Share

Bab 82 - Mencari Informasi

Author: AliceLin
last update Last Updated: 2024-10-01 15:44:19
Reinhard meletakkan laporan di tangannya sambil menghela napas pelan, pikirannya masih sibuk mencerna informasi yang baru diterimanya. Pandangannya pun tertuju kepada asistennya.

“Owen, apa tidak ada hal yang terlewatkan dari pemeriksaan ini?”

Owen pun memandang Reinhard melalui kaca spion. "Saya sudah memeriksa semua rekaman CCTV hotel dan melakukan analisis berdasarkan laporan dari Dokter Austin, Tuan Muda. Sampai saat ini, semua bukti menunjukkan bahwa Nyonya memang mengalami reaksi alergi terhadap kandungan buah persik yang ada di dalam dessert,” jawabnya.

Melihat ekspresi Reinhard yang masih tampak tidak puas, Owen melanjutkan, "Tapi… jika Anda merasa ada sesuatu yang terlewatkan, saya bisa melakukan penyelidikan lebih lanjut. Mungkin saja memang ada hal lain yang perlu diteliti lagi."

Reinhard menatap Owen tajam dari kursi belakang, matanya menyipit seolah menelaah kembali setiap detail yang sudah disampaikan oleh asistennya tersebut.

"Saya tidak meragukan hasil penyelidikanmu, O
AliceLin

Jangan lupa tinggalkan komentar kalian ^^

| 13
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Puput Assyfa
berasa reunian nih
goodnovel comment avatar
Popy Try
waah jd kangen ni sama regis family
goodnovel comment avatar
Silent Heart
Pasti kecil nya Ray gemesin...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 83 - Informan Cilik

    “Bibiku?” Suara Rayden terdengar kaget di ujung teleponnya. Anak laki-laki itu sempat mengira Reinhard salah bicara. “Maksud Paman … Tante Alicia?”“Benar, Ray,” jawab Reinhard dengan lugas.Rayden terdiam sesaat, seolah sedang mencerna apa yang baru saja didengarnya. “Ada apa dengan Tante Alicia, Paman? Bukankah Paman sudah tahu kalau Tante sudah ….”Kalimat Rayden tergantung. Reinhard tahu jika anak laki-laki itu berusaha menata emosinya. Kepergian Alicia telah meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga Lorenzo, tidak terkecuali Rayden.“Maaf, Paman tidak bermaksud mengingatkan kesedihanmu. Tapi, ada sesuatu yang ingin Paman pastikan,” ujar Reinhard, mencoba menghibur putra Regis tersebut.Sebenarnya Reinhard ingin bertanya langsung kepada Regis mengenai Alicia. Namun, ada banyak pertimbangan di dalam benaknya.Reinhard tahu jelas, sebagai kakak dari Alicia, Regis tentunya memiliki informasi yang lebih akurat. Akan tetapi, Reinhard tahu

    Last Updated : 2024-10-01
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 84 - Tanda Penting

    “Tapi, aku punya satu informasi yang lebih penting dan berharga dibandingkan hal itu mengenai Tante Alicia,” lanjut Rayden dengan suara yang terdengar nakal. “Apa Paman mau mendengarnya?”Reinhard berdecak kesal. “Berhenti mengolokku. Katakan saja langsung informasi seperti apa yang kamu punya, Ray,” timpalnya.Anak laki-laki itu pun tertawa geli mendengar ketidaksabaran Reinhard, tetapi kemudian ia menjawab, “Begini, Paman. Aku tahu satu hal tentang Tante Alicia yang tidak banyak orang tahu, bahkan mungkin Papaku atau Kakek Diego juga tidak tahu.Ekspresi Reinhard berubah sangat serius saat mendengarkan pernyataan penuh kepercayaan diri dari anak laki-laki itu. Rasa ingin tahunya pun semakin besar.“Paman juga bisa memastikan apakah wanita itu memang adalah Tante Alicia atau bukan dari informasi ini,” lanjut Rayden.“Bisakah kamu langsung mengatakannya saja, Ray?” Kesabaran Reinhard sudah hampir habis menghadapinya.Akhirnya putra Regis itu pun berkata, “Seingatku, Tante Alicia memil

    Last Updated : 2024-10-02
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 85 - Mencari Cincin Part 1

    Mengingat pertemuannya dengan Jason semalam, Reinhard merasa pria itu bukanlah orang yang mudah ditaklukkan. Perpanjangan kontrak yang sengaja ditunda, pastilah adalah salah satu cara tarik ulur yang digunakan Jason untuk mendapatkan keuntungan lebih darinya.Apalagi semalam Jason sama sekali tidak membahas masalah kerja sama mereka, seolah kerja sama dengan Divine sama sekali tidak berharga baginya.“Berengsek!” maki Reinhard dengan kesal. Dia merasa tidak bisa membiarkan Divine dianggap remeh oleh perusahaan yang menurutnya tidak seberapa itu.“Owen, atur pertemuan saya dengan Jason Hughes,” titah Reinhard kemudian. Ia memutuskan untuk bertemu dengan Jason sekali lagi untuk mendengar keinginan pria itu sebenarnya.“Mengenai hal ini, tadi pagi sekretaris Direktur Hughes sudah menghubungi saya,” sahut Owen yang membuat Reinhard menatapnya dengan penuh pertanyaan.“Dia bilang Direktur Hughes ingin bertemu Anda jam dua siang ini. Saya sudah setuju karena saya kira Anda sudah membahas per

    Last Updated : 2024-10-02
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 86 - Mencari Cincin Part 2

    “Apa? Cincin?” Elisabeth sangat terkejut di seberang telepon tersebut. Alicia dapat mendengar suara decit dari ban skuter wanita itu. Pastilah Elisabeth mengerem mendadak karena terkejut dengan ucapannya, pikirnya. Ia merasa bersalah telah mengagetkannya. “Apa maksudmu, Anya? Cincin apa yang kamu bicarakan?” tanya Elisabeth dengan nada bingung, namun juga terdengar khawatir. Alicia tidak dapat menjawab hal tersebut. Ia hanya kembali berkata, “Apa kamu melihat cincin itu? Aku ingat aku memasukkannya ke dalam blazerku kemarin.” Ada nada sedikit mendesak dan panik dari suara Alicia. Ia memang tidak dapat bersikap tenang saat ini, khawatir jika hal yang tidak diharapkannya benar-benar terjadi. Elisabeth terdiam selama beberapa saat sebelum akhirnya menjawab, “Aku tidak melihat ada cincin di blazermu, Anya. Sebelum aku serahkan ke tempat laundry. Aku sudah periksa kok.” Mendengar jawaban tersebut, rasa cemas langsung menghantam Alicia dengan keras. Seketika kepalanya pun terasa berden

    Last Updated : 2024-10-02
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 87 - Memanfaatkan Situasi

    “Apa kamu meneleponku karena kurang kerjaan, Direktur Hughes? Kalau iya, maaf saja. Aku tidak memiliki waktu bermain denganmu,” celetuk Alicia dengan dingin, membentangkan jarak sejauh mungkin agar pria itu menyadari batasannya.Namun, Jason malah tertawa lepas mendengar sikap Alicia. “Santai saja, Anya. Apa kamu harus sengaja bersikap seperti ini kepada orang yang sudah menjadi partner dansamu?” godanya.Alicia pun memutar bola matanya dengan malas. “Sepertinya kamu benar-benar kurang kerjaan,” gumamnya.Jason kembali tertawa.Akan tetapi, Alicia langsung menyela tawanya dengan berkata, “Kalau tidak ada urusan lain, aku lanjutkan pekerjaanku dulu dan jangan pernah menghubungiku ke kantor lagi.”Setelah mengatakan hal tersebut dengan tegas, Alicia berniat menutup panggilannya. Namun, gerakan tangannya terhenti saat mendengar Jason berkata, “Ternyata cincin ini tidak terlalu penting untukmu.”Nada suara pria itu terdengar santai, tetapi di satu sisi, juga terdengar seperti menekan Alic

    Last Updated : 2024-10-04
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 88 - Cinta Pandangan Pertama

    “Kamu bilang apa?” Jason berpura-pura tidak mendengar umpatan yang dilontarkan Alicia dan malah tertawa semakin keras. Walaupun merasa kesal, tetapi Alicia tidak dapat meluapkan emosinya begitu saja. Ia mencoba untuk berpikir tenang dan akhirnya berkata, “Baiklah. Tapi, aku tidak punya waktu untuk menemanimu makan siang.” “Tenang saja, Anya. Kamu bisa melakukannya kok,” timpal Jason dengan suara yang masih terdengar usil. Pria itu benar-benar tidak peduli dengan penolakan Alicia. “Kebetulan aku ada janji temu dengan seseorang nanti di dekat kantormu. Jadi kamu pasti masih punya banyak waktu untuk makan siang denganku,” imbuh pria itu. Netra Alicia memicing tajam. Ia sudah menduga Jason memang telah merencanakan semuanya dengan detail sebelum meneleponnya. Alicia menggigit bibirnya, berusaha menahan rasa frustrasi yang terus mendidih dalam dirinya atas sikap semena-mena pria itu. Namun, ia terpaksa mengikuti keinginannya terlebih dahulu dan bertanya, “Ke mana aku harus mencarimu?”

    Last Updated : 2024-10-04
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 89 - Ingin Mengenal Lebih Jauh

    "Katakan saja apa maumu," tantang Alicia dengan lugas. "Aku tahu kalau kamu punya tujuan lain. Aku bukan orang bodoh yang bisa tertipu dengan alasan sekonyol ini."Ucapan dingin dari Alicia terdengar sangat menusuk, tetapi Jason menanggapinya dengan santai. “Ternyata kamu adalah orang yang sangat waspada, hum?”Jason bersandar di kursinya. Ia telah memasang ekspresi yang serius, tetapi sinar matanya masih terlihat nakal. "Aku suka wanita sepertimu. Bicara apa adanya. Itu yang membuatku tertarik," imbuhnya.Sayangnya, Alicia tidak menunjukkan sedikit pun ketertarikan pada pujian itu. Dengan tatapan tajam, dia berkata, "Aku benar-benar menyesal datang ke sini. Sepertinya kamu tidak mau mendengar ucapanku sedikit pun ataupun mengembalikan barangku.”Tanpa menunggu tanggapan pria itu, Alicia pun beranjak dari tempat duduknya, berniat meninggalkan restoran tersebut. Akan tetapi, langkahnya terhenti karena Jason menahan pergelangan tangannya."Maaf," ucap pria itu dengan suara yang terdenga

    Last Updated : 2024-10-05
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 90 - Wanitaku

    “Apa pun alasanmu menyukaiku, entah itu hanya karena nama keluargaku ataupun bukan, aku sarankan sebaiknya kamu berhenti sekarang, Tuan Muda Hughes,” ucap Alicia dengan tegas. “Kamu tidak akan mendapatkan apa pun dariku. Kamu hanya akan terluka kalau kamu terus mengejar seseorang yang tidak akan pernah membalas perasaanmu,” lanjut Alicia. Meskipun ucapan tersebut terdengar sangat menusuk, tetapi Jason dapat merasakan kepedihan yang tersirat dari kalimat tersebut. Hanya saja Jason berpikir jika semua itu hanyalah akal-akalan wanita itu saja untuk membuatnya mundur. “Luka hanyalah hal kecil bagi seorang lelaki, Anya. Memangnya apa yang perlu ditakutkan?” Jason menunjukkan rasa percaya dirinya kembali dan tersenyum nakal. “Aku sangat menyukai tantangan asal kamu mau tahu.” Alicia hanya bisa terperangah, lalu ia pun menggeleng pelan. “Dasar keras kepala,” cibirnya. “Dari tadi kamu belum menjawab pertanyaanku, Anya,” keluh Jason, menyadari pem

    Last Updated : 2024-10-05

Latest chapter

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 313

    Alicia menatap langit-langit kamar, pikirannya tak henti-henti mengembara. Semakin Reinhard memintanya untuk melupakan pertanyaan itu, semakin besar rasa ingin tahunya."Kenapa Xavier tiba-tiba menanyakan kecelakaan itu?" gumamnya pelan.Alicia menghela napas panjang dan berbalik, memeluk bantalnya.Ia tahu Reinhard tidak akan menanyakan hal itu tanpa alasan. Pria itu mungkin menyembunyikan sesuatu darinya dan seperti biasanya, Alicia lagi-lagi merasa berkecil hati.“Ah, tidak! Apa yang aku pikirkan?” Alicia menggelengkan kepalanya dengan kuat, mencoba mengusir rasa khawatirnya yang berlebihan.“Aku harus percaya padanya. Xavier bertanya seperti itu, pasti karena ada sesuatu yang penting yang ingin dipastikannya saja.”Embusan napas kasar bergulir dari bibir Alicia. Ia pun memejamkan matanya kembali, mencoba untuk mencari potongan ingatan yang hilang di dalam memorinya tersebut.Namun, semakin ia mencoba, semakin kuat rasa sakit yang menghantamnya. Seolah ada dinding tebal yang mengha

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 312

    “Daripada membicarakan dia, ada hal penting yang ingin kutanyakan padamu,” ucap Reinhard, suaranya tiba-tiba menjadi lebih serius.“Hal apa?” tanya Alicia. Suaranya masih diselimuti kekhawatiran.Namun, Reinhard tidak langsung menjawab sehingga keheningan yang tercipta di antara mereka membuat rasa ingin tahu Alicia yang berada di ujung telepon tersebut semakin besar.“Xavier─”Sebelum Alicia sempat mendesaknya, Reinhard akhirnya bersuara. “Alicia, mengenai kecelakaanmu waktu itu, apa kamu bisa menceritakannya padaku?”“Kecelakaanku?” gumam Alicia yang diliputi kebingungan.“Maaf, aku bukan ingin memaksamu untuk mengingat kenangan buruk itu. Tapi …,” Reinhard menarik napas dalam-dalam sebelum melanjutkan, “aku ingin tahu bagaimana kamu bisa tidak ada di dalam pesawat waktu itu?”“Kenapa kamu bertanya tentang hal ini?” tanya Alicia dengan bingung.“Aku hanya ingin tahu semuanya tentangmu, Sayang,” dalih Reinhard.Ia terpaksa berbohong. Ia tidak ingin Alicia mengetahui permasalahan rumi

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 311

    Siapa lagi yang bisa mengubah suasana hati Reinhard secepat ini jika bukan istri tercintanya, Alicia Lorenzo?Ternyata, wanita itu sudah mengirimkan beberapa pesan untuknya tanpa ia sadari.Reinhard bergegas membuka pesan-pesan tersebut dan membacanya dengan penuh antusias.[Kamu lagi apa, Suamiku?][Kamu lagi sibuk?][Sesibuk-sibuknya kamu, jangan sampai lupa makan. Aku tidak ingin kamu sakit.][Kamu tidak rindu aku?][Baiklah, aku tidak akan mengganggumu lagi. Selamat bekerja.]Ketegangan yang dirasakan Reinhard seketika menguap saat membaca pesan singkat beruntun dari istrinya tersebut. Tanpa membuang waktu, ia langsung menekan nomor kontak wanita pujaannya itu dan melakukan panggilan video.Baru dering pertama, panggilan tersebut langsung terhubung. Akan tetapi, Alicia tidak menyalakan kameranya sehingga Reinhard tidak dapat melihat wajahnya.“Halo,” sahut Alicia di seberang teleponnya.“Sayang, kameramu belum on,” ucap Reinhard mengingatkan.“Aku memang sengaja,” timpal Alicia, t

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 310

    Di ruang kerjanya yang berada di kantor pusat Divine, Reinhard duduk bersandar di kursinya, mendengarkan laporan dari Owen dan Ethan Millano, salah satu anggota tim khusus yang ia tempatkan di Nexus."Seperti yang Anda duga, proyek kerja sama ini memang mencurigakan," ujar Ethan dengan nada serius.Pria bertubuh kurus dan berpenampilan necis itu kembali melanjutkan, “Saya sudah menelusurinya dan sejak awal Tuan Muda Nicklah yang menerima kerja sama ini. Tapi, beliau tidak tahu kalau perusahaan rekanan ini sangat bermasalah.”Reinhard, yang sejak tadi bersandar di kursinya, menyipitkan mata. “Teruskan.”Ethan mengeluarkan beberapa dokumen dan menyerahkannya kepada Owen, yang kemudian meneruskannya kepada Reinhard. “Perusahaan rekanan ini, Vega Tech, sebenarnya hanya sebuah perusahaan cangkang. Tidak ada proyek besar yang pernah mereka tangani sebelumnya, dan sumber pendanaan mereka juga tidak jelas.”Reinhard membuka dokumen itu dan meneliti setiap lembarannya. Dahinya berkerut saat me

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 309

    “Nexus, ya?” Liliana tiba-tiba ikut menimpali. “Tadi Tante juga sempat lihat beritanya di TV. Sepertinya lagi jadi trending topic.”Mendengar hal tersebut, Alicia segera mengambil remote televisi dan mencari saluran berita yang sedang tayang. Amora, Liliana, dan Winny ikut memperhatikan layar dengan penuh rasa ingin tahu.Tak lama, sebuah berita bisnis muncul di layar. Seorang reporter sedang berbicara dengan latar belakang gedung tinggi yang memiliki logo Nexus di bagian depannya.“… pengambilalihan mendadak ini mengundang banyak spekulasi di antara para pebisnis. Walaupun Reinhard Xavier Hernandez tidak membuat pernyataan secara langsung, tetapi kehadirannya di Nexus memicu asumsi mengenai perubahan kepemilikan perusahaan tersebut.”Alicia terpaku menatap layar televisi tersebut. Wajah Reinhard disorot oleh kamera media. Pria itu berjalan keluar dari gedung Nexus dengan pengawalan ketat dan mengabaikan semua pertanyaan dari para wartawan.“Kamu beruntung dapat pria hebat, Alicia,” p

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 308

    “Nenek, bagaimana keadaanmu?”Suara riang Amora terdengar memenuhi ruangan saat ia masuk bersama ibu mertuanya, Liliana Ritter.Alicia dan neneknya langsung menoleh bersamaan. Melihat kedatangan mereka, Alicia segera bangkit dari tempat duduknya, menghampiri Amora dan menuntun langkahnya menuju tempat duduknya tadi.“Terima kasih, Alicia,” ucap Amora seraya tersenyum kecil dan menatap adik iparnya dengan seksama.Ia kemudian terkekeh kecil. "Kalau dipikir-pikir, kamu benar-benar sudah dewasa sekarang. Sudah tahu bagaimana merawat orang lain."Alicia terkejut dengan pujian itu. "Ka-Kak Amora?" Wajahnya langsung memerah.Amora tersenyum penuh arti. Ia ingat betul, dulu saat ia masih mengandung Ryuji, Alicia hampir tak pernah menunjukkan kepedulian seperti ini."Memangnya dulu aku seburuk itu sampai Kakak harus menggodaku begitu?" gerutu Alicia, pura-pura kesal."Aku memujimu, Alicia," sahut Amora seraya memutar bola matanya.Liliana Ritter, yang sejak tadi meletakkan barang bawaannya di

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 307

    Reinhard menghentikan langkahnya sejenak di dekat parkiran mobil setelah berada di luar rumah terlantar tersebut. Ia menoleh sekilas ke arah bangunan yang kini bergema oleh jeritan putus asa Edwin.Owen, yang berdiri di sampingnya, melirik ekspresi dingin Reinhard sekilas sebelum akhirnya bertanya dengan hati-hati, “Tuan Muda, apa Anda percaya dengan ucapan Edwin tadi?”Reinhard menghela napas pelan, tatapannya masih terpaku pada rumah itu. "Percaya atau tidak, dia pantas mendapatkan semua ini."Owen meneguk salivanya dengan kasar, lalu mengangguk pelan. Ia dapat memahami kebencian Reinhard terhadap Edwin, mengingat semua hal yang dilakukan pria itu pada Alicia selama tiga tahun ini.Owen melirik darah Edwin yang masih menempel pada telapak tangan tuan mudanya tersebut. Ia pun memberikan sapu tangannya kepada Reinhard dan kembali bertanya, “Apa Anda tidak ingin menanyakannya langsung kepada Nyonya mengenai masalah ini, Tuan Muda?”Reinhard menerima sapu tangan itu tanpa berkata apa-ap

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 306 - Interogasi Part 2

    “Jangan … jangan lakukan itu … aku benar-benar tidak tahu apa-apa ….”Edwin tergagap, suaranya gemetar, hampir tak terdengar. Matanya terpaku pada kilatan tajam ujung pisau yang hanya berjarak beberapa senti dari wajahnya. Ia tidak bisa membayangkan rasa sakit yang akan ia alami jika bilah itu merobek kulitnya.Seketika, Edwin tersentak ketika mata pisau menyentuh pipinya. Darah pun mengalir dari goresan tipis yang diberikan Reinhard pada wajahnya tersebut.Suara ringisan terdengar dari bibir Edwin tatkala pisau tersebut menyayat kulit wajahnya.. Air matanya pun perlahan mengalir. “Su-sudah kubilang … itu hanya kecelakaan. Waktu itu … aku terlalu mabuk dan aku─”Ucapan Edwin terhenti karena mata pisau tersebut telah beralih dan menancap di punggung tangannya. Suara erangan kesakitan lolos dari bibirnya, tubuhnya menegang sementara darah segar mulai merembes dari luka tersebut.Edwin berniat menarik tangannya, tetapi Reinhard malah menekan ujungnya semakin kuat. “Aarggh!” teriak Edwin.

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 305 - Interogasi Part 1

    “Aku juga bisa membuat seolah-olah kamu melarikan diri dari persidangan. Dengan begitu, polisi tidak akan mencurigai apa pun,” lanjut Reinhard dengan nada santai. "Bagaimana? Tidak ada lagi yang perlu kamu cemaskan, bukan?" Edwin menggeram, napasnya memburu karena kemarahan yang meluap-luap. “Kau …!” Tanpa berpikir panjang, Edwin mencoba menerjang ke arah Reinhard, tetapi sebelum sempat menyentuhnya, Owen sudah lebih dulu bertindak. Sebuah pukulan keras mendarat di wajah Edwin, membuatnya terhuyung ke belakang. Rasa sakit menyebar dari rahangnya hingga ke kepala. Sebelum Edwin sempat bereaksi, tangan kuat Owen segera mencengkeram kerah bajunya, lalu menariknya ke tepi kolam. “Lepaskan aku!” teriak Edwin, memberontak histeris. Owen menghempaskan tubuh Edwin dengan kuat hingga wajah pria itu menghantam besi di pinggiran kolam. Darah pun mengucur deras dari hidungnya. Reinhard telah berdiri dari tempat duduknya, berjalan ke tepi kolam. “Owen, cukup,” cegahnya saat melihat a

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status