Share

Bab 353

Penulis: Clarissa
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-03 18:00:00
"Gimana kami bisa tidur dengan nyenyak saat ada orang nggak sopan dan sombong sepertimu di sini?" ujar Jayla.

Jayla sama sekali tidak merasa ucapannya kurang pantas. Sebaliknya, dia malah makin menjadi-jadi dan menambahkan, "Ini pertama kalinya aku melihat seorang tamu memakai sandal ke acara formal. Memalukan banget!"

Cathy bersedekap sambil mendengus. Dia menatap Tiffany dengan angkuh dan menimpali, "Nyonya Tanuwijaya, apa kamu nggak merasa perlu kasih penjelasan pada kami?"

Saat orang-orang di sekitar mulai berkomentar dan mengkritik Tiffany, Derek dan Bronson tiba.

Baru saja mereka duduk, Cathy langsung mengeluh, "Ayah, Kakek. Coba lihat, Nyonya Tanuwijaya yang kalian sukai itu ternyata nggak sopan banget."

Di hari ulang tahunnya, Derek bahkan tidak mengucapkan selamat ulang tahun pada Cathy. Sebagai cucu perempuan tertua Keluarga Japardi, dia jelas tidak terima melihat keluarganya memperlakukan orang luar seperti Tiffany dengan begitu baik.

Kini saat memiliki kesempatan, Cathy ten
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 354

    "Kakiku bahkan masih bengkak sekarang!" ujar Tiffany.Sebenarnya Tiffany bukan orang yang gemar memancing belas kasihan orang lain. Namun, mereka sudah keterlaluan. Dia hanya memakai sandal, tetapi hal kecil ini sudah dianggap sebagai kesalahan besar."Terkilir?" cibir Cathy.Momen Tiffany dan Sean berjalan santai di taman kecil kemarin terbayang jelas di benak Cathy. Tiffany jelas-jelas masih begitu energik kemarin.Jadi, Cathy langsung membalas sambil mengernyit, "Alasan saja, kamu kira kami akan percaya hanya karena kamu bilang kakimu terkilir?"Cathy menarik napas dalam-dalam, lalu melambai pada pelayan dan berkata, "Panggil dokter keluarga ke sini.""Cathy! Jangan mengacau!" bentak Bronson dengan alis berkerut.Dinilai dari raut tenang Tiffany dan Sean, Bronson tahu kedua orang itu tidak berbohong. Sebagai pengamat, dia bisa melihat hal ini dengan jelas.Cathy benar-benar dibutakan oleh perasaannya. Dia masih ingin dokter datang memeriksa?Jika dokter keluarga benar-benar datang m

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 355

    Tidak lama kemudian, pelayan tadi kembali bersama Cedric, dokter pribadi Keluarga Japardi.Cedric membawa kotak obatnya, lalu berjongkok untuk memeriksa kaki Tiffany. Dia berkata dengan alis berkerut, "Kakinya sudah bengkak sampai seperti ini. Siapa pun bisa lihat kalau kakinya terkilir, untuk apa kalian butuh aku untuk mengonfirmasinya?"Ruang makan langsung heboh. Bagaimanapun, ini adalah tempat untuk makan. Tiffany tidak mungkin menunjukkan pergelangan kakinya yang bengkak di depan umum. Semua orang juga tidak enak hati untuk mendekat dan melihat kakinya.Namun, Cathy dan Jayla yang berada di dekat sana pasti bisa melihatnya dengan jelas. Orang-orang mulai berkomentar.Cedric sudah mengonfirmasinya. Jadi, apa kedua gadis itu benar-benar tidak melihat pergelangan kaki Tiffany yang bengkak atau apakah mereka hanya berpura-pura tidak melihatnya?"Cederamu lumayan serius. Aku akan memberimu salep, jangan lupa oleskan sendiri nanti," ujar Cedric pada Tiffany.Usai berkata begitu, Cedric

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 356

    "Kelinci yang terpojok juga bisa menggigit orang. Sepertinya peribahasa ini memang benar." Xavier menopang kepalanya dan tersenyum tipis sambil menatap Tiffany. Semakin dilihat, dia semakin merasa Tiffany sangat imut.Sementara itu, wajah Cathy tampak masam."Kamu terus mengatakan Keluarga Japardi menjunjung aturan." Sean tersenyum dingin, menuangkan air untuk Tiffany. "Tapi, apa Keluarga Japardi nggak mengajarimu untuk menilai sesuatu dari berbagai sisi? Setiap orang punya dua kaki. Bukankah itu pengetahuan umum?"Cathy menggertakkan giginya dengan geram. Bronson juga merasa sangat malu. Dia mengernyit dan menegur, "Cathy, minta maaf pada Bu Tiffany!"Cathy menarik napas dalam-dalam, lalu menggigit bibirnya dengan enggan. Kemudian, dia melirik Tiffany dan berujar, "Maafkan aku. Aku nggak seharusnya mengira kamu nggak terluka cuma karena kamu sengaja menyembunyikan satu kakimu. Aku sudah salah."Ini adalah permintaan maaf yang paling serius yang diterima Tiffany sejak memasuki rumah Ke

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 357

    Setelah sarapan, Tiffany mulai merasa cemas. Dia bilang dia akan menari untuk Derek dan itu hanya sebuah candaan yang dipelajarinya dari Julie.Dulu setiap kali kaki Julie sakit, Tiffany selalu menanyakan kabarnya. Lambat laun, Julie pun merasa terganggu dan akan bilang, "Aku baik-baik saja lho! Percaya nggak kalau besok aku bisa menari di depanmu?"Dulu ibu Julie adalah seorang penari. Jadi, ketika Julie masih kecil, ayahnya mengirimnya ke sekolah tari dan dia belajar menari selama bertahun-tahun.Makanya, kalimat "percaya nggak kalau besok aku bisa menari di depanmu" menjadi kalimat yang sering dilontarkan Julie.Tadi Tiffany hanya ingin membuat Derek senang, jadi tidak sengaja mengatakan kalimat seperti itu. Namun, faktanya dia tidak bisa menari ....Setelah kembali ke kamar, Tiffany berguling-guling di ranjangnya dengan cemas. "Aku sudah salah ... mampuslah aku. Seharusnya aku bilang akan melafalkan puisi kuno. Aku sangat jago menghafal!"Tiffany masih berguling tanpa henti. "Selai

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 358

    Tangan Tiffany yang menggenggam sumpit sontak membeku. Mampuslah .... Dia sudah tahu dirinya tidak mungkin lolos begitu saja!Derek tersenyum sambil membelai janggutnya. "Sepertinya memang ada hal seperti itu, 'kan?"Cathy tersenyum tipis. "Kemarin aku bersikap lancang kepadamu. Setelah merenungkan kesalahanku, aku memutuskan untuk menebusnya. Jadi, aku membangun panggung kecil di halaman belakang supaya semua orang bisa menikmatinya."Tiffany tidak bisa berkata-kata. Sementara itu, Derek tertawa terbahak-bahak. "Cathy, kamu perhatian sekali.""Seingatku, Cathy seorang penari yang hebat, 'kan?" Jayla bangkit dan tersenyum. "Sebagian besar wanita di sini juga sangat berbakat dalam bidang seni. Kami datang kemari untuk berteman, tapi rasanya nggak ada cara untuk mempererat hubungan."Jayla menatap Derek dengan mata berbinar-binar. "Karena sudah ada panggung, gimana kalau semua orang membuat pertunjukan untuk menghiburmu dan semua orang yang ada di sini? Dengan begini, kita semua bisa sem

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 359

    Setelah Jayla selesai menari, giliran beberapa wanita lain yang tampil. Ada yang menari Latin, ada yang menari Samba, dan ada juga yang memainkan biola.Tiffany gugup hingga betisnya bergetar. Ini ... mereka semua sangat hebat! Di hadapan mereka, dia hanya seorang amatir .... Dia tidak punya keterampilan apa pun!Tidak lama kemudian, giliran Cathy. Lampu panggung padam. Kemudian, muncul kabut tebal dan seberkas cahaya sorot.Cathy muncul dengan mengenakan pakaian tradisional. Dia mengayunkan lengannya dan menari dengan anggun.Tiffany terpana. Tarian ini bahkan jauh lebih indah daripada tarian Julie. Dia hanya bisa menarik napas dalam-dalam. Hatinya dilanda rasa gugup dan putus asa. Kali ini, dia akan malu besar ....Setelah Cathy selesai menari, terdengar tepuk tangan meriah dari penonton. Bronson memuji, "Tarian Cathy semakin bagus saja, bahkan lebih memukau daripada ...."Bronson terdiam sejenak dan tidak melanjutkan kalimatnya lagi. Orang-orang di sekitar mulai berdiskusi."Tarian

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 360

    Bronson mengangguk. "Pasti capek pakai kostum boneka seperti ini. Kelihatannya dia membuat persiapan dengan serius."Penonton di bawah panggung pun tertawa. Sementara itu, melalui lubang kecil di kostum bonekanya, Tiffany bisa melihat Sean memberi jempol padanya. Hal ini membuatnya makin bersemangat.Setelah selesai, Tiffany yang ada di dalam kostum boneka itu berkeringat deras. Penonton di bawah panggung juga tertawa sampai keringat mereka bercucuran. Suasana di atas dan di bawah panggung sangat meriah."Terima kasih, semuanya." Napas Tiffany terengah-engah. "Kalau begitu, aku turun dulu.""Tunggu!" Jayla bangkit dan bertanya melalui mikrofon dengan lantang, "Apa kamu bisa melepaskan penutup kepalamu?""Kalau kamu nggak melepaskannya, gimana kami bisa tahu kamu itu pria atau wanita? Jangan-jangan kamu bukan Tiffany?"Wajah Tiffany basah karena keringat. Rambutnya menempel di dahi. Penampilannya pasti terlihat sangat berantakan.Tiffany menggigit bibirnya sebelum menyahut, "Aku sudah b

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04
  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 261

    Ucapan Derek membuat ekspresi Jayla sontak berubah. Dia mengernyit dan hendak berdiri untuk membantah, tetapi Cathy sudah berbicara dengan tenang, "Aku yang sudah salah paham pada Bu Tiffany.""Bu Tiffany bilang ingin menari untuk Kakek. Aku pikir sangat mencanggungkan kalau Bu Tiffany cuma menari untuk Kakek. Soalnya di sini ada banyak orang. Makanya, aku menyiapkan panggung sebagai hiburan untuk semua orang.""Siapa sangka, ternyata Bu Tiffany cuma ingin menari di ruang tamu untuk dilihat Kakek. Dia nggak bermaksud untuk mengajak orang lain."Sebenarnya tidak ada masalah dari perkataan ini, tetapi para wanita merasa kurang nyaman mendengarnya. Benar, ada begitu banyak tamu wanita di sini. Kenapa hanya Tiffany yang bisa menari di ruang tamu? Apa Tiffany ingin menyanjung Derek? Atas dasar apa dia punya hak istimewa?Bronson mengerutkan keningnya. Dia sudah hidup bertahun-tahun bersama Cathy sehingga tahu betul sifatnya. Cathy menyiapkan panggung ini jelas karena tidak suka melihat Tiff

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04

Bab terbaru

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 367

    Tiffany dan Chaplin menonton drama seharian di rumah Keluarga Japardi.Malam harinya, Sean akhirnya kembali. Karena dia pulang terlambat, pesta makan malam di rumah Keluarga Japardi sudah selesai.Jadi, Tiffany memutuskan untuk mencari pelayan dan melewati pintu belakang. Dia membeli ikan dengan uangnya, lalu pergi ke dapur untuk membuatkan Sean ikan asam pedas.Setelah Sean pulang, Tiffany menyajikan ikan asam pedas yang masih berasap ke kamar mereka."Sayang, pasti kamu belum makan, 'kan?" Tiffany tersenyum lebar sambil menyerahkan sendok kepadanya. "Aku sudah lama nggak masakin kamu."Sean yang seharian sibuk dengan laporan keuangan lantas tersenyum tipis. Dia mengelus kepala Tiffany dengan lembut. "Kamu memang istri yang perhatian banget."Tiffany tertawa kecil. Wajahnya agak merah. "Aku istrimu, kamu suamiku. Sudah kewajibanku masak untukmu."Sean tersenyum, lalu mengambil sendok dan mulai makan. Rasa asam pedas yang menyatu dengan ikan yang lembut langsung mengenyahkan rasa lelah

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 366

    Xavier tersenyum, "Aku cuma penasaran, orang seperti apa yang bisa melindungimu dengan sangat baik. Berkat perlindungan mereka, kamu tumbuh menjadi gadis yang polos dan imut.""Kamu mau bilang aku bodoh dan ceroboh, 'kan?" balas Tiffany sambil mencebik. Meskipun begitu, dia senang mendengar pujian Xavier tentang paman dan bibinya. "Pamanku dan bibiku memang orang yang sangat baik.""Tapi, mereka cuma petani sederhana dari desa. Meskipun aku bilang nama mereka, kamu juga nggak kenal. Lebih baik jangan tanya deh!"Dengan senyuman lebar, Tiffany melambaikan tangan. "Sudah, sudah! Ingat bilang sama Kakek, aku suka sekali dengan kue yang dia kasih!"Setelah itu, Tiffany kembali duduk di sofa, seolah-olah Xavier sudah pergi. Dia bertanya kepada Chaplin, "Chaplin, kakakmu ke mana?""Kak Sean ada urusan bisnis. Dia ke ...."Xavier menggeleng ringan, lalu berbalik dan pergi. Setelah mengantarkan kotak kosong kembali ke rumah utama, dia kembali ke kamar mereka.Jayla sudah berdiri di depan pintu

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 365

    Keesokan pagi, sinar matahari yang hangat menyelinap masuk melalui tirai jendela.Tiffany membuka matanya yang masih terasa berat. Sekujur tubuhnya pegal dan sakit.Dengan susah payah, Tiffany berusaha bangkit dan mengambil ponselnya untuk melihat jam. Ternyata sudah pukul 10 pagi lewat.Tiffany bangkit sambil mengumpat Sean di dalam hatinya. Semalam, Sean lagi-lagi menyiksanya sampai larut malam!Tiffany sudah menangis dan memperingatkan Sean bahwa mereka bukan sedang di rumah. Namun, Sean tidak peduli dan membuatnya menangis.Setelah bangkit, Tiffany membersihkan diri seperti biasa. Kemudian, dia perlahan-lahan keluar dari kamar."Oh, kelinci kecil sudah bangun?" Begitu keluar, Tiffany langsung mendengar suara pria yang menggodanya. Dia termangu, lalu tanpa sadar menoleh ke arah sumber suara.Terlihat Xavier sedang bersandar di sofa ruang tamu mereka. Sambil makan camilan, dia menonton drama, seolah-olah tempat ini adalah rumahnya!Di sofa seberang adalah Chaplin yang sedang mengutak

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 364

    Jika tidak salah dengar, pemuda itu seharusnya adalah Xavier yang terus memanggil Tiffany kelinci kecil.Saat ini, Xavier sedang memeriksa dokumen yang diberikan oleh Ronny. "Mungkin nama aslinya bukan ini. Tapi, coba kamu selidiki lagi.""Baik." Suara Ronny terdengar rendah dan agak menyanjung. "Apa aku boleh tanya, kenapa kamu ingin menyelidiki orang ini? Kalau kamu bisa memberiku lebih banyak informasi, aku mungkin bisa melakukan penyelidikan yang lebih spesifik.""Kamu nggak usah tahu." Xavier yang biasanya selalu tersenyum malah terlihat dingin sekarang. "Kamu cuma perlu tahu ini adalah perintah dariku."Meskipun ditolak, Ronny sama sekali tidak menyerah. "Pak, mengenai dana yang dibicarakan ayahmu kepadaku sebelumnya .... Sekarang aku terpojok. Keponakanku mulai menekanku seperti yang dilakukan ayahnya dulu. Ayahmu bilang akan membantuku.""Keluargaku nggak mungkin mengurusmu seumur hidup." Xavier tersenyum tipis. "Tugas yang kuberikan nggak berat. Cuma mencari orang. Kalau kamu

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 363

    "Kenapa bicara begitu di atas panggung?" tanya Sean. Setelah pertunjukan berakhir, Sean menyuruh Sofyan untuk membawa pergi kostum kelinci itu.Ucapan di atas panggung tadi sama sekali tidak dipersiapkan sebelumnya. Sean sekalipun tidak menyangka istrinya yang bodoh ini akan mengatakan hal seperti itu.Tiffany tidak menyinggung siapa pun. Bahkan, Cathy yang selalu mengejek dan menyindirnya juga dipujinya.Tiffany mengelap keringatnya dengan tisu, lalu tersenyum dan menjawab, "Entahlah. Aku tiba-tiba kepikiran dan langsung mengucapkannya."Setelah mengganti pakaian, Tiffany menerima es krim yang disodorkan Sean. Sambil makan, dia meneruskan, "Entah kenapa, aku merasa Kakek sangat akrab denganku. Kalau lihat dia, aku langsung teringat nenekku. Makanya, aku bisa langsung mengatakan apa pun kepadanya.""Masa?" Sean memicingkan matanya."Ya." Tiffany mengangguk. "Sebenarnya aku paling canggung di depan orang asing atau yang nggak akrab denganku.""Sayang, coba kamu pikirkan. Aku bisa bicara

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 362

    "Nanti aku akan belajar dari mereka. Setelah tarianku sudah bagus, aku akan menari lagi untukmu.""Oke, oke!" Derek bertepuk tangan dengan penuh semangat. "Kalau begitu, biarkan mereka mengajarimu nanti."Derek memicingkan matanya dan tiba-tiba bertanya, "Kalau begitu, kamu paling suka pertunjukan siapa?"Tiffany sontak termangu. Pertanyaan ini bisa membuatnya menyinggung orang. Namun, dia sama sekali tidak takut.Lagi pula, Tiffany memiliki ingatan yang sangat baik. Selama bertahun-tahun tinggal di desa, dia bisa membuat hampir semua orang tua menyukainya juga bukan tanpa alasan.Tiffany tersenyum. "Semuanya dong. Pertunjukan tari Latin tadi sangat lancar dan lincah. Kalau tubuhku sebagus Bu Willow, aku pasti mau belajar darinya!"Perkataan ini langsung membuat Willow yang merasa kesal menjadi tersenyum lebar."Tari Samba dari Bu Zevincy membuatku merasakan keindahan budaya asing. Sayangnya, aku nggak punya bakat olahraga. Gerakanku nggak bakal bisa selancar Bu Zevincy. Kalau menerima

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 261

    Ucapan Derek membuat ekspresi Jayla sontak berubah. Dia mengernyit dan hendak berdiri untuk membantah, tetapi Cathy sudah berbicara dengan tenang, "Aku yang sudah salah paham pada Bu Tiffany.""Bu Tiffany bilang ingin menari untuk Kakek. Aku pikir sangat mencanggungkan kalau Bu Tiffany cuma menari untuk Kakek. Soalnya di sini ada banyak orang. Makanya, aku menyiapkan panggung sebagai hiburan untuk semua orang.""Siapa sangka, ternyata Bu Tiffany cuma ingin menari di ruang tamu untuk dilihat Kakek. Dia nggak bermaksud untuk mengajak orang lain."Sebenarnya tidak ada masalah dari perkataan ini, tetapi para wanita merasa kurang nyaman mendengarnya. Benar, ada begitu banyak tamu wanita di sini. Kenapa hanya Tiffany yang bisa menari di ruang tamu? Apa Tiffany ingin menyanjung Derek? Atas dasar apa dia punya hak istimewa?Bronson mengerutkan keningnya. Dia sudah hidup bertahun-tahun bersama Cathy sehingga tahu betul sifatnya. Cathy menyiapkan panggung ini jelas karena tidak suka melihat Tiff

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 360

    Bronson mengangguk. "Pasti capek pakai kostum boneka seperti ini. Kelihatannya dia membuat persiapan dengan serius."Penonton di bawah panggung pun tertawa. Sementara itu, melalui lubang kecil di kostum bonekanya, Tiffany bisa melihat Sean memberi jempol padanya. Hal ini membuatnya makin bersemangat.Setelah selesai, Tiffany yang ada di dalam kostum boneka itu berkeringat deras. Penonton di bawah panggung juga tertawa sampai keringat mereka bercucuran. Suasana di atas dan di bawah panggung sangat meriah."Terima kasih, semuanya." Napas Tiffany terengah-engah. "Kalau begitu, aku turun dulu.""Tunggu!" Jayla bangkit dan bertanya melalui mikrofon dengan lantang, "Apa kamu bisa melepaskan penutup kepalamu?""Kalau kamu nggak melepaskannya, gimana kami bisa tahu kamu itu pria atau wanita? Jangan-jangan kamu bukan Tiffany?"Wajah Tiffany basah karena keringat. Rambutnya menempel di dahi. Penampilannya pasti terlihat sangat berantakan.Tiffany menggigit bibirnya sebelum menyahut, "Aku sudah b

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 359

    Setelah Jayla selesai menari, giliran beberapa wanita lain yang tampil. Ada yang menari Latin, ada yang menari Samba, dan ada juga yang memainkan biola.Tiffany gugup hingga betisnya bergetar. Ini ... mereka semua sangat hebat! Di hadapan mereka, dia hanya seorang amatir .... Dia tidak punya keterampilan apa pun!Tidak lama kemudian, giliran Cathy. Lampu panggung padam. Kemudian, muncul kabut tebal dan seberkas cahaya sorot.Cathy muncul dengan mengenakan pakaian tradisional. Dia mengayunkan lengannya dan menari dengan anggun.Tiffany terpana. Tarian ini bahkan jauh lebih indah daripada tarian Julie. Dia hanya bisa menarik napas dalam-dalam. Hatinya dilanda rasa gugup dan putus asa. Kali ini, dia akan malu besar ....Setelah Cathy selesai menari, terdengar tepuk tangan meriah dari penonton. Bronson memuji, "Tarian Cathy semakin bagus saja, bahkan lebih memukau daripada ...."Bronson terdiam sejenak dan tidak melanjutkan kalimatnya lagi. Orang-orang di sekitar mulai berdiskusi."Tarian

DMCA.com Protection Status