Share

Bab 42

DIKIRA SUAMI PENGANGGURAN

Bab 42

πŸ€πŸ€πŸ€

Aku terkejut. Saking terkejutnya sampai Bang Wija di sampingku tersedak air.

Uhuk uhuk.

"Ada apa sih Yun? Kamu ini ngagetin Abang aja."

"Mbak Viona Bang, Mbak Viona. Dia ditusuk orang katanya, ayo buruan, kita harus buru-buru balik."

"Ah ditusuk sama suaminya kali itu mah, biarin aja namanya orang udah rumah tangga ya wajar main tusuk-tusukan," katanya sambil cengar-cengir.

"Issshh." Kutoyor bahunya. "Ini bukan soal tusuk menusuk di ranjang Astaga. Ini beda lagi."

"Loh beda lagi tah Yun? Gimana emangnya?"

"Ah udah ayo buruan."

Aku mengibas tangan dan buru-buru menarik kaos belelnya. Setelah itu gegas pergi setelah Bang Wija menaruh selembar uang berwarna merah di atas meja tukang pecel lele.

"Maaf Bang, saya gak jadi makan. Tapi saya ganti pecel lele yang udah terlanjur digorengnya," kata Bang Wija setengah teriak.

Tak kulihat lagi bagaimana ekspresi wajah si abang pecel lele itu. Yang jelas aku dan Bang Wija buru-buru melesat menaiki motor kami
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status