Share

Bab 86 - Mencari Cincin Part 2

Author: AliceLin
last update Last Updated: 2024-10-02 19:37:35
“Apa? Cincin?” Elisabeth sangat terkejut di seberang telepon tersebut.

Alicia dapat mendengar suara decit dari ban skuter wanita itu. Pastilah Elisabeth mengerem mendadak karena terkejut dengan ucapannya, pikirnya. Ia merasa bersalah telah mengagetkannya.

“Apa maksudmu, Anya? Cincin apa yang kamu bicarakan?” tanya Elisabeth dengan nada bingung, namun juga terdengar khawatir.

Alicia tidak dapat menjawab hal tersebut. Ia hanya kembali berkata, “Apa kamu melihat cincin itu? Aku ingat aku memasukkannya ke dalam blazerku kemarin.”

Ada nada sedikit mendesak dan panik dari suara Alicia. Ia memang tidak dapat bersikap tenang saat ini, khawatir jika hal yang tidak diharapkannya benar-benar terjadi.

Elisabeth terdiam selama beberapa saat sebelum akhirnya menjawab, “Aku tidak melihat ada cincin di blazermu, Anya. Sebelum aku serahkan ke tempat laundry. Aku sudah periksa kok.”

Mendengar jawaban tersebut, rasa cemas langsung menghantam Alicia dengan keras. Seketika kepalanya pun terasa berden
AliceLin

Jangan pernah bosan menunggu updatenya ya, Kak ^^

| 15
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Popy Try
jangan jason ya yg menwmukan cincin nya,berharap malah rein yg menemukan nya
goodnovel comment avatar
Luna
semoga Xavier sendiri yg sudah menemukan nya dan menyimpannya,,,,,Alicia hati2 dg Jason jangan2 dia musuh kakakmu juga,karena kelihatan nya dia orang yg licik sekali
goodnovel comment avatar
Puput Assyfa
bisa jd cincinnya ada sm Jason nih, wah jason makin gencar ngejar istri orang nih
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 87 - Memanfaatkan Situasi

    “Apa kamu meneleponku karena kurang kerjaan, Direktur Hughes? Kalau iya, maaf saja. Aku tidak memiliki waktu bermain denganmu,” celetuk Alicia dengan dingin, membentangkan jarak sejauh mungkin agar pria itu menyadari batasannya.Namun, Jason malah tertawa lepas mendengar sikap Alicia. “Santai saja, Anya. Apa kamu harus sengaja bersikap seperti ini kepada orang yang sudah menjadi partner dansamu?” godanya.Alicia pun memutar bola matanya dengan malas. “Sepertinya kamu benar-benar kurang kerjaan,” gumamnya.Jason kembali tertawa.Akan tetapi, Alicia langsung menyela tawanya dengan berkata, “Kalau tidak ada urusan lain, aku lanjutkan pekerjaanku dulu dan jangan pernah menghubungiku ke kantor lagi.”Setelah mengatakan hal tersebut dengan tegas, Alicia berniat menutup panggilannya. Namun, gerakan tangannya terhenti saat mendengar Jason berkata, “Ternyata cincin ini tidak terlalu penting untukmu.”Nada suara pria itu terdengar santai, tetapi di satu sisi, juga terdengar seperti menekan Alic

    Last Updated : 2024-10-04
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 88 - Cinta Pandangan Pertama

    “Kamu bilang apa?” Jason berpura-pura tidak mendengar umpatan yang dilontarkan Alicia dan malah tertawa semakin keras. Walaupun merasa kesal, tetapi Alicia tidak dapat meluapkan emosinya begitu saja. Ia mencoba untuk berpikir tenang dan akhirnya berkata, “Baiklah. Tapi, aku tidak punya waktu untuk menemanimu makan siang.” “Tenang saja, Anya. Kamu bisa melakukannya kok,” timpal Jason dengan suara yang masih terdengar usil. Pria itu benar-benar tidak peduli dengan penolakan Alicia. “Kebetulan aku ada janji temu dengan seseorang nanti di dekat kantormu. Jadi kamu pasti masih punya banyak waktu untuk makan siang denganku,” imbuh pria itu. Netra Alicia memicing tajam. Ia sudah menduga Jason memang telah merencanakan semuanya dengan detail sebelum meneleponnya. Alicia menggigit bibirnya, berusaha menahan rasa frustrasi yang terus mendidih dalam dirinya atas sikap semena-mena pria itu. Namun, ia terpaksa mengikuti keinginannya terlebih dahulu dan bertanya, “Ke mana aku harus mencarimu?”

    Last Updated : 2024-10-04
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 89 - Ingin Mengenal Lebih Jauh

    "Katakan saja apa maumu," tantang Alicia dengan lugas. "Aku tahu kalau kamu punya tujuan lain. Aku bukan orang bodoh yang bisa tertipu dengan alasan sekonyol ini."Ucapan dingin dari Alicia terdengar sangat menusuk, tetapi Jason menanggapinya dengan santai. “Ternyata kamu adalah orang yang sangat waspada, hum?”Jason bersandar di kursinya. Ia telah memasang ekspresi yang serius, tetapi sinar matanya masih terlihat nakal. "Aku suka wanita sepertimu. Bicara apa adanya. Itu yang membuatku tertarik," imbuhnya.Sayangnya, Alicia tidak menunjukkan sedikit pun ketertarikan pada pujian itu. Dengan tatapan tajam, dia berkata, "Aku benar-benar menyesal datang ke sini. Sepertinya kamu tidak mau mendengar ucapanku sedikit pun ataupun mengembalikan barangku.”Tanpa menunggu tanggapan pria itu, Alicia pun beranjak dari tempat duduknya, berniat meninggalkan restoran tersebut. Akan tetapi, langkahnya terhenti karena Jason menahan pergelangan tangannya."Maaf," ucap pria itu dengan suara yang terdenga

    Last Updated : 2024-10-05
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 90 - Wanitaku

    “Apa pun alasanmu menyukaiku, entah itu hanya karena nama keluargaku ataupun bukan, aku sarankan sebaiknya kamu berhenti sekarang, Tuan Muda Hughes,” ucap Alicia dengan tegas. “Kamu tidak akan mendapatkan apa pun dariku. Kamu hanya akan terluka kalau kamu terus mengejar seseorang yang tidak akan pernah membalas perasaanmu,” lanjut Alicia. Meskipun ucapan tersebut terdengar sangat menusuk, tetapi Jason dapat merasakan kepedihan yang tersirat dari kalimat tersebut. Hanya saja Jason berpikir jika semua itu hanyalah akal-akalan wanita itu saja untuk membuatnya mundur. “Luka hanyalah hal kecil bagi seorang lelaki, Anya. Memangnya apa yang perlu ditakutkan?” Jason menunjukkan rasa percaya dirinya kembali dan tersenyum nakal. “Aku sangat menyukai tantangan asal kamu mau tahu.” Alicia hanya bisa terperangah, lalu ia pun menggeleng pelan. “Dasar keras kepala,” cibirnya. “Dari tadi kamu belum menjawab pertanyaanku, Anya,” keluh Jason, menyadari pem

    Last Updated : 2024-10-05
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 91 - Permainan Semakin Menarik

    “Tunggu sebentar, Rein. Aku ….”Alicia berniat mengambil kembali cincin dan kartu tanda pengenalnya dari atas meja di dekat Jason. Akan tetapi, Reinhard telah menarik lengannya sehingga Alicia hanya bisa pasrah dibawa pergi oleh suaminya tersebut.Tindakan Reinhard tentu saja menarik perhatian orang di sekeliling mereka, terutama karyawan Hernandez Group yang sedang makan siang di tempat tersebut. Mereka sangat terkejut dan mulai berbisik-bisik tentang apa yang mungkin sedang terjadi dengan bos mereka.Alicia dapat merasakan tatapan tajam yang tertuju padanya. Meskipun ia memakai masker, ia tetap menundukkan wajahnya karena tidak ingin ada yang mengenalinya. Namun, ia tahu jika tindakannya sia-sia belaka karena ia sudah menjadi pusat perhatian.Di satu sisi, Reinhard tidak peduli dengan keadaan sekelilingnya. Ia terus melangkah cepat, membawa Alicia pergi dari restoran tersebut.Sementara, Jason masih termangu di tempat duduknya, memperhatikan punggung Alicia yang semakin menjauh. Ket

    Last Updated : 2024-10-06
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 92 - Tidak Berarti Apa Pun

    “Jawab aku, Anya. Apa kamu menyukaiku?” Reinhard mendesak, matanya menatap dalam-dalam seolah berusaha mencari kebenaran dari raut wajah Alicia.Rasa bingung bercampur dengan rasa takut menyergap hati Alicia. Ia masih terperangah menghadapi pertanyaan gamblang yang diajukan oleh Reinhard hingga akhirnya pria itu kembali bertanya, “Ada apa? Apa kamu sedang mencari alasan untuk mengelak?”Alicia memalingkan wajahnya sejenak, menata debaran jantung yang masih berdebar kencang. Sembari meneguk salivanya dengan bersusah payah, ia kembali menatap Reinhard dengan tajam.“Apa otakmu sedang bermasalah hari ini, Rein?” Alicia membalas dengan sengit.Sebelum Reinhard sempat membalas ucapannya, Alicia kembali berkata, “Dengar, Rein. Aku tidak mengerti apa tujuanmu bertanya seperti itu. Tapi, satu hal yang pasti, aku tidak pernah berharap kamu akan cemburu karena aku tidak memiliki alasan untuk berharap seperti itu.”Lebih tepatnya, Alicia tidak ingin lagi menaruh harapan tersebut. Tidak ingin hati

    Last Updated : 2024-10-06
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 93 - Tidak Ada Kata Terlambat

    Tatapan tajam Reinhard telah dipenuhi dengan emosi yang sulit untuk dijelaskan─sesuatu yang bahkan ia sendiri tidak yakin bagaimana mengungkapkannya. Namun, ia tidak bisa berdiam diri, menerima ucapan Alicia yang terus meremehkannya.“Kalau bukan wanitaku, lalu kamu wanita siapa?” balas Reinhard dengan sengit. “Atau kamu lebih suka menjadi wanita Jason Hughes?”Alicia terperangah, tidak menyangka Reinhard akan membalikkan ucapannya.“Lihatlah! Kamu masih saja tidak percaya padaku," keluh Alicia seraya menghela napas panjang. Ia sangat kesal dengan tuduhan tak berdasar tersebut. “Bukankah tadi pagi sudah kujelaskan kalau sejak awal aku tidak memiliki hubungan apa pun dengannya? Kami hanya bertemu secara kebetulan saja, Rein.”“Kalau memang begitu, kenapa kamu masih menemuinya siang ini? Aku sudah memperingatkanmu untuk menjauhinya, bukan? Apa kamu hanya menganggap ucapanku sebagai angin lalu?” Reinhard mendesiskan kata-katanya dengan tajam. Jelas sekali kemarahan dan cemburu mewarnai s

    Last Updated : 2024-10-07
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 94 - Menenangkan Emosi

    "Bagaimana kalau Anda juga memberikan hadiah untuk meminta maaf?" Owen kembali memberikan saran kepada majikannya. Reinhard menatap Owen dengan satu alis terangkat. “Hadiah?” Owen mengangguk kecil. “Mungkin bunga atau perhiasan bisa meredakan sedikit kemarahan Nyonya. Tidak ada salahnya kalau Anda mencobanya, Tuan Muda.” Reinhard tampak mempertimbangkan ucapan asistennya tersebut, lalu berkata, “Kalau begitu, bantu saya untuk memilih hadiahnya sekarang, Owen.” “Tapi, sekarang Anda masih ada janji dengan Direktur Hughes, Tuan Muda?” Mendengar hal itu, Reinhard mendengus kasar. “Saya rasa pembicaraanku dengan si gondrong narsis itu tidak perlu dilanjutkan.” “Tapi, tadi sekretaris beliau menghubungi saya dan mengatakan kalau Direktur Hughes tetap ingin berbicara dengan Anda. Katanya beliau ingin memperpanjang kontrak kerja sama dengan Divine,” terang Owen. Beberapa waktu lalu sekretaris Jason menghubungi Owen ketika Reinhard sedang berbincang dengan istrinya di dalam mobil.

    Last Updated : 2024-10-07

Latest chapter

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 373

    Reinhard terlihat kesal. Sebenarnya ia ingin sekali turun tangan sendiri untuk menangani Ken. Akan tetapi, karena ia harus menjalani pemulihan di rumah sakit, Reinhard meminta para bawahan Dark Wolf untuk menggantikannya memberikan pelajaran kepada pria itu.Dalam kondisi terluka parah dan faktor usia yang tak lagi muda, Ken meregang nyawa lebih cepat setelah mengalami berbagai penyiksaan yang diperintahkan Reinhard.Meskipun menyesal tidak dapat menanganinya sendiri, tetapi Reinhard merasakan kelegaan yang luar biasa dengan kematian pria itu. Satu ancaman bagi Alicia telah lenyap, dan Reinhard bisa memenuhi janjinya kepada Regis.“Kamu sudah mengirimkan hasilnya kepada Regis?” tanya Reinhard.Ia memang meminta Austin menyelesaikan tugas itu sebagai bagian dari syarat yang diberikan Regis. Untuk memastikan mayat itu benar-benar Ken Stewart, Reinhard sengaja meminta otopsi. Ia tidak ingin tertipu seperti Alexei dulu, yang sempat terkecoh oleh kematian palsu Ken.“Tenanglah. Aku sudah m

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 372

    Dua minggu sudah Reinhard dirawat di rumah sakit. Hari ini akhirnya ia sudah diperbolehkan pulang setelah selama seminggu ini ia mengajukan protes dan keluhannya terhadap dokter yang menanganinya. Bahkan ia tak segan-segan mengancam pimpinan rumah sakit.Apa yang terjadi? Kenapa Reinhard melakukannya?Jawabannya sangat sederhana. Reinhard sudah tidak betah berada di rumah sakit itu.Seperti yang diputuskannya dua minggu lalu, ia dan Alicia akhirnya berbagi kamar rawat bersama agar bisa menjalani masa pemulihan bersama.Akan tetapi, Alicia sudah diperbolehkan keluar dari rumah sakit minggu lalu karena kondisinya sudah lebih membaik. Meski demikian, ia tetap diwajibkan menjalani bedrest di rumah hingga benar-benar pulih sepenuhnya.Karena itulah, Reinhard merasa sangat kesepian berada di dalam kamar rawat itu sekarang. Ia berulang kali mengajukan permohonan untuk pulang, tetapi ditolak karena luka-lukanya masih memerlukan perawatan intensif.Hari ini, setelah berbagai protes dan ancama

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 371

    “Apa yang kamu lamunkan, hum?” Reinhard mengetuk pelan kening Alicia, mengalihkan kembali perhatian wanita itu padanya.Alicia tersentak kecil. Ia menggeleng cepat, lalu memasang senyum lebar seolah tidak ada apa-apa.Reinhard menghela napas pelan. “Aku tahu … meskipun kamu tahu kamu hamil sekalipun, pasti kamu tetap akan mengikutiku, bukan?” terkanya, mengira Alicia masih memikirkan tentang hal yang terjadi sebelumnya.Alicia terkekeh kecil. “Kamu sangat mengenalku dengan baik, Suamiku,” ucapnya, tidak menyangkal sedikit pun tuduhan Reinhard.Saat itu, Alicia memang tidak berpikir panjang. Satu-satunya hal yang dipedulikannya hanyalah keselamatan pria itu.Reinhard mendesah berat, tetapi ada kehangatan dalam sorot matanya. “Sayang, kamu tahu kan kalau aku mencintaimu?”Alicia mengangguk.“Mulai sekarang ada nyawa lain yang harus kamu jaga. Tapi, di atas semua itu, kamu yang menjadi prioritasku. Karena itu, jangan pernah berbuat nekat seperti tadi lagi dan jangan pernah berpikir untuk

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 370

    “Ah, ya ampun. Turunkan aku, Xavier. Aku pusing,” seru Alicia histeris.Reinhard segera menghentikan putarannya dan menurunkan Alicia dengan hati-hati di atas ranjang. Wajahnya menyiratkan kekhawatiran yang mendalam.“Maafkan aku, Sayang. Aku sampai lupa diri karena terlalu bahagia mendengar kabar ini,” ucap Reinhard seraya menangkup wajah Alicia dengan kedua tangannya, menatapnya seolah-olah wanita itu adalah seluruh dunianya.“Tidak apa-apa. Aku hanya sedikit pusing saja,” timpal Alicia berusaha menunjukkan senyuman meyakinkan, meskipun kepalanya masih sedikit berdenyut.“Kamu yakin?” Reinhard menatapnya lekat-lekat, seolah mencari tanda-tanda ketidaknyamanan yang mungkin disembunyikan Alicia. “Mau aku panggilkan dokter saja?”Alicia tertawa kecil, menggeleng pelan. “Aku baik-baik saja, Xavier. Serius. Jangan berlebihan.”Reinhard mendesah lega, tetapi tidak sepenuhnya puas. Ia duduk di tepi ranjang, menggenggam tangan Alicia dengan lembut.Raut wajah Reinhard berubah sendu dan dipen

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 369

    Selang beberapa waktu, ciuman mereka semakin dalam, membuat Alicia cukup kewalahan untuk mengikuti liarnya gairah yang diberikan Reinhard melalui ciuman tersebut.“Ummph─”Deru napas Alicia terasa semakin pendek. Ia pun bergegas melepaskan tautan bibir mereka lebih dulu agar bisa menghirup udara secepatnya. Tanpa sengaja ia mendorong dada Reinhard terlalu kuat hingga pria itu meringis perih karena luka di bahunya terasa kembali berdenyut.Mata Alicia pun membelalak panik. “Ah, astaga!”Alicia pun bergegas memeriksa luka pria itu, membuka beberapa kancing baju pasien yang dikenakan Reinhard. Melihat bercak darah yang merembes pada perban di bahu pria itu, rasa bersalah pun menggelayuti hati Alicia. Ia menggigit bibir bawahnya dan menatap Reinhard dengan sorot mata berkaca-kaca.“Maafkan aku … aku─”Sebelum Alicia sempat menyelesaikan ucapannya, Reinhard telah menarik lengannya dan membawanya jatuh ke dalam pelukannya lagi.“Xavier ….” Alicia mengerjap dengan bingung. Ia berniat mendoron

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 368

    Alicia masih terdiam. Ia berusaha mencerna ucapan yang dilontarkan Reinhard. Kata-kata itu meskipun terdengar sederhana, tetapi entah kenapa Alicia merasa tidak asing seakan menyiratkan sesuatu seperti penolakan.Tiba-tiba hati Alicia terasa teremas. Ia diingatkan kembali dengan kenangan menyakitkan yang dialaminya dulu terkait dengan sikap dingin Reinhard di masa lalu.Cairan bening telah menggenang di pelupuk mata Alicia membuat Reinhard tersentak. “A-Alicia, kamu … kenapa?” tanyanya, panik.Namun, wanita itu tidak menjawab dan malah balik bertanya dengan suara bergetar yang terdengar seperti bisikan yang rapuh, “Tadi kamu bilang ... tidak ingin aku mengejarmu lagi? Maksudmu ... kamu ingin berpisah denganku?”Reinhard menatap wanita itu dengan penuh kebingungan. Namun, seulas senyuman merekah di bibirnya setelah mencerna prasangka buruk yang dilontarkan wanita itu atas ucapannya tadi.Dengan penuh kelembutan, Reinhard mengusap air mata yang hampir tumpah di sudut mata wanita itu. “D

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 367

    “Memangnya ada hal yang tidak kuketahui?” Regis menyeringai kecil, nada angkuhnya begitu kentara.Reinhard hanya mendesah, menatap pria itu dengan tatapan lelah. "Tentu saja. Tuan Muda Lorenzo selalu tahu segalanya."Regis tertawa pelan, lalu mulai berbicara tanpa niat memancing pertengkaran. Ia pun menceritakan mengenai hal yang didengarnya dua hari lalu—tentang insiden yang menimpa Alicia sebelum mengalami kecelakaan tiga tahun lalu. Cerita yang secara tak sengaja Regis dengar ketika Alicia menceritakannya kepada ayah mereka.Reinhard terdiam mendengarkan cerita tersebut. Amarah di dalam dadanya mulai membara seiring dengan setiap kata yang keluar dari mulut Regis. Rahangnya mengeras, sementara tangan terkepal kuat hingga buku-buku jarinya memutih.“Jadi … tiga tahun lalu, kecelakaan itu memang bukan hanya sekadar kecelakaan?” gumam Reinhard berbisik pelan seiring dengan getaran emosi yang dirasakannya.Sebelumnya Reinhard memang telah mendengar pengakuan dari Edwin Stein mengenai p

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 366

    Reinhard telah sampai di depan pintu kamar Alicia. Koridor di depan ruangan itu sangat sepi. Sebelum masuk, ia menoleh sejenak ke arah Hans yang menemaninya hingga ke tempat itu.“Cukup antar sampai di sini saja. Saya bisa sendiri, Tuan Miller,” ucap Reinhard dengan tegas.Meskipun Hans merasa ragu dan khawatir, tetapi ia tidak dapat menolak permintaan Reinhard. Akhirnya, dengan sedikit bimbang, Hans menundukkan kepalanya dan beranjak pergi, meninggalkan Reinhard sendirian di depan pintu.Setelah Hans pergi, Reinhard pun menggeser pintu di depannya, lalu memutar kursi rodanya masuk ke dalam ruangan itu. Di tengah keheningan itu, hanya terdengar suara roda yang berputar dengan deru napas yang teratur saja.Ia berhenti sejenak. Dari balik tirai tipis yang mengelilingi ranjang, ia bisa melihat sosok Alicia yang terlelap. Dengan pelan, Reinhard berdiri dari kursinya, berjalan mendekat agar bisa melihat wajah istrinya lebih jelas di tengah penerangan temaram dalam ruangan itu.Namun, langk

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 365

    “Mau ke mana?”Nada suara Reagan yang datar dan tajam, memecahkan keheningan yang terjadi di antara dirinya dan Reinhard. Mata ambernya menilik sikap putranya yang dipenuhi kewaspadaan padanya.Perlahan sudut bibirnya membentuk lengkungan tipis, mencairkan ketegangan di antara mereka. “Mencari Alicia?” tanyanya lebih lanjut.Reinhard mengangguk cepat. “Aku ingin memastikan keadaannya,” jawabnya.Melihat raut wajah putranya yang pucat, Reagan pun tersenyum mencibir, “Aku rasa dibandingkan dia, kondisimu jauh lebih mengkhawatirkan, Rein.”Sejenak, ruangan kembali menjadi sunyi. Nada suara Reagan yang terdengar tajam tersebut membuat Reinhard berpikir ayahnya itu akan menghalangi keinginannya seperti yang biasa dia lakukan.Akan tetapi, Reinhard tidak menyangka sang ayah malah berkata, “Pergilah. Tapi, perhatikan juga kondisimu. Jangan terlalu memaksakan diri.”Mata Reinhard terbelalak, tak percaya dengan pendengarannya tersebut. “Papa ….”“Kenapa? Tidak jadi?” Reagan menaikkan satu ali

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status