Share

Bab 89 - Ingin Mengenal Lebih Jauh

Author: AliceLin
last update Last Updated: 2024-10-05 17:29:56

"Katakan saja apa maumu," tantang Alicia dengan lugas. "Aku tahu kalau kamu punya tujuan lain. Aku bukan orang bodoh yang bisa tertipu dengan alasan sekonyol ini."

Ucapan dingin dari Alicia terdengar sangat menusuk, tetapi Jason menanggapinya dengan santai. “Ternyata kamu adalah orang yang sangat waspada, hum?”

Jason bersandar di kursinya. Ia telah memasang ekspresi yang serius, tetapi sinar matanya masih terlihat nakal. "Aku suka wanita sepertimu. Bicara apa adanya. Itu yang membuatku tertarik," imbuhnya.

Sayangnya, Alicia tidak menunjukkan sedikit pun ketertarikan pada pujian itu. Dengan tatapan tajam, dia berkata, "Aku benar-benar menyesal datang ke sini. Sepertinya kamu tidak mau mendengar ucapanku sedikit pun ataupun mengembalikan barangku.”

Tanpa menunggu tanggapan pria itu, Alicia pun beranjak dari tempat duduknya, berniat meninggalkan restoran tersebut. Akan tetapi, langkahnya terhenti karena Jason menahan pergelangan tangannya.

"Maaf," ucap pria itu dengan suara yang terdenga
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Puput Assyfa
wah makin Nekad ni Jason klo sudah menyangkut Alicia
goodnovel comment avatar
AliceLin
hahaha takutnya gegar otak kak
goodnovel comment avatar
Silent Heart
Rein ayolah datang, terus timpuk si Jason. Sepertinya memang ada sesuatu dengan Si Gondrong ini. Tapi yang udah pasti, emang di nyebelin banget, wkwk
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 90 - Wanitaku

    “Apa pun alasanmu menyukaiku, entah itu hanya karena nama keluargaku ataupun bukan, aku sarankan sebaiknya kamu berhenti sekarang, Tuan Muda Hughes,” ucap Alicia dengan tegas. “Kamu tidak akan mendapatkan apa pun dariku. Kamu hanya akan terluka kalau kamu terus mengejar seseorang yang tidak akan pernah membalas perasaanmu,” lanjut Alicia. Meskipun ucapan tersebut terdengar sangat menusuk, tetapi Jason dapat merasakan kepedihan yang tersirat dari kalimat tersebut. Hanya saja Jason berpikir jika semua itu hanyalah akal-akalan wanita itu saja untuk membuatnya mundur. “Luka hanyalah hal kecil bagi seorang lelaki, Anya. Memangnya apa yang perlu ditakutkan?” Jason menunjukkan rasa percaya dirinya kembali dan tersenyum nakal. “Aku sangat menyukai tantangan asal kamu mau tahu.” Alicia hanya bisa terperangah, lalu ia pun menggeleng pelan. “Dasar keras kepala,” cibirnya. “Dari tadi kamu belum menjawab pertanyaanku, Anya,” keluh Jason, menyadari pem

    Last Updated : 2024-10-05
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 91 - Permainan Semakin Menarik

    “Tunggu sebentar, Rein. Aku ….”Alicia berniat mengambil kembali cincin dan kartu tanda pengenalnya dari atas meja di dekat Jason. Akan tetapi, Reinhard telah menarik lengannya sehingga Alicia hanya bisa pasrah dibawa pergi oleh suaminya tersebut.Tindakan Reinhard tentu saja menarik perhatian orang di sekeliling mereka, terutama karyawan Hernandez Group yang sedang makan siang di tempat tersebut. Mereka sangat terkejut dan mulai berbisik-bisik tentang apa yang mungkin sedang terjadi dengan bos mereka.Alicia dapat merasakan tatapan tajam yang tertuju padanya. Meskipun ia memakai masker, ia tetap menundukkan wajahnya karena tidak ingin ada yang mengenalinya. Namun, ia tahu jika tindakannya sia-sia belaka karena ia sudah menjadi pusat perhatian.Di satu sisi, Reinhard tidak peduli dengan keadaan sekelilingnya. Ia terus melangkah cepat, membawa Alicia pergi dari restoran tersebut.Sementara, Jason masih termangu di tempat duduknya, memperhatikan punggung Alicia yang semakin menjauh. Ket

    Last Updated : 2024-10-06
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 92 - Tidak Berarti Apa Pun

    “Jawab aku, Anya. Apa kamu menyukaiku?” Reinhard mendesak, matanya menatap dalam-dalam seolah berusaha mencari kebenaran dari raut wajah Alicia.Rasa bingung bercampur dengan rasa takut menyergap hati Alicia. Ia masih terperangah menghadapi pertanyaan gamblang yang diajukan oleh Reinhard hingga akhirnya pria itu kembali bertanya, “Ada apa? Apa kamu sedang mencari alasan untuk mengelak?”Alicia memalingkan wajahnya sejenak, menata debaran jantung yang masih berdebar kencang. Sembari meneguk salivanya dengan bersusah payah, ia kembali menatap Reinhard dengan tajam.“Apa otakmu sedang bermasalah hari ini, Rein?” Alicia membalas dengan sengit.Sebelum Reinhard sempat membalas ucapannya, Alicia kembali berkata, “Dengar, Rein. Aku tidak mengerti apa tujuanmu bertanya seperti itu. Tapi, satu hal yang pasti, aku tidak pernah berharap kamu akan cemburu karena aku tidak memiliki alasan untuk berharap seperti itu.”Lebih tepatnya, Alicia tidak ingin lagi menaruh harapan tersebut. Tidak ingin hati

    Last Updated : 2024-10-06
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 93 - Tidak Ada Kata Terlambat

    Tatapan tajam Reinhard telah dipenuhi dengan emosi yang sulit untuk dijelaskan─sesuatu yang bahkan ia sendiri tidak yakin bagaimana mengungkapkannya. Namun, ia tidak bisa berdiam diri, menerima ucapan Alicia yang terus meremehkannya.“Kalau bukan wanitaku, lalu kamu wanita siapa?” balas Reinhard dengan sengit. “Atau kamu lebih suka menjadi wanita Jason Hughes?”Alicia terperangah, tidak menyangka Reinhard akan membalikkan ucapannya.“Lihatlah! Kamu masih saja tidak percaya padaku," keluh Alicia seraya menghela napas panjang. Ia sangat kesal dengan tuduhan tak berdasar tersebut. “Bukankah tadi pagi sudah kujelaskan kalau sejak awal aku tidak memiliki hubungan apa pun dengannya? Kami hanya bertemu secara kebetulan saja, Rein.”“Kalau memang begitu, kenapa kamu masih menemuinya siang ini? Aku sudah memperingatkanmu untuk menjauhinya, bukan? Apa kamu hanya menganggap ucapanku sebagai angin lalu?” Reinhard mendesiskan kata-katanya dengan tajam. Jelas sekali kemarahan dan cemburu mewarnai s

    Last Updated : 2024-10-07
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 94 - Menenangkan Emosi

    "Bagaimana kalau Anda juga memberikan hadiah untuk meminta maaf?" Owen kembali memberikan saran kepada majikannya. Reinhard menatap Owen dengan satu alis terangkat. “Hadiah?” Owen mengangguk kecil. “Mungkin bunga atau perhiasan bisa meredakan sedikit kemarahan Nyonya. Tidak ada salahnya kalau Anda mencobanya, Tuan Muda.” Reinhard tampak mempertimbangkan ucapan asistennya tersebut, lalu berkata, “Kalau begitu, bantu saya untuk memilih hadiahnya sekarang, Owen.” “Tapi, sekarang Anda masih ada janji dengan Direktur Hughes, Tuan Muda?” Mendengar hal itu, Reinhard mendengus kasar. “Saya rasa pembicaraanku dengan si gondrong narsis itu tidak perlu dilanjutkan.” “Tapi, tadi sekretaris beliau menghubungi saya dan mengatakan kalau Direktur Hughes tetap ingin berbicara dengan Anda. Katanya beliau ingin memperpanjang kontrak kerja sama dengan Divine,” terang Owen. Beberapa waktu lalu sekretaris Jason menghubungi Owen ketika Reinhard sedang berbincang dengan istrinya di dalam mobil.

    Last Updated : 2024-10-07
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 95 - Mengawasi

    “Ma-Margaret, kenapa kamu di sini?” tanya Alicia dengan gugup. Ia masih memalingkan wajahnya dari Margaret, khawatir rekan kerjanya itu melihat kondisinya. “Apa yang terjadi padamu, Anya?” Margaret menatap Alicia dengan bingung. Ia telah berdiri di samping meja kerja Alicia. Suaranya terdengar penuh kekhawatiran. “Wajahmu ….” Alicia tersentak. Sontak, ia memegang wajahnya dan baru menyadari jika ia lupa memakai maskernya. “Aku ….” Suara Alicia terdengar serak. Ia tidak tahu percuma saja menutupinya karena Margaret sudah terlanjur melihat semuanya. Ia berusaha merapikan wajahnya yang kusut karena basah oleh air mata. Margaret masih memandangnya dengan penuh pertanyaan. “Anya, apa kamu baik-baik saja?” tanyanya sekali lagi. Perlahan Alicia menoleh. Ia tersenyum tipis. “Maaf sudah membuatmu cemas, Margaret. Aku baik-baik saja,” jawabnya. Margaret menghela napas pelan. “Apanya yang baik-baik saja? Jelas kamu sangat tidak baik,” tukasnya. Alicia tersenyum kecut. “Wajahku ini hanya k

    Last Updated : 2024-10-08
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 96 - Menyudutkan

    “Terima kasih. Saya akan berusaha bekerja dengan baik.” Percakapan telepon Margaret dengan orang di seberang teleponnya itu pun berakhir. Dengan seulas senyuman merekah, ia pun menghampiri meja pantry, mengambil dua cangkir espresso yang baru selesai diseduh. Baru saja Margaret hendak keluar dari ruangan pantry, ia dikagetkan dengan kehadiran Alicia di dalam ruangan tersebut. “Astaga, Anya!” Margaret berteriak secara spontan, hampir menjatuhkan salah satu cangkir yang dibawanya. Dengan cepat Margaret meletakkan kembali kedua cangkir kopi tersebut di atas meja pantry. Ia meringis pelan karena cairan kopi yang masih panas mengenai salah satu tangannya. “Kenapa kamu tidak bisa bersuara sih?” protes Margaret seraya berjalan menuju ke wastafel untuk meredakan rasa perih pada tangannya dengan air yang mengalir. Alicia tidak memberikan respon apa pun atas situasi yang dialami Margaret. Ia hanya member

    Last Updated : 2024-10-08
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 97 - Tidak Seperti Yang Dikira

    “Bisakah kamu berjanji padaku untuk tidak memberitahu Tuan Scott, Anya?”Margaret kembali memohon. Melihat wajahnya yang memelas, Alicia pun mengangguk setuju. Namun, ia berkata, “Tapi, ada satu syarat.”Margaret menatap Alicia dengan cemas. “Sya-syarat apa?”Alicia tersenyum penuh arti, lalu menjawab, “Mulai hari ini bekerjalah untukku. Tidak ada lagi pengawasan dan kamu harus melakukan apa yang kuminta.”“Apa?” Margaret tampak terkejut.“Kenapa? Kamu tidak mau?” selidik Alicia, dapat melihat keengganan wanita itu.Margaret menggigit bibirnya dengan erat. “Bukan begitu. Aku hanya merasa ini tidak adil untukku. Kenapa aku harus melakukan perintahmu?” protesnya.Seringai kecil terukir di sudut bibir Alicia. Ia tahu jika persyaratannya terlalu memberatkan wanita itu. Namun, Alicia perlu membuktikan ketulusan dan kesetiaan wanita itu. Ia tidak ingin tertipu oleh harapan kosong yang diberikan wanita itu.“Tentu saja kamu harus melakukannya karena kamu harus menebus perbuatanmu," sahut Ali

    Last Updated : 2024-10-09

Latest chapter

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 255 - Terperangkap Di Antara Dua Pria

    Alicia memandang kakaknya dan Reinhard secara bergantian, lalu suara tawa Regis yang terdengar sinis mengalihkan kembali fokus Alicia padanya.“Dia memberitahuku? Kalau dia memberitahuku, apa aku masih harus mencari masalah dengannya sekarang?” cetus Regis dengan suara yang terdengar dingin.Reinhard memang tidak memberitahu Regis mengenai keberadaan Alicia. Meskipun beberapa waktu lalu Regis menghubunginya dan memberitahu kedatangannya ke kota tersebut, Reinhard juga tidak mengatakan apa pun terkait Alicia kepadanyaNamun, mereka telah sepakat untuk bertemu malam ini. Reinhard bermaksud untuk menceritakan tentang Alicia kepada Regis saat mereka bertemu nanti dengan mempertemukan mereka secara langsung.Hanya saja, secara tidak terduga, Regis tiba-tiba saja muncul di tengah acara tadi dan hal itu tentunya cukup mengejutkan Reinhard.Namun, Reinhard sangat bersyukur Regis dapat menyesuaikan skenario mereka saat menjatuhkan keluarga Stein, padahal mereka tidak pernah berdiskusi apa pun

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 254 - Menuntut Penjelasan

    “Mau ke mana? Urusan kita belum selesai, Alicia,” ucap Regis seraya menyeringai dingin. Sorot matanya terlihat tajam, membuat jantung Alicia berdegup semakin cepat karena merasa terintimidasi.“Me-memangnya ada urusan apa, Kak?” Alicia mengalihkan pandangannya dengan gugup.Netra Regis menyipit tajam. “Kamu mau berpura-pura bodoh, huh?”“Aku … aku tidak mengerti apa yang kamu katakan. Sekarang aku sangat lelah dan mau pulang,” sahut Alicia, berusaha menghindari pembicaraan dengan kakaknya.Meskipun sebelumnya Regis telah menerimanya kembali sebagai adik, tetapi Alicia tahu bahwa ada banyak hal yang harus dijelaskannya kepada kakaknya tersebut. Tatapan tajam Regis saat ini seakan menuntut penebusan dosa darinya.Alicia teringat kembali kejadian tiga tahun lalu di mana Regis sudah memperingatkannya untuk tidak lagi melakukan hal bodoh dengan menemui Reinhard.Regis merasa malu dengan perbuatan Alicia yang terus mengejar pria itu, meski sudah ditolak berkali-kali. Karena itu, Regis memblo

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 253 - Semua Sudah Berakhir

    Bisik-bisik tamu undangan perlahan memudar ketika satu per satu dari mereka memutuskan untuk meninggalkan acara yang telah berubah menjadi mimpi buruk. Beberapa melirik Miranda dengan simpati, tetapi tidak ada yang ingin mengulurkan tangan mereka untuk membantunya.Namun, langkah para tamu terhenti di depan pintu keluar aula saat melihat para pengawal Lorenzo dan Hernandez memblokir jalan mereka.“Apa yang kalian lakukan? Kenapa menghalangi jalan kami?” protes salah seorang tamu.Salah seorang pengawal Lorenzo pun menjawab, “Kami hanya ingin memeriksa ponsel Anda semua. Setelah itu kalian sudah boleh pergi.”Kegelisahan mulai menyelimuti para tamu undangan. Beberapa dari mereka saling berbisik, mencoba mempertimbangkan apakah harus menuruti permintaan tersebut.Namun, ada salah seorang tamu yang kembali mengajukan protesnya. “Apa maksudnya ponsel kami diperiksa? Ini melanggar privasi!”Meski menghadapi pen

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 252 - Runtuh Dalam Sekejap

    Mendengar pengakuan Thalia terkait janin di dalam rahimnya tersebut, Miranda sangat syok. Wanita paruh baya itu menatap putranya dengan tak percaya. “Ini … ini tidak benar, kan, Ed?”Alih-alih menjawab, Edwin malah memalingkan wajahnya.“Kenapa kamu melakukannya, Ed?” Miranda mendesak putranya lebih lanjut. Namun, pria itu masih tertunduk dan tidak mengucapkan sepatah kata pun.Pandangan Miranda pun tertuju kepada Thalia. Ia meraih kedua tangan wanita itu dan bertanya dengan wajah yang masih terlihat syok, “Thalia, kamu … kamu pasti berbohong, kan? Kamu sengaja mengatakan ini hanya untuk menyudutkan Edwin, bukan? Tolong katakan kalau ini tidak benar!”Miranda memohon dengan suara bergetar, seolah masih berharap menemukan celah untuk menyelamatkan nama baik putranya.Selama ini Miranda selalu memperlakukan Thalia dengan baik karena mengira wanita itu mengandung penerus keluarga Stein. Namun, ia tidak

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 251 - Kebenaran yang Lebih Mengejutkan

    Miranda terperangah. Ia pun bergegas menghampiri John dan memohon, “Tu-tuan Vale, Anda tidak boleh menggugurkannya. Dia … dia adalah penerus keluarga Stein.” John mendengus sinis. “Saya tidak mau punya keturunan dari darah daging seperti kalian!” cetusnya. Pandangan John beralih kepada cucunya yang tengah berdiri seperti mayat hidup. Wajahnya terlihat sangat kacau dengan air mata bercucuran di wajahnya.Kebenaran yang diterimanya mengenai Edwin sudah memberikan pukulan yang sangat besar bagi Thalia. Melihat kondisi cucunya tersebut, John hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan ekspresi kecewa yang dalam.“Kamu telah mempermalukan keluarga kita dengan laki-laki pilihanmu ini, Thalia,” ucap John seraya mendengus kasar.Thalia tersenyum pahit. Ia tidak berusaha membela diri. Saat ini tatapannya terlihat kosong seolah semua harapan hidupnya sudah lenyap tak berbekas. Selama ini Thalia mengira Edwin benar-benar mencintainya sepenuh hati hingga ia sangat membenci Alicia yang diangga

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 250 - Hadiah Kejutan Part 2

    “Keputusan yang sangat bagus, Tuan Vale.” Suara Alicia membuat perhatian John tertuju padanya.Pria tua itu menatapnya dengan bingung. Sebelum John bertanya lebih jauh, Alicia pun berkata, “Kebetulan saya masih ada kejutan lain yang harus Anda dan semuanya nikmati.”Mendengar hal tersebut, Edwin semakin panik dan berkata dengan murka, “Apa lagi yang kamu inginkan? Apa kamu belum puas menjebakku, Anya?!”Alicia hanya mendengus sinis, sama sekali tidak mengindahkan ucapan mantan suaminya tersebut. Ia memerintahkan Owen untuk menampilkan tayangan video berikutnya di mana terlihat cuplikan adegan panas yang sudah disensor sebelumnya.Dalam tayangan itu hanya memperlihatkan wajah Edwin dengan wanita bayarannya. Namun, orang-orang dapat melihat dengan jelas ekspresi Edwin yang sangat menikmati momen intimnya dengan wanita itu."Ya ampun, menjijikkan sekali.""Jadi dia juga sering jajan di luar? Benar-benar gila!"Berbagai umpatan dari orang-orang pun terdengar memenuhi aula. Air muka John V

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 249 - Hadiah Kejutan Part 1

    Alicia memberikan isyarat kepada Owen, yang dengan segera menyampaikan perintah melalui earpiece di telinganya. Seketika lampu-lampu di aula meredup, dan layar besar di ujung ruangan menyala, menampilkan sebuah video. Suasana menjadi hening. Semua mata tertuju pada layar. Wajah Edwin memucat seketika ketika ia melihat tayangan yang mulai diputar. Itu adalah rekaman suara dan video yang jelas memperlihatkan aksi Edwin yang sedang bercengkerama dengan seorang petinggi suatu instansi khusus perizinan produk. Selama seminggu terakhir ini produk Shiny terus mendapatkan laporan keluhan dari para konsumen dan terus menjadi bahan pemberitaan di media. Karena itu Mirage diminta untuk bekerja sama dalam melakukan pemeriksaan terhadap produk tersebut. Namun, Edwin menggunakan cara pintas untuk mempercepat pemulihan nama baik perusahaannya agar produk dapat dipasarkan kembali. Dalam rekaman tersebut terdengar jelas bagaimana Edwin memohon untuk diloloskan dengan mengimingi imbalan yang sangat

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 248 - Peringatan Regis

    Keringat dingin mengucur deras di pelipis Edwin saat tatapan penuh amarah dan kebencian Regis tertuju padanya.Dengan wajah menahan rasa malu, Edwin pun mencoba untuk menciptakan kesempatan untuk dirinya dan memohon dengan suara terbata-bata, “Tu-tuan Muda Lorenzo, saya akui kalau saya bersalah. Saya benar-benar minta maaf. Kalau waktu itu saya tahu dia adalah adik Anda, saat itu juga saya pasti akan mengembalikannya kepada Anda.”Namun, bukannya menunjukkan rasa iba, Regis malah menyeringai sinis. “Mengembalikan?” gumamnya dengan wajah yang seketika berubah dingin dan penuh kekejaman.Edwin menelan ludah, tubuhnya gemetar. “Saya ... Saya benar-benar menyesal. Tolong beri saya kesempatan untuk menebus kesalahan ini, Tuan Muda Lorenzo ....”Regis melangkah mendekat. Kepalan tangannya yang telah tergenggam erat pun akhirnya melayang dengan cepat, menghantam wajah Edwin dengan keras. Suara teriakan kaget dari para tamu wanita yang menyaksikan adegan tersebut pun terdengar memenuhi aula.

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 247 - Penerimaan

    Melihat ekspresi orang-orang yang sedang menunggu jawaban darinya, Regis pun tertawa kecil. Suara tawanya terdengar dalam dan penuh percaya diri, membuat suasana semakin tegang.“Kamu benar. Dia memang dinyatakan meninggal dalam kecelakaan pesawat, tapi …,” Regis sengaja menggantungkan ucapannya. Tatapannya mengedar ke sekeliling ruangan, lalu berhenti pada sosok Alicia.Dari jaraknya saat ini, Regis bisa melihat sepasang mata biru Alicia yang berkaca-kaca. Sorot mata yang dipenuhi emosi yang bercampur aduk itu membuat Regis merasakan bahwa adiknya itu memiliki cerita pahit yang dipenuhi dengan rasa sakit yang berusaha disimpannya rapat-rapat.Seulas senyuman tipis Regis layangkan kepadanya, lalu ia melanjutkan, “Tapi, dia adalah gadis keras kepala yang sangat beruntung. Bahkan malaikat maut saja berteman baik dengannya.”Ucapan Regis yang diselimuti guyonan ringan itu berhasil membuat Alicia tersenyum, tetapi air mata wanit

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status