Share

18. Undangan Makan Malam

Suasana canggung, dan tegang yang sempat Karina rasakan kini berganti menjadi sedikit lebih santai ketika Bumi bertanya dengan nada santai.

"Hp kamu kenapa?"

Nada suara Bumi terdengar biasa, tidak seperti tadi saat ada Rasyid dan Tika yang menggunakan suara wibawanya.

Walaupun mereka jarang bertemu dan bercakap dalam waktu lama, tetapi Karina sudah hapal dengan kebiasaan pria di depannya ini jika hanya ada mereka berdua saja.

"Maksud kamu apa, sih? Hp aku enggak kenapa-kenapa," balas Karina dengan mengerutkan kening.

"Nih, lihat. Hp aku gak kenapa-kenapa, 'kan?" Dia memperlihatkan ponsel yang baik-baik saja pada Bumi.

Bumi menatap ponsel Karina sekilas, lalu kembali menaruh atensinya pada wanita tersebut.

"Terus, kenapa Mama enggak bisa hubungi kamu?"

"Mama?" ulang Karina.

"Mama siapa?" tanyanya dengan kening berkerut.

Bumi mengangkat alis kanannya dengan pertanyaan Karina.

Apa wanita di depannya ini sudah lupa dengan ibu kandungnya sendiri?

Apa dia terlalu banyak memberik
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status