Share

Bab 149 - Panik

Penulis: AliceLin
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-29 13:59:54

“Bicaralah, Nona Carson,” ucap Owen kepada wanita yang masih membisu di depannya.

Meskipun suara Owen terdengar tegas, tetapi Margaret merasa lebih tenang karena ekspresi wajah pria itu terasa lebih hangat dibandingkan wajah Reinhard.

Margaret berdeham pelan untuk menenangkan hatinya sebelum akhirnya berkata, “Maafkan kelancangan saya, Direktur Hernandez. Sebenarnya tadi saya mencari Tuan Scott─"

“Apa terjadi sesuatu kepada nyonya?” sela Owen dengan cepat. Namun, ia segera menyadari kesalahannya ketika melihat wajah kaget Margaret.

“Ny-nyonya?” Margaret tercengang, mendongakkan wajahnya dan menatap lurus ke arah Owen. ‘Jadi ... Anya bukan kekasih Direktur Hernandez, tapi istri?’ terkanya di dalam hati.

“Tuan Scott─” Margaret pun berniat mencari tahu lebih lanjut, tetapi suara Reinhard menyelanya lebih dulu. “Nona Carson, apa ada masalah serius yang terjadi dengan istri saya?”

Mendengar pertanyaan Reinhard tersebut, rasa kaget Margaret semakin berlipat ganda. “Apa istri yang Anda maks
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Puput Assyfa
jgn salah paham rein, semua ini terjadi juga karena rencana bls d3ndammu yg kacau
goodnovel comment avatar
Popy Try
awwaas kang posesip ngamuk niih
goodnovel comment avatar
Luna
buruan kak udah dugdugdug gak karuan hatiku
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 150 - Kecemburuan yang Terjadi Lagi

    Tatapan Reinhard langsung mengunci pada tangan Jason yang menggenggam pergelangan istrinya. Raut wajahnya terlihat nanar, menunjukkan amarahnya dengan jelas.Akan tetapi, Jason, meskipun terkejut, tetap tidak melepaskan genggamannya dari tangan Alicia. Sorot matanya yang bersitatap dengan Reinhard, seakan menantangnya.“Rein, kenapa kamu ada di sini?” tanya Alicia, memecahkan ketegangan yang terjadi di dalam ruangan itu.Akan tetapi, Reinhard tidak menjawab. Manik mata ambernya masih tertuju pada Jason.Alicia segera menyadari hal tersebut. Ia bergegas menarik tangannya dari genggaman Jason, tetapi pria itu tidak melepaskannya dengan segera. Sebaliknya, Jason justru mempererat genggamannya.“Lepaskan, Jason,” cicit Alicia dengan wajah yang mulai terlihat panik.Namun, pria itu malah menyeringai kecil. “Apa kamu takut dengannya?” ledeknya.Alicia mendelik pria itu dengan tajam. “Jangan kira kamu terluka, aku tidak akan berani untuk─”Kalimat Alicia terpotong karena tanpa aba-aba Reinha

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 151 - Menegaskan Posisi

    “Apa yang kamu lakukan di sini, Anya?” Suara Reinhard mengalihkan lamunan Alicia. Pria itu telah memasang wajah dingin, menatapnya seperti seorang tersangka yang telah melakukan kesalahan besar.Masih dengan pikiran yang kacau, Alicia menjawab, “Apa kamu tidak lihat? Dia terluka. Aku di sini menemaninya, Rein.”“Menemaninya? Memangnya kamu pengasuhnya?” cibir Reinhard, masih belum bisa meredakan rasa cemburunya terhadap Jason.Alicia menghela napas pelan. “Tadi dia sudah melindungiku. Jadi sudah sewajarnya aku menemaninya, Rein. Lagian kenapa kamu sampai datang ke sini?”Alih-alih menjawab pertanyaan wanita itu, Reinhard kembali menginterogasinya, “Kenapa dia sampai harus melindungimu? Apa yang terjadi?”Alicia pun menceritakan penyerangan yang baru dialami mereka beberapa waktu lalu kepada suaminya. Namun, ia tidak menjelaskan kepada Reinhard mengenai ajakan Jason sebelumnya.Wajah Reinhard seketika berubah pias. Pria itu pun menyadari bahwa dialah yang hampir mencelakai istrinya sen

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 152 - Mesra

    Walaupun merasa kesal atas kekalahan tersembunyinya, tetapi Jason berusaha untuk tetap tersenyum. “Kalau begitu, aku tidak akan sungkan menerimanya,” balasnya dengan suara yang dibuat sesantai mungkin.Reinhard memilih untuk tidak menanggapinya. Namun, ia sangat senang bahwa tindakan dan ucapannya berhasil memprovokasi pria itu.Reinhard pun mengalihkan pandangannya kepada Alicia, meraih tangan wanita itu dan bertanya, “Sayang, aku senang kamu tidak terluka.”Alicia sangat terkejut mendengar kalimat mesra dari suaminya. Namun, mereka sedang berada di tempat umum dan Jason juga sedang memperhatikan sehingga ia tidak memiliki pilihan selain menanggapinya dengan lembut, “Semua berkat Direktur Hughes. Kalau bukan karena dia, mungkin sekarang aku yang berbaring di tempat ini.”Mendengar pujian Alicia terhadap Jason, darah Reinhard kembali mendidih. Dari sudut matanya, ia dapat melihat senyuman Jason yang menyebalkan.Namun, Reinhard berusaha tetap tenang dan mencolek hidung Alicia. “Aku sud

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 153 - Sayang

    “Rein, turunkan aku,” cicit Alicia seraya mengedarkan pandangannya ke sekeliling lobi rumah sakit.Saat ini ia masih berada dalam gendongan Reinhard. Meskipun mereka telah menjadi bahan tontonan seisi penghuni rumah sakit, tetapi suaminya tetap terlihat tidak peduli dan terus melangkah keluar dari gedung tersebut.“Kamu kenapa sih, Rein? Haruskah sampai melakukan hal seperti ini?” keluh Alicia.Walaupun ia tahu bahwa Reinhard hanya ingin menunjukkan dominasinya di hadapan Jason tadi, tetapi ia merasa sandiwara yang perlu mereka pertontonkan sudah cukup.Bukannya menjawab, Reinhard hanya melirik wanita itu sekilas, kemudian menyeringai tipis. “Kalau kamu masih mau membantah, aku akan menciummu di sini,” godanya.Refleks, Alicia membulatkan matanya, kemudian mengatupkan bibirnya rapat-rapat. ‘Kenapa sih dia? Apa dia salah makan obat hari ini?’ sungutnya di dalam hati atas sikap tidak wajar suaminya tersebut.Suara tawa kecil dari bibir Reinhard mengalihkan lamunan Alicia. Pria itu seakan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-01
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 154 - Perasaan yang Tidak Tersampaikan

    “Tidak ada tapi lagi, Anya. Kamu dengarkan aku sekali ini saja,” ujar Reinhard dengan tegas. Suaranya menepis kekagetan yang baru menerpa Alicia.Dengan cepat, Alicia berusaha menguasai dirinya kembali dan mencoba membujuk pria itu. “Rein … aku masih bisa bekerja dengan baik kok. Pengujian Miracle akan selesai sebentar lagi. Aku tidak ingin menundanya hanya karena masalah kecil,” ucapnya, berharap Reinhard akan memberikannya kesempatan.Sayangnya, Reinhard tetap pada pendiriannya. “Tidak, Anya. Anggap saja ini hukuman untukmu yang tidak mau mendengarkan peringatanku,” timpalnya dengan suara lembut, tetapi tak terbantahkan.Alicia mulai frustrasi. “Rein, bukan aku─”“Aku sudah pernah memberitahumu untuk tidak bertemu dengan si gondrong itu lagi, tapi kamu tidak mau mendengarku,” sela Reinhard, tidak memberikan wanita itu kesempatan untuk mencari alasan membantahnya lagi.“Lihatlah apa yang terjadi tadi. Untung saja tidak terjadi hal yang buruk padamu,” imbuh Reinhard sembari mengusap le

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 155 - Godaan yang Sulit Diabaikan

    “Anya, buka pintunya.” Reinhard mengetuk pintu kamar tidurnya. Pria itu berdiri dengan punggung bersandar pada dinding di sebelah pintu kamarnya.Sejak kembali dari rumah sakit, Alicia tidak kunjung meninggalkan kamarnya. Bahkan wanita itu mengunci dirinya di kamar seolah menunjukkan unjuk rasanya atas sikap Reinhard sebelumnya. Karena itulah, Reinhard merasa khawatir.Meskipun ia menyadari bahwa ucapannya memang sedikit berlebihan, tetapi Reinhard melakukannya agar Alicia menyadari perasaannya saja. Siapa yang menyangka wanita itu malah kesal dan tidak mau melihat wajahnya sekarang.Tidak ada sahutan dari dalam kamarnya, Reinhard kembali mengetuk pintu tersebut dengan lebih kuat lagi. “Anya, jawab aku. Kalau kamu masih tidak mau menjawab, aku akan mendobrak pintu ini,” ancamnya.Mendengar hal tersebut, Alicia yang baru saja keluar dari kamar mandi, berhenti di tengah langkahnya. Air menetes ke lantai dari rambutnya yang masih basah.Alicia pun menatap pintu kamarnya dengan kekesalan y

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 156 - Pergulatan Hati

    Alicia merasa marah pada dirinya sendiri, pada kelemahannya yang selalu takluk setiap kali Reinhard menunjukkan sisi menggoda yang memikat hatinya seperti saat ini. Apalagi ketika sorot mata amber pria itu mengunci manik mata birunya, membuat Alicia meruntuhkan dinding pertahanan yang susah payah dibangunnya.Namun, ia tetap mencoba menenangkan dirinya yang mulai goyah. Netranya mulai bergerak gelisah saat Reinhard bergerak semakin mendekat. Ia sampai menahan napasnya saat deru napas hangat pria itu menyapu wajahnya.“Ja-jangan mendekat,” cicit Alicia dengan gugup. “Bu-bukankah tadi kamu sudah berjanji tidak akan menyentuhku?”Seringai nakal terbit di bibir Reinhard saat melihat kegelisahan yang terpatri pada wajah Alicia. “Apa yang sudah otak mesummu ini pikirkan, Istriku?” ledeknya sembari menjitak pelan kening wanita itu.Manik mata biru Alicia mengerjap berulang kali, mencoba mencerna apa yang baru saja didengarnya. Sebelum ia sempat menanggapi, Reinhard telah mengambil alih handuk

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 157 - Aku Takut Mencintaimu Lagi

    Manik mata biru Alicia menelusuri langkah Reinhard, mengamati pria itu dengan seksama. Reinhard tidak berjalan keluar dari kamar. Pria itu mencari sesuatu dari dalam laci yang ada di meja rias.Tidak berapa lama kemudian, Reinhard kembali dengan membawa alat pengering rambut yang diambilnya tadi. Ia menghampiri Alicia dan mencolokkan alat di tangannya ke stopkontak yang berada di dekat mereka.Setelah memahami tindakan suaminya tersebut, Alicia pun berniat mengambil hairdryer tersebut dari tangan pria itu. “Aku bisa melakukannya sendiri,” ucapnya.Akan tetapi, Reinhard menghindar dengan mudah dan melengkungkan senyuman di bibirnya. “Akan lebih cepat kalau dibantu,” dalihnya.“Angin malam di luar tadi terlalu kencang. Tidak baik untuk tubuhmu. Apalagi kamu baru selesai keramas. Jangan sampai sakit. Bukankah besok kamu masih mau kerja?” imbuh Reinhard, secara tidak langsung menjelaskan maksud dari tindakannya tadi.Ucapan Reinhard yang lembut mengubah suasana yang canggung menjadi lebih

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03

Bab terbaru

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 337

    Sorot mata Jason dipenuhi amarah yang membara. Ingatan masa kecilnya menyeruak—api yang melahap rumahnya, jeritan ibunya yang menggema di dalam kamar yang terkunci. Ia masih bisa merasakan bagaimana tubuhnya dibungkus selimut tebal sebelum dilempar keluar jendela oleh ibunya.Meskipun Jason selamat dan mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya, tetapi harga yang harus dibayar terlalu mahal. Tidak ada yang lebih sakit dengan menyaksikan rumah dan orang tuanya habis dilalap api di depan matanya sendiri.Sejak saat itu, hidupnya berubah menjadi neraka. Tidak ada kerabat yang mau merawatnya. Ia dibuang ke panti asuhan sampai akhirnya diadopsi oleh keluarga Hughes.Namun, di sana pun ia hanya dipandang sebelah mata, tumbuh di bawah tekanan dan hinaan dari saudara angkatnya. Bahkan beberapa kali terancam akan dibunuh apabila berani menginginkan posisi penerus keluarga Hughes.Baginya, semua penderitaan itu berawal dari satu sosok—Reagan. Dialah dalang kehancuran Findell Group. Jika bukan kare

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 336

    “Kenapa kamu tidak memberitahuku dari awal, Reagan?” protes Alexei. Ia merasa kesal karena menjadi bahan permainan di antara keduanya.Dulu, Bryan Lewis juga pernah memperdayanya dan memanfaatkan kebencian Alexei terhadap Reagan dan sekarang cucu Bryan, yaitu Jason, juga melakukan hal yang hampir serupa pada Nicholas demi membalaskan dendamnya?Alexei merasa sangat konyol dan bodoh karena bisa tertipu dua kali dengan cara yang sama.Melihat kekesalan saudaranya itu, suara tawa Reagan pun menggema. Ia menatap Alexei dengan santai, kemudian meledeknya, “Kalau kamu tahu, memangnya apa yang bisa kamu lakukan, Xei? Sepertinya memang sudah nasibmu dan Nick harus dipermainkan oleh mereka.” Alexei berdecih kesal. “Kamu … selalu menyebalkan, Reagan,” gerutunya dengan napas terengah-engah, menahan rasa sakit yang menjalar di tubuhnya. Sulit baginya menerima bahwa ia telah dimanfaatkan oleh Bryan dan keturunannya. Namun, jauh di lubuk hatinya, Alexei sadar bahwa ia dan putranyalah yang terlalu

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 335

    Jason masih mematung di tempatnya. Matanya perlahan menggelap saat menyadari sesuatu yang mengejutkan. Mendengar percakapan yang terjadi, ia mulai memahami bahwa sejak awal dirinya telah dipermainkan oleh Reagan dan Alexei.“Jadi… kalian sudah bersekongkol selama ini?” desisnya dengan amarah yang tertahan.Alexei menyeringai sinis. Sebelumnya, ia memang meminta bantuan Reagan. Sejak menyerahkan Nexus kepada Reinhard, ia memang menjalin komunikasi rahasia dengan Reagan tanpa sepengetahuan siapa pun.Alexei menyampaikan setiap perintah dari Ken kepada Reagan, memberi kesempatan bagi Reagan untuk menyusun strategi mempertahankan Hernandez Group dari ancaman yang direncanakan Ken.Sebagai imbalannya, Alexei meminta Reagan mengerahkan anak buahnya untuk menyelamatkan putranya dari tangan Ken saat waktunya tiba.Karena itulah, sebelum memenuhi panggilan Ken di vila ini, Alexei sudah mengirimkan alamatnya kepada Reagan. Namun, yang mengejutkan, Reagan tidak merespons.Alexei sangat khawatir

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 334

    “Mark, di sana ada bangunan.” Suara Adrian memotong pembicaraan mereka, membuat semua orang langsung menoleh ke arah yang ditunjuknya.Alicia bergegas menghapus air matanya, lalu bersama yang lainnya melihat dari kejauhan. Samar-samar melalui kabut yang semakin tebal, sebuah vila tua tampak berdiri megah di tengah hutan tersebut. Mereka juga melihat beberapa kelompok seperti saling menyerang satu sama lain, lalu suara tembakan kembali terdengar di udara.“Sepertinya suara tembakan tadi berasal dari tempat itu,” gumam Mark, menilai situasi yang terjadi.Alicia pun menatap pria itu dan berniat mengatakan sesuatu. Seolah memahami maksudnya, Mark menyela lebih dulu, “Anda tidak boleh ke sana, Nona.”“Tapi, Mark─”Alicia mencoba membantah, tetapi Mark langsung memotongnya, “Saya tidak bisa membiarkan Anda ke tempat berbahaya itu. Jadi, Anda tetap tinggal dan bersembunyi di sini bersama Rocky. Saya dan Adrian yang akan memeriksa situasi di sana.”Baru saja Alicia berniat membuka suaranya,

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 333

    Sementara itu di luar vila, jauh di dalam hutan yang semakin berkabut, Alicia, Mark, dan dua pengawal lainnya berjalan cepat menyusuri jalur setapak yang dikelilingi pepohonan tinggi.Mereka telah berjalan hampir dua puluh menit dari tempat mobil ditinggalkan, namun belum juga menemukan jejak Reinhard.Mark melirik Alicia yang terlihat pucat dan kelelahan. Rasa khawatir membuatnya akhirnya bersuara, "Nona, sebaiknya Anda beristirahat sebentar."Alicia tetap melangkah tanpa menjawab. Melihat hal itu, Mark terpaksa menahan lengannya agar ia berhenti."Ada apa, Mark?" tanya Alicia, nada suaranya jelas menunjukkan ketidaksabaran.Mark menghela napas panjang. "Nona, kita hanya berputar-putar. Anda tidak menyadari kalau kita sudah melewati tempat yang sama beberapa kali?"Alicia terdiam dan melihat sekeliling. Pandangannya tertuju pada sebuah pohon yang tadi sempat ia tandai. Dahi berkerut, menyadari bahwa Mark benar."Sepertinya kita salah jalan dari awal," lanjut Mark sambil mengamati sek

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 332

    [Sepuluh menit sebelumnya.] Di dalam ruangan utama vila, suasana mendadak tegang. Jason dan Ken refleks menoleh saat suara tembakan pertama menggema di luar sana. Alexei, yang baru saja menyelesaikan tanda tangannya pada dokumen di depannya, berhenti sejenak. Ia mengerutkan keningnya, mencoba menelaah situasi yang tiba-tiba saja berubah. “Suara apa itu? Apa ada penyusup?!” teriak Ken yang telah beranjak dari duduknya. Ketika ia berniat keluar dari ruangan, tiba-tiba salah satu bawahannya menunjuk ke arah monitor dan berseru panik, “Tuan! Sandera kita … dia menghilang!” “Apa?” Ken tersentak. Sontak, ia menoleh ke arah layar monitor bersamaan dengan Jason dan Alexei. Di layar, mereka melihat beberapa bawahan Ken sudah tergeletak tak bernyawa di lantai, sedangkan Nicholas sudah tidak ada di tempatnya! "Sial! Siapa yang sudah melakukan hal ini?!" Ken menggeram marah. Tangannya sigap meraih walkie-talkie, lalu ia memanggil para bawahannya, tetapi hanya ada suara statis yang terdengar

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 331

    Reinhard berlindung di balik meja marmer, menekan punggungnya ke permukaan dingin sambil melirik ke arah bawahannya. Dengan satu isyarat cepat, ia memberi perintah untuk membalas serangan.Kepanikan mulai menyebar di antara penjaga Ken saat salah satu rekan mereka roboh karena tertembak. Suara tembakan pun saling bersahutan. Salah satu dari bawahan Ken berlari ke arah ruang utama, mungkin hendak melaporkan kejadian ini. “Jangan biarkan dia pergi!” Reinhard menggeram. Salah satu bawahannya langsung bertindak. Dengan satu tembakan tepat di kaki, penjaga itu terjatuh, meraung kesakitan sambil merangkak mencari perlindungan. Namun, Reinhard tidak memberi kesempatan. Ia mengangkat senjatanya dan menembak pria itu, mengakhiri nyawanya dalam sekejap. Suara tembakan terus menghujani ruangan tersebut hingga akhirnya keadaan menjadi sunyi. Reinhard menarik napasnya dalam-dalam. Ia kembali mengintip dari balik tempat persembunyiannya dan mendapati dua penjaga baru masuk ke ruang makan d

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 330

    “Jadi bagaimana?” Suara Jason membuyarkan lamunan Alexei.Netra Alexei menyipit tajam. “Apa aku bisa mempercayaimu? Kamu yakin dia akan melepaskan kami?” selidiknya seraya melirik ke arah Ken yang tersenyum sinis.“Mungkin untuk menyelamatkan putramu, aku bisa menjanjikannya. Tapi, mengenai nyawamu, aku rasa ….” Jason terdiam sejenak, lalu mengangkat bahunya dan melanjutkan, “mungkin tergantung kemurahan hatinya lagi.”“Dari awal kesepakatan kita tidak seperti itu. Kenapa aku harus menurutimu?” protes Alexei.Jason tersenyum tipis. “Tadi Ken sudah bilang, bukan? Anda sama sekali tidak ada hak untuk bernegosiasi di sini, Tuan Alexei.”Meskipun suara Jason terdengar tenang, tetapi terdengar sangat menusuk.Alexei mengepalkan kedua tangannya dengan erat. Sejak awal ia tahu jika ia tidak akan keluar hidup-hidup dari tempat itu karena Ken menginginkan nyawanya.Namun, Alexei tetap datang demi Nicholas. Ia bersedia melakukan apa pun─meskipun harus menukar dengan nyawanya sekalipun─untuk men

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 329

    Ken mendengus. “Kamu pikir kamu masih punya hak untuk bernegosiasi denganku, huh?”Alexei tidak menjawab. Ia hanya memberikan tatapan tajam kepada Ken.Namun, pada akhirnya Ken pun menyalakan layar monitor di dalam ruangan itu dan memperlihatkan situasi di ruangan penyekapan Nicholas.Alexei tercengang. Hampir saja ia tidak mengenal sosok putranya tersebut. Kondisi Nicholas yang terikat di sebuah kursi terlihat sangat mengenaskan, pucat dan sangat kurus seperti seseorang yang kekurangan gizi dalam waktu yang lama.Mata cekungnya tampak kosong, tulang pipinya menonjol, dan luka-luka menghiasi kulitnya—beberapa masih segar, sementara yang lain belum sepenuhnya mengering.“Air … berikan aku air ….”Hati Alexei terasa teremas mendengar permintaan putranya yang lemah dan nyaris tak terdengar tersebut. Rasa sakit di tubuhnya bukan lagi masalah, karena pemandangan di hadapannya jauh lebih

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status