Share

5. Mengungkap Identitas Asli

“Tolong maafkan aku, ku mohon kembalilah bersamaku.” Lius langsung memeluk Xana dengan erat. Xana berteriak dan berusaha melepaskan diri dengan sekuat tenaga tetapi tak bisa.

PLAK, pukulan keras yang Aland lepaskan ke wajah Lius. Xana langsung bersembunyi dibalik punggung Aland. “Sepertinya kau tak mengerti bahasa manusia,” geram Aland, tatapan mata tajam dengan wajah datar.

Lius terdiam membisu dengan ekspresi takut. Ekspresi yang sama ketika ia bertemu dengan Aland saat membuat keributan kantor Xana. Lalu Aland menarik tangan Xana dengan keras menuju mobilnya. Tubuh Xana bersandar dimobil sambil dihampit oleh tubuh Aland.

“Berani sekali kau kabur dariku,” kata Aland dengan sorot mata tajam. Tubuh mereka yang saling menempel dengan hanya ada jarak wajah beberapa centi saja.

“Perjanjian kita hanya selama 7 hari, bukankah berarti perjanjian kita sudah selesai,” kata Xana, datar.

“Hanya aku yang boleh memutuskan kapan hubungan ini berakhir.”

“Tuan Elanz sepertinya kau lupa, akulah yang membuat perjanjian ini jadi aku berhak memutuskannya.” Aland tak menjawab, lalu Xana melanjutkan ucapannya, “apa kau jatuh cinta padaku?”

“I'm addicted to your body,” bisik Aland. Xana tersenyum miring, pria dingin ini mengungkapkan isi hatinya.

“Apa dendammu hanya sebatas ini. Ini bukanlah pembalasan, aku bisa membuat pembalasan dendam yang sesungguhnya untukmu,” ucap Aland.

“Caranya?” tanya Xana, keningnya mengerut akibat penasaran.

“Kau akan tau besok.” Aland melepaskan dekapannya. Mundur beberapa langkah dari Xana. “Pulanglah, jangan pernah berpikir untuk kabur dariku. Aku yang akan memutuskan kapan hubungan ini berakhir.”

Aland masuk ke dalam mobilnya, meninggalkan Xana disana. Tak lama setelah Aland pergi, Xana juga pergi dari lokasi pernikahan yang kacau akibat ulahnya.

Didalam perjalanan pulang Xana memikirkan perkataan Aland. Perkataan yang Xana rasa benar, dendamnya terlalu biasa untuk seorang anak yang dibesarkan dengan penuh siksaan selama 8 tahun. Xana juga merasa kematian ibunya penuh dengan misteri yang belum bisa terpecahkan hingga kini.

Perkataan Aland membuat ambisi Xana semakin besar untuk menjatuhkan keluarga Bliss. Walaupun harus menjatuh ayah kandungnya sendiri, Xana tak keberatan. Lagi pula Bernan selalu tutup mata terhadap penderitaan yang putrinya sendiri alami selama bertahun-tahun.

***

Hari sibuk telah datang, beberapa hari belakangan ini banyak kasus yang masuk. Tak ada waktu untuk bersantai sama sekali.

Suara ketukan pintu terdengar. Xana mempersilahkann orang tersebut masuk walau tak menoleh sama sekali. “Pengacara Bliss, anda di minta bu Sierra keruangannya,” ucap Olive.

“Baiklah,” balas Xana, segera membereskan dokumen yang sedang ia baca.

Xana beranjak dari kursi dan berjalan menuju ruangan pimpinannya. Didepan ruangannya Xana berpapasan dengan Daniel Robert yang merupakan pengacara senior pula. Selain berada di divisi yang sama ruangan mereka juga bersebelahan jadi sering bertemu.

“Bagaimana kasus yang anda sedang tangani, apa berjalan lancar?” tanya Daniel sembari berjalan.

“Cukup lancar,” balas Xana.

“Angka perceraian meningkat akhir-akhir ini jadi pekerjaan kita berkali-kali lipat lebih banyak dari biasanya. Anda pasti jadi sangat sibuk.”

Kedua pengacara senior itu tiba diruangan pimpinan mereka yaitu Luliana Sierra. Luliana menjelaskan mengenai maksud panggilannya. Ada kasus baru yang masuk pagi ini. Kasus penting yang cukup berat untuk ditangani.

“Kau sudah menangani kasus perceraiannya sebanyak 3x, sekarang dia ingin bercerai lagi. Kasus yang kau tangani saat ini cukup banyak. Tetapi tuan Geon hanya ingin kau yang menjadi pengacaranya. Jadi aku ingin kau mengambil kasus ini dan Pengacara Geon akan membantumu. Bagaimana menurut kalian?” jelas Luliana.

“Saya akan melakukan yang terbaik dan tidak akan mengecewakan anda,” jawab Xana.

“Saya akan membantu Pengacara Bliss dengan baik,” kata Daniel.

“Baguslah, aku percaya dengan kemampuan kalian. Silahkan kembali bekerja,” kata Luliana sambil tersenyum.

Setelah menerima kasus baru, Xana dan Daniel sedikit berdiskusi mengenai kasus tuan Geon sebelumnya yang bisa dijadikan acuan untuk kasus kali ini. 3 kasus sebelumnya selalu mempermasalahkan pembagian harta jadi kali ini kemungkinan besar akan sama.

“Tolong cari informasi mengenai istri tuan Geon, terutama latar belakang keluarga dan penghasilan bulanannya. Kemungkinan mereka tidak punya anak, tetapi kita harus tetap memastikannya. Berikan padaku secepatnya,” jelas Xana.

“Baiklah,” balas Daniel. Mereka berpisah ketika tiba didepan ruangan masing-masing, Daniel memasuki ruangannya lebih dulu.

“Olive,” panggil Xana yang tetap berdiri didepan pintu ruangannya.

“Iya,” balas Olive saat menghampiri Xana.

“Ambil dokumen mengenai kasus tuan Geon diruangan arsip. Ada 3 kasus atas namanya yang pernah aku tangani. Berikan dokumen itu kepada Pengacara Daniel.”

“Baik.”

Xana kembali keruangannya untuk melanjutkan pekerjaannya yang tertunda. Begitu banyak dokumen yang harus diperiksa, juga perlu membuat prediksi kemungkinan hasil putusan sidang.

Waktu makan siang tiba. Olive memberitahu Xana jika sudah memasuki waktu makan siang. Tetapi Xana terus melanjutkan pekerjaannya. Hingga fokusnya terganggu karena panggilan yang masuk.

“Hallo?” kata Xana, dia bahkan tak melihat siapa yang menelpon sebelum mengangkat panggilan.

“Aku di lobby kantormu. Ayo makan siang bersama.” Suara yang familiar itu membuat Xana memastikan pemilik dari nomor yang sedang berbicara dengannya.

“Bukankah kau sedang sibuk dengan kasus nona Lili? Masih sempat datang dan mengajak makan siang bersama?”

“Ayolah ini waktu makan siang, lupakan pekerjaan selama waktu singkat ini. Cepat turun.”

Hanya butuh beberapa menit hingga Xana tiba di lobby. “Selna,” panggil Xana yang baru saja keluar dari lift.

“Ayo cepat, aku sudah lapar,” balas Selna meraih lengan Xana. Berjalan dengan cepat keluar gedung.

Sampai di cafe terdekat, mereka memesan makan siang sesuai dengan selera mereka masing-masing. Sambil menunggu pesanan datang tentu saja kedua sahabat yang sudah berhari-hari tak bertemu itu saling bertukar kabar dan cerita.

Selna yang tak datang ke acara pernikahan Julie dan Lius juga bertanya mengenai acara pernikahan tersebut. Sebelumnya Xana memang menceritakan mengenai rencananya kepada Selna jadi tentu saja Selna ingin tau kejadian setelah video itu ditayangkan.

“Aku pergi setelah video itu diputar, lampu dimatikan jadi aku tidak bisa melihat ekspresi para tamu. Tetapi yang pasti adalah ayah mengamuk dipesta, dia berteriak untuk mematikan videonya.”

“Aku hanya berharap kau aman. Sukurlah tak terjadi hal buruk.” Selna menahan tawa akibat pikiran lucu yang ia bayangkan dipernikahan Julie dan Lius.

“Emm… Xan, aku tidak pernah bertanya lagi mengenai hal ini, bagaimana hubunganmu dengan Aland? Apa kalian sudah putus?” lanjut Selna dengan wajah serius.

“Kami tak putus,” jawab Xana, santai.

“Apa? Bukanlah kau bilang hubungan kalian akan berakhir ketika Julie dan Lius menikah?” ucap Selna dengan nada kesal yang keras.

“Dia tidak mau putus,” balas Xana santai seolah itu bukanlah masalah besar untuknya.

“Sebenarnya laki-laki macam apa yang kau pacari itu,” sindir Selna.

Sesudah makan siang, Xana dan Selna kembali ke kantor. Selna bersikeras untuk mengantar Xana hingga ke lobby walaupun Xana sudah berusaha untuk menolak. Mereka sama-sama pengacara dan sama-sama keras kepala. Jadi salah satu harus mengalah disituasi tertentu.

Kedua sahabat itu berjalan memasuki lobby sambil bercanda gurau dan tertawa. Sampai beberapa langkah setelah memasuki lobby kantor, langkah mereka terhenti secara bersamaan. Xana dan Selna fokus menatap layar televisi besar yang terpajang di atas dinding.

Sebuah berita lagi-lagi mengalihkan perhatian. Tetapi berita kali ini berbeda dari berita lainnya. Bukan hanya mengambil perhatian saja tetapi membuat Xana dan Selna terpaku hingga tak dapat berkata-kata. Berita yang tak pernah ada sebelumnya.

Berita: “Selama bertahun-tahun keluarga Elanz menyembunyikan identitas putra tunggal mereka. Hari ini mereka mengumumkannya secara resmi. Aland Elanz, pewaris satu-satunya yang akan segera mengambil alih Elanz Company dalam waktu dekat.”

Bersambung…

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status