Share

Bab 330

Auteur: Clarissa
Zara menatap Tiffany sambil tersenyum manis. Matanya melengkung karena bahagia. Dia memberi tahu, "Aku sudah dikendalikan orang selama 13 tahun. Selama ini, aku hampir nggak punya teman."

Zara menjelaskan, "Aku berteman sama Penny juga karena S bilang dia orang yang pendendam dan suka memanfaatkan kekuasaan untuk menindas orang lain. Orang seperti itu lebih mudah dimanfaatkan dan bersedia bekerja keras untukku. Itu sebabnya aku berteman dengannya."

Zara menghela napas, lalu menatap Tiffany dengan tatapan serius dan tulus. Dia melanjutkan, "Tiffany, kamu adalah orang pertama yang benar-benar ingin aku jadikan teman."

Tiffany terpaku sejenak, lalu menggaruk kepalanya sambil tersenyum canggung. Dia membalas, "Haruskah aku bilang aku merasa sangat terhormat ...."

Ketika kebakaran besar terjadi kemarin, sebenarnya Tiffany tidak berpikir apa-apa saat menyelamatkan Zara. Dia hanya merasa bahwa bagaimanapun juga, itu adalah nyawa seseorang.

Sebagai seseorang yang bercita-cita menjadi dokter, j
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé
Commentaires (2)
goodnovel comment avatar
Fenty Izzi
sepertinya Mark akan menang taruhan...ayolah Julie...cintamu sudah bersambut...jangan lagi menolaknya...️
goodnovel comment avatar
Sarah Siraj
bengang apakah si Samuel ini..haha
VOIR TOUS LES COMMENTAIRES

Related chapter

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 331

    Suasana sunyi senyap. Semua orang yang ada di lereng gunung berhenti bergerak. Yang terdengar hanya suara angin dan kicauan burung.Julie membuka mulutnya, terkejut melihat Samuel yang berlutut di depan Zara. "Samuel, kamu....""Julie, maafkan aku." Samuel menatapnya dengan wajah penuh penyesalan."Dulu aku kira aku menyukaimu. Aku kira aku akan selalu menyukaimu dan menjagamu .... Sampai akhirnya aku bertemu Zara."Samuel menatap Zara dengan tatapan yang serius dan penuh ketulusan. "Setelah bertemu Zara, aku baru sadar, di dunia ini ada gadis yang begitu memesona. Dia cantik, imut, lembut. Julie, jangan salahkan aku karena nggak setia. Kamu benaran nggak mirip dengan wanita."Samuel bahkan enggan untuk menatap Julie lebih lama. "Selain cantik, sifat dan cara berpikirmu terlalu seperti pria. Mungkin ini karena kamu tumbuh tanpa didikan ibu.""Jangan bicara omong kosong!" Julie maju dengan cepat dan langsung meraih kerah baju Samuel. "Coba kamu ulangi perkataanmu lagi!"Kehilangan ibu se

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 332

    Julie berlari ke depan dan meraih kerah baju Samuel, lalu mengayunkan tinjunya dengan keras.Samuel pun melawan dan menghindar. Julie terus mengikutinya dan terus menghujaninya dengan tinju."Awas!" Saat keduanya sudah dekat dengan tebing, Tiffany segera menarik lengan Julie. Sementara itu, Julie menarik Samuel. Keduanya tergantung di tebing.Di bawahnya adalah jurang yang curam. Namun, kekuatan Tiffany terlalu kecil. Dia sama sekali tidak bisa menarik kedua orang itu."Biar aku saja." Mark menggantikan posisi Tiffany. Dia memegang tangan Julie dan menariknya ke atas.Charles dan Zara juga membantu. Namun, Julie dan Samuel sama-sama terluka. Karena kejadian ini, acara terpaksa dihentikan lebih awal."Perjalanan kali ini benar-benar nggak lancar." Setelah duduk di bus yang akan kembali ke Kota Aven, Lucy bersandar di jendela sambil mengeluh.Hari pertama kebakaran. Hari kedua mendaki gunung, lalu Julie dan Samuel hampir jatuh dari tebing."Lain kali sebelum mengadakan acara, harus lihat

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 333

    "Ahhhhh!!!""Sakit sekali!!!"Di ruang bawah tanah klinik Charles, Zara dikurung dalam ruangan sempit seperti penjara. Dia memegang kepalanya dengan kesakitan, berguling-guling di lantai.Meskipun dipisahkan oleh pintu besi yang tebal, Tiffany bisa merasakan keputusasaan dan penderitaan dalam jeritannya yang menyayat hati.Wajah Tiffany menjadi pucat. Dia menatap Charles dan bertanya, "Apa ... nggak ada cara lain?""Nggak ada." Charles memejamkan mata. Wajahnya terlihat agak pasrah. "Kita sudah melakukan banyak cara untuk memblokir sinyal di sini, tapi kita masih belum bisa memotong semua sinyal seperti yang kita lakukan di pegunungan."Dengan ekspresi serius, Charles membolak-balikkan dokumen di tangannya. "Cip yang ditanam di otaknya sudah terlalu lama hingga hampir menyatu dengan darahnya. Sangat sulit untuk dikeluarkan.""Satu-satunya cara untuk menghentikan rasa sakitnya dan membebaskannya dari kendali mereka ...." Charles menutup dokumen. "Adalah dengan menghancurkan terminal kon

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 334

    "Nggak ada yang peduli pada hidup dan matiku, nggak ada yang peduli pada perasaanku. Mereka pikir ini sudah takdirku. Aku mirip dengan Faye, jadi aku harus jadi penggantinya .... Aku nggak ingin kembali!"Usai berbicara begitu, Zara mendongak menatap Tiffany dengan mata memerah. "Sebenarnya aku sangat senang karena kamu mau menganggapku sebagai keluarga. Meskipun semua itu nggak nyata, aku tetap senang. Aku punya kakak sekarang."Air mata Zara terus mengalir. "Janji padaku. Kalau nggak ada cara untuk menyelamatkanku, bunuh saja aku."Tiffany memeluk Zara. Dia sangat terkejut dengan perkataan Zara. Dia menggigit bibirnya. Adegan seperti ini biasanya hanya ada di drama dan novel, tetapi malah terjadi di dunia nyata. Hidup yang sangat menyedihkan.Tiffany teringat para pertemuan pertamanya dengan Zara. Saat itu, Zara sangat angkuh, dingin, sempurna, cantik. Dengan beberapa kata darinya, Zara membuat Tiffany merasa mereka bukan berasal dari dunia yang sama.Namun, Tiffany tidak tahu bahwa

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 355

    Setelah pulang dari klinik Charles, Tiffany merasa sangat tidak nyaman sepanjang perjalanan pulang. Sosok Zara yang berguling-guling kesakitan di tanah terus terngiang-ngiang di benaknya. Zara menarik rambutnya, membenturkan kepalanya dengan keras ke lantai dan dinding.Jika tidak ada Charles di sana, Tiffany tidak akan sanggup menghentikannya sendirian. Rasa sakit itu sampai membuat orang ingin mati!Tiffany diam-diam mengepalkan tangannya. Sebelum bertemu Zara, Sean selalu mengatakan bahwa kakaknya adalah wanita yang baik dan lembut.Tiffany tidak menyangka kakak Sean yang bahkan rela pulang dari luar negeri saat sedang berbisnis, hanya demi merayakan ulang tahun Sean … ternyata sekejam ini.Mungkin, orang yang sudah mengalami rasa sakit dan kebencian yang sebenarnya akan mengalami perubahan drastis seperti ini ....Tiba-tiba, di telinganya terngiang perkataan Zara. Wanita itu menggenggam tangannya dan berkata, "Janji padaku, jangan pernah temui kakak Sean. Kamu nggak boleh ke sana.

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 336

    Suara Sean terdengar rendah dan menggoda, dengan sedikit kenakalan di ujung kalimatnya.Tiffany memanyunkan bibirnya, lalu meniru Sean yang suka mencubit pipinya. Dia mencubit pipi Sean sambil menyahut, "Aku bukan jarum perak. Aku nggak mungkin tahu mana gelas yang beracun dan mana yang nggak."Sean tersenyum, lalu memberikan ciuman di wajahnya. "Tapi, kamu sendiri yang bilang ingin melindungiku. Ini juga pertama kalinya aku pergi jauh. Semua demi adikmu, Zara. Bukankah kamu seharusnya menemaniku?"Tiffany mencebik dan akhirnya setuju. Sebenarnya, dia tahu Sean hanya ingin membawanya jalan-jalan dan menyegarkan pikiran. Tiffany memang butuh sedikit hiburan."Gimana kondisinya sekarang?" tanya Sean. Ketika melihat Tiffany setuju, Sean mengecup pipinya lagi dengan lembut."Kondisinya ... sangat buruk." Tiffany mengatupkan bibirnya, lalu menceritakan kondisi Zara yang baru dilihatnya."Aku nggak tega melihatnya seperti ini." Tiffany menunduk sambil menghela napas dalam-dalam. Kemudian, di

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 337

    Sebelum pergi ke Elupa, Tiffany menghadiri kelas dulu. Dia ingin meminta maaf kepada dosennya. Setengah bulan lalu, dia mengambil cuti karena kondisinya yang tidak sehat. Sekarang, dia harus mengambil cuti lagi selama satu minggu tiga hari.Dosen tidak terkejut lagi. "Tiffany, biar kuingatkan ya. Setelah cuti sepuluh hari ini, kamu akan langsung menghadapi ujian akhir. Semester lalu, kamu mendapat nilai sempurna di semua mata pelajaran. Kalau nilaimu turun kali ini, aku nggak bisa memaafkanmu lho!"Tiffany yang merasa malu hanya bisa tersenyum kepada dosennya."Ya, aku tahu.""Jangan cuma tahu!" Dosen meliriknya dengan tatapan tajam. "Jangan lupa bawa buku pelajaran supaya kamu bisa belajar!"Tiffany mengangguk serius dan mengingat semua nasihat dosennya. Setelah pulang dan mengemas barang, Tiffany pun memasukkan buku-buku pelajaran ke dalam koper dengan patuh.Rika sampai heran melihatnya. "Nyonya, kamu ke Elupa untuk berlibur, 'kan? Kenapa ...." Kenapa harus bawa buku pelajaran? Apa n

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 338

    Tiffany terkejut, lalu mendongak menatap Sean. "Dia bilang, kamu beli banyak. Banyak apa?"Sean meletakkan satu tangan di depan mulut, lalu batuk dengan pelan. "Waktunya berangkat."Tiffany menatapnya dengan curiga. Kemudian, dia menoleh menatap Rika yang masih mengemas barang.Rika menggelengkan kepalanya, menandakan bahwa dia tidak tahu apa-apa. Sean merasa agak canggung dan melirik Rika. "Aku panggil Pak Sofyan dulu untuk angkat koper."Setelah itu, Sean bergegas berbalik dan pergi. Tiffany hanya bisa merenung. Apa pria ini sedang menyembunyikan sesuatu darinya?....Sebelum berangkat, Tiffany memeriksa jarak dari Kota Aven ke Kota Idali di peta. Menurut perkiraannya, mereka seharusnya akan transit di Kota Sleba.Namun, Sean malah membawanya melalui jalur VIP dan naik pesawat pribadi. Ini pertama kalinya Tiffany naik pesawat, bahkan pesawat pribadi.Di dalam pesawat, Tiffany tidak bisa menutupi rasa senangnya. Dia mengenakan sabuk pengaman dengan kencang, lalu duduk di kursi sambil

Latest chapter

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 769

    Sean menggenggam setir mobilnya, tangannya sedikit membeku.Dia menatap kaca spion tengah dengan ekspresi geli, melihat wanita yang tampak terkejut sekaligus tersentuh itu. "Aku cuma nyatakan perasaan ke kamu, perlu mikir sejauh itu?"Wajah Tiffany memerah. Dia mengintip ke arah Sean dengan hati-hati melalui kaca spion. "Aku cuma merasa aneh saja ...."Suara wanita itu lembut dan agak manja. "Ngapain kamu tiba-tiba ngomong kayak gitu? Nggak ada angin, nggak ada hujan."Genggaman Sean di setir semakin kencang. Dia mengatakan itu bukan tanpa alasan! Semuanya ada alasannya!Sean menatap wanita yang duduk di kursi belakang, hatinya penuh dengan emosi. Selama 5 tahun, dia terus mencari Tiffany.Bahkan saat Sean belum menemukannya, Tiffany tetap nekat menyelamatkannya dalam kebakaran besar yang terjadi 3 tahun lalu.Setelah menyelamatkannya, Tiffany malah tidak mengatakan sepatah kata pun. Kalau dibandingkan dengan Vivi yang selama 3 tahun ini terus mengklaim dirinya sebagai penyelamat dan m

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 768

    Awalnya, Sean masih begitu yakin orang yang menyelamatkannya di tengah kebakaran saat itu adalah Tiffany. Namun, Mark dan Charles terus menjelaskan padanya bahwa orang yang berada di ambang kematian pasti akan berhalusinasi. Lama-kelamaan, dia juga merasa semua itu hanya halusinasi. Setelah kemunculan Vivi, dia benar-benar percaya Tiffany tidak pernah menyelamatkannya.Namun kini, perasaan Sean benar-benar bergejolak saat teringat kembali dengan perkataan Zion dan melihat buku kenangan di tangannya. Yang berarti orang yang menyelamatkannya saat kebakaran tiga tahun yang lalu adalah Tiffany.Satu menit kemudian.Rika yang baru saja turun tangga dan hendak mulai membersihkan rumah pun mengambil pel lantai. Saat Sean tiba-tiba turun dari lantai atas sambil memegang buku kenangan dan melangkah menuju pintu keluar, dia kebingungan. Tadi Sean berkata ingin mengantar jaket untuk anak-anak, sekarang malah hanya membawa sebuah buku.Saat tangannya hampir menyentuh gagang pintu, Jason berhenti s

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 767

    Sean mengantar kedua anaknya ke TK."Kamu ayahnya Arlo dan Arlene?" tanya bibi di TK itu dengan ramah.Sean menggandeng tangan kedua anaknya, lalu menganggukkan kepalanya dan menjawab dengan tenang, "Ya.""Serahkan saja anak-anak padaku."Bibi itu menarik tangan Arlo dan Arlene sambil tersenyum, lalu mengingatkan Sean, "Belakangan ini cuacanya mulai dingin dan ramalan cuaca juga bilang hari ini akan turun hujan. Sepertinya pakaian Arlo dan Arlene terlalu tipis. Bisakah kamu pulang dan mengambil jaket untuk mereka? Sistem imun anak kecil masih lemah. Kalau nggak menjaga mereka tetap hangat, mereka akan mudah masuk angin."Setelah ragu sejenak, Sean menganggukkan kepala. "Baik."Sean langsung mencari jaket di dalam lemari setelah kembali ke rumah, tetapi tidak menemukan yang cocok. Saat hendak menelepon Tiffany, pandangannya tiba-tiba tertuju pada koper yang terletak di bawah tempat tidur Arlo.Dia pun menepuk keningnya. Saat Tiffany ikut dengannya ke Kota Aven, Tiffany pasti sudah menyi

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 766

    Vivi berkata dengan tatapan penuh dengan tekad dan nafsu, "Bagaimana kalau kita berdamai saja? Aku janji mulai sekarang aku nggak akan berpikiran yang macam-macam terhadap Sean, asalkan kamu nggak memberitahunya kebenarannya dan mengusirku."Setelah mengatakan itu, Vivi mengangkat empat jarinya dan melanjutkan, "Tenang saja, aku bersumpah kelak aku benar-benar nggak akan mengganggu Sean lagi. Aku sebenarnya nggak begitu mencintainya juga, aku hanya tertarik pada status dan kedudukannya saja. Masih ada banyak pria baik di dunia ini, aku bukannya nggak bisa hidup tanpa dia. Jadi ...."Tiffany menguap, lalu menatap Vivi dengan tatapan meremehkan. "Vivi, kamu nggak merasa sekarang kamu ini benar-benar lucu? Aku dan Sean adalah pasangan yang akan bersama-sama seumur hidup, jadi aku pasti akan memberitahunya hal ini. Aku sudah membuat masalah yang begitu besar karena sebelumnya aku menyembunyikan hal ini, jadi aku nggak akan menyembunyikan apa pun lagi dari dia.""Soal kamu .... Aku nggak pu

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 765

    Melihat Vivi yang begitu ahli melempar semua tanggung jawab pada Lena, Tiffany tertawa. Dia menatap Vivi dengan ekspresi cuek dan berkata, "Bagaimanapun juga, Lena sudah menjadi adikmu selama puluhan tahun ini, tapi kamu malah memanfaatkannya seperti ini. Apa kamu nggak merasa bersalah sedikit pun?"Vivi mendengus. "Kenapa aku harus merasa bersalah? Sejak kecil, dia selalu merebut barangku di rumah. Orang tuaku juga bilang nilainya lebih bagus, jadi mereka nggak mengizinkanku untuk terus bersekolah lagi. Malah dia yang boleh bersekolah. Kalau bukan karena orang tua kami meninggal dalam kecelakaan saat dia SMP, aku pasti harus bekerja untuk membiayai sekolahnya ke SMA.""Apa haknya? Aku ini anak kandung orang tuaku, semua ini seharusnya milikku."Seolah-olah teringat dengan berbagai kejadian masa lalu, tatapan Vivi menjadi ganas dan nada bicaranya terdengar liar. "Lena itu bukan adikku dan aku juga nggak pernah menganggapnya sebagai adikku. Kalau bukan karena dia masih berguna, aku suda

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 764

    Saat ini, Vivi sedang bersandar di tempat tidur sambil menonton drama dan matanya sudah berkaca-kaca karena terbawa suasana. Dia mengira itu adalah perawat yang mengantar sarapannya saat mendengar ada yang mengetuk pintu, sehingga dia merespons dengan santai. "Masuk saja."Setelah mengatakan itu, Vivi bahkan sempat mengomel, "Bukankah aku sudah bilang jangan begitu pagi antar sarapannya? Kalau terlalu pagi sarapan, nanti aku sudah lapar lagi sebelum waktunya makan siang."Tiffany yang mendengar perkataan Vivi begitu masuk ke dalam kamar pun tersenyum dan berkata dengan tenang, "Sepertinya aku memang nggak sopan ya. Apa aku seharusnya datang menjenguk sambil membawa sarapan?"Vivi terkejut sejenak saat mendengar suara wanita dengan nada dingin dan menyindir, lalu mengangkat kepalanya dan melihat Tiffany yang sudah berpakaian rapi sedang berdiri di depan pintu. Dia mengernyitkan alis, lalu mengambil remot dan mematikan dramanya. "Nona Tiffany, kenapa kamu bisa datang ke sini?"Tiffany me

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 763

    Saat Tiffany tersadar kembali, itu sudah keesokan paginya dan Julie menjaganya di samping dengan mata yang masih merah.Melihat Tiffany yang sudah bangun, Julie segera membantu Tiffany untuk duduk. "Bagaimana? Apa ada yang sakit?"Tiffany memijat pelipisnya yang sakit. "Kenapa aku di sini?"Julie menuangkan segelas air dan menyerahkannya pada Tiffany, lalu menghela napas. "Kamu sudah sibuk menyelesaikan tugas akhir selama beberapa hari ini, jadi nggak istirahat dengan baik. Kejadian di pintu lembaga riset kemarin membuatmu terlalu kaget dan kamu juga terlalu sedih saat dengar kondisi Xavier, jadi kamu pingsan. Tapi, sekarang kamu sudah baik-baik saja.""Hanya saja, tunangan dari Xavier sudah semalaman nggak tidur. Dia terus duduk di samping tempat tidur dan memegang tangan Xavier. Dia bilang dia yakin satu jam lagi Xavier pasti akan bangun. Tapi, waktu terus berlalu, Xavier masih tetap begitu. Dia masih terus yakin Xavier pasti akan sadar, jadi dia mau tunggu sampai Xavier bangun."Set

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 762

    Lena merangkak mendekat dan menggenggam ujung celana Tiffany, lalu berkata, "Aku bersedia mengakui kesalahanku dan dihukum sesuai hukum, tapi tolong jangan sakiti kakakku. Jangan melibatkan dia dalam masalah ini. Aku mohon padamu."Tiffany mendengus, lalu langsung mengangkat kakinya dan menyingkirkan tangan Lena. "Karena kamu memohonku, jadi aku harus menurut padamu? Kalau tahu hari ini akan begini, kenapa kamu harus melakukannya? Kamu pikir kamu bisa lolos dari hukum setelah melakukan semua ini?"Wajah Lena langsung menjadi pucat. Sebenarnya, dia sudah memperkirakan semua yang terjadi sekarang, tetapi kakaknya terus murung selama beberapa hari ini. Kakaknya bilang Tiffany sudah kembali, berarti dia harus meninggalkan Sean dan Kota Aven.Selama tiga tahun ini, Lena melihat dengan jelas betapa baiknya kehidupan kakaknya di sisi Sean. Jika meninggalkan Sean, kakaknya akan kehilangan pengobatan yang terbaik dan standar hidup kakaknya juga akan memburuk. Dia mengakui dirinya bukan orang ya

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 761

    Kepala Lena langsung terpelintir ke samping karena tamparan itu. Dia menjilat darahnya yang amis dan manis di sudut bibirnya, lalu menatap Miska yang menamparnya dengan tatapan yang dingin. "Kamu pikir kamu ini siapa?"Miska menatap Lena dengan dingin dan berkata, "Aku ini tunangan pria yang di dalam. Karena kamu, tunanganku baru jadi seperti sekarang. Kalau terjadi apa-apa padanya, aku nggak akan memaafkanmu."Setelah menatap Miska dengan tatapan menyindir selama beberapa saat, Lena tertawa. "Kamu adalah tunangannya pria itu? Kalau begitu, kamu benar-benar kasihan. Kalau kamu nggak bilang, aku akan mengira kamu ini adiknya Tiffany. Kemungkinan besar, pria itu bersamamu karena menganggapmu sebagai pengganti Tiffany, 'kan?"Setelah mengatakan itu, Lena melanjutkan sambil menggelengkan kepala dan ekspresinya terlihat kasihan. "Sayang sekali. Meskipun sudah ada kamu yang sebagai pengganti, hatinya tetap nggak bisa melupakan Tiffany. Kalau nggak, dia juga nggak akan menabrak truk itu demi

Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status