Share

Bab 58 - Melindungi Diri Sendiri

Penulis: AliceLin
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-18 17:53:14
“Bicara apa kamu? Saya tidak mungkin melakukan hal yang merugikan perusahaan ataupun diri saya sendiri!” Clara marah, jelas merasa tersinggung dengan tuduhan yang diucapkan Alicia.

Namun, Alicia tetap tersenyum tenang. Ia tahu bahwa ucapannya mungkin terdengar keterlaluan, tetapi ia mengakui dalam hati bahwa dirinya masih sangat kesal dengan keputusan Clara yang tampaknya mencampuradukkan perasaan pribadi dengan pekerjaan.

Alicia juga sadar bahwa kehadirannya di perusahaan ini—dengan koneksi ke Reinhard—telah menimbulkan ketegangan dan kecemburuan di kalangan rekan-rekannya, termasuk sang manajer.

Dengan tetap mempertahankan ketenangannya, Alicia melanjutkan, “Maafkan kelancangan saya, Manajer Lewis. Tapi, saya hanya sekedar ingin mengingatkan saja. Saya tahu semua orang khawatir saya akan melakukan sesuatu di dalam divisi ini, tapi saya bisa memastikan kepada Anda kalau saya datang untuk bekerja. Tidak ada niat apa pun terhadap Anda maupun yang lainnya."

Clara terdiam. Ia menatap luru
AliceLin

Kira2 siapa nih? Tidak asing lho hehehe

| 11
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Puput Assyfa
kan penasaran
goodnovel comment avatar
Popy Try
membuat q penasaran kak alice niii
goodnovel comment avatar
Luna
triple up dong kak,,,,penasaran bunget soalnya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 59 - Kenalan Masa Lalu

    “Siapa kamu? Apa yang kamu lakukan di ruangan saya?!”Suara bentakan yang keras dari seseorang di belakangnya membuat Alicia terkejut. Meskipun begitu, dia tetap diam dan tidak menoleh.'Gawat! Bagaimana ini?' Rasa khawatir memenuhi pikiran Alicia.'Aku harus tenang,' pikirnya lebih jauh sambil mencoba mencari cara untuk menjelaskan dirinya tanpa menimbulkan kecurigaan lebih lanjut dari sosok pemilik ruangan tersebut.Perlahan, Alicia menarik napas dalam-dalam dan, masih tanpa menoleh, dia akhirnya berbicara dengan suara yang sengaja dibuat setenang mungkin. “Maaf, saya hanya datang untuk memberikan daftar bahan dari Manajer Lewis,” jawabnya sembari menundukkan wajahnya dalam-dalam.Sang wanita pemilik ruangan yang berpenampilan modis itu pun berjalan menghampiri Alicia dan berdiri di sampingnya sembari menyilangkan kedua tangannya. Netranya menatap Alicia dengan penuh kecurigaan. Kening wanita itu mengerut karena ia tidak bisa melihat wajah Alicia dengan jelas. Alicia memalingkan wa

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-19
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 60 - Duel Bisnis

    Di dalam ruang kerjanya, Reinhard terlihat sibuk memeriksa tumpukan laporan yang harus dia baca. Beberapa saat yang lalu, ayahnya, Reagan, baru saja selesai meninjau perkembangan terbaru dari penjualan kosmetik Divine, yang berada di bawah tanggung jawab Reinhard. Beruntung, ayahnya sangat puas dengan hasil penjualan tersebut.Namun, sebelum meninggalkan ruangan, Reagan sempat memberikan peringatan, “Sebaiknya kamu lebih berhati-hati terhadap Nexus.” Nexus yang dimaksud adalah perusahaan saingan Divine, yang dimiliki oleh paman Reinhard, Alexei Martinez Hernandez.Walaupun mereka masih memiliki hubungan kerabat, tetapi bisnis tetaplah bisnis. Reagan dan Alexei telah lama bersaing dalam berbagai bidang, dan dalam bisnis, Alexei tidak pernah menunjukkan rasa belas kasihan, meskipun mereka adalah saudara.Alexei selalu agresif dalam memperlihatkan kekuasaannya, baik dalam dunia bisnis maupun organisasi gelap bernama Joker yang ia pimpin. Sikap itu pun menurun kepada putranya, Nicholas He

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-19
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 61 - Tidak Mudah untuk Berhenti

    “Kamu tidak istirahat makan, Anya?”Alicia menoleh sejenak kepada rekan kerjanya, Margaret. Wanita itu baru saja masuk ke ruangan setelah melepaskan penat dari pekerjaannya. Saat ingin kembali ke meja kerjanya, ia melihat Alicia yang masih berkutat dengan penelitiannya di ruangan laboratorium yang berada terpisah dengan ruangan divisi mereka.Dengan cepat, Alicia melirik jam di pergelangan tangan kirinya. Ia baru menyadari bahwa waktu istirahat makan siang sudah berlalu. Tadi Margaret sempat mengajaknya untuk makan siang bersama, tetapi Alicia tidak ikut karena masih ingin menyelesaikan beberapa langkah pengujian lagi.“Ternyata sudah jam segini,” gumam Alicia seraya memijat pangkal hidungnya. Ia baru merasa lelah setelah begitu asyik tenggelam dalam pekerjaannya.Margaret tersenyum kecil. “Kamu ini … jangan bekerja terlalu keras. Perusahaan tidak akan peduli kalau kamu sampai jatuh sakit karena kelelahan bekerja,” ucapnya, mengingatkan.Alicia hanya tersenyum simpul. Ia mengedarkan pa

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-20
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 62 - Pertemuan Tak Terduga

    Waktu pun berlalu dengan cepat. Tidak terasa waktu kerja telah berakhir. Para karyawan mulai membereskan meja mereka. Akan tetapi, Alicia masih berkutat dengan laporan penelitiannya. Satu per satu rekannya mulai meninggalkan meja mereka. Margaret juga sudah membereskan laporannya. Ia menghampiri meja Alicia dan bertanya, “Apa kamu tidak mau pulang? Sebaiknya kamu lanjutkan besok saja. Manajer Lewis juga sudah pulang kok.” “Tumben dia pulang duluan,” gumam Alicia dengan bingung. “Sepertinya tadi siang dia salah makan deh,” seloroh Margaret seraya terkekeh geli. Menjelang jam pulang tadi, ia sempat melihat manajernya keluar masuk kamar kecil tanpa henti. Alicia hanya tersenyum tipis mendengar kabar tersebut. “Sudahlah, ayo pulang,” desak Margaret lagi, sudah siap dengan tas selempang di pundaknya. “Iya, akan aku rapikan dulu laporannya biar besok Manajer Lewis bertanya lagi. Kamu pulanglah dulu,” jawab Alicia tanpa menoleh. Margaret hanya bisa menghela napas panjang. Ia pun

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-20
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 63 - Topeng Sandiwara

    "Kupikir kamu sudah menjadi pengemis jalanan setelah ditinggalkan putraku, Anya.” Sindiran pedas Miranda memang terasa membakar telinga Alicia, tapi ia tetap berusaha keras untuk tidak terprovokasi. Alicia menarik napas dalam, menatap wanita paruh baya itu dengan tajam dan mengulas senyuman samar di sudut bibirnya. “Aku terharu. Ternyata kamu masih peduli dengan hidupku, Miranda,” jawab Alicia, suaranya penuh ketenangan. Tidak ada sedikit pun rasa hormat yang diberikannya kepada wanita paruh baya di depannya. Miranda cukup terkejut melihat perubahan mantan menantunya tersebut. “Kau─” ““Seperti yang kamu lihat, aku masih hidup dan semua berkat putramu yang luar biasa itu,” potong Alicia tanpa memberi Miranda kesempatan untuk menyelesaikan kalimatnya. "Kurasa ini sudah membuatmu kecewa." Wajah Miranda berubah nanar. Keangkuhan Alicia membuat darahnya mendidih. Tidak pernah sekali pun mantan istri putranya itu bersikap seperti ini sebelumnya kepadanya. Lima bulan lalu ketika Miranda

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-21
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 64 - Tidak Lebih Dari Kotoran

    “Dasar gelandangan tidak tahu malu! Kamu benar-benar sudah tidak dapat diatur! Bukannya meminta maaf, bisa-bisanya kamu malah berbicara seperti itu!” seru Miranda dengan suara yang meninggi dan menarik perhatian orang di sekitar lobi hotel tersebut.Namun, Alicia tertawa geli dan berkata, “Diatur? Sepertinya kamu masih berpikir bisa mengaturku seperti budak, Miranda. Apa kamu masih belum bangun dari tidurmu?”Wajah Miranda memerah padam mendengar cibiran tersebut. Meskipun orang-orang mulai melirik ke arahnya, ia berusaha menahan diri, tetapi kemarahannya semakin terlihat jelas.“Kamu benar-benar tidak tahu diuntung, Anya! Bisa-bisanya kamu bicara seperti itu setelah apa yang keluarga Stein lakukan untukmu selama ini. Kalau bukan karena keluarga kami, kamu pikir kamu masih bisa bertahan sampai sekarang?”Miranda pun sengaja mengambil simpati publik untuk mengangkat derajat keluarganya dan menyudutkan mantan istri putranya tersebut dengan memanfaatkan keru

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-21
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 65 - Dia Lebih Pantas Dengan Sampah Sepertimu

    "Di mataku, kamu ataupun dia tidak lebih dari sekedar kotoran yang meyakitkan mata, Miranda.”Cibiran Alicia semakin membuat Miranda murka. “Beraninya kamu bicara seperti itu, Anya! Apa kamu tidak sadar kalau kamu─”“Aku kenapa, huh?” Alicia menyela, suaranya penuh tantangan. “Mendengar suaramu saja sudah menambah kotoran telingaku.”Netra Miranda terbelalak syok. Tangannya telah terangkat ke atas, hendak menampar wajah Alicia. Namun, Alicia berhasil menahan pergelangan tangannya dengan cepat.Rahang Miranda mengetat. Ia benar-benar terkejut melihat keberanian mantan menantunya tersebut. “Ka-kamu─”Kalimat Miranda terputus karena rasa sakit yang dirasakan dari cengkeraman Alicia yang begitu kuat. Ia pun merintih kesakitan.Refleks, Thalia pun berlari mendekat, berusaha menghentikan Alicia untuk bertindak lebih jauh. “Lepaskan tanganmu, Anya. Kamu sudah benar-benar keterlaluan,” tukasnya dengan suara yang mulai meninggi.Alicia tersenyum smirk. Padahal ia berniat mematahkan tangan Mira

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-22
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 66 - Tuan Ksatria

    Setelah kepergian Alicia dengan pria asing tersebut, Miranda masih terpaku dengan penuh kebingungan. Melihat calon menantunya yang masih ingin memaki, ia pun menarik lengannya dan berkata dengan keras, “Sudah cukup, Thalia!”Thalia terkesiap, menyadari perilaku spontannya sudah merusak citranya yang selama ini dipertahankannya. “Tante, tadi aku─”“Sudahlah. Tante mengerti perasaanmu. Perhatikan juga janinmu. Jangan sampai terpengaruh karena kamu emosional," ujar Miranda mengingatkan.Thalia mengangguk pelan, meski kemarahan masih membara di dalam dirinya, tetapi ia berjanji kepada dirinya sendiri jika ia akan membuat Alicia membayar semua perkataannya tadi."Wanita jalang itu memang sudah keterlaluan. Tapi, sekarang bukan waktunya untuk memperpanjang masalah ini. Bukankah acaranya sudah mau dimulai? Sebaiknya kita segera rapikan penampilan dulu sebelum masuk,” lanjut Miranda, mengingatkan hal lebih penting yang harus mereka lakukan malam ini.Sudah

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-22

Bab terbaru

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 255 - Terperangkap Di Antara Dua Pria

    Alicia memandang kakaknya dan Reinhard secara bergantian, lalu suara tawa Regis yang terdengar sinis mengalihkan kembali fokus Alicia padanya.“Dia memberitahuku? Kalau dia memberitahuku, apa aku masih harus mencari masalah dengannya sekarang?” cetus Regis dengan suara yang terdengar dingin.Reinhard memang tidak memberitahu Regis mengenai keberadaan Alicia. Meskipun beberapa waktu lalu Regis menghubunginya dan memberitahu kedatangannya ke kota tersebut, Reinhard juga tidak mengatakan apa pun terkait Alicia kepadanyaNamun, mereka telah sepakat untuk bertemu malam ini. Reinhard bermaksud untuk menceritakan tentang Alicia kepada Regis saat mereka bertemu nanti dengan mempertemukan mereka secara langsung.Hanya saja, secara tidak terduga, Regis tiba-tiba saja muncul di tengah acara tadi dan hal itu tentunya cukup mengejutkan Reinhard.Namun, Reinhard sangat bersyukur Regis dapat menyesuaikan skenario mereka saat menjatuhkan keluarga Stein, padahal mereka tidak pernah berdiskusi apa pun

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 254 - Menuntut Penjelasan

    “Mau ke mana? Urusan kita belum selesai, Alicia,” ucap Regis seraya menyeringai dingin. Sorot matanya terlihat tajam, membuat jantung Alicia berdegup semakin cepat karena merasa terintimidasi.“Me-memangnya ada urusan apa, Kak?” Alicia mengalihkan pandangannya dengan gugup.Netra Regis menyipit tajam. “Kamu mau berpura-pura bodoh, huh?”“Aku … aku tidak mengerti apa yang kamu katakan. Sekarang aku sangat lelah dan mau pulang,” sahut Alicia, berusaha menghindari pembicaraan dengan kakaknya.Meskipun sebelumnya Regis telah menerimanya kembali sebagai adik, tetapi Alicia tahu bahwa ada banyak hal yang harus dijelaskannya kepada kakaknya tersebut. Tatapan tajam Regis saat ini seakan menuntut penebusan dosa darinya.Alicia teringat kembali kejadian tiga tahun lalu di mana Regis sudah memperingatkannya untuk tidak lagi melakukan hal bodoh dengan menemui Reinhard.Regis merasa malu dengan perbuatan Alicia yang terus mengejar pria itu, meski sudah ditolak berkali-kali. Karena itu, Regis memblo

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 253 - Semua Sudah Berakhir

    Bisik-bisik tamu undangan perlahan memudar ketika satu per satu dari mereka memutuskan untuk meninggalkan acara yang telah berubah menjadi mimpi buruk. Beberapa melirik Miranda dengan simpati, tetapi tidak ada yang ingin mengulurkan tangan mereka untuk membantunya.Namun, langkah para tamu terhenti di depan pintu keluar aula saat melihat para pengawal Lorenzo dan Hernandez memblokir jalan mereka.“Apa yang kalian lakukan? Kenapa menghalangi jalan kami?” protes salah seorang tamu.Salah seorang pengawal Lorenzo pun menjawab, “Kami hanya ingin memeriksa ponsel Anda semua. Setelah itu kalian sudah boleh pergi.”Kegelisahan mulai menyelimuti para tamu undangan. Beberapa dari mereka saling berbisik, mencoba mempertimbangkan apakah harus menuruti permintaan tersebut.Namun, ada salah seorang tamu yang kembali mengajukan protesnya. “Apa maksudnya ponsel kami diperiksa? Ini melanggar privasi!”Meski menghadapi pen

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 252 - Runtuh Dalam Sekejap

    Mendengar pengakuan Thalia terkait janin di dalam rahimnya tersebut, Miranda sangat syok. Wanita paruh baya itu menatap putranya dengan tak percaya. “Ini … ini tidak benar, kan, Ed?”Alih-alih menjawab, Edwin malah memalingkan wajahnya.“Kenapa kamu melakukannya, Ed?” Miranda mendesak putranya lebih lanjut. Namun, pria itu masih tertunduk dan tidak mengucapkan sepatah kata pun.Pandangan Miranda pun tertuju kepada Thalia. Ia meraih kedua tangan wanita itu dan bertanya dengan wajah yang masih terlihat syok, “Thalia, kamu … kamu pasti berbohong, kan? Kamu sengaja mengatakan ini hanya untuk menyudutkan Edwin, bukan? Tolong katakan kalau ini tidak benar!”Miranda memohon dengan suara bergetar, seolah masih berharap menemukan celah untuk menyelamatkan nama baik putranya.Selama ini Miranda selalu memperlakukan Thalia dengan baik karena mengira wanita itu mengandung penerus keluarga Stein. Namun, ia tidak

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 251 - Kebenaran yang Lebih Mengejutkan

    Miranda terperangah. Ia pun bergegas menghampiri John dan memohon, “Tu-tuan Vale, Anda tidak boleh menggugurkannya. Dia … dia adalah penerus keluarga Stein.” John mendengus sinis. “Saya tidak mau punya keturunan dari darah daging seperti kalian!” cetusnya. Pandangan John beralih kepada cucunya yang tengah berdiri seperti mayat hidup. Wajahnya terlihat sangat kacau dengan air mata bercucuran di wajahnya.Kebenaran yang diterimanya mengenai Edwin sudah memberikan pukulan yang sangat besar bagi Thalia. Melihat kondisi cucunya tersebut, John hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan ekspresi kecewa yang dalam.“Kamu telah mempermalukan keluarga kita dengan laki-laki pilihanmu ini, Thalia,” ucap John seraya mendengus kasar.Thalia tersenyum pahit. Ia tidak berusaha membela diri. Saat ini tatapannya terlihat kosong seolah semua harapan hidupnya sudah lenyap tak berbekas. Selama ini Thalia mengira Edwin benar-benar mencintainya sepenuh hati hingga ia sangat membenci Alicia yang diangga

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 250 - Hadiah Kejutan Part 2

    “Keputusan yang sangat bagus, Tuan Vale.” Suara Alicia membuat perhatian John tertuju padanya.Pria tua itu menatapnya dengan bingung. Sebelum John bertanya lebih jauh, Alicia pun berkata, “Kebetulan saya masih ada kejutan lain yang harus Anda dan semuanya nikmati.”Mendengar hal tersebut, Edwin semakin panik dan berkata dengan murka, “Apa lagi yang kamu inginkan? Apa kamu belum puas menjebakku, Anya?!”Alicia hanya mendengus sinis, sama sekali tidak mengindahkan ucapan mantan suaminya tersebut. Ia memerintahkan Owen untuk menampilkan tayangan video berikutnya di mana terlihat cuplikan adegan panas yang sudah disensor sebelumnya.Dalam tayangan itu hanya memperlihatkan wajah Edwin dengan wanita bayarannya. Namun, orang-orang dapat melihat dengan jelas ekspresi Edwin yang sangat menikmati momen intimnya dengan wanita itu."Ya ampun, menjijikkan sekali.""Jadi dia juga sering jajan di luar? Benar-benar gila!"Berbagai umpatan dari orang-orang pun terdengar memenuhi aula. Air muka John V

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 249 - Hadiah Kejutan Part 1

    Alicia memberikan isyarat kepada Owen, yang dengan segera menyampaikan perintah melalui earpiece di telinganya. Seketika lampu-lampu di aula meredup, dan layar besar di ujung ruangan menyala, menampilkan sebuah video. Suasana menjadi hening. Semua mata tertuju pada layar. Wajah Edwin memucat seketika ketika ia melihat tayangan yang mulai diputar. Itu adalah rekaman suara dan video yang jelas memperlihatkan aksi Edwin yang sedang bercengkerama dengan seorang petinggi suatu instansi khusus perizinan produk. Selama seminggu terakhir ini produk Shiny terus mendapatkan laporan keluhan dari para konsumen dan terus menjadi bahan pemberitaan di media. Karena itu Mirage diminta untuk bekerja sama dalam melakukan pemeriksaan terhadap produk tersebut. Namun, Edwin menggunakan cara pintas untuk mempercepat pemulihan nama baik perusahaannya agar produk dapat dipasarkan kembali. Dalam rekaman tersebut terdengar jelas bagaimana Edwin memohon untuk diloloskan dengan mengimingi imbalan yang sangat

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 248 - Peringatan Regis

    Keringat dingin mengucur deras di pelipis Edwin saat tatapan penuh amarah dan kebencian Regis tertuju padanya.Dengan wajah menahan rasa malu, Edwin pun mencoba untuk menciptakan kesempatan untuk dirinya dan memohon dengan suara terbata-bata, “Tu-tuan Muda Lorenzo, saya akui kalau saya bersalah. Saya benar-benar minta maaf. Kalau waktu itu saya tahu dia adalah adik Anda, saat itu juga saya pasti akan mengembalikannya kepada Anda.”Namun, bukannya menunjukkan rasa iba, Regis malah menyeringai sinis. “Mengembalikan?” gumamnya dengan wajah yang seketika berubah dingin dan penuh kekejaman.Edwin menelan ludah, tubuhnya gemetar. “Saya ... Saya benar-benar menyesal. Tolong beri saya kesempatan untuk menebus kesalahan ini, Tuan Muda Lorenzo ....”Regis melangkah mendekat. Kepalan tangannya yang telah tergenggam erat pun akhirnya melayang dengan cepat, menghantam wajah Edwin dengan keras. Suara teriakan kaget dari para tamu wanita yang menyaksikan adegan tersebut pun terdengar memenuhi aula.

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 247 - Penerimaan

    Melihat ekspresi orang-orang yang sedang menunggu jawaban darinya, Regis pun tertawa kecil. Suara tawanya terdengar dalam dan penuh percaya diri, membuat suasana semakin tegang.“Kamu benar. Dia memang dinyatakan meninggal dalam kecelakaan pesawat, tapi …,” Regis sengaja menggantungkan ucapannya. Tatapannya mengedar ke sekeliling ruangan, lalu berhenti pada sosok Alicia.Dari jaraknya saat ini, Regis bisa melihat sepasang mata biru Alicia yang berkaca-kaca. Sorot mata yang dipenuhi emosi yang bercampur aduk itu membuat Regis merasakan bahwa adiknya itu memiliki cerita pahit yang dipenuhi dengan rasa sakit yang berusaha disimpannya rapat-rapat.Seulas senyuman tipis Regis layangkan kepadanya, lalu ia melanjutkan, “Tapi, dia adalah gadis keras kepala yang sangat beruntung. Bahkan malaikat maut saja berteman baik dengannya.”Ucapan Regis yang diselimuti guyonan ringan itu berhasil membuat Alicia tersenyum, tetapi air mata wanit

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status