Share

Bab 322

Penulis: Clarissa
"Kenapa kamu datang malam ini?" tanya Tiffany.

"Ada seseorang yang kelewat khawatir. Aku juga mencemaskanmu," sahut Sean sambil mengusap kepala istrinya.

Tidak lama kemudian, api berhasil dipadamkan. Berhubung Tiffany masuk menerobos api dan menyelamatkan peralatan fotografi, kerugian mereka tidak terlalu besar.

Namun, koper Tiffany, Julie, dan Samuel sudah hangus dimakan api. Mereka juga tidak punya tempat untuk tidur malam ini.

Tiffany mengusulkan agar mereka tidur di vila yang disewa oleh Sean dan Mark. Mereka juga bisa membawa Zara yang pingsan ke sana.

Setelah memeriksa Zara untuk beberapa saat di kamar, dokter desa keluar dengan membawa sebuah benda kecil berwarna putih. Dia berkata, "Kondisi gadis ini sedikit spesial."

Dokter menaruh benda itu di atas meja kopi dan melanjutkan, "Aku menemukan benda ini di bawah kulit lehernya."

Mark mengernyit dan mengangkat benda itu untuk mengamatinya. Dia bertanya, "Benda apa ini?"

"Alat penyadap," gumam Sean dengan alis berkerut.

"Alat penya
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Fenty Izzi
good Zara...jujurlah pada Sean...dia pasti bisa membantumu....musuh Sean sekarang lebih berat lagi...karna dia kakak kandungnya sendiri
goodnovel comment avatar
Netty Tya
Zara pakai alat penyadap biar kakakNya Sean bisa memantau Tiffany secara tidak langsung sambil mengarahkan Cara bagaimana untuk memisahjan Sean dan Tiffany
goodnovel comment avatar
Sarah Siraj
apa maksud penyadap ya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 323

    Saat Zara berusia tujuh tahun, keluarganya bertanya apakah dia ingin menjadi gadis yang lebih cantik dan hebat. Dia tentu saja mengiakan dengan gembira.Kala itu, Keluarga Winata hanyalah keluarga yang terpuruk dan tanpa pendukung. Ketika ayahnya bertanya apakah Zara ingin keluarganya hidup lebih baik, dia mengangguk. Ketika ayahnya bertanya lagi, apakah Zara rela menderita supaya semua orang bisa hidup lebih baik, dia tetap mengangguk.Lantaran wajahnya mirip dengan Sanny semasa kecil, sejak itu Zara "beruntung" terpilih sebagai pengganti S di masa depan.Masa kecil Zara dihabiskan dengan dikurung di sebuah ruangan bersama seorang wanita yang wajahnya sudah rusak. Dia dicambuk dan dicaci tanpa belas kasihan.Mereka menanamkan cip di tubuh Zara agar dia menurut dan berada dalam kendali penuh wanita itu. Mereka juga mengoperasi Zara hingga dia terlihat hampir identik dengan wanita itu sebelum wajahnya cacat.Semua orang berkata bahwa dirinya terlahir untuk menjadi Sanny yang kedua. Namu

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 324

    Charles tertawa kecil dan berkata, "Aku bisa merias wajahmu. Kemampuanku lumayan oke, lho. Fitur wajahmu sekarang sudah lumayan bagus. Wajah seperti apa yang kamu inginkan? Aku bisa meriasnya untukmu."Charles memiliki banyak hobi. Belakangan ini, dia tertarik pada seni riasan, tetapi dia belum menemukan wanita yang pas untuk menjadi pasangan berlatihnya. Zara kebetulan bisa membantunya."Oke, sekarang sudah larut. Kalian semua istirahat dulu. Tiffany, aku tidur duluan," ucap Sean sambil berdiri.Sebelum Tiffany sempat menjawab, Sean sudah berbalik dan melangkah ke lantai atas. Punggung pria itu terlihat kesepian.Tiffany hendak menyusul Sean, tetapi Charles menahannya dan berkata, "Biarkan dia sendiri dulu. Dia butuh waktu untuk mencerna semua informasi yang diterimanya. Bagaimanapun, dia baru mendengar kalau kakak yang disayanginya itu sudah menyakiti Zara."Tiffany menghela napas dan memutuskan untuk tinggal sebentar di ruang tamu.Sekarang sudah lewat tengah malam. Samuel yang tadi

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 325

    Seisi vila jatuh dalam keheningan. Tiffany, Zara, dan Charles yang menyaksikan kehebohan ini hanya bisa melongo. Di sisi lain, wajah Samuel sudah terlihat sangat masam.Julie menepis tangan Mark dan berseru, "Gila kamu! Aku hanya pacaran normal, apa maksudmu dengan merusak diri? Kamu sudah menolakku, kenapa aku nggak boleh ...."Mark menggertakkan gigi. Matanya terlihat berapi-api.Julie menatapnya dengan mata berkaca-kaca. Dia terlihat putus asa dan sedih saat berkata, "Mark, aku benar-benar nggak tahu apa maumu! Selama 19 tahun aku hidup, ada berbagai pemuda yang mengejarku. Tapi, aku nggak pernah meladeni mereka. Aku mengakukan cinta padamu karena ingin berada di sisimu dan menjagamu ...."Julie menarik ingusnya. Pada akhirnya, dia tidak menceritakan masalah ginjalnya.Air mata jatuh berderai di pipinya. Julie menggertakkan gigi dan melanjutkan, "Kamu menolakku. Kamu menyuruhku untuk menghargai orang yang ada di depanku."Julie melirik ke arah Samuel dan berucap lagi, "Jadi, aku men

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 326

    Zara tersenyum manis dengan mata yang melengkung. Dia menambahkan, "Gimana kalau besok aku biarkan kamu menciumku di depan semua orang? Biar harga dirimu kembali deh."Sebenarnya, ini ide yang cukup bagus. Samuel masih ingat betapa memalukannya dia saat dihajar oleh Mark terakhir kali. Akhirnya dia hanya mendengus kesal, tanpa coba mendekat lagi.Charles sedang duduk di sofa. Dia menyilangkan kakinya sambil berkomentar, "Dasar penakut dan hidung belang." Setelah itu, Charles melirik Tiffany dan bertanya sambil mengangkat alis, "Selera temanmu cuma begini?"Tiffany hanya bisa terdiam. Dia tahu, Julie menjalin hubungan dengan Samuel mungkin hanya karena kesal atau ingin balas dendam.Namun, Tiffany baru menyadari bahwa Samuel ternyata orang yang begitu tidak bisa diandalkan .... Hanya dengan beberapa kata dari Zara, dia langsung luluh."Sudahlah, jangan marah lagi," ujar Zara sambil tersenyum lembut pada Samuel. Dia melanjutkan, "Kamu pulanglah dan istirahat. Aku jamin dia nggak akan mel

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 327

    Tiffany duduk di ruang tamu. Dia menyaksikan Charles melakukan akupunktur pada Zara selama beberapa waktu sebelum akhirnya menguap kecil dan naik ke lantai atas.Saat itu sudah lewat pukul 1 dini hari. Berhubung siang tadi Tiffany tidur cukup lama di dalam bus, di waktu seperti ini barulah dia mulai merasa sedikit mengantuk.Pada jam seperti ini, Sean pasti sudah tertidur. Dengan perasaan sedikit bersalah, Tiffany membuka pintu kamar perlahan. Saat ini, dia sebenarnya tidak tahu bagaimana cara menghibur Sean atau membuatnya berhenti memikirkan banyak hal.Setelah menyelesaikan rutinitas malam dengan cepat, Tiffany berjalan menuju ranjang dengan langkah hati-hati dan memeluk pinggang pria itu yang kokoh dan berotot."Sayang ...," bisik Tiffany pelan sambil memejamkan mata, diikuti dengan sebuah helaan napas kecil.Selama ini, Sean selalu membantu Tiffany dan menyelesaikan semua masalah yang dihadapinya, baik yang besar maupun kecil. Sementara itu, bagian yang bisa dibantunya untuk Sean

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 328

    "Jadi ...." Sean menarik napas dalam-dalam. Kedua tangannya memegang wajah Tiffany dengan lembut. Dia menatapnya penuh kesungguhan, lalu bertanya, "Kalau aku bilang, ke depannya aku akan kasih Zara lebih banyak perlindungan, apa kamu akan marah?"Tiffany tertegun sebelum bertanya, "Perlindungan yang kamu maksud itu apa?""Aku mau ... memperlakukannya seperti adik sendiri," jawab Sean.Sepasang mata Sean yang dalam menatap Tiffany dengan tulus dan serius. Dia melanjutkan, "Aku nggak bisa memikirkan cara lain yang lebih baik untuk menebusnya. Jadi aku berpikir, gimana kalau kita menganggapnya sebagai adik kita? Kita akan menjaga dan melindunginya sampai dia nikah.""Kerugian yang ditimbulkan kakakku padanya, memang seharusnya ditebus oleh diriku yang adalah adiknya," tambah Sean.Tiffany menggigit bibir dan tidak bisa langsung menjawab apa-apa. Sebenarnya dia bisa memahami keinginan Sean. Namun ... dia tidak bisa melupakan bagaimana dulu Zara sangat ingin mendekati Sean, bahkan berusaha

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 329

    Julie melirik Samuel dengan dingin, tetapi tidak mengatakan apa-apa. Mark yang berusaha menahan tawanya pun menatap Zara. Dia bertanya dengan santai, "Nona Zara, kamu nggak bisa makan sendiri ya?"Zara tetap bersandar lemah di sofa. Dia membalas dengan nada lembut, "Tubuhku nggak kuat. Bukannya kamu tahu kalau aku baru saja mengalami kebakaran tadi malam?"Usai berkata demikian, Zara melirik Samuel dengan ekspresi manis. Dia memuji, "Samuel, kamu benar-benar baik. Lihatlah, orang lain cuma bisa mengejekku. Tapi, kamu benar-benar peduli padaku."Tiffany kehabisan kata-kata. Kalau saja dia tidak tahu bahwa semua ini hanyalah kepura-puraan Zara, dia mungkin sudah muntah di tempat.Samuel malah terlihat salah tingkah. Wajahnya memerah saat dia menggeleng sambil menimpali, "Zara, jangan memujiku seperti itu. Ini memang kewajibanku."Julie langsung berdiri dengan raut wajah dingin. Dia pergi sambil membanting pintu dengan keras. Zara tersenyum puas dan bahkan sempat mengedipkan mata ke arah

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 330

    Zara menatap Tiffany sambil tersenyum manis. Matanya melengkung karena bahagia. Dia memberi tahu, "Aku sudah dikendalikan orang selama 13 tahun. Selama ini, aku hampir nggak punya teman."Zara menjelaskan, "Aku berteman sama Penny juga karena S bilang dia orang yang pendendam dan suka memanfaatkan kekuasaan untuk menindas orang lain. Orang seperti itu lebih mudah dimanfaatkan dan bersedia bekerja keras untukku. Itu sebabnya aku berteman dengannya."Zara menghela napas, lalu menatap Tiffany dengan tatapan serius dan tulus. Dia melanjutkan, "Tiffany, kamu adalah orang pertama yang benar-benar ingin aku jadikan teman."Tiffany terpaku sejenak, lalu menggaruk kepalanya sambil tersenyum canggung. Dia membalas, "Haruskah aku bilang aku merasa sangat terhormat ...."Ketika kebakaran besar terjadi kemarin, sebenarnya Tiffany tidak berpikir apa-apa saat menyelamatkan Zara. Dia hanya merasa bahwa bagaimanapun juga, itu adalah nyawa seseorang.Sebagai seseorang yang bercita-cita menjadi dokter, j

Bab terbaru

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 643

    Suasana di dalam kantor langsung menjadi sunyi.Filda hampir tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Tiffany menghabiskan hampir empat juta hanya untuk membeli satu lipstik hari ini?Dia sudah gila?!"Kami juga merasa itu sangat nggak masuk akal," ujar Lina sambil menggigit bibirnya, "Bu Filda, Anda juga tahu, sejak Dok Tiff mulai bekerja di rumah sakit ini, dia hampir nggak pernah berdandan.""Tapi sekarang ... dia tiba-tiba membeli lipstik semahal itu. Semua orang bertanya-tanya apakah sesuatu sedang terjadi padanya.""Beberapa orang berpikir dia mungkin sedang tertarik pada seseorang dan berniat berselingkuh ... atau mungkin sebenarnya dia adalah orang kaya yang selama ini menyembunyikan identitasnya."Filda mendengus dingin, lalu bibirnya melengkung membentuk senyum sinis. "Kamu boleh keluar dulu."Dengan gugup, Lina buru-buru keluar dari ruangan. Filda tetap duduk di kursinya sambil tersenyum sinis. Sepertinya dia benar-benar memberi penilaian terlalu tinggi terhadap

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 642

    Melihat jempol yang diacungkan oleh sahabatnya, Tiffany hanya mengangkat bahu dan menyerahkan kartu hitam itu kepada Julie. "Sepertinya ini semua berkat ajaran guru yang baik."Setelah berkata demikian, dia menundukkan kepalanya dan menatap kartu hitam yang barusan dikaitkan oleh Jayla dengan Sean. Kartu hitam ini memang memiliki simbol Keluarga Tanuwijaya.Di antara semua kartu eksklusif, kartu hitam dengan tulisan " Tanuwijaya" ini memiliki level tertinggi. Bahkan bisa dibilang, hanya orang seperti Sean dan Sanny yang bisa memiliki kartu ini.Tiffany menggoyangkan kartu itu di tangannya, lalu menatap Julie. "Kartu ini benar-benar milikmu?"Julie refleks menghindari tatapan Tiffany, lalu tersenyum canggung. "Ini ... kartu yang diberikan seorang teman padaku. Katanya, dia ingin meminjamkannya padaku supaya aku bisa membeli beberapa pakaian yang lebih bagus."Tiffany sama sekali tidak memercayai satu kata pun dari ucapan itu.Temannya melihat selera berpakaian Julie buruk, lalu langsung

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 641

    Jayla membuka matanya lebar-lebar. Dia memeriksa kartu itu dengan sangat teliti dari depan ke belakang, dan ternyata memang benar ada tulisan Tanuwijaya!Tiffany mengernyitkan alisnya dengan kesal saat menatap Jayla. "Bu Jayla, ini kartu temanku, tolong kembalikan pada kami. Aku cuma berjanji membelikanmu satu lipstik, tapi aku nggak pernah janji mau kasih kartu temanku padamu!"Jayla mendengus dingin, lalu menyelipkan kartu hitam itu ke tangan Tiffany. "Yakin kartu ini milik temanmu, bukan milikmu sendiri?"Wanita itu tertawa sinis. "Kartu ini jelas bertuliskan Tanuwijaya.""Setahuku, nggak banyak orang yang bermarga Tanuwijaya, dan yang bisa punya kartu hitam eksklusif seperti ini, jumlahnya jauh lebih sedikit. Sedangkan temanmu, sepertinya nggak ada hubungan sama Keluarga Tanuwijaya."Sambil berbicara, tatapannya yang dingin tertuju pada Tiffany. "Pantas saja kamu berani datang ke pusat perbelanjaan mewah dan beli lipstik semahal ini. Rupanya kamu sudah menjalin hubungan lagi sama K

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 640

    "Silakan bayar di sini."Tiffany menggigit bibirnya dan refleks melirik ke arah Julie.Saat masuk ke toko ini, dia hanya berencana membeli satu lipstik. Dia ingin membuat Filda berpikir bahwa dirinya sedang berpura-pura menjadi putri Keluarga Japardi. Jadi, dia tidak membawa uang sebanyak itu.Awalnya, Tiffany mengira 4 juta sudah lebih dari cukup. Ternyata, dua lipstik saja seharga 7,2 juta.Di sampingnya, Jayla menguap. "Cepat sedikit, aku masih menunggu lipstik yang kamu janjikan lho!"Setelah berkata demikian, tatapan Jayla yang mengandung sedikit ejekan menyapu ke arah Tiffany. "Jangan bilang kalau kamu nggak membawa cukup uang? Atau mungkin kamu nggak rela menghabiskan uangmu dan ingin menarik kembali perkataanmu?"Pegawai yang berdiri di samping Jayla tersenyum tipis ke arah Tiffany. "Bu, kalau kamu merasa lipstik ini kurang cocok, kami masih punya pilihan lain dengan harga berbeda ....""Aku cuma tertarik dengan warna dan model ini." Jayla menyilangkan tangan di dada, menunjukk

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 639

    Mata Jayla langsung membelalak!"Tiffany, maksudmu apa?" Dia menatap Tiffany dengan penuh amarah. "Kamu bilang aku jelek?""Nggak juga." Tiffany tersenyum tipis, lalu menyerahkan lipstik yang baru saja dicobanya kepada pegawai di kasir. "Aku ambil warna ini, tolong siapkan satu untukku."Pegawai itu dengan sigap mengambil lipstik dan segera pergi. Baru setelah itu, Tiffany menoleh ke arah Jayla yang masih berdiri di ambang pintu."Aku cuma mengatakan fakta. Saat ini aku nggak pakai riasan. Kamu pasti bisa melihat perbedaan antara dirimu yang memakai riasan dengan aku yang tanpa riasan.""Dan jangan asal menuduh. Aku nggak pernah bilang kalau kamu jelek. Itu ... kata-katamu sendiri."Selesai berbicara, Tiffany menguap, lalu melirik Jayla sekali lagi. "Biasanya di saat seperti ini, kamu pasti akan berbalik dan pergi dengan marah.""Di luar kelihatan seperti nggak mau mempermasalahkan, tapi sebenarnya dalam hati sadar kalau nggak punya bukti kuat untuk membantahku. Tapi, sekarang kamu mas

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 638

    "Aku bahkan pernah lihat Bu Filda bertengkar dengan Pak Morgan hanya untuk memperjuangkan kesempatan bagi Zion!""Filda pernah bilang secara langsung kalau dia ingin membimbing Zion sampai sukses. Kalau bukan karena kedatanganmu, dia pasti sudah berhasil sekarang ...."Tiffany terdiam. Apa yang dikatakan Julie ... sama sekali tidak diketahuinya. Namun, setelah dipikir-pikir, ada beberapa hal yang kini mulai teringat kembali.Sepertinya ... memang ada saat-saat di mana dia dan Zion berada di posisi sebagai pesaing. Namun, karena mereka selalu bekerja sama dan punya hubungan yang cukup baik, Tiffany sama sekali tidak pernah menyadarinya.Kini setelah Julie mengungkitnya, semuanya menjadi jelas. Ternyata, Filda sudah lama menyimpan dendam padanya.Tiffany menghela napas. Semuanya sudah terjadi. Dia hanya bisa menjalani semuanya satu langkah demi satu langkah.Julie menemani Tiffany berkeliling mal untuk waktu yang cukup lama. Tiffany memang tidak terlalu tertarik pada barang-barang mewah,

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 637

    Karena perilaku aneh Tiffany dalam beberapa hari terakhir, Morgan selalu merasa bahwa ada yang tidak beres dengannya.Jadi, ketika Tiffany meminta izin ke Morgan dan Kenji untuk pergi jalan-jalan bersama Julie, Morgan langsung memberi isyarat mata kepada Kenji.Kenji segera tersenyum dan menandatangani surat izin. "Tiff, kalau kamu sedang bad mood, lebih baik jalan-jalan dan jangan terlalu banyak berpikir!""Julie adalah sahabat terbaikmu, biarkan dia menemanimu dan membantu menyelesaikan masalah di hatimu! Nikmati saja jalan-jalanmu selama 2 hari, lalu kembali bekerja dengan semangat ya!"Tiffany tersenyum dan mengangguk sebelum berbalik pergi. Namun, begitu keluar dari kantor kepala departemen, dia menyadari bahwa surat izinnya tertulis untuk 2 hari.Dia pun mengernyit. Padahal, dia hanya meminta izin untuk sehari. Tanpa berpikir, dia berbalik dan membuka kembali pintu kantor.Di dalam ruangan, Kenji sedang berbicara di telepon. "Julie? Iya, iya, aku sudah mengizinkannya.""Pak Morga

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 636

    Julie termangu sejenak. Tiffany sedang bad mood? Kenapa rasanya justru sebaliknya? Sepertinya suasana hati Tiffany sedang sangat bagus belakangan ini?Setiap hari, Sean selalu mengikuti Tiffany ke mana pun dia pergi. Sudah lama Julie tidak melihat Tiffany tertawa sebahagia ini."Sudah kuputuskan! Aku akan minta izin ke Direktur dan Kepala Departemen untukmu!" Sesudah mengatakan itu, Tiffany langsung menutup telepon dengan wajah riang.Di sisi lain, Sanny tampak terkejut saat melihat Julie. "Tiffany mau pergi jalan-jalan?"Julie mengernyit. Karena Tiffany, dia selalu memiliki kesan kurang baik terhadap Sanny. Sekarang, melihat Sanny begitu antusias malah membuatnya merasa kurang nyaman."Conan!" Sanny memberi isyarat mata kepada Conan.Conan segera mengeluarkan kartu hitam dari tas. "Kartu ini unlimited. Kamu temani Tiffany jalan-jalan. Apa pun yang dia suka, belikan saja untuknya."Julie terkejut menatap Sanny. "Kartu hitam unlimited ... kamu memercayakannya kepadaku begitu saja?""Kar

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 635

    "Menawar harga saat belanja di pasar? Bukankah itu hal yang seharusnya dilakukan oleh seorang ibu?" Tiffany melirik Sean dengan kesal. Nada suaranya terdengar kurang yakin.Meskipun membantah, Tiffany tahu bahwa sejak datang ke Kota Kintan, tidak ada satu pun tindak-tanduknya yang mencerminkan identitasnya sebagai putri Keluarga Japardi.Namun, dirinya memang seperti itu. Sejak kecil, dia tumbuh di Desa Maheswari dan tidak pernah hidup bergelimang harta, juga tidak iri pada kehidupan seperti itu. Bahkan, dia menyukai kehidupannya yang sekarang.Yang jelas, Tiffany sudah mengatakan yang sebenarnya kepada Filda dan memberinya peringatan. Jika Filda tidak mau percaya, itu salahnya sendiri karena terlalu picik.Tiffany menarik napas dalam, lalu menatap Sean. "Jadi, selanjutnya kita tinggal menunggu musuh terjebak dalam perangkap?"Sean mengangguk dan tersenyum. "Sambil menunggu, kamu bisa jalan-jalan dengan Julie."Tiffany mengernyit. "Jalan-jalan?""Benar." Tatapan Sean memancarkan sediki

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status