Share

014.

last update Last Updated: 2025-02-27 18:13:03

“Kamu tidur aja, Syah! Besok Mama sama Papa mau ke sini, ketemu sama kamu.” Titah Galih lembut.

Aisyah mendadak di liputi rasa tegang. Apakah orang tua Galih akan menerimanya?

“Mereka tau kalau kamu nikah sama aku?” Tanyanya, penasaran.

Galih mengangguk pelan, “Tentu saja, Aisyah! Maaf ya, tadi mereka gak sempat datang karena acaranya dadakan. Tapi tenang aja, nanti kita resepsi besar-besaran, mengundang banyak orang juga.” Jawab Galih meyakinkan Aisyah.

Galih memang sudah memberitahu orang tuanya, jika dirinya akan segera menikah. Tapi, orang tuanya Galih sedang ada urusan yang tak bisa di tinggal.

“Eh, gak usah, Mas. Gak apa-apa kok. Seperti ini saja sudah cukup.” Ucap Aisyah, merasa tak enak hati karena sudah sering kali merepotkan suaminya.

Galih mengeryit heran, “Kenapa? Apa kamu gak mau mengundang teman-teman kamu dan mengumumkan pernikahan kita ini??” Tanya Galih, menatap lekat wajah Aisyah yang tampak kebingungan.

“Em... Bukan begitu, Mas. Sebenarnya aku gak punya banyak teman
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Dikira Preman Suamiku Ternyata Sultan    015.

    Suara alarm berdering di ponsel Aisyah. Wanita itu perlahan membuka matanya, mematikan alarm yang baru saja berbunyi. Seketika matanya mengerjap, merasa asing dengan kamarnya saat ini.Aisyah menghela napas panjang, ingatannya kembali pada momen satu hari yang lalu. Semua masih terasa abu-abu, pernikahannya yang dadakan dengan lelaki misterius ini membuat Aisyah merasa tak tenang.Namun, satu hal yang membuat Aisyah sedikit luluh, yaitu Galih adalah laki-laki yang baik. Dari sisi luar penampilannya urak-urakan seperti preman. Tapi di sisi terdalam, Galih memiliki sisi lembut yang berhasil membuat Aisyah merasa nyaman.Setiap orang pasti mengharapkan sebuah pernikahan yang sakinah mawadah warahmah, begitu pula dengan Aisyah. Meski sebelumnya ia sama sekali tak mengenali Galih, tapi sungguh hatinya berharap bahwa pernikahan ini bisa menjadi pernikahan pertama dan terakhir dalam hidupnya.Aisyah menoleh ke arah samping. Guling masih berada di tengah-tengah mereka, Galih masih tertidur pu

    Last Updated : 2025-02-28
  • Dikira Preman Suamiku Ternyata Sultan    016.

    “Pagi, Syah...” Sapanya kembali pada sang istri. “Um... Aromanya enak sekali, pasti sangat lezat rasanya.” Ucap Galih, membuat Aisyah tersipu malu. “Maaf, Mas. Aku gak tau apa makanan kesukaan kamu, jadi aku cuma masak nasi goreng seafood.” Ucap Aisyah sembari menundukkan pandangan. “Apapun yang kamu masak, aku pasti suka.” Jawab Galih. Aisyah tersenyum sumringah, bahagia. “Terima kasih, kalau begitu aku panggil Fadil dulu, kita sarapan bareng!” “Biar aku yang manggil, kamu ganti baju aja dulu!” Titah Galih, bergegas menuju ke kamar Fadil. Aisyah pun juga berjalan menuju kamar, akan mengganti baju terlebih dahulu. Setelah beberapa lama, akhirnya mereka semua berkumpul di meja makan. Suasana meja makan di pagi hari ini sungguh terasa indah. Kenikmatan makanan buatan Aisyah, berkali-kali membuat Galih terus-terusan memujinya. “Masakan kamu enak banget, Syah! Kamu pandai mengolah bahan makanan. Bahkan, jika di banding dengan nasi goreng yang di jual di kedai, ini jauh lebih ena

    Last Updated : 2025-03-01
  • Dikira Preman Suamiku Ternyata Sultan    017.

    “Selamat pagi mantan yang tau diri!” Sapa Galih, seraya menarik ke atas sudut bibirnya.Rian terkejut, kenapa malah pria ini yang datang?Rian menatap tajam pada Galih, “Kamu?!” Tanyanya terheran.Galih menyunggingkan senyum, “Kenapa? Berharap banget ya... Istri aku yang datang??”Rian mendecak, “Istri? Ck, jangan mimpi kamu! Mana buktinya kalau kalian sudah menikah?!” Tanya Rian, dengan tangan yang di kepalkan kuat.“Tenang... Aku bukan lelaki pecundang sepertimu! Yang suka menggantung dan menyakiti perasaan perempuan!” Ucap Galih, sembari mengeluarkan ponselnya. Pria itu kemudian memperlihatkan satu foto yang ia miliki pada saat akad nikah kemarin.Mata Rian seketika memancarkan aura kemarahan yang luar biasa. Jakunnya naik turun seiring dengan dada yang yang bergemuruh hebat.“Jangan bilang kau ingin mengatakan kalau foto ini hanyalah palsu?” Tanya Galih, tersenyum mengejek ke arah Rian.Rian memukul meja dengan keras, “Kurang ajar!! Gak mungkin selera Aisyah laki-laki seperti kamu

    Last Updated : 2025-03-02
  • Dikira Preman Suamiku Ternyata Sultan    018.

    Galih tampak santai melawan serangan dari mereka. Bahkan, dengan mudahnya, Galih berhasil menumbangkan mereka satu persatu. “Sudah? Segitu saja kemampuan kalian? Ciih... Belajar lagi ya dek ya... Biar gak malu-maluin.” Ledek Galih terkekeh.Setelah tak ada lagi yang menyerang, pria itu bergegas kembali ke motornya. Entah siapa yang menyuruh para geng motor itu?°°°°“Dasar tidak becus! Masa satu lawan sembilan kalian kalah!” Umpat Juragan Bram pada seluruh anggota geng motor yang menyerang Galih tadi.Mereka hanya menunduk takut. Tak berani untuk sekedar menjawab ucapan juragan Bram. Lelaki paruh baya itu benar-benar murka saat ini. Hutang yang sengaja ia iming-iming kan pada Herman, hanya sekedar strategi agar bisa menikahi Aisyah dengan cepat. Namun, nyatanya Galih malah menjadi pahlawan kesiangan dengan membayarkan hutang Herman. Sementara itu, di rumah, Herman sedang berdebat dengan Rina. “Kamu minta sajalah uang pada Aisyah, Pak. Mahar lima puluh juta kemarin itu seharusnya m

    Last Updated : 2025-03-03
  • Dikira Preman Suamiku Ternyata Sultan    019.

    “Ma-Mama??” Tanyanya tergugup, memastikan. “Ayo sini, duduklah. Anggap kami seperti orang tua kamu sendiri ya...” Titah Renita, menepuk-nepuk sofa yang ada di sampingnya, meminta Aisyah untuk duduk di sofa itu. Hati Aisyah bergetar, masih tak percaya bahwa ada mertua sebaik orang tua Galih. Selama ini, ia selalu mendengar cerita buruk jika membahas tentang mertua. Apalagi jika sang menantu berasal dari keluarga miskin dan tak berpendidikan. Ya, Aisyah pernah merasakan hinaan itu dari ibu mantan kekasihnya dulu, Rian. Renita bangkit, menghampiri Aisyah, dan ingin memeluk menantunya itu. Tetapi Aisyah buru-buru menggeleng. Renita mengernyit heran, “Kenapa, sayang?” Tanyanya, bingung. Aisyah tersenyum, “Badan Aisyah lengket, Ma.” Jawabnya. Renita terkekeh, “Ya ampun... Mama sampai lupa kalau kamu baru saja pulang dari kerja. Ya sudah sana kamu mandi dulu! Setelah itu kita akan makan di luar!” Titah Renita, meminta Aisyah bersiap-siap. Aisyah hanya mengangguk. Gadis itu pergi da

    Last Updated : 2025-03-03
  • Dikira Preman Suamiku Ternyata Sultan    020.

    “Tante Indri??”Pekik Aisyah, setelah melihat sosok perempuan yang tengah berbincang dengan Ayah mertuanya itu.“Siapa Indri, Aisyah?” Tanya Renita pada menantunya.“Em... I-Itu sepertinya... Mama temanku Ma.” Jawab Aisyah sedikit gugup, dan juga takut. Wajah ibu mertuanya seketika berubah jadi masam.Galih yang belum pernah bertemu Indri pun tak mengenali bahwa perempuan itu adalah ibu dari Rian, mantan kekasih istrinya.“Ish, ganjen sekali perempuan itu!” Kesal Renita, ia pun bergegas menghampiri suaminya dengan dada yang bergemuruh.“Waduh, gawat!!” Ucap Galih, panik. Buru-buru ia ikuti mamanya itu.Sementara Aisyah diam mematung, bingung. Jika ia ikut ke sana, sudah pasti Indri akan mengolok-oloknya. Tetapi ia juga tak mungkin berdiam diri sendirian di sana.“Papa!!” Panggil Renita setengah berteriak.Wijaya menoleh, begitupun dengan Indri.“Eh, Mama. Kenalin Ma... Ini Indri, teman Papa dulu waktu masih kuliah.” Ujar Wijaya, memperkenalkan wanita itu pada istrinya.Indri tersenyum

    Last Updated : 2025-03-04
  • Dikira Preman Suamiku Ternyata Sultan    021.

    “Memangnya mereka itu siapa, Ma?” Tanya Rian, mulai penasaran. “Dia dulu teman kuliah Mama, sukses banget sekarang. Cafe ini aja milik anaknya yang sekarang jadi suami Aisyah itu.” Jawab Indri. Rian terperanjat. Ternyata suami Aisyah yang penampilannya seperti preman itu, pemilik cafe ini?? “Mama serius?” Tanya Rian, memastikan. “Iya... Maka dari itu, mereka kok mau ya punya menantu dari keluarga miskin seperti si Aisyah itu?!” Ujar Indri, tak terima Aisyah di nikahi orang berada. Rian menghela napas berat, seberat fakta yang baru saja ia ketahui. “Mama... Sudahlah! Jangan hina Aisyah terus!” Rian mulai tak terima. “Lho, emang faktanya seperti itu kan?” Rian geleng-geleng kepala, “Ya sudah... Gak usah di bahas lagi, kita cari tempat duduk aja dulu.” Ajak Rian. Indri dan Rian ke cafe itu karena ada janji pertemuan dengan salah satu vendor yang akan menyiapkan pesta pertunangan Rian dan Mila. Indri benar-benar merancang semuanya secara detail. °°° Kini, Renita beserta keluarg

    Last Updated : 2025-03-05
  • Dikira Preman Suamiku Ternyata Sultan    022.

    “Ini sih yang buat Galih kangen Mama dan Papa, hahaha... Ternyata sampai sekarang kalian masih saja ribut soal kesetiaan...” Ucap Galih sembari terkekeh.“Ini juga pelajaran buat kamu, Galih! Jangan friendly dengan wanita selain istri kamu, meskipun sesama teman kerja! Istri itu sukanya overthinking, awalnya cuma mimpi, eh besoknya tiba-tiba nemu bukti. Iya kan Syah?” Ujar Renita sembari menatap ke arah Aisyah yang tertegun.“I-Iya, Ma.” Jawab Aisyah, tak berani memperpanjang cerita itu.“Mama tenang saja! Galih bukan laki-laki seperti itu!” Ucap Galih, menegaskan.Wijaya mencibir, “Gimana kamu mau friendly, Gal? Mama kamu dulu saja ngatain kamu laki-laki gak normal?!” Ketus Wijaya, seketika membuat Galih melotot.“Kok bisa Mama ngatain aku seperti itu?” Tanya Galih, penasaran.Renita nyengir, “Hehe, abisnya kamu menolak semua wanita yang di jodohkan denganmu!” Ungkap Renita.“Hem... Tapi sekarang, Mama udah percaya kan?”“Belum!” Jawab Renita cepat, membuat Galih mengeryit heran.“Ka

    Last Updated : 2025-03-05

Latest chapter

  • Dikira Preman Suamiku Ternyata Sultan    081

    “Kejadian itu sudah menjelaskan kalau kalian akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang kalian mau!” Skak Galih.Seketika saja Rina dan Syahnaz terdiam. Ibu dan anak itu tidak bisa lagi membela diri seperti tadi.“Baik saya ataupun Aisyah, akan tetap melanjutkan gugatan terhadap Om Herman. Jangan pernah bermimpi laki-laki itu bisa bebas begitu saja setelah melakukan sesuatu hal di luar batas! Biarkan saja Om Herman mendekam di penjara sampai dia sadar, bahwa kesalahannya sudah sangat fatal dan tidak bisa di maafkan!” Galih berkata tegas dan penuh peringatan.“Syah, tolong jangan seperti ini...” Syahnaz memohon pada Aisyah, sementara Rina sudah bersimpuh memohon pertolongan.“Tante tau selama ini Om dan Tante jahat sama kamu dan Fadil. Tapi kasih kami kesempatan untuk memperbaiki semuanya, Syah...” Pinta Rina dengan tangisan yang semakin deras.Sama seperti tadi, Aisyah tetap diam tak menggubris sama sekali perkataan Rina. Aisyah berusaha menahan hatinya yang mulai goyah,

  • Dikira Preman Suamiku Ternyata Sultan    080.

    “Tante selalu mendoakan rumah tangga kamu dan Galih agar senantiasa harmonis, Syah.” ucap Rina seraya menengadahkan tangan, layaknya orang yang tengah berdoa dengan khidmat.Harusnya Galih dan Aisyah mengaminkan doa perempuan paruh baya itu. Namun setelah saling pandang selama beberapa kali, mereka sepakat bahwa Rina tidak tulus mendoakan pernikahan mereka. Tepatnya ada udang di balik batu dari sikapnya yang tiba-tiba sangat baik bak ibu peri itu.“Ada perlu apa Tante dan Syahnaz datang ke sini?” Tanya Galih lebih dulu, mendahului Rina sebelum kembali bertingkah penuh kepalsuan.Muak sekali rasanya jika harus menyaksikan sandiwara dari kedua manusia tidak tahu diri ini.“Aku sama Ibu akan jelaskan semuanya, tapi masa kita ngobrol di sini? Kenapa gak di dalem aja? Di sini panas tau,” keluh Syahnaz mengibaskan tangan di depan wajahnya untuk mengusir rasa panas.Meski di sekelilingnya memang sejuk, tetapi semua pepohonan yang ada di halaman rumah Galih tidak bisa menghalangi panasnya cah

  • Dikira Preman Suamiku Ternyata Sultan    079.

    “Ini beneran rumahnya Galih, Syahnaz?” Tanya Rina masih tak percaya dengan apa yang ia lihat di depan matanya itu. Bola mata Rina melebar karena takjub.Syahnaz sendiri sampai mengerjap beberapa kali, juga mengecek kembali alamat yang di berikan wanita tadi padahya.Semuanya benar, tak ada yang salah. Syahnaz semakin menyimpan kedengkian pada Aisyah, karena dari luar saja, rumah tersebut tampak sangat besar dan mewah.Pagar yang tinggi dan kokoh, terkesan angkuh seakan menandakan tidak sembarang orang bisa melewatinya. Syahnaz berkali-kali menelan saliva, membayangkan betapa mewah dan lengkapnya fasilitas yang ada di dalam rumah tersebut.“Bahkan rumah Mas Arman dan keluarganya, masih kalah jauh sama rumah ini, Bu,” Ucap Syahnaz pelan, teringat pada rumah yang di kuasai oleh Tiara.“Itu artinya Galih lebih kaya dari Arman, Naz!” seru Rina setengah memekik.Syahnaz mengangguk, mengakui perkataan ibunya yang memang benar. Kekayaan Arman masih kalah jauh dengan kekayaan yang Galih miliki

  • Dikira Preman Suamiku Ternyata Sultan    078.

    “Kita udah banyak ngeluarin biaya buat sampai rumahnya Galuh, Bu. Awas aja kalau nanti kita gak dapat hasil apa-apa,” Ucap Syahnaz ketika berada di dalam angkot.Sungguh, sebenarnya ingin sekali Syahnaz turun dari angkot ini dan memesan taksi online saja, tetapi lagi-lagi uang lah yang menjadi kendalanya.“Iya, kamu jangan terpancing emosi nanti. Kita harus bisa ambil hati Aisyah dulu, terutama Galih. Karena Galih adalah kuncinya. Ibu gak peduli dari mana hartanya itu, mau dari money loundry kek atau hasil ngepet juga. Yang penting Ibu dapat kebagian uang mereka, dan paling pentingnya bapakmu harus bebas, Naz!”Syahnaz mengangguk setuju. “Iya, Bu. Kalau perlu nanti kita nangis-nangis aja di depan Aisyah. Gak apa-apa deh ngerendahin diri dikit, asalkan bisa membuat Aisyah luluh sama kita.” Tambah Syahnaz.Rina tersenyum lebar, kali ini rencananya tak boleh gagal lagi.“Eh, Bu. Tapi kok tadi karyawannya Galih mau ngasih tau kita alamatnya ya? Yang lain aja pada diem,” Tanya Syahnaz terh

  • Dikira Preman Suamiku Ternyata Sultan    077.

    “Aduh, maaf Bu... Saya gak tau di mana rumah Pak Galih. Saya di sini cuma sebatas kerja aja.” Akhirnya Agus mengucapkan kalimat yang membuat Syahnaz dan Rina tampak kecewa. Dua raut wajah wanita itu juga langsung berubah masam. Namun, Agus sama sekali tidak peduli. Masa bodoh kalau saat ini, mereka kesal pada dirinya. “Bapak jangan bohong sama kita!” Syahnaz menekan kata demi kata. Matanya tajam menatap ke arah sang tukang parkir. “Untuk apa saya bohong?” Agus meninggalkan Syahnaz dan Rina lebih dulu, sebab ada satu mobil pelanggan yang masuk. Memang lebih baik menunaikan pekerjaan, daripada terus berdiri di depan dua wanita, yang sepertinya akan berkata kasar padanya. “Gimana ini, Bu?” Tanya Syahnaz seraya menatap Agus dengan sorot mata yang masih kesal. “Kita masuk ke dalem aja, Naz. Kita desak pegawai yang ada di sana.” Ujar Rina, tak akan menyerah. Syahnaz mengangguk. Sekarang, keduanya benar-benar masuk ke dalam kedai dan menghampiri meja kasir. “Mbak, kasih tau kita di m

  • Dikira Preman Suamiku Ternyata Sultan    076.

    “Ini semua karena Aisyah!” Ucap Rina dan Syahnaz tiba-tiba serentak. Rina dan Syahnaz kini saling pandang, paham dengan apa yang mereka pikirkan tanpa mengutarakan yang di rasakan masing-masing. “Nah... Awal permasalahan ini karena Aisyah kan, Bu? Bukan gara-gara aku?” Ucap Syahnaz mempengaruhi Rina agar menyalahkan Aisyah. Rina seketika mengangguk penuh keyakinan, “Kamu betul, Naz. ini semua gara-gara si Aisyah!” timpal Rina begitu geram. “Kalau aja Aisyah nikah sama Juragan Bram, kehidupan kita gak akan sengsara seperti ini! Ibu pasti udah punya rumah bagus, karena Juragan Bram begitu royal sama orang-orang yang ngasih dia keuntungan!” Senyum Syahnaz akhirnya terukir lebar. Baguslah kalau Rina menyadari Aisyah punya andil besar dalam memporak-porandakan keluarga mereka. Dirinya bisa terselamatkan dari kecaman sang ibu yang tak ada habisnya. “Nah iya, Bu. Buat apa si Aisyah nikah sama Galih? Dia memang orang kaya, tapi apa untungnya buat kita? Tambah Syahnaz semakin mengompori a

  • Dikira Preman Suamiku Ternyata Sultan    075.

    Di rumah besar itu, Fadil sudah kembali ke pelukan kakak tercintanya. Dengan air mata berlinang, Aisyah langsung memeluk Fadil dengan erat. la sungguh bahagia dan lega, karena adik semata wayangnya itu berhasil selamat dan tak kurang satu apa pun saat kembali ke rumah. “Makasih ya, Mas... Makasih karena kamu udah bawa pulang Fadil dalam keadaan selamat,” Ucap Aisyah tak bisa berkata apa pun lagi. “lya, Sayang, sudah tugasku melakukan yang terbaik buat keluarga kita.” Jawab Galih. Fadil melepas pelukannya pada Aisyah, lalu menatap ke arah Galih, “Mas Galih, aku juga mau bilang makasih. Kalau gak ada Mas Galih_” “Sudahlah, Dil, tidak usah di ingat-ingat lagi kejadian yang tadi,” potong Galih, saat menyadari raut wajah adik iparnya tampak tidak nyaman ketika ingin membicarakan kejadian tadi. Akhirnya Fadil mengangguk dan menerima segelas susu hangat yang di berikan oleh Renita. “Bagaimana bisa Fadil ada di tangan mereka sih, Galih?” Tanya Renita begitu penasaran sekaligus geram buk

  • Dikira Preman Suamiku Ternyata Sultan    074.

    Kedua istri Juragan Bram itu sudah berada di kantor kepolisian. Kedatangan mereka ke kantor tersebut, tentu untuk membebaskan sang suami yang saat ini tengah mendekam di balik jeruji besi.“Lakukan apa pun supaya suami kita bebas!” Ucap Arni, istri pertama Juragan Bram dengan tegas.Fira mengangguk saja. Tak perlu di suruh pun, tentu ia akan mengusahakan segala cara agar suaminya bisa di bebaskan dari kantor itu.“Pak, kami mau melihat suami kami yang baru saja di tahan!” Ujar Fira pada polisi yang bertugas.Polisi yang sedang duduk di meja itu mengerutkan kening sebentar. “Suami yang mana, Bu?” Tanyanya.Kemudian Arni menceritakan ciri-ciri juragan Bram pada polisi tersebut, dan menjelaskan atas kasus apa Juragan Bram sampai bisa di tahan. Petugas polisi pun lantas menganggukkan kepala, kemudian meminta Arni dan Fira untuk duduk di ruang tunggu.Tak lama setelah itu, polisi yang tadinya masuk mengecek juragan Bram, kini sudah keluar dan duduk kembali di meja kerjanya.“Maaf Bu... Se

  • Dikira Preman Suamiku Ternyata Sultan    073.

    “Ibuu...” Teriak Syahnaz, panik melihat Rina yang tersungkur ke lantai.“Ini semua pasti cuma mimpi kan, Naz? lbu hanya mimpir buruk kan??” Tanya Rina dengan suara lemah, dirinya masih belum bisa mempercayai fakta yang baru saja di katakan putri semata wayangnya.Detik berikutnya, wanita paruh baya itu pun terpejam, Rina pingsan saking terkejutnya dengan fakta perceraian Syahnaz.Syahnaz seketika panik, ia segera meminta tolong pada tetangganya. Membawa sang lbu ke rumah sakit bukan pilihan yang tepat karena pasti nanti akan memakan banyak biaya. Syahnaz memang masih memegang uang, tapi anak itu sangat perhitungan.“Bawa masuk ke dalam kamar saja, Pak! Paling lbu pingsan biasa, biar nanti saya Olesi pakai minyak kayu putih,” Titah Syahnaz.Para tetangga yang berdatangan membantunya pun segera membopong tubuh gempal Rina masuk ke dalam kamar.“Astaga, berat sekali ibumu ini, Syahnaz,” Ketus salah seorang yang membopong Rina, dengan napas ngos-ngosan.“Betul! Kebanyakan dosa kayaknya,”

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status