Share

Bab 17 - Titik Balik

Author: AliceLin
last update Last Updated: 2024-08-27 15:17:08
“Tidak perlu khawatir. Apa pun permintaanmu, selama aku, Reinhard Xavier Hernandez, bisa memenuhinya, kamu tidak akan pernah merasa dikecewakan.”

Janji yang diucapkan Reinhard membuat hati Alicia seketika terasa lega, tetapi ia tidak menyangka Reinhard memahami maksudnya.

“Tapi, sebaliknya, aku bukan lelaki yang baik dan menjadi wanitaku bukanlah hal yang mudah,” ucap Reinhard lebih lanjut.

Alicia mengulum senyumnya, tidak terpengaruh sedikit pun dengan tekanan yang diberikan pria itu. “Aku mengerti. Aku akan berusaha sebaik mungkin untuk tidak mempermalukanmu. Karena itu, aku ingin hubungan kita tidak dipublikasikan secara resmi kepada publik dan tidak perlu mengadakan pesta apa pun. Bagaimana menurutmu?”

Kening Reinhard pun mengernyit. “Apa alasannya?” selidiknya, masih tidak memahami rencana wanita itu dan semakin bertanya-tanya.

Padahal Reinhard sempat berpikir, Alicia menginginkan status sebagai wanitanya agar mendapatkan keuntungan dari hal itu. Bukan hanya statusnya akan terangk
AliceLin

Hari ini 2 bab, jgn lupa komen2 dan share gems ^^ Thank u....

| 20
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (9)
goodnovel comment avatar
Puput Assyfa
saatnya Alicia bangkit dr keterpurukan dan membalas semuanya
goodnovel comment avatar
Popy Try
semangat untuk membalaskan dendam mu aliciadan xavier segera menyadari kalau km memang alicia
goodnovel comment avatar
AliceLin
#canda kak. bs up 3 bab aku gk bs janji ya, aku up sebisaku ya hehehe nyawaku masih melayang2 rasanya nulis cerita ini
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 18 - Mengambil Alih Kendali

    ‘Berhentilah tersenyum seperti orang bodoh, Alicia!’ hardik Alicia kepada dirinya sendiri.Wanita itu menepuk kedua pipinya sendiri yang telah merona merah. Ia masih tidak dapat mengendalikan rasa kaget dan kegembiraannya atas kesepakatannya dengan Reinhard beberapa saat lalu.Reinhard Xavier Hernandez, pria yang dulu terasa begitu jauh dari jangkauannya, kini telah setuju untuk menjalin hubungan dengannya—meskipun hubungan itu harus tersembunyi dari publik, ia sudah merasa dirinya sangat luar biasa.Alicia kembali menggelengkan kepalanya dengan kuat, masih merasa tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Semua usaha dan strategi yang pernah dilakukannya dulu untuk mendapatkan hati pria itu kini terasa sangat konyol.Perasaan campur aduk dalam dirinya membuat Alicia merenung lebih dalam. Saat ini Reinhard mungkin telah setuju untuk menjalin hubungan, tapi Alicia tahu bahwa pria itu bukan orang yang mudah percaya. Setiap langkah yang ia ambil harus diperhitungkan dengan cermat.

    Last Updated : 2024-08-28
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 19 - Sosok Berbakat Di Balik Layar

    Di dalam mobil Maybach hitam yang sedang melaju cepat di tengah jalan bebas hambatan, Reinhard tampak sibuk melakukan penelusuran pada layar ponselnya.Pria itu terlihat serius, menyelami berbagai pesan dan email yang masuk. Namun, pikirannya terpecah antara pekerjaan dan beberapa hal yang mengusiknya sejak tadi. Karena merasa lelah, ia pun melepaskan kacamata bacanya sejenak dan memijit pelipisnya yang terasa berdenyut.Owen yang duduk di sampingnya sejak tadi pun menyadari kegelisahan Reinhard. Ia pun mengakhiri panggilan telepon yang masih terhubung dengannya dan menoleh kepada majikannya itu.“Tuan Muda, apa Anda mau saya belikan sesuatu?" tanya Owen dengan cemas.Sejak kembali dari rumah sakit, Reinhard belum menyentuh apa pun selain suplemen dan sebotol air mineral. Tidak biasanya Owen melihat majikannya gelisah seharian seperti ini—biasanya Reinhard adalah sosok yang selalu tenang dan teroganisir.Reinhard melirik Owen sejenak. "Tidak perlu. Saya hanya perlu beristirahat lebih a

    Last Updated : 2024-08-28
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 20 - Siapa yang Akan Bertahan?

    "Apa pihak Mirage juga tidak pernah bertemu dengan orang bernama Venus itu?"Reinhard yang tertarik mendengar sosok misterius itu pun bertanya kepada asistennya. Ia tidak ingin melewatkan orang-orang berbakat seperti sosok bernama Venus tersebut."Tidak, Tuan Muda. Dari informasi yang saya dapat, dia hanya ingin berkomunikasi melalui email saja," jawab Owen yang membuat rasa ingin tahu Reinhard semakin besar.Reinhard tertegun sejenak, lalu ia pun memerintah, “Temukan orang itu dan berikan penawaran untuk bekerja di Divine!"“Baik, Tuan Muda.” Owen mengangguk, meskipun ia sendiri tidak tahu harus memulai pencariannya dari mana.“Bagaimana dengan Manajer Blunt, Tuan? Apa Anda ingin memecatnya?” tanya Owen, mengalihkan pandangan Reinhard kembali padanya.“Tidak,” jawab Reinhard. “Pemecatan terlalu mudah baginya.”Owen menatapnya dengan bingung. Sebelum ia bertanya, Reinhard kembali berkata, “Bedebah tua itu pasti sudah sering melakukan hal yang sama dan dia pasti telah meraup banyak keu

    Last Updated : 2024-08-29
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 21 - Berbohong

    “Terima kasih sudah mengizinkan saya untuk keluar hari ini, Dokter Lawrence. Saya pikir Anda ingin menjadikan saya sebagai pasien abadi di rumah sakit ini.”Alicia menatap tajam pria muda berkacamata dengan setelan jas putih yang berdiri di hadapannya tersebut. Seulas senyuman ramah yang diberikannya hanya untuk menutupi rasa kesalnya terhadap dokter tersebut.Kemarin, dokter itu─Austin Lawrence tidak membiarkannya keluar dari rumah sakit, meskipun Alicia sudah merasa sehat. Alicia sudah tidak betah berlama-lama menghirup udara rumah sakit tersebut.Mendengar sindiran dari pasien wanitanya, dokter muda itu malah tertawa kecil. “Saya hanya ingin memastikan Anda benar-benar pulih sebelum pulang," katanya dengan nada bersahabat. "Kesehatan pasien adalah prioritas saya, Nona. Jadi saya harap Anda dapat memahami keputusan saya kemarin."Alicia tersenyum malas. Meskipun masih ada sedikit rasa kesal yang tersisa, tetapi ia tidak ingin memperpanjang perdebatannya dengan dokter muda tersebut.

    Last Updated : 2024-08-29
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 22 - Terlepas

    “Silakan, Nona.” Owen Scott membukakan pintu mobil yang dikendarainya untuk Alicia. Pria itu membungkukkan sedikit tubuhnya ketika Alicia masuk ke dalam mobil Maybach hitam tersebut, lalu ia bergegas duduk di kursi pengemudi dan melajukan kendaraan itu keluar dari gedung rumah sakit. Saat berada di dalam mobil mewah yang dilengkapi dengan interior yang elegan dan berkelas, Alicia merasa dibawa kembali ke dunianya semula, di mana kemewahan adalah bagian dari kehidupan sehari-harinya. Akan tetapi, ada sedikit perbedaan yang dirasakan saat ini. Dulu, kemewahan seperti ini dianggapnya sebagai sesuatu yang biasa, bahkan terkadang ia merasa jenuh dan menyepelekan anugerah yang dimilikinya. Namun, setelah semua yang telah dilaluinya selama tiga tahun ini, ia pun mulai memahami arti rasa syukur yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Alicia mengalihkan pandangannya sejenak, menatap keluar jendela dengan sorot mata yang sendu. Selama tiga tahun, tidak dapat terhitung berapa banyak tekanan

    Last Updated : 2024-08-30
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 23 - Perlakuan Istimewa

    Mobil yang dikemudikan Owen akhirnya sampai di tempat tujuan. Pria itu membukakan pintu mobilnya dan Alicia melangkah keluar dari mobil dengan anggun, lalu mengikuti Owen menuju lobi megah apartemen tersebut.“Selamat datang, Nona Stein!”Alicia mendapat sambutan hangat dari beberapa karyawan apartemen tersebut. Ia tidak terkejut sedikit pun dengan pelayanan profesional yang diterimanya. Saat melihat gedung megah yang berdiri menjulang tinggi di hadapan mereka, Alicia tahu jelas seperti apa penghuni yang mendiami apartemen eksklusif tersebut.Dari struktur bangunan, interior yang elegan, lantai marmer dan furniture yang berkelas, hanya para elit berpenghasilan minimal jutaan dolar per harilah yang dapat menempati tempat tersebut. Reinhard atau Owen pasti telah memberikan pesan kepada para petugas terdepan apartemen tersebut untuk memastikan bahwa kedatangannya diperlakukan dengan istimewa.Alicia dan Owen pun menaiki lift menuju ke lantai unit yang ditempati oleh Reinhard. Sesampainya

    Last Updated : 2024-08-30
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 24 - Ingatan yang Masih Terlupakan

    Di dalam kamar apartemen yang mewah, Alicia sedang membaringkan tubuhnya di atas ranjang besar yang akan menjadi tempat tidurnya mulai hari ini. “Benar-benar melelahkan,” keluhnya.Ia memandang langit-langit dengan lampu mewah yang menjulang tinggi di atasnya. Beberapa kali ia menggulung tubuhnya di atas ranjang yang empuk, mencoba merasakan kenyamanan dari kemewahan di sekitarnya, tapi yang ia rasakan hanyalah kehampaan.“Aku … sudah tidak bisa kembali,” gumam Alicia seraya tersenyum miris. Kedua netranya terlihat basah, tetapi ia segera menarik napas dalam-dalam untuk menutupi rasa perih di dalam hatinya.Sejak ia mendapatkan perawatan di rumah sakit, Alicia sudah mencari informasi terkait dirinya dan seperti yang telah ia duga sebelumnya, ia telah dinyatakan meninggal dalam kecelakaan pesawat yang seharusnya ia tumpangi tiga tahun lalu.Pesawat tersebut mengalami masalah saat penerbangan dan meledak saat berada di udara. Semua penumpangnya dinyatakan tewas dan nama Alicia yang terca

    Last Updated : 2024-08-31
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 25 - Pekerjaan Rahasia

    “Kamu masih ada project dengan Mirage yang akan jatuh tempo akhir bulan ini kan, Venus?”Alicia terdiam. Tatapannya telah berubah tajam ketika mendengar Elisa memanggil nama samaran yang selama ini ia pergunakan untuk pekerjaan rahasia yang dilakukannya di belakang keluarga Stein.Hanya Elisa yang mengetahui hal ini karena Alicia memerlukan seseorang untuk membantunya menutupi hal tersebut. Elisa menjembatani komunikasi antara Alicia dan Mirage tanpa mengungkapkan identitas sebenarnya dari "Venus” karena Alicia tidak ingin pihak Mirage mengetahui identitasnya, terutama Edwin Stein.Selama tiga tahun ini Alicia sudah mengembangkan banyak produk kosmetik yang telah terjual sukses di pasaran. Tidak sedikit keuntungan yang didapatkan perusahaan Stein, yang pada akhirnya membuatnya terhindar dari keterpurukan tiga tahun lalu dan perkembangan tersebut membawanya menuju ke pasar yang lebih baik hingga hari ini.Mengingat semua kebodohannya tersebut, amarah di dalam kepala Alicia terasa memun

    Last Updated : 2024-08-31

Latest chapter

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 255 - Terperangkap Di Antara Dua Pria

    Alicia memandang kakaknya dan Reinhard secara bergantian, lalu suara tawa Regis yang terdengar sinis mengalihkan kembali fokus Alicia padanya.“Dia memberitahuku? Kalau dia memberitahuku, apa aku masih harus mencari masalah dengannya sekarang?” cetus Regis dengan suara yang terdengar dingin.Reinhard memang tidak memberitahu Regis mengenai keberadaan Alicia. Meskipun beberapa waktu lalu Regis menghubunginya dan memberitahu kedatangannya ke kota tersebut, Reinhard juga tidak mengatakan apa pun terkait Alicia kepadanyaNamun, mereka telah sepakat untuk bertemu malam ini. Reinhard bermaksud untuk menceritakan tentang Alicia kepada Regis saat mereka bertemu nanti dengan mempertemukan mereka secara langsung.Hanya saja, secara tidak terduga, Regis tiba-tiba saja muncul di tengah acara tadi dan hal itu tentunya cukup mengejutkan Reinhard.Namun, Reinhard sangat bersyukur Regis dapat menyesuaikan skenario mereka saat menjatuhkan keluarga Stein, padahal mereka tidak pernah berdiskusi apa pun

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 254 - Menuntut Penjelasan

    “Mau ke mana? Urusan kita belum selesai, Alicia,” ucap Regis seraya menyeringai dingin. Sorot matanya terlihat tajam, membuat jantung Alicia berdegup semakin cepat karena merasa terintimidasi.“Me-memangnya ada urusan apa, Kak?” Alicia mengalihkan pandangannya dengan gugup.Netra Regis menyipit tajam. “Kamu mau berpura-pura bodoh, huh?”“Aku … aku tidak mengerti apa yang kamu katakan. Sekarang aku sangat lelah dan mau pulang,” sahut Alicia, berusaha menghindari pembicaraan dengan kakaknya.Meskipun sebelumnya Regis telah menerimanya kembali sebagai adik, tetapi Alicia tahu bahwa ada banyak hal yang harus dijelaskannya kepada kakaknya tersebut. Tatapan tajam Regis saat ini seakan menuntut penebusan dosa darinya.Alicia teringat kembali kejadian tiga tahun lalu di mana Regis sudah memperingatkannya untuk tidak lagi melakukan hal bodoh dengan menemui Reinhard.Regis merasa malu dengan perbuatan Alicia yang terus mengejar pria itu, meski sudah ditolak berkali-kali. Karena itu, Regis memblo

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 253 - Semua Sudah Berakhir

    Bisik-bisik tamu undangan perlahan memudar ketika satu per satu dari mereka memutuskan untuk meninggalkan acara yang telah berubah menjadi mimpi buruk. Beberapa melirik Miranda dengan simpati, tetapi tidak ada yang ingin mengulurkan tangan mereka untuk membantunya.Namun, langkah para tamu terhenti di depan pintu keluar aula saat melihat para pengawal Lorenzo dan Hernandez memblokir jalan mereka.“Apa yang kalian lakukan? Kenapa menghalangi jalan kami?” protes salah seorang tamu.Salah seorang pengawal Lorenzo pun menjawab, “Kami hanya ingin memeriksa ponsel Anda semua. Setelah itu kalian sudah boleh pergi.”Kegelisahan mulai menyelimuti para tamu undangan. Beberapa dari mereka saling berbisik, mencoba mempertimbangkan apakah harus menuruti permintaan tersebut.Namun, ada salah seorang tamu yang kembali mengajukan protesnya. “Apa maksudnya ponsel kami diperiksa? Ini melanggar privasi!”Meski menghadapi pen

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 252 - Runtuh Dalam Sekejap

    Mendengar pengakuan Thalia terkait janin di dalam rahimnya tersebut, Miranda sangat syok. Wanita paruh baya itu menatap putranya dengan tak percaya. “Ini … ini tidak benar, kan, Ed?”Alih-alih menjawab, Edwin malah memalingkan wajahnya.“Kenapa kamu melakukannya, Ed?” Miranda mendesak putranya lebih lanjut. Namun, pria itu masih tertunduk dan tidak mengucapkan sepatah kata pun.Pandangan Miranda pun tertuju kepada Thalia. Ia meraih kedua tangan wanita itu dan bertanya dengan wajah yang masih terlihat syok, “Thalia, kamu … kamu pasti berbohong, kan? Kamu sengaja mengatakan ini hanya untuk menyudutkan Edwin, bukan? Tolong katakan kalau ini tidak benar!”Miranda memohon dengan suara bergetar, seolah masih berharap menemukan celah untuk menyelamatkan nama baik putranya.Selama ini Miranda selalu memperlakukan Thalia dengan baik karena mengira wanita itu mengandung penerus keluarga Stein. Namun, ia tidak

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 251 - Kebenaran yang Lebih Mengejutkan

    Miranda terperangah. Ia pun bergegas menghampiri John dan memohon, “Tu-tuan Vale, Anda tidak boleh menggugurkannya. Dia … dia adalah penerus keluarga Stein.” John mendengus sinis. “Saya tidak mau punya keturunan dari darah daging seperti kalian!” cetusnya. Pandangan John beralih kepada cucunya yang tengah berdiri seperti mayat hidup. Wajahnya terlihat sangat kacau dengan air mata bercucuran di wajahnya.Kebenaran yang diterimanya mengenai Edwin sudah memberikan pukulan yang sangat besar bagi Thalia. Melihat kondisi cucunya tersebut, John hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan ekspresi kecewa yang dalam.“Kamu telah mempermalukan keluarga kita dengan laki-laki pilihanmu ini, Thalia,” ucap John seraya mendengus kasar.Thalia tersenyum pahit. Ia tidak berusaha membela diri. Saat ini tatapannya terlihat kosong seolah semua harapan hidupnya sudah lenyap tak berbekas. Selama ini Thalia mengira Edwin benar-benar mencintainya sepenuh hati hingga ia sangat membenci Alicia yang diangga

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 250 - Hadiah Kejutan Part 2

    “Keputusan yang sangat bagus, Tuan Vale.” Suara Alicia membuat perhatian John tertuju padanya.Pria tua itu menatapnya dengan bingung. Sebelum John bertanya lebih jauh, Alicia pun berkata, “Kebetulan saya masih ada kejutan lain yang harus Anda dan semuanya nikmati.”Mendengar hal tersebut, Edwin semakin panik dan berkata dengan murka, “Apa lagi yang kamu inginkan? Apa kamu belum puas menjebakku, Anya?!”Alicia hanya mendengus sinis, sama sekali tidak mengindahkan ucapan mantan suaminya tersebut. Ia memerintahkan Owen untuk menampilkan tayangan video berikutnya di mana terlihat cuplikan adegan panas yang sudah disensor sebelumnya.Dalam tayangan itu hanya memperlihatkan wajah Edwin dengan wanita bayarannya. Namun, orang-orang dapat melihat dengan jelas ekspresi Edwin yang sangat menikmati momen intimnya dengan wanita itu."Ya ampun, menjijikkan sekali.""Jadi dia juga sering jajan di luar? Benar-benar gila!"Berbagai umpatan dari orang-orang pun terdengar memenuhi aula. Air muka John V

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 249 - Hadiah Kejutan Part 1

    Alicia memberikan isyarat kepada Owen, yang dengan segera menyampaikan perintah melalui earpiece di telinganya. Seketika lampu-lampu di aula meredup, dan layar besar di ujung ruangan menyala, menampilkan sebuah video. Suasana menjadi hening. Semua mata tertuju pada layar. Wajah Edwin memucat seketika ketika ia melihat tayangan yang mulai diputar. Itu adalah rekaman suara dan video yang jelas memperlihatkan aksi Edwin yang sedang bercengkerama dengan seorang petinggi suatu instansi khusus perizinan produk. Selama seminggu terakhir ini produk Shiny terus mendapatkan laporan keluhan dari para konsumen dan terus menjadi bahan pemberitaan di media. Karena itu Mirage diminta untuk bekerja sama dalam melakukan pemeriksaan terhadap produk tersebut. Namun, Edwin menggunakan cara pintas untuk mempercepat pemulihan nama baik perusahaannya agar produk dapat dipasarkan kembali. Dalam rekaman tersebut terdengar jelas bagaimana Edwin memohon untuk diloloskan dengan mengimingi imbalan yang sangat

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 248 - Peringatan Regis

    Keringat dingin mengucur deras di pelipis Edwin saat tatapan penuh amarah dan kebencian Regis tertuju padanya.Dengan wajah menahan rasa malu, Edwin pun mencoba untuk menciptakan kesempatan untuk dirinya dan memohon dengan suara terbata-bata, “Tu-tuan Muda Lorenzo, saya akui kalau saya bersalah. Saya benar-benar minta maaf. Kalau waktu itu saya tahu dia adalah adik Anda, saat itu juga saya pasti akan mengembalikannya kepada Anda.”Namun, bukannya menunjukkan rasa iba, Regis malah menyeringai sinis. “Mengembalikan?” gumamnya dengan wajah yang seketika berubah dingin dan penuh kekejaman.Edwin menelan ludah, tubuhnya gemetar. “Saya ... Saya benar-benar menyesal. Tolong beri saya kesempatan untuk menebus kesalahan ini, Tuan Muda Lorenzo ....”Regis melangkah mendekat. Kepalan tangannya yang telah tergenggam erat pun akhirnya melayang dengan cepat, menghantam wajah Edwin dengan keras. Suara teriakan kaget dari para tamu wanita yang menyaksikan adegan tersebut pun terdengar memenuhi aula.

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 247 - Penerimaan

    Melihat ekspresi orang-orang yang sedang menunggu jawaban darinya, Regis pun tertawa kecil. Suara tawanya terdengar dalam dan penuh percaya diri, membuat suasana semakin tegang.“Kamu benar. Dia memang dinyatakan meninggal dalam kecelakaan pesawat, tapi …,” Regis sengaja menggantungkan ucapannya. Tatapannya mengedar ke sekeliling ruangan, lalu berhenti pada sosok Alicia.Dari jaraknya saat ini, Regis bisa melihat sepasang mata biru Alicia yang berkaca-kaca. Sorot mata yang dipenuhi emosi yang bercampur aduk itu membuat Regis merasakan bahwa adiknya itu memiliki cerita pahit yang dipenuhi dengan rasa sakit yang berusaha disimpannya rapat-rapat.Seulas senyuman tipis Regis layangkan kepadanya, lalu ia melanjutkan, “Tapi, dia adalah gadis keras kepala yang sangat beruntung. Bahkan malaikat maut saja berteman baik dengannya.”Ucapan Regis yang diselimuti guyonan ringan itu berhasil membuat Alicia tersenyum, tetapi air mata wanit

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status