Share

Bab 459

Author: Clarissa
Sanny menandatangani surat perjanjian itu dengan tangan gemetaran. Di sisi lain, Carla dihajar sampai babak belur. Dia kesakitan hingga tergeletak tak berdaya di lantai sambil memohon, "Kumohon, jangan pukul aku sampai mati .... Pamanku ...."

Sanny akhirnya tidak tahan lagi. "Jangan terus sebut pamanmu!" Dia menarik napas dalam-dalam, lalu mendekat dan meraih kerah baju Carla dan menamparnya.

"Pamanmu sekalipun harus berlutut kepada Keluarga Japardi! Kalau kamu menyinggung Keluarga Japardi, nggak akan ada yang bisa menolongmu! Sebaiknya kamu cepat pergi dari sini!"

Carla termangu, tahu Sanny sedang memberinya kesempatan. Tanpa berani berbasa-basi lagi, dia bergegas meninggalkan tempat itu dengan wajah babak belur.

"Zara, kita pergi." Bronson menguap. "Kita harus ke rumah lama Keluarga Tanuwijaya. Menurut karakter ayahku, dia bisa merobohkan rumah orang kalau aku nggak menahannya."

Zara mengangguk, lalu menepuk debu di pakaiannya dan mengikuti Bronson dengan tenang. Di sisi lain, Sanny
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Fenty Izzi
kenapa para kakek jadi bertengkar??...
goodnovel comment avatar
Dinda
min mana ending bahagia nya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 460

    "Jelas-jelas yang menentang adalah anggota keluargamu!"....Tiffany perlahan-lahan membuka matanya. Pertengkaran macam apa ini ...."Nyonya, kamu sudah bangun?" Sofyan segera mengambilkan segelas air saat melihat Tiffany sadar. "Masih sakit nggak?"Ketika melihat Sofyan, Tiffany secara naluriah bergerak mundur. Kemudian, dia bertanya, "Di mana Sean?"Sofyan termangu sejenak. Dia tahu Tiffany menganggap dirinya sama seperti Genta. Jadi, sesudah menghela napas dan menyodorkan air itu kepada Tiffany, dia menjelaskan, "Begini, dulu aku dan Genta dipilih oleh Nona Sanny untuk melayani Tuan Sean.""Setelah Nona Sanny hilang tanpa kabar, kami cuma mendengar perintah Tuan Sean. Sekarang Nona Sanny kembali dan ingin mengendalikan kami lagi.""Genta mendengarkan perintahnya karena memikirkan hubungan lama di antara mereka. Aku nggak punya cara lain, jadi terpaksa berpura-pura patuh. Tapi, di belakang ...."Sofyan menghela napas lagi. "Kamu belajar ilmu medis, jadi seharusnya tahu obat yang dibe

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 461

    "Tiffany sudah bangun!?" Derek segera mendekat dengan wajah penuh kejutan dan kebahagiaan sambil menggenggam tangan Tiffany dengan penuh kasih, "Cucu kesayanganku! Keluarga Tanuwijaya siksa kamu ya?"Tiffany terpaku sejenak sebelum menyadari bahwa Derek sengaja mengatakan hal itu di depan Keluarga Tanuwijaya. Derek berbaik hati mengatakan Tiffany adalah anak Keluarga Japardi dan tentu saja Tiffany tidak bisa merusak rencananya.Oleh karena itu, dia tersenyum ringan sambil menggenggam tangan pria tua itu. "Nggak, Kakek Darmawan memperlakukanku dengan sangat baik, nggak ada yang menyiksaku."Derek mengerutkan kening dan merenung sejenak, "Kamu bilang, Kakek Darmawan nggak menyiksamu. Itu berarti, orang lain di Keluarga Tanuwijaya yang menyiksamu, bukan begitu?"Tiffany tertegun, lalu buru-buru menggeleng, "Nggak! Nggak! Semua orang di Keluarga Tanuwijaya memperlakukanku dengan sangat baik."Kecuali Michael dan Sanny."Omong kosong!" Derek mendengus dingin, "Jangan pikir aku nggak tahu ap

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 462

    Tiffany-lah yang menolak mengadakan acara dan tidak ingin mengambil foto pernikahan. Dia sendiri yang mengusulkan untuk langsung mendaftarkan pernikahan mereka dan menganggapnya sudah cukup.Sebab, dia terburu-buru ingin Keluarga Tanuwijaya segera menggunakan uang itu untuk mengobati neneknya.Pada saat itu, Darmawan memang sempat berpikir untuk mengadakan pernikahan yang layak untuk Tiffany di kemudian hari. Sekarang Derek yang mengusulkannya, Darmawan juga tidak keberatan."Kalau begitu, kita putuskan begitu saja!" Derek menghela napas panjang, "Waktu pernikahan ulang nanti, pastikan setiap anggota Keluarga Tanuwijaya datang satu per satu untuk meminta maaf sama cucuku!"Setelah berkata demikian, dia melotot dengan sengit ke arah Darmawan, "Termasuk kamu juga! Cuma dengan beberapa ratus juta saja kamu bawa pulang cucu kesayangan kami. Terlalu murah untukmu!Darmawan tersenyum dan mengangguk, "Benar, benar, memang Keluarga Tanuwijaya yang diuntungkan.""Hmph!" Derek mengelus janggutny

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 463

    Sean terbangun pada malam hari. Saat dia membuka matanya, Tiffany sudah duduk di tepi tempat tidur, menggenggam tangannya sambil tertidur. Di dalam kamar, selain dia dan Tiffany, ada Bronson, Zara, Derek, dan Darmawan.Sean mengerutkan kening sedikit, lalu dengan bantuan Sofyan, dia memaksakan diri untuk bangun dari tempat tidur. "Paman Bronson, Kakek Derek.""Kenapa manggil Paman dan Kakek? Sekarang sudah seharusnya manggil Ayah dan Kakek." Derek menghela napas pelan, "Kami sudah tahu semuanya, jadi kami datang ke sini khusus untuk mendukung Tiffany."Sean sontak terpaku. Dia mengangkat pandangannya ke arah Zara yang berdiri di belakang Bronson. Zara tersenyum padanya, lalu memalingkan wajah.Sean merenung sejenak dan segera memahami alasan di balik semua ini. Dia tidak menyangka Sanny akan menyuruh Genta untuk menyerangnya. Namun, Zara bisa menduganya.Bisa dibilang, setelah lebih dari satu dekade bersama, Zara lebih mengenal Sanny dibanding dirinya sendiri. Fakta bahwa Keluarga Japa

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 464

    "Ya." Sean menundukkan kepala, menatap wajah Tiffany yang putih dan tenang saat tertidur.Pikirannya melayang kembali ke saat di rumah sakit sebelumnya. Dalam keadaan setengah sadar, dia mendengar suara Tiffany yang penuh rasa sakit dan putus asa. Secara refleks, dia mematahkan belenggu orang-orang itu dan berlari ke arah Tiffany sekuat tenaga ....Tiffany adalah satu-satunya obat penawarnya. Satu-satunya hal yang paling sulit dia lepaskan.Sean mengangkat tangannya untuk menyentuh bulu mata Tiffany yang panjang. Sebuah senyuman tipis terukir di sudut bibirnya. Tiffany adalah seseorang yang sangat menghargai ikatan keluarga.Jika dia tahu bahwa orang tua kandungnya masih hidup dan masih peduli padanya ... dia pasti akan sangat bahagia, bukan?Meskipun Sean tidak terlalu yakin bahwa pertemuan Tiffany dengan Niken adalah hal yang baik. Namun, karena Derek sudah mengatakan hal ini, dia memilih untuk percaya bahwa semuanya akan berjalan ke arah yang baik.Dengan pemikiran itu, Sean mengang

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 465

    Sean menggelengkan kepala dengan pasrah sambil memegang wajah Tiffany yang putih dan tirus. "Kenapa kamu tahu kamu bukan? Bagaimana kalau ternyata kamu memang Nona keluarga Japardi yang hilang bertahun-tahun lalu?"Tiffany terpaku sejenak, lalu tersenyum. "Mana mungkin ada kebetulan sebanyak itu."Meskipun dia sangat merindukan kehangatan keluarga, pamannya pernah mengatakan bahwa dia ditemukan di tumpukan sampah saat kecil. Sejauh yang diketahui Tiffany, Nona Keluarga Japardi yang hilang itu adalah anak yang sangat disayangi oleh orang tuanya.Keyakinan dan tatapan tegas Tiffany membuat hati Sean terasa sakit. Dia tahu Tiffany sangat menyukai Derek dan dia tidak percaya bahwa Tiffany tidak ingin menjadi cucu pria tua itu.Bagi Sean, sikap tegasnya ini hanya karena ... dia tidak percaya dirinya bisa memiliki latar belakang dan keluarga seperti itu. Mungkin ini adalah keputusasaan dan rasa rendah diri yang terpatri di dalam dirinya.Sean menghela napas panjang dan mempererat pelukannya

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 466

    Wanita itu ternyata memang ibu dari Raiyen."Bagaimana keadaannya sekarang?" Tiffany tersenyum sopan kepada ibu Raiyen, tetapi kakinya perlahan mundur.Berhubung ibu Raiyen ada di sini dan terlihat begitu membencinya, Tiffany merasa tidak perlu membeli barang dari toko ini. Bagaimanapun, masih banyak toko pakaian lainnya. Kenapa harus cari masalah sendiri?"Hah, bagaimana mungkin dia baik-baik saja sekarang!" Ibu Raiyen menatap Tiffany dengan penuh amarah. "Kamu mengirimnya ke kantor polisi, catatan buruk itu tertulis di dokumennya. Dia dikeluarkan dari sekolah dan sekarang dia cuma bisa bersekolah di sekolah kecil di dekat sini!"Wanita itu melangkah semakin dekat ke Tiffany, kemarahan di matanya semakin memuncak. Tiffany mengerutkan alisnya. Karena malas berdebat lebih jauh, dia berbalik hendak pergi."Bu!" Baru saja Tiffany berbalik, suara antusias seorang wanita terdengar dari belakangnya."Bu!" Pemilik toko pakaian buru-buru keluar dan menarik lengan Tiffany. "Kenapa belum sempat

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 467

    Ibu Raiyen langsung tersadar. "Bos, Anda ....""Ya." Pemilik toko menjawab dengan puas sambil menyilangkan tangan di dada. "Aku nggak memasukkan terlalu banyak, cuma empat atau lima jarum halus yang sulit terlihat.""Jarum-jarum ini dilapisi dengan sesuatu yang akan membuat orang tua merasa gatal luar biasa."Ibu Raiyen membelalakkan matanya dengan terkejut. "Anda melakukan ini ... nggak takut kalau dia akan kembali mencari Anda nantinya?""Apa yang perlu ditakuti?" Pemilik toko memutar matanya. "Gimana dia mau membuktikan bahwa aku yang masukkan jarum-jarum itu, bukan dia sendiri yang menyelipkannya karena ada dendam sama orang tua itu?""Tanpa bukti, dia nggak bisa berbuat apa-apa padaku."Ibu Raiyen tercengang untuk beberapa saat, lalu akhirnya menatap pemilik toko dengan penuh rasa kagum, bahkan mengacungkan jempol. "Anda memang cerdik. Aku benar-benar nggak kepikiran sampai ke sana."Seandainya saja dia berpikir seperti itu sebelumnya, untuk apa lagi dia berseteru dengan Tiffany?

Latest chapter

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 529

    Pernikahan masih berlangsung dengan meriah.Sebagai pasangan pengantin yang menjadi pusat perhatian, Tiffany dan Sean pertama-tama mengucapkan sumpah mereka di hadapan pendeta di gereja. Setelah itu, mereka mulai menyampaikan rasa terima kasih kepada orang tua mereka dengan menuangkan teh untuk Nancy dan Bronson, Derek, serta Darmawan.Saat malam tiba, diadakan sebuah resepsi makan malam yang megah.Tiffany mengenakan gaun merah ketat yang elegan, sementara Sean mengenakan setelan biru tua dengan pinggiran emas. Keduanya bahkan tidak membutuhkan pencahayaan tambahan. Hanya dengan berdiri berdampingan, mereka sudah menjadi pusat perhatian dan menjadi sosok paling bersinar malam ini.Resepsi pun dimulai.Tiffany menggandeng lengan Sean dan memulai prosesi bersulang kepada tamu undangan satu per satu."Capek?" Di sela-sela bersulang, Sean merendahkan suaranya dan mendekati telinga Tiffany sambil bertanya lembut.Tiffany bersandar di lengannya, bibirnya melengkung dalam senyuman bahagia. "

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 528

    "Aku selalu merasa bersalah atas masalah ini. Seorang pria berperilaku berengsek, bukan berarti istri dan anaknya juga sama." Setelah berkata demikian, Niken melirik ke arah Ronny sekilas dan berkata, "Nggak ada lagi yang mau kubicarakan sama kamu. Silakan pergi."Ucapannya ini jelas sekali sedang mengusirnya. Ekspresi Ronny menjadi muram setelah mendengarnya.Ronny menarik napas dalam, berusaha mempertahankan ketenangannya. "Bu Nancy, aku datang untuk mengingatkanmu dengan niat baik, kenapa kamu begitu menolakku? Sean bukanlah pria yang sepolos dan sejujur yang kamu bayangkan."Sambil berkata demikian, dia menunjuk ke arah Michael yang berdiri di belakangnya. "Lihat mata anakku? Itu ditusuk buta oleh Sean!"Nancy mengangguk santai. "Oh.""Lalu, kenapa masih tersisa satu?"Ronny tertegun mendengarnya. Wanita itu mengubah posisinya dengan nyaman, matanya memandang jauh ke altar tempat Tiffany dan Sean sedang bertukar cincin."Kenapa cuma satu matanya yang terluka?" Dia menoleh sedikit d

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 527

    Suasana di dalam gereja begitu khidmat dan penuh kehangatan.Pastor yang mengenakan jubah emas, berdiri di tengah altar dengan senyum di wajahnya sambil menatap kedua mempelai yang berdiri di hadapannya."Sean, apakah kamu bersedia menikahi Tiffany dan menjadikannya istrimu? Berbagi hidup dengannya dalam ikatan suci pernikahan?""Baik dalam keadaan sakit maupun sehat, dalam kemiskinan maupun kekayaan, dalam keindahan maupun saat sudah kehilangan pesona, dalam keberhasilan maupun kegagalan? Apakah kamu berjanji untuk mencintai, menghibur, menghormati, dan melindunginya? Serta tetap setia kepadanya sepanjang hidupmu?""Aku bersedia.""Tiffany, apakah kamu bersedia menikahi Sean dan menjadikannya suamimu? Berbagi hidup dengannya dalam ikatan suci pernikahan?""Baik dalam sakit maupun sehat, dalam kemiskinan maupun kekayaan, dalam keindahan maupun saat sudah kehilangan pesona, dalam keberhasilan maupun kegagalan? Apakah kamu berjanji untuk mencintai, menghibur, menghormati, dan melindungin

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 526

    Tiffany juga tak bisa berbuat apa-apa. Satu-satunya yang bisa dia lakukan hanyalah menemani ibunya dengan baik di sisa waktu yang dimilikinya ....Beberapa wanita itu masih sibuk bercanda di dalam kamar ketika Sean datang bersama rombongan pengiring pria. Sebelum hari pernikahan, Julie dan Zara sengaja mencari beberapa trik iseng di internet untuk mengerjai pengantin pria.Salah satunya adalah menyembunyikan sepatu pengantin wanita.Julie yang licik mengikat salah satu sepatu Tiffany di kakinya. Dengan gaun pengantin yang lebar dan menjuntai, tidak ada yang bisa melihat bahwa di balik rok itu tersembunyi sebuah sepatu.Namun, rencana yang begitu matang tetap saja tak bisa luput dari pandangan tajam Sean.Dengan satu tatapan darinya, Mark langsung menangkap Julie dan menekannya ke ranjang, sementara tangannya dengan cekatan menyelinap ke balik gaunnya dan mengambil sepatu yang tersembunyi.Namun, Mark dan Julie sama sekali tak menyangka bahwa Zara dan Charles telah bersiap dengan kamera

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 525

    Dua hari kemudian, pernikahan megah Tiffany dan Sean diadakan di hotel paling mewah di Kota Aven, Hotel Prosper. Demi pernikahan mereka, Mark bahkan secara khusus melakukan renovasi darurat pada hotel tersebut.Di hari pernikahan, Tiffany sudah bangun sejak pukul empat pagi.Saat penata rias sedang merias wajahnya, Julie dan Zara malah asyik bercanda sambil saling mengomentari bentuk tubuh masing-masing. Sambil bercanda, mereka juga sibuk meminta satu sama lain untuk mengencangkan tali gaun pendamping pengantin yang mereka kenakan.Tiffany yang duduk diam di meja rias, tak bisa bergerak karena harus dirias. Akhirnya, dia hanya bisa mengeluh dengan nada kaku, "Kalian berdua berisik sekali!""Hanya kali ini saja!"Julie menoleh ke arah Tiffany dan menyeringai, "Hari ini kamu yang menikah, jadi kami boleh berisik.""Lain kali kalau aku yang menikah, pasti aku nggak bakal punya waktu buat ribut sama dia. Jadi, waktu itu kamu bisa menikmati ketenangan."Zara mengernyitkan dahi, "Kenapa haru

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 524

    Saat di rumah Keluarga Tanuwijaya tadi, Darmawan hampir berlutut dan memohon pada Tiffany agar orang tuanya bisa menjaga Sean dengan baik. Namun, kenyataannya bisnis dan koneksi Sean di luar negeri ....Mark pernah mengatakan bahwa kekuatan bisnis Sean hanya lebih lemah sedikit daripada Keluarga Japardi. Dia juga bilang bahwa Sean adalah salah satu dari sedikit orang yang bisa mengendalikan bisnisnya dari Kota Aven, mengelola segalanya dari kejauhan, dan tetap berkembang pesat."Di Elupa, banyak orang menyebutnya sebagai seorang genius. Namun bagi kakeknya, Sean hanyalah seorang pria yang membutuhkan dukungan mertuanya agar bisa bertahan.Tiffany menggigit bibirnya, lalu menoleh ke arah Sean. "Kamu nggak kesal Kakek salah paham padamu?"Sean tersenyum tipis dan menggeleng pelan. "Aku lebih suka kalau semua orang mengira aku bangkit karena pengaruh orang tuamu."Tiffany tertegun. "Kenapa?"Tatapan pria itu dalam dan teduh, bibirnya melengkung dengan senyum samar. "Dengan begitu, semua o

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 523

    Setelah berpisah dengan Michael, Sean menggenggam tangan Tiffany dan berjalan masuk ke dalam kediaman Keluarga Tanuwijaya.Di dalam, Darmawan sedang bermain catur dengan Sanny.Berbeda dengan sebelumnya yang selalu mengenakan topeng, kini Sanny tampaknya sudah mulai terbiasa dengan tatapan orang-orang. Dia hanya menutupi wajahnya dengan sehelai kain tipis."Kamu ini terlalu banyak berpikir." Darmawan menghela napas sambil menatap papan catur di depannya. "Kalau sudah menerima keadaan, hiduplah dengan baik. Jangan terlalu membebani pikiranmu."Sanny mengerutkan alisnya sedikit, tetapi tetap diam. Sementara itu, Sean menggandeng Tiffany masuk ke dalam ruangan. "Kakek, Kakak."Darmawan menoleh dan tersenyum, "Kalian datang ngantarin undangan, bukan?"Sean mengangguk, lalu meletakkan dua undangan pernikahan di atas meja. "Satu untuk Kakek, dan satu lagi untuk Kakak. Aku cuma ingin menikah sekali dalam hidupku, jadi aku sangat berharap kalian bisa datang."Bukan karena dia ingin pamer atau

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 522

    Michael menunjukkan ekspresi penuh kebingungan. "Kalau begitu, beri aku sedikit petunjuk, Ayah. Aku benar-benar nggak mengerti, kenapa kita harus menghadiri pernikahan itu?""Untuk menonton pertunjukan." Ronny tertawa dingin seraya menutup matanya, lalu mengetukkan jarinya di atas meja teh dengan ritme yang lambat."Michael, mungkin kamu nggak tahu. Bahkan banyak orang juga nggak tahu. Dulu, dalang di balik kecelakaan mobil yang menewaskan orang tua Sean ... adalah seseorang bermarga Rimbawan."Michael masih tidak mengerti sepenuhnya. "Marga Rimbawan?""Benar." Ronny tertawa kecil, nada bicaranya penuh dengan ejekan. "Dunia ini memang penuh dengan kebetulan.""Meskipun Sean bisa memaafkan ayah angkat Tiffany atas insiden pembakaran itu, apakah dia bisa memaafkan ibu kandung Tiffany yang merencanakan kematian orang tuanya sendiri?"Mata Michael tiba-tiba membelalak. "Jadi, maksudmu ... Paman dan Bibi ...."Namun, ekspresinya kembali mengerut setelah merenung beberapa saat. "Tunggu, Ayah

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 521

    Michael tidak menyangka akan bertemu dengan Tiffany dan Sean dalam situasi seperti ini. Dia mengerutkan alisnya sambil menatap Tiffany dengan dingin dengan satu mata yang tersisa, lalu melirik Sean. "Tumben sekali kalian datang kemari?"Sean juga mengerutkan alisnya. "Kakak.""Jangan panggil aku kakak, aku nggak pantas menerimanya!" Michael mendengus dingin sambil menunjuk matanya yang rusak. "Ini adalah utang yang kalian berdua berikan padaku!"Tiffany yang masih larut dalam kesedihan, langsung terpancing emosi saat mendengar perkataan Michael. Tangan gadis itu mengepal kuat di sisi tubuhnya, matanya merah menatap Michael."Kamu bilang mata itu adalah utang dari kami? Michael, kami sama sekali nggak pernah berutang apa pun padamu! Kamu sendiri yang janji sama kami, kalau kamu berani menyentuhku lagi, maka kamu harus menerima konsekuensinya!""Itu adalah pilihan ayahmu. Dia yang lebih memilih kepentingan bisnis di Grup Tanuwijaya daripada matamu! Coba pikirkan baik-baik, apakah kami ya

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status