Share

72. Merasa Bersalah

“Astaga! Aku ketiduran.” Riana mengucek matanya yang terasa berat. Sekarang dia masihbelum sadar sepenuhnya karena baru bangun dari tidur, lalu mendongak menatap ke depan ada seorang lelaki yang tengah menatapnya. “Pak Wira! Kapan Bapak datang kemari? Kenapa juga tidak membangunkan saya?”

“Aku baru saja datang kemari, tidak enak mau membangunkanmu karena kamu terlihat sangat kelelahan sekali,” ucap Wira sambil terus menatap Riana.

“Tetap saja! Masa iya seorang bawahan seperti saya malah tidur dijam kerja? Itu tidak baik, Pak!” tegur Riana. Dia merasa kalau bosnya ini terlalu lunak kepada dirinya.

“Lalu, aku harus apa? Apa kamu mau aku marah dan mengomelimu seperti yang kulakukan kepada para karyawan lain?” Wira bertanya kemauan Riana seperti apa.

“Iya.” Riana mengangguk pelan. Dia memang merasa pantas mendapatkan omelan seperti yang para karyawan lain lakukan.

“Em, sayangnya aku tidak bisa melakukan itu kepadamu, walau pun kamu yang memintanya sendiri. Karena aku sangat menyayangimu j
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status