Share

026.

last update Last Updated: 2025-03-07 08:27:38

“Kamu mau mempermainkan kami, hah?!” Sentak Rina, tak terima.

“Lho, bukannya orang yang kasih sumbangan itu seikhlasnya aja ya? Gak harus di beri nominal!” Jawab Aisyah santai. Sedang Galih tersenyum melihat keberanian istrinya tersebut.

“Enak saja! Gak bisa gitu, Aisyah!! Setidaknya beri kami setengah dari mahar kamu untuk biaya acaranya nanti!! Syahnaz itu kan wanita berpendidikan, jadi dia harus bikin pesta yang mewah!” Ucap Rina, menjunjung tinggi putrinya. “Memangnya kamu, yang cuma nikah pakai acara sederhana saja?!” Sambung Rina lagi.

Dada Aisyah seketika bergemuruh. Namun, dengan sekuat tenaga gadis itu berusaha menahan emosinya.

“Oh, ya sudah... Kalau begitu aku ambil saja uangnya kembali! Toh Syahnaz pasti kan udah punya banyak uang untuk acaranya sendiri, dia kan berpendidikan dan punya pekerjaan yang bagus. Kenapa harus aku yang repot-repot memberi uang untuk acaranya?” Ungkap Aisyah, gadis itu hendak mengambil kembali uang yang ia letakkan tadi di meja.

Namun, dengan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ibu Haji
enak saja haha
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dikira Preman Suamiku Ternyata Sultan    027.

    “Ngomong-ngomong, Syah. Motor yang tadi, mau kamu apakan?” Tanya Galih memecah keheningan. Aisyah menoleh, memutus sejenak pikirannya tentang Herman dan Rina yang amat serakah dan tidak tahu diri itu. “Motornya di simpan di gudang aja, Mas!” Jawabnya pelan. Sejenak ia menoleh ke belakang, tepatnya pada mobil pick up yang mengangkut motornya. “Motornya keluaran lama. Kalau di jual, aku gak yakin, soalnya harganya mungkin gak akan seberapa. Tapi motor itu adalah saksi perjalanan hidupku selama ini. Aku berusaha mengumpulkan uang buat beli motor itu.” Ungkap Aisyah. Galih tersenyum samar mendengarnya. Pria itu cukup bangga, karena sang istri menghargai apa pun yang dimilikinya, termasuk soal motor yang bisa dikatakan sudah butut itu. “Kalau aku lagi jenuh atau stres, aku suka keliling kota pakai motor itu, Mas. Motor itu udah jadi teman perjalanan aku, dan motor itu sangat berharga. Jadi, aku nggak rela kalau motor itu sampai jatuh ke tangan Paman Herman!” Ucap Aisyah, mengungkapkan

    Last Updated : 2025-03-07
  • Dikira Preman Suamiku Ternyata Sultan    028.

    “Mas udah ketemu pemiliknya?” Galih menggeleng, “Belum, Syah. Aku ke sini tapi belum dapat informasi apa pun soal lahan ini.” Aisyah mengernyit, bingung. Ia tidak paham mengapa suaminya tertarik, padahal belum tahu apa pun? Bagaimana kalau harga lahan di sini lebih mahal? “Terus gimana, Mas?” Tanya Aisyah. “Saya akan cari tau dulu siapa pemiliknya. Kamu di mobil aja, di sini panas.” Galih meminta Aisyah untuk masuk kembali ke mobil, cuaca di tempat mereka sekarang sangat panas. Aisyah manut. la masuk dan memilih menunggu di dalam mobil ketika Galih menghubungi seseorang. Lelaki itu meminta pada orang suruhannya, untuk mencari siapa pemilik lahan yang tengah ia incar. Setelah beberapa saat, Galih kembali masuk ke dalam mobil, “Kita tunggu aja di sini, paling lama satu jam.” Ucapnya, Aisyah hanya mengangguk. Mereka menunggu di dalam mobil, tetapi kurang dari satu jam, Galih sudah mengetahui di mana alamat si pemilik lahan itu. Rupanya rumah orang tersebut, tak jauh dari tempat me

    Last Updated : 2025-03-08
  • Dikira Preman Suamiku Ternyata Sultan    029.

    Warna dan model seragam sudah di sepakati. Rumah juga sudah dalam keadaan sejuk karena tidak ada lagi perdebatan. Semuanya berjalan begitu lancar selama makan malam. Aisyah sempat menemani mertuanya menonton televisi, sebelum pamit undur diri ke kamar karena sudah merasa ngantuk. Namun, langkahnya di tahan oleh Renita yang memberikan sebuah paper bag pada sang menantu. “Ini buat kamu. Dan harus di pake kalau udah masuk kamar!” Ucap Renita yang langsung berbalik pergi, padahal menantunya belum mengucapkan terima kasih. Aisyah tercengang, apa isi paper bag yang di berikan oleh ibu mertuanya itu? Karena wanita itu merasa penasaran, ia pun bergegas menuju ke kamar. Ingin segera membuka dan melihat isi dari paper bag yang kini ada di tangannya. Setelah tiba di kamar, Aisyah membuka paper bag tersebut, mengeluarkan isinya. Seketika matanya melebar, terkejut bukan main. “I-ini ... Lingerie?” Lirih Aisyah, kaget. Aisyah Menelan ludah, paham kalau baju tersebut, adalah baju yang di guna

    Last Updated : 2025-03-08
  • Dikira Preman Suamiku Ternyata Sultan    030.

    “A-aku_arrghhh!!!” Aisyah mendesah manja karena leher jenjang putih mulusnya di hisap kuat oleh Galih. Pria itu tak hanya melakukan di satu tempat namun tak memberi space sedikitpun di area itu untuk luput dari hisapannya. Geli, nyeri namun nikmat! Itu yang Aisyah rasakan. Matanya terpejam menikmati hisapan dan gigitan kecil Galih di lehernya, kedua tangannya yang tadi di kalungkan di leher Galih turun ke punggung lebar dan kekar itu, meraba-raba dan mengelus lembut, sesekali meremas kuat baju Galih akibat sensasi nikmat hisapan pria itu hingga Galih pun ikut merasakan sentuhan hangat tangan Aisyah yang semakin menaikkan tegangan tinggi pada bagian inti bawahnya. Kedua tangan Galih semakin turun ke pinggul Aisyah, perlahan semakin mendekat ke bagian yang diam-diam paling sering Galih curi-curi pandang. Ya, bokong padat dan berisi itu selama ini sering mengganggu akal sehat Galih saat di dekat Aisyah. Sejujurnya sudah lama ia ingin sekali meremas bokong montok itu, namun ia tidak puny

    Last Updated : 2025-03-09
  • Dikira Preman Suamiku Ternyata Sultan    031.

    Galih setengah berdiri di atas kaki Aisyah, kemudian membuka celana panjangnya dan tampak underwear ketat yang memperlihatkan tonjolan besar di tengahnya, membuat bagian bawah pria itu terlihat sangat seksi dan jantan. Tanpa rasa malu Galih membukanya di hadapan istrinya itu. Glek! Bola mata Aisyah membulat seketika. ‘Gede banget!!!’ Batinnya. Gadis itu terlihat syok melihat batang milik Galih yang sudah menegang berurat dengan ukuran sangat besar dan panjang. ‘Gimana cara masuknya, apa muat?? Ya Tuhan pasti sakit!!” Aisyah berbicara dalam hati. Tiba-tiba keberanian yang ada tadi sedikit demi sedikit memudar menjadi rasa takut. Galih tiba-tiba melepas lingerie yang masih menutupi tubuh bagian bawah Aisyah. Sehingga tampak sudah dengan jelas tubuh polos Aisyah seluruhnya. Gadis itupun terkejut bukan main. Nafas Galih tak beraturan. Jakunnya masih naik-turun, sedang Matanya benar-benar sudah di selimuti kabut gairah yang menggebu-gebu saat melihat bagian paling inti Aisyah ya

    Last Updated : 2025-03-09
  • Dikira Preman Suamiku Ternyata Sultan    032.

    “Gimana semalam, Syah? Apa semuanya lancar?” Bisik Renita saat berpapasan dengan Aisyah. Kini mereka sedang menuju ke ruang makan. Wajah Aisyah memerah menahan malu, “Em... Mama bisa saja.” “Mama nggak sabar punya cucu, Syah.” “Doakan ya, Ma. Semoga secepatnya Allah kasih rezeki yang Mama inginkan...” Ujar Aisyah membuat Renita mengangguk. “Itu sudah pasti. Mama selalu mendoakan kebaikan kalian.” Setelah memastikan perut kenyang usai sarapan, Renita yang tidak memiliki agenda kesibukan hari ini, berinisiatif mengajak menantunya untuk menikmati waktu berdua. Perempuan paruh baya itu berpikir, ia harus lebih dekat dengan menantunya itu. “Syah, ayo kita pergi ke mall.” Ajak Renita. Aisyah yang baru saja mendudukkan diri di atas sofa, spontan menoleh pada sang ibu mertua. Keningnya berkerut sebentar, tetapi ia segera menarik kedua sudut bibir. “Ada yang mau Mama beli?” Tanyanya sopan. “Banyak. Mama yakin kamu juga perlu beli banyak barang. Contohnya kayak baju, make up, sama ski

    Last Updated : 2025-03-10
  • Dikira Preman Suamiku Ternyata Sultan    033.

    Dari sikap Galih selama ini, lelaki itu memang sudah banyak berkorban untuk dirinya. Semua hutang Herman di lunasi. Galih memberikan mahar fantastis pada Aisyah ketika pernikahan mereka. Selain itu, Galih juga memperlakukan Fadil dengan sangat baik dan memastikan kebutuhan adik semata wayang Aisyah terpenuhi dari segala sisi.Apa iya Galih setulus itu padanya karena rasa cinta? Bagaimana bisa lelaki yang menjadi suaminya itu bersikap seperti manusia yang tengah di mabuk kepayang pada dirinya, padahal mereka berdua tidak pernah saling bertemu sebelum kejadian di rumah Herman?Pertanyaan itu masih tersimpan baik. Aisyah tak tahan ingin bertanya, tetapi ia yakin, hanya Galih yang tahu jawabannya. Maka dari itu, Aisyah menahan diri untuk tak lagi melayangkan pertanyaan, apalagi saat ini, mereka sudah sampai di tempat tujuan.Renita memarkirkan mobil di basement dan mengajak Aisyah keluar. Mereka masuk melalui lift dan menjadikan lantai satu sebagai destinasi pertama yang harus di jelajahi

    Last Updated : 2025-03-10
  • Dikira Preman Suamiku Ternyata Sultan    034.

    “Tadi kamu bilang apa? Menantu saya maling? Hey, jangankan satu tas, satu toko saja saya mempu membelikannya untuk menantu saya!” Renita begitu berang, sehingga ia tak peduli dengan keadaan sekitar.Malah bagus kalau ada banyak mata memandang, agar semua orang di toko tahu ada perempuan bermulut sampah dengan sikap yang sangat tidak sopan dan menyebalkan. Syahnaz pantas mendapatkan perlakuan buruk sebagai timbal balik, begitulah pikir Renita.Sementara Syahnaz sudah mundur dua langkah. Alarm dalam dirinya berkata, kalau ia memang harus menjauh dari perempuan paruh baya yang menyebut kalau dirinya adalah mertua Aisyah.‘Dia pasti bohong! Suami Aisyah itu preman, mana mungkin dia punya orang tua seglamor ini! Aku yakin, si ibu yang berdiri di depanku, memang sengaja mau melindungi Aisyah dan pura-pura jadi mertuanya!” Syahnaz masih meyakini itu dalam hati.Sungguh, dirinya tak akan percaya begitu saja jika tidak ada bukti yang benar-benar menjelaskan langsung. Siapa pun bisa mengaku-nga

    Last Updated : 2025-03-11

Latest chapter

  • Dikira Preman Suamiku Ternyata Sultan    054.

    Keesokan harinya... Galih dan Aisyah tengah bersiap menuju bandara. Suasana rumah terasa sedikit ramai, tetapi hangat. Aisyah, dengan senyum penuh semangat, menggenggam tangan Galih erat dan berusaha menenangkan diri. ini pertama kalinya wanita itu akan naik pesawat. Perasaan campur aduk tak bisa ia sembunyikan. “Mas, kamu udah siap kan?” Tanya Aisyah sambil menatap Galih yang tengah memasukkan barang ke dalam koper terakhir mereka. Galih tersenyum kecil, matanya lembut menatap istrinya, “Sudah, Sayang... Kamu gimana? Masih deg-degan ya?” Aisyah mengangguk seraya tersenyum kecil, “Iya, Mas. Belum pernah naik pesawat soalnya, ada sedikit takut gitu rasanya.” Ungkap Aisyah, seumur hidup baru kali ini ia akan naik pesawat. Galih mengusap punggung tangan istrinya pelan, “Jangan khawatir, Sayang. Mas bakal selalu ada di samping kamu. InsyaAIIah semua akan aman...” Ucap Galih menenangkan sang istri. Aisyah mengangguk, meski hatinya masih di penuhi rasa kecemasan yang luar biasa. Tak

  • Dikira Preman Suamiku Ternyata Sultan    053.

    Di tengah kondisi Syahnaz yang sedang hamil, ia justru mengerjakan semua pekerjaan rumah seharian ini. “Mama kamu keterlaluan banget, Mas. Remuk badanku mengerjakan semua pekerjaan rumah seharian ini!” Syahnaz mendengkus kesal. la merasa di perlakukan layaknya babu di rumah sang suami. “Lho, bukannya kamu sendiri yang ingin mengerjakan pekerjaan rumah? Mama kan cuma bilang kalau pembantu sedang cuti karena di rumahnya ada hajatan,” Jawab Arman sama sekali tak merasa kasihan pada istrinya yang tengah mengandung buah hati pria itu. Entah mengapa, sejak mengetahui peringai buruk Syahnaz, cinta yang tadinya menggebu mendadak melebur begitu saja. “lya... Tapi kenapa Mama lama sekali perginya? Aku kira Mama cuma pergi sampai sore, tahunya sampai malam begini!” ujar Syahnaz bersungut-sungut. Arman menghela napas panjang, “Huft... Kan Mama perginya ke Batam, dia menghadiri resepsi pernikahan sepupu kamu itu,” ucap Arman membuat mata Syahnaz membelalak. “Maksud kamu pesta pernikaha

  • Dikira Preman Suamiku Ternyata Sultan    052.

    Mau sekuat apa pun Rian bersikeras untuk masuk, tetapi pada akhirnya ia tetap kalah. Galih sudah memberi arahan pada tim penjaga untuk tidak memberi akses masuk pada siapa pun yang tidak membawa kartu undangan. “Syah... Aku masih berharap ini hanya mimpi buruk, Syah...” Tubuh Rian mulai lelah karena sedari tadi menunggu di depan gerbang. Penampilannya saat ini acak-acakan. la bahkan rela bolos kerja demi menemui Aisyah. Penyesalan saat ini bergulung-gulung dalam relung dadanya. Andai saat itu ia tidak menuruti keinginan Indri, mungkin saat ini dirinyalah yang berbahagia di dalam sana bersama wanita pujaannya. Penyesalan tiada guna itu terus menghinggapi hati pria itu. Rian berdiri sembari menatap ke arah gedung yang masih penuh dengan tamu undangan. Di lihat dari luar saja terlihat jelas bahwa pestanya sangat meriah, apalagi jika masuk ke dalam. Lagi, Rian menghela napas berat. Rian tahu ini adalah wedding dream Aisyah yang dulu pernah ia bantah. 'Nggak usah aneh-aneh lah,

  • Dikira Preman Suamiku Ternyata Sultan    051.

    Hari terasa berlalu dengan cepat. Pesta pernikahan Aisyah dan Galih rupanya akan di langsungkan hari ini. Semua orang sedang bersibuk ria menyiapkan diri untuk datang ke hotel, tempat acara akan di laksanakan. Renira sedari tadi bolak balik ke kamarnya dan kamar Aisyah untuk melihat kesiapan sang menantu. Saat ini, Aisyah sedang di rias oleh MUA kondang dari Jawa Timur. Renita benar-benar di bikin pangkling dengan kecantikan menantunya itu. Jika biasanya Aisyah cantik natural hanya dengan polesan lipstik nude di bibirnya, kini Aisyah tampak sangat cantik dan elegan dengan riasan ala barbie look. Hidungnya yang mancung membuat wanita itu benar-benar mirip sekali dengan barbie. “Masya Allah... Kak Rosa emang the best! Hasil riasannya selalu keren! Gak sia-sia dari Malang sampai ke Batang kalau sebagus ini...” puji Renita dengan mata berbinar-binar sembari berdecak kagum. “Duh, Bu Renita bisa aja. Ini kan karena menantu lbu juga memang cantik, makanya jadinya sangat cantik.” Jelas s

  • Dikira Preman Suamiku Ternyata Sultan    050.

    “Wanita itu lagi? Jadi karena dia kamu seperti ini, Rian? Sudah berapa kali Mama bilang, jangan pernah kamu berhubungan sama wanita itu! Dasar ya perempuan gatel, sudah punya suami masih saja menganggu kamu!” Indri emosi bukan main, apalagi ada Mila di sana yang pasti sakit hati mendengar ucapan Rian barusan. “Kamu gak usah khawatir, Mila! Mama akan lakukan sesuatu agar perempuan itu berhenti mengganggu hubungan kamu dan Rian!!” Tegas Indri seraya tersenyum menyeringai, entah apa yang ada di pikiran wanita itu. “Mama jangan salahin Aisyah terus, Ma! Semua ini itu salah Mama. Kalau saja Mama gak maksa aku nerima perjodohan ini, mungkin sekarang aku udah nikah sama Aisyah,” Jelas Rian, masih mengharapkan Aisyah. “Dan sampai kapan pun, Mama gak sudi punya menantu seperti dia, Rian!!” bentak Indri dengan kesal. “Mas, memangnya apa istimewanya dia di banding aku? Kenapa kamu susah banget lupain dia?” Kini, Mila ikut berbicara karena hatinya sudah tak tahan mendengar lelaki yang ia suka

  • Dikira Preman Suamiku Ternyata Sultan    049.

    Rian menggeleng tak percaya dengan ucapan Aisyah. Wanita lembut yang selama ini menyayanginya itu kini berubah menjadi wanita tegas dan ganas. “Syah... Aku tau kamu sakit hati sama aku. Aku minta maaf, ayo kita kembali, Syah. Aku sudah putus dengan Mila, kita bisa kembali lagi seperti dulu...” Pinta Rian bermohon, tanpa rasa malu. Plak! Napas Aisyah seketika memburu, tangannya spontan menampar wajah Rian yang baru saja membual. Lelucon macam apa ini? Apa dia pikir dengan memutuskan Mila akan membuat Aisyah tertarik? Yang ada malahan Aisyah semakin jijik. la menganggap bahwa Rian benar-benar bejat karena mempermainkan perasaan perempuan. “Seperti ini kah didikan lelaki bajingan itu, Syah? Kamu jadi sekasar ini?” Rian kembali ternganga tak percaya dengan apa yang di lakukan Aisyah. “Kamu pantas mendapatkan itu, biar sadar diri! Aku pikir kamu sedikit berubah, tapi ternyata semakin parah! Aku menyesal pernah memberi rasa untukmu!” Ungkap Aisyah, “Kamu dengar baik-baik, aku menyesa

  • Dikira Preman Suamiku Ternyata Sultan    048.

    “Gimana? Kalian suka sama tempatnya.” Aisyah mengangguk cepat. “Aku suka, Ma. Makasih banyak ya, Mama sudah meluangkan banyak waktu demi mempersiapkan hari bahagia untuk kami.” Renita melempar senyum hangat dan mengangguk singkat. “Ini hal mudah buat Mama, Syah. Lagi pula, Mama memang senang melakukan ini. Kapan lagi Mama bisa turun tangan menyiapkan pesta pernikahan putra Mama satu-satunya??” Rasa haru kembali menyeruak, tak ada lagi kalimat yang bisa Aisyah utarakan untuk menggambarkan bagaimana dirinya merasa bahagia bisa mendapatkan suami seperti Galih, lengkap dengan mertua yang sangat baik dan mau di repotkan seperti Wijaya dan Renita. “Makasih banyak, Ma. Mama mengatur semuanya dengan sangat baik. Aku gak akan bisa membalas semua kebaikan Mama,” ucap Galih tak ragu mengatakan bahwa ia memiliki banyak sekali hutang budi pada ibunya. “Ini memang sudah tugas Mama, Nak. Sejak dulu pun, impian Mama adalah mempersiapkan pernikahan untuk kamu,” balas Renita. “Satu hal lagi, Mama

  • Dikira Preman Suamiku Ternyata Sultan    047.

    Malam harinya, kembali terjadi keributan di dalam kamar Syahnaz. Malam pertama yang seharusnya mereka nikmati dengan kebersamaan yang indah, kini sirna lantaran Syahnaz yang menuntut mahar yang di berikan oleh sang suami itu kurang. “Semua penghasilan aku di pegang sama Mama, Naz. Mama yang menyiapkan semua mahar itu, aku gak bisa berbuat apa-apa, dari pada malah gak jadi nikah ya sudah apa adanya saja,“ Arman membeberkan alasannya terkait jumlah mahar yang ia berikan. “Apa?! Jadi Mama kamu yang pegang semua uangmu?” Syahnaz syok, ini benar-benar melenceng jauh dari perkiraannya. Hati Syahnaz begitu panas mendengar penjelasan sang suami perihal uang yang semuanya di atur oleh ibu mertua. Tangan Syahnaz terkepal. Ingin rasanya ia keluar dari kamar dan melabrak Tiara. Namun, tentulah hal tersebut tidak boleh terjadi. Keluarganya sudah menjadi sorotan warga sejak pesta pernikahan tadi siang, karena nominal mahar yang jauh sekali dari mahar Aisyah. Jangan sampai ada sorotan untuk yang

  • Dikira Preman Suamiku Ternyata Sultan    046.

    Akad nikah sudah berlangsung. Namun, bukan bahagia yang di dapatkan oleh Syahnaz. Wanita itu sedari tadi menahan geram, lantaran ternyata Arman hanya memberinya mahar berupa seperangkat alat sholat dan uang tunai dua juta rupiah saja. Runtuh sudah harga diri yang sejak tadi ia junjung tinggi. Dalam pandangan Syahnaz, saat ini semua orang sedang mengejeknya. Niat hati mengharapkan kehadiran Aisyah karena ingin menunjukkan keberuntungannya, justru malah semua orang kini memuji sepupunya itu. Bukannya untung, ia malah buntung. Pesta megah yang di gelar seolah tak ada artinya bagi warga sekitar. Bisikan mulai terdengar tak enak setelah acara ijab qobul tadi. Sama halnya dengan Syahnaz dan Rina kini menahan malu luar biasa. Kekayaan keluarga Arman yang ia agungkan ternyata hanya bualan semata. “Duh, menantu kamu cantik sekali Renita, orang sini juga ya?” Puji Tiara, Ibu Arman. Memandang takjub pada Aisyah. “Iya Tiara, gimana? Cocok kan jadi menantu idaman?” Jawab Renita sengaja meni

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status