Share

Bab 59 - Kenalan Masa Lalu

Penulis: AliceLin
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-19 16:15:37

“Siapa kamu? Apa yang kamu lakukan di ruangan saya?!”

Suara bentakan yang keras dari seseorang di belakangnya membuat Alicia terkejut. Meskipun begitu, dia tetap diam dan tidak menoleh.

'Gawat! Bagaimana ini?' Rasa khawatir memenuhi pikiran Alicia.

'Aku harus tenang,' pikirnya lebih jauh sambil mencoba mencari cara untuk menjelaskan dirinya tanpa menimbulkan kecurigaan lebih lanjut dari sosok pemilik ruangan tersebut.

Perlahan, Alicia menarik napas dalam-dalam dan, masih tanpa menoleh, dia akhirnya berbicara dengan suara yang sengaja dibuat setenang mungkin. “Maaf, saya hanya datang untuk memberikan daftar bahan dari Manajer Lewis,” jawabnya sembari menundukkan wajahnya dalam-dalam.

Sang wanita pemilik ruangan yang berpenampilan modis itu pun berjalan menghampiri Alicia dan berdiri di sampingnya sembari menyilangkan kedua tangannya. Netranya menatap Alicia dengan penuh kecurigaan.

Kening wanita itu mengerut karena ia tidak bisa melihat wajah Alicia dengan jelas. Alicia memalingkan wa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
AliceLin
iya nanti, dia sekilas lwt aja
goodnovel comment avatar
Puput Assyfa
kenapa reunian disini sih saling bersangkutan satu sm lain, boleh nih ntar ivona punya novel sendiri dy kan masih jomblo ka Alice
goodnovel comment avatar
Luna
wow,,,,waoww.....kak Alice ya nggak sampe kesono otakku,,,hmm berarti ft ivory dan ivona dung,,,hmmm jadi kayak reunion dong disini...I like it
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 60 - Duel Bisnis

    Di dalam ruang kerjanya, Reinhard terlihat sibuk memeriksa tumpukan laporan yang harus dia baca. Beberapa saat yang lalu, ayahnya, Reagan, baru saja selesai meninjau perkembangan terbaru dari penjualan kosmetik Divine, yang berada di bawah tanggung jawab Reinhard. Beruntung, ayahnya sangat puas dengan hasil penjualan tersebut.Namun, sebelum meninggalkan ruangan, Reagan sempat memberikan peringatan, “Sebaiknya kamu lebih berhati-hati terhadap Nexus.” Nexus yang dimaksud adalah perusahaan saingan Divine, yang dimiliki oleh paman Reinhard, Alexei Martinez Hernandez.Walaupun mereka masih memiliki hubungan kerabat, tetapi bisnis tetaplah bisnis. Reagan dan Alexei telah lama bersaing dalam berbagai bidang, dan dalam bisnis, Alexei tidak pernah menunjukkan rasa belas kasihan, meskipun mereka adalah saudara.Alexei selalu agresif dalam memperlihatkan kekuasaannya, baik dalam dunia bisnis maupun organisasi gelap bernama Joker yang ia pimpin. Sikap itu pun menurun kepada putranya, Nicholas He

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-19
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 61 - Tidak Mudah untuk Berhenti

    “Kamu tidak istirahat makan, Anya?”Alicia menoleh sejenak kepada rekan kerjanya, Margaret. Wanita itu baru saja masuk ke ruangan setelah melepaskan penat dari pekerjaannya. Saat ingin kembali ke meja kerjanya, ia melihat Alicia yang masih berkutat dengan penelitiannya di ruangan laboratorium yang berada terpisah dengan ruangan divisi mereka.Dengan cepat, Alicia melirik jam di pergelangan tangan kirinya. Ia baru menyadari bahwa waktu istirahat makan siang sudah berlalu. Tadi Margaret sempat mengajaknya untuk makan siang bersama, tetapi Alicia tidak ikut karena masih ingin menyelesaikan beberapa langkah pengujian lagi.“Ternyata sudah jam segini,” gumam Alicia seraya memijat pangkal hidungnya. Ia baru merasa lelah setelah begitu asyik tenggelam dalam pekerjaannya.Margaret tersenyum kecil. “Kamu ini … jangan bekerja terlalu keras. Perusahaan tidak akan peduli kalau kamu sampai jatuh sakit karena kelelahan bekerja,” ucapnya, mengingatkan.Alicia hanya tersenyum simpul. Ia mengedarkan pa

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-20
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 62 - Pertemuan Tak Terduga

    Waktu pun berlalu dengan cepat. Tidak terasa waktu kerja telah berakhir. Para karyawan mulai membereskan meja mereka. Akan tetapi, Alicia masih berkutat dengan laporan penelitiannya. Satu per satu rekannya mulai meninggalkan meja mereka. Margaret juga sudah membereskan laporannya. Ia menghampiri meja Alicia dan bertanya, “Apa kamu tidak mau pulang? Sebaiknya kamu lanjutkan besok saja. Manajer Lewis juga sudah pulang kok.” “Tumben dia pulang duluan,” gumam Alicia dengan bingung. “Sepertinya tadi siang dia salah makan deh,” seloroh Margaret seraya terkekeh geli. Menjelang jam pulang tadi, ia sempat melihat manajernya keluar masuk kamar kecil tanpa henti. Alicia hanya tersenyum tipis mendengar kabar tersebut. “Sudahlah, ayo pulang,” desak Margaret lagi, sudah siap dengan tas selempang di pundaknya. “Iya, akan aku rapikan dulu laporannya biar besok Manajer Lewis bertanya lagi. Kamu pulanglah dulu,” jawab Alicia tanpa menoleh. Margaret hanya bisa menghela napas panjang. Ia pun

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-20
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 63 - Topeng Sandiwara

    "Kupikir kamu sudah menjadi pengemis jalanan setelah ditinggalkan putraku, Anya.” Sindiran pedas Miranda memang terasa membakar telinga Alicia, tapi ia tetap berusaha keras untuk tidak terprovokasi. Alicia menarik napas dalam, menatap wanita paruh baya itu dengan tajam dan mengulas senyuman samar di sudut bibirnya. “Aku terharu. Ternyata kamu masih peduli dengan hidupku, Miranda,” jawab Alicia, suaranya penuh ketenangan. Tidak ada sedikit pun rasa hormat yang diberikannya kepada wanita paruh baya di depannya. Miranda cukup terkejut melihat perubahan mantan menantunya tersebut. “Kau─” ““Seperti yang kamu lihat, aku masih hidup dan semua berkat putramu yang luar biasa itu,” potong Alicia tanpa memberi Miranda kesempatan untuk menyelesaikan kalimatnya. "Kurasa ini sudah membuatmu kecewa." Wajah Miranda berubah nanar. Keangkuhan Alicia membuat darahnya mendidih. Tidak pernah sekali pun mantan istri putranya itu bersikap seperti ini sebelumnya kepadanya. Lima bulan lalu ketika Miranda

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-21
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 64 - Tidak Lebih Dari Kotoran

    “Dasar gelandangan tidak tahu malu! Kamu benar-benar sudah tidak dapat diatur! Bukannya meminta maaf, bisa-bisanya kamu malah berbicara seperti itu!” seru Miranda dengan suara yang meninggi dan menarik perhatian orang di sekitar lobi hotel tersebut.Namun, Alicia tertawa geli dan berkata, “Diatur? Sepertinya kamu masih berpikir bisa mengaturku seperti budak, Miranda. Apa kamu masih belum bangun dari tidurmu?”Wajah Miranda memerah padam mendengar cibiran tersebut. Meskipun orang-orang mulai melirik ke arahnya, ia berusaha menahan diri, tetapi kemarahannya semakin terlihat jelas.“Kamu benar-benar tidak tahu diuntung, Anya! Bisa-bisanya kamu bicara seperti itu setelah apa yang keluarga Stein lakukan untukmu selama ini. Kalau bukan karena keluarga kami, kamu pikir kamu masih bisa bertahan sampai sekarang?”Miranda pun sengaja mengambil simpati publik untuk mengangkat derajat keluarganya dan menyudutkan mantan istri putranya tersebut dengan memanfaatkan keru

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-21
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 65 - Dia Lebih Pantas Dengan Sampah Sepertimu

    "Di mataku, kamu ataupun dia tidak lebih dari sekedar kotoran yang meyakitkan mata, Miranda.”Cibiran Alicia semakin membuat Miranda murka. “Beraninya kamu bicara seperti itu, Anya! Apa kamu tidak sadar kalau kamu─”“Aku kenapa, huh?” Alicia menyela, suaranya penuh tantangan. “Mendengar suaramu saja sudah menambah kotoran telingaku.”Netra Miranda terbelalak syok. Tangannya telah terangkat ke atas, hendak menampar wajah Alicia. Namun, Alicia berhasil menahan pergelangan tangannya dengan cepat.Rahang Miranda mengetat. Ia benar-benar terkejut melihat keberanian mantan menantunya tersebut. “Ka-kamu─”Kalimat Miranda terputus karena rasa sakit yang dirasakan dari cengkeraman Alicia yang begitu kuat. Ia pun merintih kesakitan.Refleks, Thalia pun berlari mendekat, berusaha menghentikan Alicia untuk bertindak lebih jauh. “Lepaskan tanganmu, Anya. Kamu sudah benar-benar keterlaluan,” tukasnya dengan suara yang mulai meninggi.Alicia tersenyum smirk. Padahal ia berniat mematahkan tangan Mira

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-22
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 66 - Tuan Ksatria

    Setelah kepergian Alicia dengan pria asing tersebut, Miranda masih terpaku dengan penuh kebingungan. Melihat calon menantunya yang masih ingin memaki, ia pun menarik lengannya dan berkata dengan keras, “Sudah cukup, Thalia!”Thalia terkesiap, menyadari perilaku spontannya sudah merusak citranya yang selama ini dipertahankannya. “Tante, tadi aku─”“Sudahlah. Tante mengerti perasaanmu. Perhatikan juga janinmu. Jangan sampai terpengaruh karena kamu emosional," ujar Miranda mengingatkan.Thalia mengangguk pelan, meski kemarahan masih membara di dalam dirinya, tetapi ia berjanji kepada dirinya sendiri jika ia akan membuat Alicia membayar semua perkataannya tadi."Wanita jalang itu memang sudah keterlaluan. Tapi, sekarang bukan waktunya untuk memperpanjang masalah ini. Bukankah acaranya sudah mau dimulai? Sebaiknya kita segera rapikan penampilan dulu sebelum masuk,” lanjut Miranda, mengingatkan hal lebih penting yang harus mereka lakukan malam ini.Sudah

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-22
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 67 - Cemburu Part 1

    “Caranya mudah. Aku hanya ingin kamu menjadi pasanganku malam ini, Anya.” Alicia terbelalak. “Apa kamu gila? Kenapa harus begitu?” “Kebetulan aku tidak membawa partner hari ini. Akan aneh bukan kalau ksatria tampan sepertiku datang tanpa pasangan?” Jason tertawa geli. Alicia pun memutar bola matanya dengan malas. “Bilang saja kalau kamu ditinggalkan partnermu,” cetusnya. “Bagaimana kamu bisa tahu?” Jason berpura-pura kaget. “Apa jangan-jangan malah kamu yang sudah menguntitku?” canda pria itu lagi. Alicia mendengus kasar. “Tidak perlu menguntitmu juga aku tahu kamu orang yang seperti apa,” balasnya dengan ketus. Suara tawa geli pun meluncur dari bibir Jason. “Jangan menilai seseorang dari penampilannya, Anya. Kalau kamu menjadi pasanganku malam ini, aku yakin kamu akan berubah pikiran,” ucap pria itu dengan penuh percaya diri. “Aku tidak mau,” sahut Alicia yang tidak semudah itu diperdaya. Namun, penolakan yang dilontarkan Alicia tidak membuat Jason menyerah. Pria itu

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-23

Bab terbaru

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 188 - Berita yang Lebih Sensasional

    "Kamu pikir kamu siapa? Beraninya mengatur-ngatur saya seperti ini?" Walaupun Iris berbicara dengan nada penuh amarah, tetapi Owen tidak gentar sedikit pun. Melihat asisten Reinhard tersebut tetap menghalangi jalannya, Iris pun memanggil Reinhard yang masih berdiri memunggunginya. “Katakan sesuatu, Rein. Apa kamu biarkan dia berbicara tidak sopan seperti ini padaku?” teriak Iris, suaranya terdengar semakin meninggi. Wanita itu tidak peduli meskipun beberapa pasang mata telah tertuju padanya dan suara riuh rendah mulai menghiasi area kedatangan bandara tersebut. Beberapa pengawal Reinhard bergegas mengerubunginya, mencegah orang-orang untuk mengambil gambar dari situasi yang tidak akan menguntungkan majikan mereka. Reinhard berbalik perlahan. Mata ambernya menatap Iris dengan tajam, lalu dengan wajah dingin, ia berkata, “Apa yang dikatakan Owen adalah maksudku. Berhentilah membuat masalah. Aku tidak ada waktu untuk bermain drama denganmu.” Iris terperanjat. Meskipun ia suda

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 187 - Menyamar

    ‘Rein akan pulang?’Jantung Alicia mendadak berdegup cepat. Rasa rindu yang bercampur dengan kecemasan memenuhi dadanya. Namun, ia dengan cepat menggelengkan kepala, berusaha menepis harapan yang mulai tumbuh di dalam hatinya.‘Jangan bodoh, Alicia! Satu minggu tidak pulang dan tidak memberikan kabar, kamu masih ingin percaya dengan ucapan Owen? Dia itu anjing setia Rein. Tentu saja dia memihaknya!’ Suara hati Alicia terus berteriak, memaksa dirinya untuk tidak lagi berharap pada pria itu. Meskipun tadi pagi Owen sudah mengklarifikasi skandal Reinhard dengan Iris, tetapi hati Alicia yang sudah terlanjur terluka, masih tidak semudah itu percaya. Terlebih lagi saat makan siang tadi ia sempat mendengar kembali berita Reinhard dan Iris yang kepergok keluar dari rumah sakit bersama-sama. Alicia tidak tahu hal apa yang keduanya lakukan dan kenapa Reinhard harus ke rumah sakit dengan wanita itu. Alicia bingung. Ia ingin percaya bahwa mereka tidak ada hubungan apa-apa, tapi kenyataan yang ad

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 186 - Reinhard Pulang?

    Owen menundukkan kepalanya dengan penuh penyesalan. “Maafkan saya, Nyonya Muda. Tolong jangan mempersulit saya,” pintanya dengan suara rendah.Meskipun terjebak dalam pilihan yang sulit, tetapi pada akhirnya ia tetap memilih berpihak kepada tuan mudanya. Ia tidak bisa mengkhianati tuannya, apapun yang terjadi.Sementara itu, manik mata Alicia masih menatap pria itu dengan tajam. Ia menyadari bahwa Owen hanyalah seorang bawahan yang menjalankan perintah saja. Ia tahu bahwa pria itu juga berada dalam posisi yang sulit untuk menjelaskan situasi yang sebenarnya. Sebelum Alicia sempat mengatakan sesuatu, Owen telah lebih dulu menambahkan, “Tapi, saya bisa pastikan kalau tuan muda tidak akan mengkhianati kepercayaan Anda, Nyonya.”Pria itu mengangkat salah satu tangannya seolah bersumpah akan ucapannya. Meskipun ia tidak bisa melanggar perintah tuan mudanya, tetapi ia tidak akan membiarkan nama baik tuan mudanya tercoreng karena skandal tersebut. Apalagi sampai membuat nyonya mudanya meragu

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 185 - Dua Pilihan Sulit

    Alicia masih berdiri mematung di pertengahan tangga. Bibirnya setengah terbuka, syok dengan pengalihan Jason yang begitu tiba-tiba.Alicia tahu pria itu menghindarinya agar tidak mendengar penolakannya. Meskipun merasa bersalah karena bersikap dan berbicara dingin, tetapi ia tidak memiliki pilihan lain.Pikirannya melayang kembali ke masa lalu, saat ia menerima penolakan yang begitu menusuk dari Reinhard. Tiba-tiba kedua netranya terasa panas, tetapi ia cepat mendongak, mencoba menahan air mata yang hampir jatuh.Alicia mencoba menenangkan dirinya dengan menarik napas dalam-dalam. Di saat bersamaan, pernyataan rindu Jason kembali melintas di dalam benaknya. ‘Seandainya saja Rein yang mengatakannya, mungkin ….’Alicia tertawa getir. “Cinta memang tidak dapat dipaksakan,” gumamnya dengan suara yang terdengar pilu.Air mata yang berusaha ditahannya pun meleleh dengan cepat. Namun, ketika mendengar suara langkah di dekatnya, Alicia menyekanya dengan cepat.“Nyonya, Anda baik-baik saja?”Su

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 184 - Penolakan yang Tertunda

    “Manajer Morgan, saya tahu kalau Anda memiliki banyak pertanyaan,” ucap Alicia dengan sikap yang lebih terbuka.“Syukurlah kalau kamu paham,” balas Ivona dengan senyum penuh arti. Perlahan sorot matanya berubah sendu, seolah menyiratkan kesedihan yang bercampur rasa kecewanya.“Sebenarnya kenapa─”Sebelum Ivona melanjutkan, Alicia telah menyelanya lebih dulu, “Saya janji, saya pasti akan memberikan jawaban yang Anda inginkan. Tapi, saat ini saya masih harus melakukan beberapa urusan yang belum diselesaikan. Bagaimana kalau selepas pulang kerja saja kita bicara lebih santai, Manajer Morgan?”Ivona tertegun sejenak dengan tawaran tersebut. Ia melirik Jason sekilas. Pria itu tampak menganilisis maksud dari pembicaraaan mereka. Ivona pun memahami keinginan Alicia.“Baiklah. Saya tunggu kabar baikmu …,” Ivona melirik kartu identitas Alicia, lalu melanjutkan sembari tersenyum tipis, “Anya.”Setelah pembicaraan itu, Ivona pun berlalu dari hadapan Alicia dan Jason. Kepergian Ivona membuat hati

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 183 - Menghindar Tidak Akan Menyelesaikan Masalah

    “Venus, hm?” gumam Ivona dengan tatapan tajam dan senyuman tipis yang membingkai bibirnya.Jantung Alicia berdegup kencang saat Ivona melangkah mendekat. Matanya terbelalak, menatap Ivona dengan panik.‘Apa yang ingin kamu lakukan, Ivona Morgan?!’ teriak Alicia dengan histeris di dalam hati.Masih dengan kepanikan yang menyergapnya, Alicia berusaha keras menahan diri agar tidak menunjukkan lebih banyak emosi. Ia menarik napas dalam-dalam, mencoba menjaga ketenangannya di hadapan wanita itu.Dengan senyuman yang menggantung di wajahnya, Ivona mengamati ekspresi Alicia dengan seksama. Ia sempat berpikir untuk menginterogasi wanita itu, tetapi melihat kegelisahannya, Ivona hanya berucap, “Lama tidak bertemu denganmu, Venus.”Alicia meneguk salivanya dengan kasar. “Sepertinya Anda salah orang, Manajer Morgan,” ucapnya, mencoba tersenyum tetapi malah terlihat kaku.Di satu sisi, Jason telah mengerutkan keningnya saat mendengar penyangkalan Alicia. Pria itu mencoba menelaah situasi yang terj

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 182 - Bertemu Kembali

    Alicia segera memutuskan kontak matanya dengan Ivona. Ia menarik napas dalam-dalam, mengalihkan fokusnya kembali pada presentasi yang sudah disiapkan.“Selamat pagi, semuanya. Saya tidak akan mengulur waktu kalian lebih lama lagi. Sebelumnya, saya harap kita dapat mengabaikan hal yang tidak relevan dengan pembahasan saya pagi ini,” ujar Alicia dengan nada yang lebih stabil, berusaha mengendalikan dirinya setelah kejutan yang diberikan oleh kehadiran Ivona.Perhatian semua orang pun tertuju kepadanya dan layar proyektor yang telah memperlihatkan slide pertama dari presentasi yang telah disiapkan.Dengan nada tenang tetapi penuh keyakinan, ia memperkenalkan "Miracle," produk terbaru yang akan dikembangkan perusahaan mereka.“Miracle adalah solusi revolusioner yang saya rancang dengan tujuan tidak hanya memberikan hasil instan, tetapi juga memastikan kesehatan kulit jangka panjang. Produk ini menggabungkan teknologi bahan aktif eksklusif yang sebelumnya belum pernah digunakan di industri,

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 181 - Seseorang Dari Masa Lalu

    “Direktur Hernandez akan sangat berterima kasih atas kepedulian Anda terhadap karyawan beliau. Tapi, saya rasa beliau akan lebih senang jika Anda dapat lebih fokus dengan pembahasan hari ini, Direktur Hughes,” imbuh Owen dengan sopan, tetapi ucapannya jelas adalah peringatan tegas untuk pria itu.Walaupun saat ini Reinhard tidak berada di dalam ruangan, sebagai tangan kanannya, Owen tidak akan membiarkan seekor lalat pun mengganggu nyonya mudanya. Apalagi niat Jason terlihat dengan jelas.“Benar, Direktur Hughes. Keterlambatan Nona Hernandez sudah menyita waktu saya. Jangan membiarkan waktu saya tersita lebih banyak lagi.” Salah seorang investor mulai berkomentar.Walaupun mereka juga penasaran dengan keterkaitan antara Jason Hughes dan Reinhard Hernandez dengan wanita itu, tetapi mereka tidak ingin membuang waktu lebih lama untuk urusan pribadi yang tidak relevan dengan tujuan pertemuan pagi ini.Mendengar komentar dari investor tersebut, Jason pun menyeringai dengan acuh tak acuh. N

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 180 - Perhatian yang Tidak Diinginkan

    “Anya, kamu sakit, ya?” tanya Jason dengan nada khawatir.“Kelihatannya kamu lebih kurus sekarang. Padahal aku baru seminggu tidak melihatmu.” Pria itu memandang Alicia dengan sorot perhatian yang tulus. Sejak wanita itu masuk ke dalam ruangan itu, Jason tidak melepaskan tatapannya sedikit pun darinya.Di satu sisi, Alicia masih terkejut dengan situasi yang terjadi di hadapannya. Dari sudut matanya, ia dapat melihat wajah beberapa orang di sekitarnya yang tampak mencuri pandang, menunggu reaksinya atas ucapan Jason.Sembari mengulas senyuman kecil, Alicia melepaskan mantel yang diberikan Jason dari pundaknya. “Terima kasih atas perhatian Anda, Direktur Hughes,” jawabnya dengan lembut seraya mengembalikan mantel di tangannya kepada pria itu. “Minggu lalu saya memang sempat terserang flu. Tapi, sekarang sudah membaik.”Jason menerima mantel itu sambil meliriknya sebentar. Wajahnya menunjukkan sedikit kekecewaan. “Kamu tidak seharusnya memaksakan diri seperti ini, Anya,” katanya pelan.A

DMCA.com Protection Status