Share

Bab 56 - Teguran Tegas

Penulis: AliceLin
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-17 18:32:48

“Akhirnya sampai juga,” gumam Alicia sembari menghela napas panjang. Ia baru saja tiba di depan lobi gedung Hernandez Group setelah berlarian dari jarak yang cukup jauh.

Meskipun napasnya masih terasa berat, tetapi Alicia tidak memiliki waktu untuk beristirahat lebih lama. Ia pun bergegas masuk ke dalam gedung dan berlari kecil menuju ke arah lift.

Ketika ia melihat salah satu lift yang hendak tertutup, ia pun bergegas menahannya dan melangkah cepat masuk ke dalam. “Syukurlah,” gumamnya seraya mengelus dadanya.

Namun, belum sempat merasa lega sepenuhnya, Alicia mendengar seseorang berdeham keras di belakangnya. Ia pun menoleh dan terkejut ketika melihat sosok ayah mertuanya di dalam lift tersebut. Ternyata, lift yang dinaikinya adalah lift khusus direksi!

Di dalam lift tersebut bukan hanya ada Reagan dan asistennya, Hans Miller, tetapi juga Reinhard dan Owen. Keempat lelaki berbeda usia itu menatap Alicia dengan ekspresi yang berbeda.

Seperti halnya kemarin, Alicia masih mendapatkan t
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Puput Assyfa
ternyata selina bener2 membawa pengaruh yg luar biasa sampa suami dan anaknya selalu nurut apa yg menjadi titah kanjeng ratu selina. ayo rein jgn kecewakan mama selina
goodnovel comment avatar
Popy Try
papa reagan emang gak.mudah di tipu sama gerak gerik kalian
goodnovel comment avatar
Dwi Handayani
kocak.. lucu banget sich, da..da.. papa mertua hhh bisa2nya se lift bareng wkwk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 57 - Peringatan sang Manajer

    Alicia telah berdiri di depan pintu masuk ruangan divisi R&D. Ia menarik napas panjang terlebih dahulu sebelum menggeser pintu di depannya. Gerakan tangannya tertahan ketika ia melihat cincin yang masih tersemat di jari manisnya. Alicia pun melepaskan cincin tersebut terlebih dahulu, memasukkannya ke dalam saku blazernya, lalu berjalan masuk ke dalam ruangan itu. Seketika pandangan semua orang tertuju padanya ketika Alicia memasuki ruangan divisi R&D. Ruangan tersebut tampak sibuk dengan berbagai aktivitas—beberapa rekan kerjanya tengah berdiskusi di meja besar, sementara yang lain sibuk dengan komputer dan penelitian mereka. Alicia berjalan mendekati mejanya dengan acuh tak acuh, meletakkan tasnya terlebih dahulu di atas meja kerjanya sebelum memulai kembali pekerjaannya yang tertunda kemarin. “Anya, kamu baik-baik saja, kan?” tanya Margaret dengan penuh selidik. Alicia mengangkat sedikit pandangannya. Keningnya berkerut. Entah kenapa ia merasa rekan kerjanya satu ini memiliki r

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-18
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 58 - Melindungi Diri Sendiri

    “Bicara apa kamu? Saya tidak mungkin melakukan hal yang merugikan perusahaan ataupun diri saya sendiri!” Clara marah, jelas merasa tersinggung dengan tuduhan yang diucapkan Alicia.Namun, Alicia tetap tersenyum tenang. Ia tahu bahwa ucapannya mungkin terdengar keterlaluan, tetapi ia mengakui dalam hati bahwa dirinya masih sangat kesal dengan keputusan Clara yang tampaknya mencampuradukkan perasaan pribadi dengan pekerjaan.Alicia juga sadar bahwa kehadirannya di perusahaan ini—dengan koneksi ke Reinhard—telah menimbulkan ketegangan dan kecemburuan di kalangan rekan-rekannya, termasuk sang manajer.Dengan tetap mempertahankan ketenangannya, Alicia melanjutkan, “Maafkan kelancangan saya, Manajer Lewis. Tapi, saya hanya sekedar ingin mengingatkan saja. Saya tahu semua orang khawatir saya akan melakukan sesuatu di dalam divisi ini, tapi saya bisa memastikan kepada Anda kalau saya datang untuk bekerja. Tidak ada niat apa pun terhadap Anda maupun yang lainnya."Clara terdiam. Ia menatap luru

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-18
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 59 - Kenalan Masa Lalu

    “Siapa kamu? Apa yang kamu lakukan di ruangan saya?!”Suara bentakan yang keras dari seseorang di belakangnya membuat Alicia terkejut. Meskipun begitu, dia tetap diam dan tidak menoleh.'Gawat! Bagaimana ini?' Rasa khawatir memenuhi pikiran Alicia.'Aku harus tenang,' pikirnya lebih jauh sambil mencoba mencari cara untuk menjelaskan dirinya tanpa menimbulkan kecurigaan lebih lanjut dari sosok pemilik ruangan tersebut.Perlahan, Alicia menarik napas dalam-dalam dan, masih tanpa menoleh, dia akhirnya berbicara dengan suara yang sengaja dibuat setenang mungkin. “Maaf, saya hanya datang untuk memberikan daftar bahan dari Manajer Lewis,” jawabnya sembari menundukkan wajahnya dalam-dalam.Sang wanita pemilik ruangan yang berpenampilan modis itu pun berjalan menghampiri Alicia dan berdiri di sampingnya sembari menyilangkan kedua tangannya. Netranya menatap Alicia dengan penuh kecurigaan. Kening wanita itu mengerut karena ia tidak bisa melihat wajah Alicia dengan jelas. Alicia memalingkan wa

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-19
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 60 - Duel Bisnis

    Di dalam ruang kerjanya, Reinhard terlihat sibuk memeriksa tumpukan laporan yang harus dia baca. Beberapa saat yang lalu, ayahnya, Reagan, baru saja selesai meninjau perkembangan terbaru dari penjualan kosmetik Divine, yang berada di bawah tanggung jawab Reinhard. Beruntung, ayahnya sangat puas dengan hasil penjualan tersebut.Namun, sebelum meninggalkan ruangan, Reagan sempat memberikan peringatan, “Sebaiknya kamu lebih berhati-hati terhadap Nexus.” Nexus yang dimaksud adalah perusahaan saingan Divine, yang dimiliki oleh paman Reinhard, Alexei Martinez Hernandez.Walaupun mereka masih memiliki hubungan kerabat, tetapi bisnis tetaplah bisnis. Reagan dan Alexei telah lama bersaing dalam berbagai bidang, dan dalam bisnis, Alexei tidak pernah menunjukkan rasa belas kasihan, meskipun mereka adalah saudara.Alexei selalu agresif dalam memperlihatkan kekuasaannya, baik dalam dunia bisnis maupun organisasi gelap bernama Joker yang ia pimpin. Sikap itu pun menurun kepada putranya, Nicholas He

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-19
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 61 - Tidak Mudah untuk Berhenti

    “Kamu tidak istirahat makan, Anya?”Alicia menoleh sejenak kepada rekan kerjanya, Margaret. Wanita itu baru saja masuk ke ruangan setelah melepaskan penat dari pekerjaannya. Saat ingin kembali ke meja kerjanya, ia melihat Alicia yang masih berkutat dengan penelitiannya di ruangan laboratorium yang berada terpisah dengan ruangan divisi mereka.Dengan cepat, Alicia melirik jam di pergelangan tangan kirinya. Ia baru menyadari bahwa waktu istirahat makan siang sudah berlalu. Tadi Margaret sempat mengajaknya untuk makan siang bersama, tetapi Alicia tidak ikut karena masih ingin menyelesaikan beberapa langkah pengujian lagi.“Ternyata sudah jam segini,” gumam Alicia seraya memijat pangkal hidungnya. Ia baru merasa lelah setelah begitu asyik tenggelam dalam pekerjaannya.Margaret tersenyum kecil. “Kamu ini … jangan bekerja terlalu keras. Perusahaan tidak akan peduli kalau kamu sampai jatuh sakit karena kelelahan bekerja,” ucapnya, mengingatkan.Alicia hanya tersenyum simpul. Ia mengedarkan pa

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-20
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 62 - Pertemuan Tak Terduga

    Waktu pun berlalu dengan cepat. Tidak terasa waktu kerja telah berakhir. Para karyawan mulai membereskan meja mereka. Akan tetapi, Alicia masih berkutat dengan laporan penelitiannya. Satu per satu rekannya mulai meninggalkan meja mereka. Margaret juga sudah membereskan laporannya. Ia menghampiri meja Alicia dan bertanya, “Apa kamu tidak mau pulang? Sebaiknya kamu lanjutkan besok saja. Manajer Lewis juga sudah pulang kok.” “Tumben dia pulang duluan,” gumam Alicia dengan bingung. “Sepertinya tadi siang dia salah makan deh,” seloroh Margaret seraya terkekeh geli. Menjelang jam pulang tadi, ia sempat melihat manajernya keluar masuk kamar kecil tanpa henti. Alicia hanya tersenyum tipis mendengar kabar tersebut. “Sudahlah, ayo pulang,” desak Margaret lagi, sudah siap dengan tas selempang di pundaknya. “Iya, akan aku rapikan dulu laporannya biar besok Manajer Lewis bertanya lagi. Kamu pulanglah dulu,” jawab Alicia tanpa menoleh. Margaret hanya bisa menghela napas panjang. Ia pun

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-20
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 63 - Topeng Sandiwara

    "Kupikir kamu sudah menjadi pengemis jalanan setelah ditinggalkan putraku, Anya.” Sindiran pedas Miranda memang terasa membakar telinga Alicia, tapi ia tetap berusaha keras untuk tidak terprovokasi. Alicia menarik napas dalam, menatap wanita paruh baya itu dengan tajam dan mengulas senyuman samar di sudut bibirnya. “Aku terharu. Ternyata kamu masih peduli dengan hidupku, Miranda,” jawab Alicia, suaranya penuh ketenangan. Tidak ada sedikit pun rasa hormat yang diberikannya kepada wanita paruh baya di depannya. Miranda cukup terkejut melihat perubahan mantan menantunya tersebut. “Kau─” ““Seperti yang kamu lihat, aku masih hidup dan semua berkat putramu yang luar biasa itu,” potong Alicia tanpa memberi Miranda kesempatan untuk menyelesaikan kalimatnya. "Kurasa ini sudah membuatmu kecewa." Wajah Miranda berubah nanar. Keangkuhan Alicia membuat darahnya mendidih. Tidak pernah sekali pun mantan istri putranya itu bersikap seperti ini sebelumnya kepadanya. Lima bulan lalu ketika Miranda

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-21
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 64 - Tidak Lebih Dari Kotoran

    “Dasar gelandangan tidak tahu malu! Kamu benar-benar sudah tidak dapat diatur! Bukannya meminta maaf, bisa-bisanya kamu malah berbicara seperti itu!” seru Miranda dengan suara yang meninggi dan menarik perhatian orang di sekitar lobi hotel tersebut.Namun, Alicia tertawa geli dan berkata, “Diatur? Sepertinya kamu masih berpikir bisa mengaturku seperti budak, Miranda. Apa kamu masih belum bangun dari tidurmu?”Wajah Miranda memerah padam mendengar cibiran tersebut. Meskipun orang-orang mulai melirik ke arahnya, ia berusaha menahan diri, tetapi kemarahannya semakin terlihat jelas.“Kamu benar-benar tidak tahu diuntung, Anya! Bisa-bisanya kamu bicara seperti itu setelah apa yang keluarga Stein lakukan untukmu selama ini. Kalau bukan karena keluarga kami, kamu pikir kamu masih bisa bertahan sampai sekarang?”Miranda pun sengaja mengambil simpati publik untuk mengangkat derajat keluarganya dan menyudutkan mantan istri putranya tersebut dengan memanfaatkan keru

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-21

Bab terbaru

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 312

    “Daripada membicarakan dia, ada hal penting yang ingin kutanyakan padamu,” ucap Reinhard, suaranya tiba-tiba menjadi lebih serius.“Hal apa?” tanya Alicia. Suaranya masih diselimuti kekhawatiran.Namun, Reinhard tidak langsung menjawab sehingga keheningan yang tercipta di antara mereka membuat rasa ingin tahu Alicia yang berada di ujung telepon tersebut semakin besar.“Xavier─”Sebelum Alicia sempat mendesaknya, Reinhard akhirnya bersuara. “Alicia, mengenai kecelakaanmu waktu itu, apa kamu bisa menceritakannya padaku?”“Kecelakaanku?” gumam Alicia yang diliputi kebingungan.“Maaf, aku bukan ingin memaksamu untuk mengingat kenangan buruk itu. Tapi …,” Reinhard menarik napas dalam-dalam sebelum melanjutkan, “aku ingin tahu bagaimana kamu bisa tidak ada di dalam pesawat waktu itu?”“Kenapa kamu bertanya tentang hal ini?” tanya Alicia dengan bingung.“Aku hanya ingin tahu semuanya tentangmu, Sayang,” dalih Reinhard.Ia terpaksa berbohong. Ia tidak ingin Alicia mengetahui permasalahan rumi

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 311

    Siapa lagi yang bisa mengubah suasana hati Reinhard secepat ini jika bukan istri tercintanya, Alicia Lorenzo?Ternyata, wanita itu sudah mengirimkan beberapa pesan untuknya tanpa ia sadari.Reinhard bergegas membuka pesan-pesan tersebut dan membacanya dengan penuh antusias.[Kamu lagi apa, Suamiku?][Kamu lagi sibuk?][Sesibuk-sibuknya kamu, jangan sampai lupa makan. Aku tidak ingin kamu sakit.][Kamu tidak rindu aku?][Baiklah, aku tidak akan mengganggumu lagi. Selamat bekerja.]Ketegangan yang dirasakan Reinhard seketika menguap saat membaca pesan singkat beruntun dari istrinya tersebut. Tanpa membuang waktu, ia langsung menekan nomor kontak wanita pujaannya itu dan melakukan panggilan video.Baru dering pertama, panggilan tersebut langsung terhubung. Akan tetapi, Alicia tidak menyalakan kameranya sehingga Reinhard tidak dapat melihat wajahnya.“Halo,” sahut Alicia di seberang teleponnya.“Sayang, kameramu belum on,” ucap Reinhard mengingatkan.“Aku memang sengaja,” timpal Alicia, t

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 310

    Di ruang kerjanya yang berada di kantor pusat Divine, Reinhard duduk bersandar di kursinya, mendengarkan laporan dari Owen dan Ethan Millano, salah satu anggota tim khusus yang ia tempatkan di Nexus."Seperti yang Anda duga, proyek kerja sama ini memang mencurigakan," ujar Ethan dengan nada serius.Pria bertubuh kurus dan berpenampilan necis itu kembali melanjutkan, “Saya sudah menelusurinya dan sejak awal Tuan Muda Nicklah yang menerima kerja sama ini. Tapi, beliau tidak tahu kalau perusahaan rekanan ini sangat bermasalah.”Reinhard, yang sejak tadi bersandar di kursinya, menyipitkan mata. “Teruskan.”Ethan mengeluarkan beberapa dokumen dan menyerahkannya kepada Owen, yang kemudian meneruskannya kepada Reinhard. “Perusahaan rekanan ini, Vega Tech, sebenarnya hanya sebuah perusahaan cangkang. Tidak ada proyek besar yang pernah mereka tangani sebelumnya, dan sumber pendanaan mereka juga tidak jelas.”Reinhard membuka dokumen itu dan meneliti setiap lembarannya. Dahinya berkerut saat me

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 309

    “Nexus, ya?” Liliana tiba-tiba ikut menimpali. “Tadi Tante juga sempat lihat beritanya di TV. Sepertinya lagi jadi trending topic.”Mendengar hal tersebut, Alicia segera mengambil remote televisi dan mencari saluran berita yang sedang tayang. Amora, Liliana, dan Winny ikut memperhatikan layar dengan penuh rasa ingin tahu.Tak lama, sebuah berita bisnis muncul di layar. Seorang reporter sedang berbicara dengan latar belakang gedung tinggi yang memiliki logo Nexus di bagian depannya.“… pengambilalihan mendadak ini mengundang banyak spekulasi di antara para pebisnis. Walaupun Reinhard Xavier Hernandez tidak membuat pernyataan secara langsung, tetapi kehadirannya di Nexus memicu asumsi mengenai perubahan kepemilikan perusahaan tersebut.”Alicia terpaku menatap layar televisi tersebut. Wajah Reinhard disorot oleh kamera media. Pria itu berjalan keluar dari gedung Nexus dengan pengawalan ketat dan mengabaikan semua pertanyaan dari para wartawan.“Kamu beruntung dapat pria hebat, Alicia,” p

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 308

    “Nenek, bagaimana keadaanmu?”Suara riang Amora terdengar memenuhi ruangan saat ia masuk bersama ibu mertuanya, Liliana Ritter.Alicia dan neneknya langsung menoleh bersamaan. Melihat kedatangan mereka, Alicia segera bangkit dari tempat duduknya, menghampiri Amora dan menuntun langkahnya menuju tempat duduknya tadi.“Terima kasih, Alicia,” ucap Amora seraya tersenyum kecil dan menatap adik iparnya dengan seksama.Ia kemudian terkekeh kecil. "Kalau dipikir-pikir, kamu benar-benar sudah dewasa sekarang. Sudah tahu bagaimana merawat orang lain."Alicia terkejut dengan pujian itu. "Ka-Kak Amora?" Wajahnya langsung memerah.Amora tersenyum penuh arti. Ia ingat betul, dulu saat ia masih mengandung Ryuji, Alicia hampir tak pernah menunjukkan kepedulian seperti ini."Memangnya dulu aku seburuk itu sampai Kakak harus menggodaku begitu?" gerutu Alicia, pura-pura kesal."Aku memujimu, Alicia," sahut Amora seraya memutar bola matanya.Liliana Ritter, yang sejak tadi meletakkan barang bawaannya di

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 307

    Reinhard menghentikan langkahnya sejenak di dekat parkiran mobil setelah berada di luar rumah terlantar tersebut. Ia menoleh sekilas ke arah bangunan yang kini bergema oleh jeritan putus asa Edwin.Owen, yang berdiri di sampingnya, melirik ekspresi dingin Reinhard sekilas sebelum akhirnya bertanya dengan hati-hati, “Tuan Muda, apa Anda percaya dengan ucapan Edwin tadi?”Reinhard menghela napas pelan, tatapannya masih terpaku pada rumah itu. "Percaya atau tidak, dia pantas mendapatkan semua ini."Owen meneguk salivanya dengan kasar, lalu mengangguk pelan. Ia dapat memahami kebencian Reinhard terhadap Edwin, mengingat semua hal yang dilakukan pria itu pada Alicia selama tiga tahun ini.Owen melirik darah Edwin yang masih menempel pada telapak tangan tuan mudanya tersebut. Ia pun memberikan sapu tangannya kepada Reinhard dan kembali bertanya, “Apa Anda tidak ingin menanyakannya langsung kepada Nyonya mengenai masalah ini, Tuan Muda?”Reinhard menerima sapu tangan itu tanpa berkata apa-ap

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 306 - Interogasi Part 2

    “Jangan … jangan lakukan itu … aku benar-benar tidak tahu apa-apa ….”Edwin tergagap, suaranya gemetar, hampir tak terdengar. Matanya terpaku pada kilatan tajam ujung pisau yang hanya berjarak beberapa senti dari wajahnya. Ia tidak bisa membayangkan rasa sakit yang akan ia alami jika bilah itu merobek kulitnya.Seketika, Edwin tersentak ketika mata pisau menyentuh pipinya. Darah pun mengalir dari goresan tipis yang diberikan Reinhard pada wajahnya tersebut.Suara ringisan terdengar dari bibir Edwin tatkala pisau tersebut menyayat kulit wajahnya.. Air matanya pun perlahan mengalir. “Su-sudah kubilang … itu hanya kecelakaan. Waktu itu … aku terlalu mabuk dan aku─”Ucapan Edwin terhenti karena mata pisau tersebut telah beralih dan menancap di punggung tangannya. Suara erangan kesakitan lolos dari bibirnya, tubuhnya menegang sementara darah segar mulai merembes dari luka tersebut.Edwin berniat menarik tangannya, tetapi Reinhard malah menekan ujungnya semakin kuat. “Aarggh!” teriak Edwin.

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 305 - Interogasi Part 1

    “Aku juga bisa membuat seolah-olah kamu melarikan diri dari persidangan. Dengan begitu, polisi tidak akan mencurigai apa pun,” lanjut Reinhard dengan nada santai. "Bagaimana? Tidak ada lagi yang perlu kamu cemaskan, bukan?" Edwin menggeram, napasnya memburu karena kemarahan yang meluap-luap. “Kau …!” Tanpa berpikir panjang, Edwin mencoba menerjang ke arah Reinhard, tetapi sebelum sempat menyentuhnya, Owen sudah lebih dulu bertindak. Sebuah pukulan keras mendarat di wajah Edwin, membuatnya terhuyung ke belakang. Rasa sakit menyebar dari rahangnya hingga ke kepala. Sebelum Edwin sempat bereaksi, tangan kuat Owen segera mencengkeram kerah bajunya, lalu menariknya ke tepi kolam. “Lepaskan aku!” teriak Edwin, memberontak histeris. Owen menghempaskan tubuh Edwin dengan kuat hingga wajah pria itu menghantam besi di pinggiran kolam. Darah pun mengucur deras dari hidungnya. Reinhard telah berdiri dari tempat duduknya, berjalan ke tepi kolam. “Owen, cukup,” cegahnya saat melihat a

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 304 - Utusan Neraka

    “Reinhard Hernandez … ter-ternyata kamu ….” Perlahan rahang Edwin mengatup erat. Sorot matanya yang dipenuhi kebencian, menatap Reinhard dengan tajam. Ia tidak akan pernah lupa bagaimana dirinya dipermalukan dan dihancurkan di acara pernikahannya beberapa hari lalu. Amarah di dalam diri Edwin pun meledak. Ia berniat bangkit dan menyerang Reinhard,. Akan tetapi, pria itu baru menyadari jika dirinya dalam kondisi terikat. Salah seorang bawahan Reinhard juga langsung menekannya kembali ke kursi dengan kuat. "Lepaskan aku!" Edwin menggeram, meronta sekuat tenaga. Namun, cengkeraman pengawal Reinhard tersebut tidak memberinya celah sedikit pun. Tanpa peringatan, sebuah tinju pun mendarat telak di perutnya. Edwin tersentak, mengerang kesakitan. Tubuhnya hampir terjungkal ke belakang, tetapi bawahan Reinhard tersebut segera menarik kerah bajunya, membuatnya tetap duduk. Rasa sakit membuat Edwin terdiam selama beberapa saat. Namun, ketika ia bisa bernapas teratur kembali, ia melontarkan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status