Share

Pamit

Kurasakan kedua telapak tanganku mendadak dingin. Sungguh, kejadian seperti ini tak pernah kuprediksi sebelumnya.

Aku benar-benar tak menyangka jika ternyata Galang bisa senekat itu. Bertindak begitu jauh pada sahabat baik yang pernah sangat kubenci, tapi mendengarnya menderita, menghadirkan denyut prihatin yang menjalar di dadaku.

Kenapa kau tega, Galang? Kenapa?

Kenapa kau harus menjadikan Alia sebagai tempat pelampiasan kemarahanmu?

"Sayang, kamu kenapa?" Aku yang pikirannya tengah melanglang buana entah ke mana, dibuat tersentak oleh pertanyaan suamiku beberapa saat setelah mendengar suara pintu berderit.

"Ah, eng-enggak apa-apa." Aku masih ragu apakah menjelaskan perihal musibah yang mendera Alia adalah sesuatu yang pantas untuk dibicarakan bersama suamiku detik ini.

Darren yang menyusulku ke kamar saat mungkin menyadari aku tak kunjung keluar, menatap heran padaku.

"Kamu yakin, kamu baik-baik saja?" tanya pria bertubuh tinggi ini sembari memindai ekspresi wajahku yang entah terl
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Askana Sakhi
sudah edit, Kak. Tapi belom diacc. ......
goodnovel comment avatar
U²n
lhooooo kok ulangi cerita kemarin, Kak???
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status