, sih? Minimal mandiri lah, jangan cuma tahunya nyusahin aja,” kata Ratih ikut bicara. Dia sama

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-13
  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   12. Dihajar!

    Bab 12 Dihajar!“Aduh! Kamu apa-apaan sih, Mil?” Nathan tersungkur setelah dihantam Kamila menggunakan tasnya.Kepala Nathan pusing, walau tidak menimbulkan luka tapi tetap saja dia sekarang kesakitan. Saat dia menatap Kamila, Nathan langsung menggeram kesal saat melihat sahabat baik istrinya itu malah tertawa mengejek.“Kenapa? Sakit? Gitu doang kok, sakit, sih? Lemah banget!” ejek Kamila.“Kamu jangan semena-mena sama aku, ya. Dibaikin malah ngelunjak kamu!” Nathan menunjuk Kamila dengan wajah geram. “Dibaikin? Emangnya kamu ngasih apa ke aku?” tanya Kamila sok polos. “Yang semena-mena itu kamu! Istri sakit bukannya diantar ke rumah sakit, eh, malah cuek bebek. Gitu sifat seorang laki-laki sejati? Hah?” tanya Kamila berapi-api.“Ya elahhh, manja banget!”BUAGH!BUAGH!BUAGH!Tiga kali tas Kamila kembali berayun ke kepala Nathan hingga laki-laki itu kembali tersungkur, Kamila puas sekali. Dia tidak sudi mendaratkan tangannya di tubuh Nathan, makanya dia menggunakan tasnya. Apalagi t

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-15

Bab terbaru

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   134 (TAMAT)

    Bab 134Memaafkan dan memilih melanjutkan hidup, adalah pilihan terbaik bagi Heba dan Noah. Semenjak datang ke rumah Anisa dua bulan lalu, hubungan mereka sudah semakin membaik. Perlahan tapi pasti, Luqman juga sudah bersedia untuk ditemui, meski pertemuan itu sendiri harus selalu diadakan di rumahnya.Soal Anya dan Nathan, mereka belum resmi bercerai. Anya yang sudah mendapatkan kewarasannya, mengatakan kalau ia memang sangat mencintai Nathan dan tak bisa melepaskan lelaki itu, meski Nathan sudah menghujaninya dengan berbagai macam pengkhianatan.Tak ada satu pun yang bisa membuat Anya berubah pikiran, termasuk Heba yang sempat datang ke rumah sakit jiwa untuk menjenguk kakak tirinya. Di sana, Anya malah berkata kalau Heba tak boleh mengurusi hidupnya. Maka dari itu, Heba tak pernah menemui Anya secara langsung, dan hanya menanyakan bagaimana kondisi perempuan itu melalui perawat.Sementara untuk rumah tangga Heba sendiri, semuanya berjalan lancar. Heba tengah menikmati hari-hari men

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   133

    Bab 133"Kita ke rumah Mama Anisa sekarang," ucap Noah setelah Heba menceritakan ulang apa yang dikatakan oleh Anisa barusan."Tapi, Mas, gimana sama kita berdua?" tanya Heba bingung dan tak enak hati.Bukan hal yang aneh bagus kalau mereka sampai keluar dari hotel tengah malam begini. Apa kata orang? Semua orang yang melihat keduanya meninggalkan hotel dengan langkah tergesa, pasti akan berpikir macam-macam. Heba tak mau keluarga suaminya mendapatkan pandangan buruk karena masalah yang tengah dihadapi oleh Anisa."Masih ada malam-malam selanjutnya untuk kita berdua," jawab Noah dengan senyum.Noah berlalu, mengambilkan baju hangat serta sehelai kerudung untuk dikenakan oleh sang istri. Sementara itu, Heba masih diam di tempat. Ia tak mau merepotkan, tetapi mustahil juga andai dirinya pergi seorang diri ke rumah Anisa untuk melihat apa yang terjadi di sana."Ayo, Sayang," ajak Noah menggenggam hangat tangan sang istri, sehingga Heba mengangguk dan mengikuti langkah suaminya.Berjalan

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   132

    Bab 132Kebaya putih gading yang dilengkapi dengan kerudung serta untaian bunga melati, berhasil membuat penampilan Heba begitu memukau. Heba tampil sangat cantik dan manglingi, membuat Kamila tak henti memotret sahabatnya dari berbagai sudut."Udahlah, Mil, aku malu," gumam Heba seraya menatap ke sekeliling yang diisi oleh seorang fotografer dan dua staf wedding organizer, serta seorang MUA yang memang disewa oleh Heba untuk mempercantik dirinya di hari paling membahagiakan ini."Sorry, Ba, aku gak bisa berhenti, habisnya kamu cantik banget!" Kamila kembali mengangkat layar ponselnya dan mengarahkan benda tersebut ke wajah Heba, kemudian kembali memotretnya.Jika disimak lebih jauh, Kamila ini memang sangat heboh dan tampak lebih sibuk dari sang fotografer. Heba sampai menggelengkan kepala. Kendati sudah meminta agar Kamila duduk saja, tetapi sahabatnya itu tak mendengar sama sekali.Kamila baru bisa duduk dengan tenang, saat pembawa acara di ballroom hotel meminta Noah untuk duduk d

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   131

    Bab 131Suara tangis bayi mengakhiri perjuangan Anya yang sejak tadi mengikuti instruksi dari dokter yang membantu persalinannya. Perempuan itu memejamkan mata, merasakan lelah luar biasa karena ia telah melalui proses persalinan secara normal.Ya, Anya sejak awal kehamilan, Anya sudah bersikeras ingin melahirkan bayinya dengan cara normal, lantaran ia berpikir dirinya bisa dianggap sebagai seorang ibu sepenuhnya, jika menempuh cara tersebut. Padahal, proses apa pun yang dilalui oleh seorang ibu, tak bisa dibandingkan satu sama lain. Baik normal maupun caesar, keduanya sama-sama mempertaruhkan nyawa.Sementara di luar ruangan, Nathan sudah menunggu dengan perasaan sangat cemas. Ia tak bisa masuk ke dalam lantaran tak akan kuasa melihat banyak darah. Lelaki itu hanya menunggu seorang diri dengan sedikit rasa kesal, lantaran Ratih dan kedua saudaranya tak kunjung datang ke rumah sakit.Nathan telah berdiri. Ia ingin melihat bagaimana anaknya yang baru saja lahir. Sejenak ia mengintip, d

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   130

    Bab 130Tinggal di sebuah rumah besar adalah kebahagiaan untuk Ratih dan keluarganya. Harapan mereka menjadi kenyataan. Berkat naiknya Nathan menjadi pemegang perusahaan, kehidupan mereka pun berubah secara drastis.Sekarang, Ratih dan dua anaknya tinggal di sebuah rumah yang letaknya berada di perumahan elit. Tak ada tetangga julid, tak ada tatapan iri, dan itu membuat Ratih semakin jumawa."Hari ini aku mau ke luar kota, Ma," ucap Diana pada sang ibu."Mau ngapain lagi? Kamu baru aja pulang," sahut Ratih menatap curiga pada putri sulungnya.Diana sering mengatakan kalau ia tengah mencoba untuk menjalin bisnis dengan temannya yang kaya raya. Sudah berbulan-bulan Diana sering pergi ke luar kota dengan alasan serupa, tetapi tak ada satu pun hasil yang terlihat dari kerja kerasnya itu.Ya, Diana membohongi ibunya. Ia tak pergi ke luar kota, melainkan malah bergabung dengan teman-teman barunya di sebuah klub malam. Di sana, Diana menghamburkan uangnya demi menyenangkan beberapa lelaki ya

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   129

    Bab 129Seorang perempuan melihat datar kepergian Noah dan keluarganya dari rumah Anisa. Perempuan itu kemudian menutup kasar gorden panjang nan tebal, menyebabkan kamarnya menjadi temaram, padahal hari masih sore dan matahari masih menampakkan cahaya di atas langit."Heba udah bahagia," gumamnya seakan tak terima atas lamaran adik tirinya.Semua hantaran yang dibawa oleh orang tua Noah, jelas membuat Anya merasa iri. Dulu saat Nathan melamar dirinya, lelaki itu memang membawa banyak sekali barang mahal, tetapi uangnya berasal dari kantong Anya."Kenapa nasib Heba bisa jauh lebih baik daripada aku?" tanya Anya seraya hilir mudik di kamarnya.Tak seorang pun yang tahu, kalau rumah tangganya dengan Nathan kerap diterpa oleh ujian yang tak ada habisnya. Di awal pernikahan, sikap Nathan sangat baik dan lembut. Lelaki itu memenuhi semua keinginan Anya tanpa terkecuali.Akan tetapi, setelah Nathan memegang penuh perusahaan milik Luqman, suaminya itu menjadi dingin dan ketus. Nathan juga ser

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   128

    Bab 128Shanti dan Pratama kebingungan melihat putra semata wayang mereka terus mengukir senyum sejak masuk ke dalam rumah. Dua paruh baya itu sampai saling pandang dan sama-sama mengerutkan kening."Aku punya kabar bahagia," ucap Noah setelah duduk di depan kedua orang tuanya.Gambaran bahagia itu memang terlihat jelas dan mampu mengalihkan semua kebiasaan Noah. Anak lelaki mereka tiba-tiba duduk tanpa mengucap salam atau mencium tangan, membuat Shanti dan Pratama kembali saling pandang."Kabar bahagia apa? Soal perusahaan?" tanya Pratama penasaran."Bukan, Pa," jawab Noah tak langsung menjelaskan semuanya, karena ia malah tertawa salah tingkah."Kenapa, sih? Jangan bikin Mama sama Papa penasaran," tegur Shanti sambil berdecak tak sabaran."Heba suka sama aku, dan dia bilang mau nikah sama aku," ungkap Noah, benar-benar tak bisa menghentikan senyum di bibirnya."Kamu serius?" Shanti adalah orang pertama yang memberikan reaksi terkejut. Perempuan paruh baya itu sampai terkesima dan be

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   127

    Bab 127Tawaran dari Noah berhasil membuat jantung Heba seakan hendak meledak. Perempuan itu mendadak diam, tetapi kedua matanya melirik Noah sesekali.Menikah? Tawaran itu bukan sesuatu yang mudah untuk diangguki dalam hitungan detik. Sebelumnya, Heba punya pengalaman buruk soal pernikahan. Perempuan itu tentu tak mau sembarangan lagi. Semuanya harus dipikirkan baik-baik."Maaf, Pak, apa boleh saya kasih jawaban nanti?" tanya Heba takut-takut."Boleh," jawab Noah seraya mengangguk lagi, kemudian lelaki itu kembali mengemudikan mobilnya.Noah mengantar Heba dengan selamat sampai ke rumah. Turun dari mobil usai berpamitan dan mengucapkan terima kasih, lebih dulu Heba memastikan mobil Noah menjauh dari area rumahnya. Barulah setelah itu, ia masuk ke dalam rumah dengan langkah tergesa."Aku harus kasih tau Kamila!" ucap Heba terburu-buru mengambil ponselnya di dalam tas, dan menghubungi Kamila saat itu juga."Mil!" panggilnya setelah panggilan mereka terhubung.Di toko yang masih ramai o

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   126

    Bab 126Noah menghentikan langkah. Barusan itu, kalimat yang keluar dari mulut Kamila terdengar oleh kedua telinganya. Noah mematung, mulai bertanya-tanya mengapa ia tak tahu kalau Heba sempat merasa cemburu pada perempuan yang datang kepadanya?Tatapan lelaki itu tertuju lurus, dan Heba sadar akan hal tersebut. Heba mengeluh, dan menoleh pada Kamila seraya melayangkan tatapan protes. Dari tatapannya itu, harusnya Kamila sadar, kalau saat ini Heba tengah kesal padanya.Akan tetapi, Kamila malah mengangkat bahu seolah-olah ia tak salah. Kamila tak bermaksud bicara di depan Noah tentang semuanya. Namun, kalau sampai atasan mereka mendengar, ya itu namanya sudah takdir."Gara-gara kamu, nih!" Heba berkata tanpa suara.Heba berdeham dan menarik senyum saat Noah berdiri di hadapannya dan Kamila. Sebisa mungkin Heba bersikap seolah tak ada sesuatu yang terjadi di antara mereka."Siang, Pak, gimana pendapat Bapak soal toko saya sama Kamila?" tanya perempuan itu, benar-benar berusaha mengalih

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status