Share

2. Janji Andi

Penulis: Kurni naziha
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-21 23:13:23

Bab 2

'Aku akan menjadi orang kaya? Apakah ini semua nyata? Kuharap ini adalah nyata.' batin Andi termenung melihat kesebuah kertas secara menerawang. Pikirannya berkelana, disana sini memikirkan situasi yang sedang dihadapinya yang terlihat sangat membingungkan dan juga sangat sulit untuk dicerna oleh akal sehatnya.

Tiba-tiba asisten lelaki tua itu membangunkannya dari lamunan panjangnya.

"Heyy, apa yang sedang kau pikirkan, apa kau masih tidak mempercayainya?" Suara berat asisten lelaki tua itu terdengar, hingga memecah khayalan Andi.

 Andi yang masih ragu. Ingin mecari tahu, mengapa lelaki tua itu melakukan hal itu.

'Pasti nih orang ada maksud terselubung, nggak mungkin dia ingin memberikan hartanya secara cuma-cuma. Aku harus lebih waspada lagi.'

Asisten lelaki tua itu melihat Andi yang menatap wajah majikannnya dengan menyimpan berjuta kecurigaan yang terbentuk dari mimik wajahnya yang berubah-ubah.

"Tak usah banyak berpikir, kau hanya harus menjawab. Apa kau bersedia menerima semua harta ini?" 

"Untuk apa? Sungguh yah Pak, saya memang seseorang yang menyukai uang, saya tidak bisa berbohong soal itu. tetapi tidak, jika harta itu akan membawa saya kepada jalan yang salah. Mungkin saja harta itu adalah hasil curian, penggelapan atau apapun itu. 

"Karena, tidak mungkin seseorang akan memberikan hartanya secara cuma-cuma kepada seseorang yang tidak dikenalnya kan?"

Lelaki tua itu berucap, " Tidak Nak, kau mungkin tidak mengenalku, tapi aku mengenalmu, kau salah satu orang-orang terbaikku di perusahaan. karena apa? Karena kau sangat jujur dan berani. Disaat yang lain hanya melihat suatu kekejian dihadapan mereka, lain hal nya dengan dirimu, kau berani melawan dan melaporkan sesuatu apapaun yang menurutmu tidak sesuai dengan yang sebenarnya. Itulah yang membuat saya sangat mengenalmu dan semalam kau baru saja menolongku, itulah mengapa saya sangat yakin," ucap lelaki tua itu dengan sedikit ia paksakan,walau ia terlihat masih sanagt lemah. bagaimanapun hari ini ia harus meyakinkan Andi karena ia tidak tahu sampai kapan ia akan bertahan, rasanya tubuhnya tidak akan lagi bisa kembali sehat, dan mungkin ia akan segera mati.

Andi sudah sedikit yakin dengan ucapan lelaki tua itu.

"Jadii... maksudnya kau ingin memberikannya secara cuma-cuma padaku. mengapa?"

Asisten lelaki tua itu langsung menjelaskan segalanya, mengenai kedua anaknya yang ingin menghabisi tuannya karena ingin menguasai semua harta itu.

dan dengan satu permintaan, jika Andi bersedia ia harus menikahi putri bungsu lelaki itu yang sudah menghilang selama setahun, ia harus menemukannya dan menikahinya maka setelah itu, harta itu akan menjadi miliknya seutuhnya.

"Jadi maksudnya, saya menerima harta ini dengan syarat saya harus menikahi putri bungsu Bapak?"

"Bukan seperti itu, saya sangat senang jika kau bersedia untuk menjaga harta ini untuknya. Tetapi jika kau bersedia menikahi putri bungsuku, harta ini semuanya akan jatuh ketanganmu seutuhnya, tetapi jika kau tidak menikahinya, saya hanya ingin kau menjaga harta itu untuk putri bungsuku, sampai kau menemukannya, dan mengembalikan semua harta itu kepada putri bungsuku, dan semuanya sudah tertulis di surat pengalihan harta itu. Saya tahu kau adalah orang yang baik, maka itulah saya berani memberikan putriku kepada kamu sebagai calon suaminya."

"Lalu bagaimana jika saya tidak bisa menemukannya?"

"Kalau kau tidak menemukannya, maka harta itu akan tetap kau nikmati sampai saat kau menikah dengan seseorang, maka saat itulah harta itu juga akan terlepas darimu, dan secara otomatis akan menjadi milik sumbangan, di panti-panti asuhan, dalam artian kau akan kembali kehidupmu seperti semula." ucap asisten lelaki tua itu.

Andi masih berpikir keras tentang keputusan apa yang harus diambilnya, ia merasa bingung dan cemas, jika keputusan yang diambilnya salah.

Dari cerita lelaki tua itu, sebenarnya tak ada salahnya jika ia menandatangani surat pengalihan itu, karena dengan begitu ia bisa membantu lelaki tua itu agar terbebas dari kejaran kedua anaknya, yang terus mengejar hartanya. Dasar anak tak tahu balas budi, fikirannya telah terisi banyak iblis yang membuatnya berani ingin menghabisi ayahnya sendiri hanya untuk sebuah harta.

Juga, dengan begitu, ia bisa memenuhi impiannya, yang hanya selalu menjadi angan-angannya saat ia sedang membersihkan kaca jendela dengan hayalan konyolnya, yang sebentar lagi akan menjadi kenyataan, hanya tinggal menunggu keputusannya.

'Kring... kringg... kring'

Tiba tiba, ponsel Andi berbunyi yang menunjukan ada panggilan masuk di ponselnya. Andi langsung mengangkat ponselnya, sesaat ia melihat panggilan dari ibunya.

"Ndi... adik kamu Ndi, bapakmu menyiksanya lagi. Ia meminta uang lagi Ndi hiks.. hiks... apa yang harus ibu lakukan Ndi. Apakah kau sudah memiliki uang?"

Detik itu juga Andi terdiam, dan langsung mendapat jawaban dari semua kebingungannya, mungkin ini memang jalannya untuk ia bisa mengubah nasib mereka.

"Ndi.. kok kamu diam Nak? Apa kamu tidak punya uang? Nggak apa apa Nak, kamu nggak usah pikirin yah, nanti ibu yang akan ngadepin bapa'mu, assalamualaikum." 

'Tut..tut...tut' sambungan mereka telah terputus.

Mungkin ia memang harus menerima harta itu, ini demi kebaikan adiknya dan juga ibunya, ini bukan hanya tentang masalah dirinya seorang.

"Jadi bagaimana? Apa kau bersedia?" tanya lelaki tua itu.

Andi menarik napas dalam, sebelum berucap. 

"Yahh, saya akan menandatanganinya."

"Lalu bagaimana dengan putriku? Apa kau bersedia menikahinya?"

"Emm, se_" ucapan Andi terputus oleh ucapan lelaki tua  itu.

"Kumohon, hanya kau satu-satunya yang aku percayai sebelum aku mati, untuk menjaga putri bungsuku! Dia sanagt baik jadi aku tidak ingin dia menderita karenaku, jadi kumohon!"

Andi merasa iba dengan lelaki tua dihadapannya. Ia sanagt melihat kasih sayang seorang ayah yang terpancar dari mata sayu lelaki itu. Maka tanpa pikir panjang ia langsung meng'iakan ucapan lelaki itu.

"yah, saya akan menikahinya."

"Berjanjilah nak, kau akan selalu menjaganya."

"Yah saya berjanji untukmu."

***

Setelah selesai dengan semua urusan itu, disinilah Andi, di tempat dimana ia meninggalkan motor Tino semalaman.

"Ohh Tuhan, aku masih tidak mempercayai ini semua, dalam semalam hidupku langsung berubah secara mendadak."

Saat ini ia adalah seorang milioner,bukan lagi Andi si O-B, melainkan seorang yang kaya raya,  seorang milioner

Jika Andi adalah turunan dari seorang keluarga kaya, mungkin ia tidak akan sekaget ini. tetapi ia hanyalah lelaki miskin tanpa ada garis keturunan seorang bangsawan atau sejenisnya dan secara mendadak ia menjadi seorang milioner. Sungguh sebuah kejutan hidup yang indah.

Dibilang senang? Yah, Andi sanagt senang, bagaimanapun impiannya selama ini telah terkabul, dan hanya dalam waktu semalam.

Andi mengendarai sepeda motornya dengan kecepatan rata rata sambil berrteriak didalam hatinya

'Huuuff, akuu orang kaya!!'

"Aku menjadi orang kaya!'

'Heyy, semuanya aku orang kaya'

'Aku seorang milioner!!'

Andi hanya bisa mengatakannya didalam hatinya, karena asisten lelaki tua itu mengatakan bahwa ia harus menyembunyikan identitasnya, karena jika orang-orang mengetahuinya, maka hidupnya dan orang orang terdekatnya dalam bahaya.

Dan sekarang ia harus menjalankan misinya, yaitu mencari putri bungsu lelaki itu, yang ia ketahui bernama Laras.

'Laras aku akan menemukanmu dan menikahimu!'

Bab terkait

  • Dilema Cinta CEO Miliarder   3. Kesalahan Andi

    Bab 3****Andi telah sampai dihunian sederhananya dengan wajah yang terus tersenyum tanpa disadarinya saking senangnya ia.Andi tidak munafik, dia memang sangat senang, siapapun yang mendapat kejutan seperti itu dan tidak merasa senang dan bahagia, berarti dia tidak waras, apalagi seseorang seperti Andi yang bahkan pernah putus asa karena tidak memiliki uang sepeserpun.Terlihat kedua sahabatnya telah menunggu dengan tatapan menusuk yang bahkan tak ia hiraukan.mereka langsung merasa kaget saat melihat beberapa darah yang menempel di baju Andi."Oh Tuhan! Apa yang terjadi? Apa semalam loh kecelakaan?" Tanya Tino memandang Andi dari atas kepala sampai ke kaki, yang kemudian langsung menghampiri motornya yang telah terparkir dihalaman rumah."Motor gue? Apa kau tidak apa apa?" Tino langsung memeriksa setiap detail dari motornya tanpa tertinggal apapun. Yang dikhawatirkannya bukanlah sahabatnya, melainkan motor matic kesayangannya

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-10
  • Dilema Cinta CEO Miliarder   4. Ia kembali hidup?

    Bab 4****Andi bersandar di dinding rumah sakit, badannya terasa lemah, kakinya lunglai secara perlahan tanpa bisa lagi menahan dirinya sendiri, matanya terus melihat lelaki tua itu sambil mengepalkan tangannya kuat. rasanya ia ingin menghukum dirinya sendiri, karena dialah penyebab wafatnya pak Thomas, seandainya ia tidak menabrak dokter itu, mungkin saat ini pak Thomas masih bernafas.Tiba tiba Andi melihat sesuatu. Matanya melotot saking kaget dan tidak percayanya.Jari itu bergerak! jari seorang lelaki yang saat ini telah dinyatakan wafat.'Hah!! Jari pak Thomas bergerak?' batin Andi.Ia mengucek matanya untuk memastikan penglihatannya benar-benar baik dan benar, ternyata dia tidak sedang berkhayal, jari itu baru saja bergerak.Andi langsung berdiri dan menekan tombol panggilan darurat, yang kemudian beberapa menit kemudian datang dokter dan seorang perawat. Mereka melangkah dengan tergesa-gesa, karena Andi tak memberikan mereka

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-21
  • Dilema Cinta CEO Miliarder   5. Pengemis!

    Bab 5Tanah merah yang masih basah terlihat menggunung dihadapan Andi, bunga pemakaman telah ditabur diatas gundukan tanah itu dan dengan nisan yang berdiri. tertulis nama lelaki yang sempat hadir dihidupnya walau sesaat namun memberikan kehidupan baru untuknya yaitu 'Thomas Brams. Kehidupan yang selama ini ia angankan.Sedang di sampingnya, berdiri seorang lelaki dengan kacamata hitamnya, mengenakan pakaian formal. Sebuah jas hitam yang terpasang indah ditubuhnya yang tegap dan kokoh. Ia terlihat sangat tegar tanpa ada sedikitpun raut kesedihan terpancar diwajahnya. Hanya matanya yang bisa menyiratkan semuanya, namun ia telah menutupnya dengan kacamata hitamnya. Dia adalah Jordan Asisten dari lelaki yang baru saja telah dimakamkan.'Tuan, aku berjanji padamu, setelah aku menyelesaikan semuanya, aku akan menyusulmu. Kuharap kau tenang dialam sana.' batin Jordan menatap lurus kearah nisan tuannya.Disaat bersamaan terlihat melalui ujung

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-18
  • Dilema Cinta CEO Miliarder   6. Kekagetan Andi

    Bab 6Dedaunan hijau dipenuhi embun yang membentuk bulir-bulir kristal terlihat oleh Andi. cuaca dingin yang dihirup terasa sangat segar. Membuat Andi semangat menunggu Jordan yang akan menjemputnya. Ia berdiri dengan semangatnya memperagakan gerakan olah raga untuk membuatnya semakin bersemangat.Ia tidak tahu, aset seperti apa yang akan diperlihatkan Jordan padanya, yang ia tahu, ia sangat gugup saat ini. Bahkan dia tidak bisa tertidur nyenyak semalaman."Hey Bro, kok lohh. Pagi-pagi gini udah rapi aja, mau kemana? Bukannya.... kerja mulainya jam sembilan? dan orang yang loh jagain itu udah nggak ada lagi kan, trus loh mau kemana?" tanya Tino dengan merangkul pundak Andi. Tino telah siap dengan sepatu kets nya, ia akan keluar untuk berolah raga pagi. niatnya sih bukan untuk kesehatan, melainkan untuk melihat dan menggoda para para wanita yang ditemuinya."Ini.... gue mau ke..," ucap Andi nampak gelagapan."Ke... keluar, ada urusan bentar, n

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-20
  • Dilema Cinta CEO Miliarder   1. Aku Kaya?

    Bab 1'Tuk 'tuk 'tuk...Derap langkah para kariawan berlalu lalang, melangkah dengan kesombongan dan sifat merendahkan. Membuat jejak kaki disana sini.Andi yang melihatnya hanya menarik napas sedalam dalamnya, ia harus sabar.Beberapa menit yang lalu, ia membersihkan lantai itu, tetapi lihatlah! saat ini bahkan lantainya membuat sebuah cap dari sepatu yang digunakan para kariawan-kariawan sombong itu.Padahal ia sudah memasang tanda untuk melewati jalur yang lain, tetapi mereka tidak mengindahkan ucapannya. Apalah daya, ia hanya lah seorang Office Boy diperusahaan itu, siapa juga yang mau mendengarkannya.Andi kembali mengepel lantai itu dengan keterpaksaan karena itu memang adalah pekerjaannya dan dia harus sabar dalam menghadapi orang orang seperti itu, bahkan keringat sudah menumpuk di alis tebalnya, menahannya agar tak mengenai mata. karena jika mengenai matanya, rasanya akan pedih dan Andi tidak menyukainya.Aroma le

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-20

Bab terbaru

  • Dilema Cinta CEO Miliarder   6. Kekagetan Andi

    Bab 6Dedaunan hijau dipenuhi embun yang membentuk bulir-bulir kristal terlihat oleh Andi. cuaca dingin yang dihirup terasa sangat segar. Membuat Andi semangat menunggu Jordan yang akan menjemputnya. Ia berdiri dengan semangatnya memperagakan gerakan olah raga untuk membuatnya semakin bersemangat.Ia tidak tahu, aset seperti apa yang akan diperlihatkan Jordan padanya, yang ia tahu, ia sangat gugup saat ini. Bahkan dia tidak bisa tertidur nyenyak semalaman."Hey Bro, kok lohh. Pagi-pagi gini udah rapi aja, mau kemana? Bukannya.... kerja mulainya jam sembilan? dan orang yang loh jagain itu udah nggak ada lagi kan, trus loh mau kemana?" tanya Tino dengan merangkul pundak Andi. Tino telah siap dengan sepatu kets nya, ia akan keluar untuk berolah raga pagi. niatnya sih bukan untuk kesehatan, melainkan untuk melihat dan menggoda para para wanita yang ditemuinya."Ini.... gue mau ke..," ucap Andi nampak gelagapan."Ke... keluar, ada urusan bentar, n

  • Dilema Cinta CEO Miliarder   5. Pengemis!

    Bab 5Tanah merah yang masih basah terlihat menggunung dihadapan Andi, bunga pemakaman telah ditabur diatas gundukan tanah itu dan dengan nisan yang berdiri. tertulis nama lelaki yang sempat hadir dihidupnya walau sesaat namun memberikan kehidupan baru untuknya yaitu 'Thomas Brams. Kehidupan yang selama ini ia angankan.Sedang di sampingnya, berdiri seorang lelaki dengan kacamata hitamnya, mengenakan pakaian formal. Sebuah jas hitam yang terpasang indah ditubuhnya yang tegap dan kokoh. Ia terlihat sangat tegar tanpa ada sedikitpun raut kesedihan terpancar diwajahnya. Hanya matanya yang bisa menyiratkan semuanya, namun ia telah menutupnya dengan kacamata hitamnya. Dia adalah Jordan Asisten dari lelaki yang baru saja telah dimakamkan.'Tuan, aku berjanji padamu, setelah aku menyelesaikan semuanya, aku akan menyusulmu. Kuharap kau tenang dialam sana.' batin Jordan menatap lurus kearah nisan tuannya.Disaat bersamaan terlihat melalui ujung

  • Dilema Cinta CEO Miliarder   4. Ia kembali hidup?

    Bab 4****Andi bersandar di dinding rumah sakit, badannya terasa lemah, kakinya lunglai secara perlahan tanpa bisa lagi menahan dirinya sendiri, matanya terus melihat lelaki tua itu sambil mengepalkan tangannya kuat. rasanya ia ingin menghukum dirinya sendiri, karena dialah penyebab wafatnya pak Thomas, seandainya ia tidak menabrak dokter itu, mungkin saat ini pak Thomas masih bernafas.Tiba tiba Andi melihat sesuatu. Matanya melotot saking kaget dan tidak percayanya.Jari itu bergerak! jari seorang lelaki yang saat ini telah dinyatakan wafat.'Hah!! Jari pak Thomas bergerak?' batin Andi.Ia mengucek matanya untuk memastikan penglihatannya benar-benar baik dan benar, ternyata dia tidak sedang berkhayal, jari itu baru saja bergerak.Andi langsung berdiri dan menekan tombol panggilan darurat, yang kemudian beberapa menit kemudian datang dokter dan seorang perawat. Mereka melangkah dengan tergesa-gesa, karena Andi tak memberikan mereka

  • Dilema Cinta CEO Miliarder   3. Kesalahan Andi

    Bab 3****Andi telah sampai dihunian sederhananya dengan wajah yang terus tersenyum tanpa disadarinya saking senangnya ia.Andi tidak munafik, dia memang sangat senang, siapapun yang mendapat kejutan seperti itu dan tidak merasa senang dan bahagia, berarti dia tidak waras, apalagi seseorang seperti Andi yang bahkan pernah putus asa karena tidak memiliki uang sepeserpun.Terlihat kedua sahabatnya telah menunggu dengan tatapan menusuk yang bahkan tak ia hiraukan.mereka langsung merasa kaget saat melihat beberapa darah yang menempel di baju Andi."Oh Tuhan! Apa yang terjadi? Apa semalam loh kecelakaan?" Tanya Tino memandang Andi dari atas kepala sampai ke kaki, yang kemudian langsung menghampiri motornya yang telah terparkir dihalaman rumah."Motor gue? Apa kau tidak apa apa?" Tino langsung memeriksa setiap detail dari motornya tanpa tertinggal apapun. Yang dikhawatirkannya bukanlah sahabatnya, melainkan motor matic kesayangannya

  • Dilema Cinta CEO Miliarder   2. Janji Andi

    Bab 2'Aku akan menjadi orang kaya? Apakah ini semua nyata? Kuharap ini adalah nyata.' batin Andi termenung melihat kesebuah kertas secara menerawang. Pikirannya berkelana, disana sini memikirkan situasi yang sedang dihadapinya yang terlihat sangat membingungkan dan juga sangat sulit untuk dicerna oleh akal sehatnya.Tiba-tiba asisten lelaki tua itu membangunkannya dari lamunan panjangnya."Heyy, apa yang sedang kau pikirkan, apa kau masih tidak mempercayainya?" Suara berat asisten lelaki tua itu terdengar, hingga memecah khayalan Andi.Andi yang masih ragu. Ingin mecari tahu, mengapa lelaki tua itu melakukan hal itu.'Pasti nih orang ada maksud terselubung, nggak mungkin dia ingin memberikan hartanya secara cuma-cuma. Aku harus lebih waspada lagi.'Asisten lelaki tua itu melihat Andi yang menatap wajah majikannnya dengan menyimpan berjuta kecurigaan yang terbentuk dari mimik wajahnya yang berubah-ubah."Tak usah banyak berpikir

  • Dilema Cinta CEO Miliarder   1. Aku Kaya?

    Bab 1'Tuk 'tuk 'tuk...Derap langkah para kariawan berlalu lalang, melangkah dengan kesombongan dan sifat merendahkan. Membuat jejak kaki disana sini.Andi yang melihatnya hanya menarik napas sedalam dalamnya, ia harus sabar.Beberapa menit yang lalu, ia membersihkan lantai itu, tetapi lihatlah! saat ini bahkan lantainya membuat sebuah cap dari sepatu yang digunakan para kariawan-kariawan sombong itu.Padahal ia sudah memasang tanda untuk melewati jalur yang lain, tetapi mereka tidak mengindahkan ucapannya. Apalah daya, ia hanya lah seorang Office Boy diperusahaan itu, siapa juga yang mau mendengarkannya.Andi kembali mengepel lantai itu dengan keterpaksaan karena itu memang adalah pekerjaannya dan dia harus sabar dalam menghadapi orang orang seperti itu, bahkan keringat sudah menumpuk di alis tebalnya, menahannya agar tak mengenai mata. karena jika mengenai matanya, rasanya akan pedih dan Andi tidak menyukainya.Aroma le

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status