Share

Bab 83 - Informan Cilik

Penulis: AliceLin
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-01 17:00:25

“Bibiku?” Suara Rayden terdengar kaget di ujung teleponnya. Anak laki-laki itu sempat mengira Reinhard salah bicara. “Maksud Paman … Tante Alicia?”

“Benar, Ray,” jawab Reinhard dengan lugas.

Rayden terdiam sesaat, seolah sedang mencerna apa yang baru saja didengarnya. “Ada apa dengan Tante Alicia, Paman? Bukankah Paman sudah tahu kalau Tante sudah ….”

Kalimat Rayden tergantung. Reinhard tahu jika anak laki-laki itu berusaha menata emosinya. Kepergian Alicia telah meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga Lorenzo, tidak terkecuali Rayden.

“Maaf, Paman tidak bermaksud mengingatkan kesedihanmu. Tapi, ada sesuatu yang ingin Paman pastikan,” ujar Reinhard, mencoba menghibur putra Regis tersebut.

Sebenarnya Reinhard ingin bertanya langsung kepada Regis mengenai Alicia. Namun, ada banyak pertimbangan di dalam benaknya.

Reinhard tahu jelas, sebagai kakak dari Alicia, Regis tentunya memiliki informasi yang lebih akurat. Akan tetapi, Reinhard tahu

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Puput Assyfa
semoga ada bukti yg menyatakan anya adalah Alicia
goodnovel comment avatar
Popy Try
paman xaviee pasti akan mendengarkan nya dgn senang hati apalagi menyangkut tante mu
goodnovel comment avatar
Dwi Handayani
ngga usah ditanya lagi ray, jelas aja paman xavier mau tau bangettt hhh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 84 - Tanda Penting

    “Tapi, aku punya satu informasi yang lebih penting dan berharga dibandingkan hal itu mengenai Tante Alicia,” lanjut Rayden dengan suara yang terdengar nakal. “Apa Paman mau mendengarnya?”Reinhard berdecak kesal. “Berhenti mengolokku. Katakan saja langsung informasi seperti apa yang kamu punya, Ray,” timpalnya.Anak laki-laki itu pun tertawa geli mendengar ketidaksabaran Reinhard, tetapi kemudian ia menjawab, “Begini, Paman. Aku tahu satu hal tentang Tante Alicia yang tidak banyak orang tahu, bahkan mungkin Papaku atau Kakek Diego juga tidak tahu.Ekspresi Reinhard berubah sangat serius saat mendengarkan pernyataan penuh kepercayaan diri dari anak laki-laki itu. Rasa ingin tahunya pun semakin besar.“Paman juga bisa memastikan apakah wanita itu memang adalah Tante Alicia atau bukan dari informasi ini,” lanjut Rayden.“Bisakah kamu langsung mengatakannya saja, Ray?” Kesabaran Reinhard sudah hampir habis menghadapinya.Akhirnya putra Regis itu pun berkata, “Seingatku, Tante Alicia memil

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 85 - Mencari Cincin Part 1

    Mengingat pertemuannya dengan Jason semalam, Reinhard merasa pria itu bukanlah orang yang mudah ditaklukkan. Perpanjangan kontrak yang sengaja ditunda, pastilah adalah salah satu cara tarik ulur yang digunakan Jason untuk mendapatkan keuntungan lebih darinya.Apalagi semalam Jason sama sekali tidak membahas masalah kerja sama mereka, seolah kerja sama dengan Divine sama sekali tidak berharga baginya.“Berengsek!” maki Reinhard dengan kesal. Dia merasa tidak bisa membiarkan Divine dianggap remeh oleh perusahaan yang menurutnya tidak seberapa itu.“Owen, atur pertemuan saya dengan Jason Hughes,” titah Reinhard kemudian. Ia memutuskan untuk bertemu dengan Jason sekali lagi untuk mendengar keinginan pria itu sebenarnya.“Mengenai hal ini, tadi pagi sekretaris Direktur Hughes sudah menghubungi saya,” sahut Owen yang membuat Reinhard menatapnya dengan penuh pertanyaan.“Dia bilang Direktur Hughes ingin bertemu Anda jam dua siang ini. Saya sudah setuju karena saya kira Anda sudah membahas per

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 86 - Mencari Cincin Part 2

    “Apa? Cincin?” Elisabeth sangat terkejut di seberang telepon tersebut. Alicia dapat mendengar suara decit dari ban skuter wanita itu. Pastilah Elisabeth mengerem mendadak karena terkejut dengan ucapannya, pikirnya. Ia merasa bersalah telah mengagetkannya. “Apa maksudmu, Anya? Cincin apa yang kamu bicarakan?” tanya Elisabeth dengan nada bingung, namun juga terdengar khawatir. Alicia tidak dapat menjawab hal tersebut. Ia hanya kembali berkata, “Apa kamu melihat cincin itu? Aku ingat aku memasukkannya ke dalam blazerku kemarin.” Ada nada sedikit mendesak dan panik dari suara Alicia. Ia memang tidak dapat bersikap tenang saat ini, khawatir jika hal yang tidak diharapkannya benar-benar terjadi. Elisabeth terdiam selama beberapa saat sebelum akhirnya menjawab, “Aku tidak melihat ada cincin di blazermu, Anya. Sebelum aku serahkan ke tempat laundry. Aku sudah periksa kok.” Mendengar jawaban tersebut, rasa cemas langsung menghantam Alicia dengan keras. Seketika kepalanya pun terasa berden

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 87 - Memanfaatkan Situasi

    “Apa kamu meneleponku karena kurang kerjaan, Direktur Hughes? Kalau iya, maaf saja. Aku tidak memiliki waktu bermain denganmu,” celetuk Alicia dengan dingin, membentangkan jarak sejauh mungkin agar pria itu menyadari batasannya.Namun, Jason malah tertawa lepas mendengar sikap Alicia. “Santai saja, Anya. Apa kamu harus sengaja bersikap seperti ini kepada orang yang sudah menjadi partner dansamu?” godanya.Alicia pun memutar bola matanya dengan malas. “Sepertinya kamu benar-benar kurang kerjaan,” gumamnya.Jason kembali tertawa.Akan tetapi, Alicia langsung menyela tawanya dengan berkata, “Kalau tidak ada urusan lain, aku lanjutkan pekerjaanku dulu dan jangan pernah menghubungiku ke kantor lagi.”Setelah mengatakan hal tersebut dengan tegas, Alicia berniat menutup panggilannya. Namun, gerakan tangannya terhenti saat mendengar Jason berkata, “Ternyata cincin ini tidak terlalu penting untukmu.”Nada suara pria itu terdengar santai, tetapi di satu sisi, juga terdengar seperti menekan Alic

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-04
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 88 - Cinta Pandangan Pertama

    “Kamu bilang apa?” Jason berpura-pura tidak mendengar umpatan yang dilontarkan Alicia dan malah tertawa semakin keras. Walaupun merasa kesal, tetapi Alicia tidak dapat meluapkan emosinya begitu saja. Ia mencoba untuk berpikir tenang dan akhirnya berkata, “Baiklah. Tapi, aku tidak punya waktu untuk menemanimu makan siang.” “Tenang saja, Anya. Kamu bisa melakukannya kok,” timpal Jason dengan suara yang masih terdengar usil. Pria itu benar-benar tidak peduli dengan penolakan Alicia. “Kebetulan aku ada janji temu dengan seseorang nanti di dekat kantormu. Jadi kamu pasti masih punya banyak waktu untuk makan siang denganku,” imbuh pria itu. Netra Alicia memicing tajam. Ia sudah menduga Jason memang telah merencanakan semuanya dengan detail sebelum meneleponnya. Alicia menggigit bibirnya, berusaha menahan rasa frustrasi yang terus mendidih dalam dirinya atas sikap semena-mena pria itu. Namun, ia terpaksa mengikuti keinginannya terlebih dahulu dan bertanya, “Ke mana aku harus mencarimu?”

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-04
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 89 - Ingin Mengenal Lebih Jauh

    "Katakan saja apa maumu," tantang Alicia dengan lugas. "Aku tahu kalau kamu punya tujuan lain. Aku bukan orang bodoh yang bisa tertipu dengan alasan sekonyol ini."Ucapan dingin dari Alicia terdengar sangat menusuk, tetapi Jason menanggapinya dengan santai. “Ternyata kamu adalah orang yang sangat waspada, hum?”Jason bersandar di kursinya. Ia telah memasang ekspresi yang serius, tetapi sinar matanya masih terlihat nakal. "Aku suka wanita sepertimu. Bicara apa adanya. Itu yang membuatku tertarik," imbuhnya.Sayangnya, Alicia tidak menunjukkan sedikit pun ketertarikan pada pujian itu. Dengan tatapan tajam, dia berkata, "Aku benar-benar menyesal datang ke sini. Sepertinya kamu tidak mau mendengar ucapanku sedikit pun ataupun mengembalikan barangku.”Tanpa menunggu tanggapan pria itu, Alicia pun beranjak dari tempat duduknya, berniat meninggalkan restoran tersebut. Akan tetapi, langkahnya terhenti karena Jason menahan pergelangan tangannya."Maaf," ucap pria itu dengan suara yang terdenga

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-05
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 90 - Wanitaku

    “Apa pun alasanmu menyukaiku, entah itu hanya karena nama keluargaku ataupun bukan, aku sarankan sebaiknya kamu berhenti sekarang, Tuan Muda Hughes,” ucap Alicia dengan tegas. “Kamu tidak akan mendapatkan apa pun dariku. Kamu hanya akan terluka kalau kamu terus mengejar seseorang yang tidak akan pernah membalas perasaanmu,” lanjut Alicia. Meskipun ucapan tersebut terdengar sangat menusuk, tetapi Jason dapat merasakan kepedihan yang tersirat dari kalimat tersebut. Hanya saja Jason berpikir jika semua itu hanyalah akal-akalan wanita itu saja untuk membuatnya mundur. “Luka hanyalah hal kecil bagi seorang lelaki, Anya. Memangnya apa yang perlu ditakutkan?” Jason menunjukkan rasa percaya dirinya kembali dan tersenyum nakal. “Aku sangat menyukai tantangan asal kamu mau tahu.” Alicia hanya bisa terperangah, lalu ia pun menggeleng pelan. “Dasar keras kepala,” cibirnya. “Dari tadi kamu belum menjawab pertanyaanku, Anya,” keluh Jason, menyadari pem

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-05
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 91 - Permainan Semakin Menarik

    “Tunggu sebentar, Rein. Aku ….”Alicia berniat mengambil kembali cincin dan kartu tanda pengenalnya dari atas meja di dekat Jason. Akan tetapi, Reinhard telah menarik lengannya sehingga Alicia hanya bisa pasrah dibawa pergi oleh suaminya tersebut.Tindakan Reinhard tentu saja menarik perhatian orang di sekeliling mereka, terutama karyawan Hernandez Group yang sedang makan siang di tempat tersebut. Mereka sangat terkejut dan mulai berbisik-bisik tentang apa yang mungkin sedang terjadi dengan bos mereka.Alicia dapat merasakan tatapan tajam yang tertuju padanya. Meskipun ia memakai masker, ia tetap menundukkan wajahnya karena tidak ingin ada yang mengenalinya. Namun, ia tahu jika tindakannya sia-sia belaka karena ia sudah menjadi pusat perhatian.Di satu sisi, Reinhard tidak peduli dengan keadaan sekelilingnya. Ia terus melangkah cepat, membawa Alicia pergi dari restoran tersebut.Sementara, Jason masih termangu di tempat duduknya, memperhatikan punggung Alicia yang semakin menjauh. Ket

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-06

Bab terbaru

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 255 - Terperangkap Di Antara Dua Pria

    Alicia memandang kakaknya dan Reinhard secara bergantian, lalu suara tawa Regis yang terdengar sinis mengalihkan kembali fokus Alicia padanya.“Dia memberitahuku? Kalau dia memberitahuku, apa aku masih harus mencari masalah dengannya sekarang?” cetus Regis dengan suara yang terdengar dingin.Reinhard memang tidak memberitahu Regis mengenai keberadaan Alicia. Meskipun beberapa waktu lalu Regis menghubunginya dan memberitahu kedatangannya ke kota tersebut, Reinhard juga tidak mengatakan apa pun terkait Alicia kepadanyaNamun, mereka telah sepakat untuk bertemu malam ini. Reinhard bermaksud untuk menceritakan tentang Alicia kepada Regis saat mereka bertemu nanti dengan mempertemukan mereka secara langsung.Hanya saja, secara tidak terduga, Regis tiba-tiba saja muncul di tengah acara tadi dan hal itu tentunya cukup mengejutkan Reinhard.Namun, Reinhard sangat bersyukur Regis dapat menyesuaikan skenario mereka saat menjatuhkan keluarga Stein, padahal mereka tidak pernah berdiskusi apa pun

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 254 - Menuntut Penjelasan

    “Mau ke mana? Urusan kita belum selesai, Alicia,” ucap Regis seraya menyeringai dingin. Sorot matanya terlihat tajam, membuat jantung Alicia berdegup semakin cepat karena merasa terintimidasi.“Me-memangnya ada urusan apa, Kak?” Alicia mengalihkan pandangannya dengan gugup.Netra Regis menyipit tajam. “Kamu mau berpura-pura bodoh, huh?”“Aku … aku tidak mengerti apa yang kamu katakan. Sekarang aku sangat lelah dan mau pulang,” sahut Alicia, berusaha menghindari pembicaraan dengan kakaknya.Meskipun sebelumnya Regis telah menerimanya kembali sebagai adik, tetapi Alicia tahu bahwa ada banyak hal yang harus dijelaskannya kepada kakaknya tersebut. Tatapan tajam Regis saat ini seakan menuntut penebusan dosa darinya.Alicia teringat kembali kejadian tiga tahun lalu di mana Regis sudah memperingatkannya untuk tidak lagi melakukan hal bodoh dengan menemui Reinhard.Regis merasa malu dengan perbuatan Alicia yang terus mengejar pria itu, meski sudah ditolak berkali-kali. Karena itu, Regis memblo

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 253 - Semua Sudah Berakhir

    Bisik-bisik tamu undangan perlahan memudar ketika satu per satu dari mereka memutuskan untuk meninggalkan acara yang telah berubah menjadi mimpi buruk. Beberapa melirik Miranda dengan simpati, tetapi tidak ada yang ingin mengulurkan tangan mereka untuk membantunya.Namun, langkah para tamu terhenti di depan pintu keluar aula saat melihat para pengawal Lorenzo dan Hernandez memblokir jalan mereka.“Apa yang kalian lakukan? Kenapa menghalangi jalan kami?” protes salah seorang tamu.Salah seorang pengawal Lorenzo pun menjawab, “Kami hanya ingin memeriksa ponsel Anda semua. Setelah itu kalian sudah boleh pergi.”Kegelisahan mulai menyelimuti para tamu undangan. Beberapa dari mereka saling berbisik, mencoba mempertimbangkan apakah harus menuruti permintaan tersebut.Namun, ada salah seorang tamu yang kembali mengajukan protesnya. “Apa maksudnya ponsel kami diperiksa? Ini melanggar privasi!”Meski menghadapi pen

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 252 - Runtuh Dalam Sekejap

    Mendengar pengakuan Thalia terkait janin di dalam rahimnya tersebut, Miranda sangat syok. Wanita paruh baya itu menatap putranya dengan tak percaya. “Ini … ini tidak benar, kan, Ed?”Alih-alih menjawab, Edwin malah memalingkan wajahnya.“Kenapa kamu melakukannya, Ed?” Miranda mendesak putranya lebih lanjut. Namun, pria itu masih tertunduk dan tidak mengucapkan sepatah kata pun.Pandangan Miranda pun tertuju kepada Thalia. Ia meraih kedua tangan wanita itu dan bertanya dengan wajah yang masih terlihat syok, “Thalia, kamu … kamu pasti berbohong, kan? Kamu sengaja mengatakan ini hanya untuk menyudutkan Edwin, bukan? Tolong katakan kalau ini tidak benar!”Miranda memohon dengan suara bergetar, seolah masih berharap menemukan celah untuk menyelamatkan nama baik putranya.Selama ini Miranda selalu memperlakukan Thalia dengan baik karena mengira wanita itu mengandung penerus keluarga Stein. Namun, ia tidak

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 251 - Kebenaran yang Lebih Mengejutkan

    Miranda terperangah. Ia pun bergegas menghampiri John dan memohon, “Tu-tuan Vale, Anda tidak boleh menggugurkannya. Dia … dia adalah penerus keluarga Stein.” John mendengus sinis. “Saya tidak mau punya keturunan dari darah daging seperti kalian!” cetusnya. Pandangan John beralih kepada cucunya yang tengah berdiri seperti mayat hidup. Wajahnya terlihat sangat kacau dengan air mata bercucuran di wajahnya.Kebenaran yang diterimanya mengenai Edwin sudah memberikan pukulan yang sangat besar bagi Thalia. Melihat kondisi cucunya tersebut, John hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan ekspresi kecewa yang dalam.“Kamu telah mempermalukan keluarga kita dengan laki-laki pilihanmu ini, Thalia,” ucap John seraya mendengus kasar.Thalia tersenyum pahit. Ia tidak berusaha membela diri. Saat ini tatapannya terlihat kosong seolah semua harapan hidupnya sudah lenyap tak berbekas. Selama ini Thalia mengira Edwin benar-benar mencintainya sepenuh hati hingga ia sangat membenci Alicia yang diangga

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 250 - Hadiah Kejutan Part 2

    “Keputusan yang sangat bagus, Tuan Vale.” Suara Alicia membuat perhatian John tertuju padanya.Pria tua itu menatapnya dengan bingung. Sebelum John bertanya lebih jauh, Alicia pun berkata, “Kebetulan saya masih ada kejutan lain yang harus Anda dan semuanya nikmati.”Mendengar hal tersebut, Edwin semakin panik dan berkata dengan murka, “Apa lagi yang kamu inginkan? Apa kamu belum puas menjebakku, Anya?!”Alicia hanya mendengus sinis, sama sekali tidak mengindahkan ucapan mantan suaminya tersebut. Ia memerintahkan Owen untuk menampilkan tayangan video berikutnya di mana terlihat cuplikan adegan panas yang sudah disensor sebelumnya.Dalam tayangan itu hanya memperlihatkan wajah Edwin dengan wanita bayarannya. Namun, orang-orang dapat melihat dengan jelas ekspresi Edwin yang sangat menikmati momen intimnya dengan wanita itu."Ya ampun, menjijikkan sekali.""Jadi dia juga sering jajan di luar? Benar-benar gila!"Berbagai umpatan dari orang-orang pun terdengar memenuhi aula. Air muka John V

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 249 - Hadiah Kejutan Part 1

    Alicia memberikan isyarat kepada Owen, yang dengan segera menyampaikan perintah melalui earpiece di telinganya. Seketika lampu-lampu di aula meredup, dan layar besar di ujung ruangan menyala, menampilkan sebuah video. Suasana menjadi hening. Semua mata tertuju pada layar. Wajah Edwin memucat seketika ketika ia melihat tayangan yang mulai diputar. Itu adalah rekaman suara dan video yang jelas memperlihatkan aksi Edwin yang sedang bercengkerama dengan seorang petinggi suatu instansi khusus perizinan produk. Selama seminggu terakhir ini produk Shiny terus mendapatkan laporan keluhan dari para konsumen dan terus menjadi bahan pemberitaan di media. Karena itu Mirage diminta untuk bekerja sama dalam melakukan pemeriksaan terhadap produk tersebut. Namun, Edwin menggunakan cara pintas untuk mempercepat pemulihan nama baik perusahaannya agar produk dapat dipasarkan kembali. Dalam rekaman tersebut terdengar jelas bagaimana Edwin memohon untuk diloloskan dengan mengimingi imbalan yang sangat

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 248 - Peringatan Regis

    Keringat dingin mengucur deras di pelipis Edwin saat tatapan penuh amarah dan kebencian Regis tertuju padanya.Dengan wajah menahan rasa malu, Edwin pun mencoba untuk menciptakan kesempatan untuk dirinya dan memohon dengan suara terbata-bata, “Tu-tuan Muda Lorenzo, saya akui kalau saya bersalah. Saya benar-benar minta maaf. Kalau waktu itu saya tahu dia adalah adik Anda, saat itu juga saya pasti akan mengembalikannya kepada Anda.”Namun, bukannya menunjukkan rasa iba, Regis malah menyeringai sinis. “Mengembalikan?” gumamnya dengan wajah yang seketika berubah dingin dan penuh kekejaman.Edwin menelan ludah, tubuhnya gemetar. “Saya ... Saya benar-benar menyesal. Tolong beri saya kesempatan untuk menebus kesalahan ini, Tuan Muda Lorenzo ....”Regis melangkah mendekat. Kepalan tangannya yang telah tergenggam erat pun akhirnya melayang dengan cepat, menghantam wajah Edwin dengan keras. Suara teriakan kaget dari para tamu wanita yang menyaksikan adegan tersebut pun terdengar memenuhi aula.

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 247 - Penerimaan

    Melihat ekspresi orang-orang yang sedang menunggu jawaban darinya, Regis pun tertawa kecil. Suara tawanya terdengar dalam dan penuh percaya diri, membuat suasana semakin tegang.“Kamu benar. Dia memang dinyatakan meninggal dalam kecelakaan pesawat, tapi …,” Regis sengaja menggantungkan ucapannya. Tatapannya mengedar ke sekeliling ruangan, lalu berhenti pada sosok Alicia.Dari jaraknya saat ini, Regis bisa melihat sepasang mata biru Alicia yang berkaca-kaca. Sorot mata yang dipenuhi emosi yang bercampur aduk itu membuat Regis merasakan bahwa adiknya itu memiliki cerita pahit yang dipenuhi dengan rasa sakit yang berusaha disimpannya rapat-rapat.Seulas senyuman tipis Regis layangkan kepadanya, lalu ia melanjutkan, “Tapi, dia adalah gadis keras kepala yang sangat beruntung. Bahkan malaikat maut saja berteman baik dengannya.”Ucapan Regis yang diselimuti guyonan ringan itu berhasil membuat Alicia tersenyum, tetapi air mata wanit

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status