Share

Bab 153 - Sayang

Author: AliceLin
last update Huling Na-update: 2024-12-01 14:59:49
“Rein, turunkan aku,” cicit Alicia seraya mengedarkan pandangannya ke sekeliling lobi rumah sakit.

Saat ini ia masih berada dalam gendongan Reinhard. Meskipun mereka telah menjadi bahan tontonan seisi penghuni rumah sakit, tetapi suaminya tetap terlihat tidak peduli dan terus melangkah keluar dari gedung tersebut.

“Kamu kenapa sih, Rein? Haruskah sampai melakukan hal seperti ini?” keluh Alicia.

Walaupun ia tahu bahwa Reinhard hanya ingin menunjukkan dominasinya di hadapan Jason tadi, tetapi ia merasa sandiwara yang perlu mereka pertontonkan sudah cukup.

Bukannya menjawab, Reinhard hanya melirik wanita itu sekilas, kemudian menyeringai tipis. “Kalau kamu masih mau membantah, aku akan menciummu di sini,” godanya.

Refleks, Alicia membulatkan matanya, kemudian mengatupkan bibirnya rapat-rapat. ‘Kenapa sih dia? Apa dia salah makan obat hari ini?’ sungutnya di dalam hati atas sikap tidak wajar suaminya tersebut.

Suara tawa kecil dari bibir Reinhard mengalihkan lamunan Alicia. Pria itu seakan
AliceLin

Mau juga dong dipanggil "Sayang" hahahaha

| 13
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (14)
goodnovel comment avatar
AliceLin
wkwkwk bencana membawa berkah
goodnovel comment avatar
AliceLin
hahhaaha iya nih, kelepek2 dah
goodnovel comment avatar
AliceLin
antri kakk wkwkkw
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 154 - Perasaan yang Tidak Tersampaikan

    “Tidak ada tapi lagi, Anya. Kamu dengarkan aku sekali ini saja,” ujar Reinhard dengan tegas. Suaranya menepis kekagetan yang baru menerpa Alicia.Dengan cepat, Alicia berusaha menguasai dirinya kembali dan mencoba membujuk pria itu. “Rein … aku masih bisa bekerja dengan baik kok. Pengujian Miracle akan selesai sebentar lagi. Aku tidak ingin menundanya hanya karena masalah kecil,” ucapnya, berharap Reinhard akan memberikannya kesempatan.Sayangnya, Reinhard tetap pada pendiriannya. “Tidak, Anya. Anggap saja ini hukuman untukmu yang tidak mau mendengarkan peringatanku,” timpalnya dengan suara lembut, tetapi tak terbantahkan.Alicia mulai frustrasi. “Rein, bukan aku─”“Aku sudah pernah memberitahumu untuk tidak bertemu dengan si gondrong itu lagi, tapi kamu tidak mau mendengarku,” sela Reinhard, tidak memberikan wanita itu kesempatan untuk mencari alasan membantahnya lagi.“Lihatlah apa yang terjadi tadi. Untung saja tidak terjadi hal yang buruk padamu,” imbuh Reinhard sembari mengusap le

    Huling Na-update : 2024-12-02
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 155 - Godaan yang Sulit Diabaikan

    “Anya, buka pintunya.” Reinhard mengetuk pintu kamar tidurnya. Pria itu berdiri dengan punggung bersandar pada dinding di sebelah pintu kamarnya.Sejak kembali dari rumah sakit, Alicia tidak kunjung meninggalkan kamarnya. Bahkan wanita itu mengunci dirinya di kamar seolah menunjukkan unjuk rasanya atas sikap Reinhard sebelumnya. Karena itulah, Reinhard merasa khawatir.Meskipun ia menyadari bahwa ucapannya memang sedikit berlebihan, tetapi Reinhard melakukannya agar Alicia menyadari perasaannya saja. Siapa yang menyangka wanita itu malah kesal dan tidak mau melihat wajahnya sekarang.Tidak ada sahutan dari dalam kamarnya, Reinhard kembali mengetuk pintu tersebut dengan lebih kuat lagi. “Anya, jawab aku. Kalau kamu masih tidak mau menjawab, aku akan mendobrak pintu ini,” ancamnya.Mendengar hal tersebut, Alicia yang baru saja keluar dari kamar mandi, berhenti di tengah langkahnya. Air menetes ke lantai dari rambutnya yang masih basah.Alicia pun menatap pintu kamarnya dengan kekesalan y

    Huling Na-update : 2024-12-02
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 156 - Pergulatan Hati

    Alicia merasa marah pada dirinya sendiri, pada kelemahannya yang selalu takluk setiap kali Reinhard menunjukkan sisi menggoda yang memikat hatinya seperti saat ini. Apalagi ketika sorot mata amber pria itu mengunci manik mata birunya, membuat Alicia meruntuhkan dinding pertahanan yang susah payah dibangunnya.Namun, ia tetap mencoba menenangkan dirinya yang mulai goyah. Netranya mulai bergerak gelisah saat Reinhard bergerak semakin mendekat. Ia sampai menahan napasnya saat deru napas hangat pria itu menyapu wajahnya.“Ja-jangan mendekat,” cicit Alicia dengan gugup. “Bu-bukankah tadi kamu sudah berjanji tidak akan menyentuhku?”Seringai nakal terbit di bibir Reinhard saat melihat kegelisahan yang terpatri pada wajah Alicia. “Apa yang sudah otak mesummu ini pikirkan, Istriku?” ledeknya sembari menjitak pelan kening wanita itu.Manik mata biru Alicia mengerjap berulang kali, mencoba mencerna apa yang baru saja didengarnya. Sebelum ia sempat menanggapi, Reinhard telah mengambil alih handuk

    Huling Na-update : 2024-12-03
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 157 - Aku Takut Mencintaimu Lagi

    Manik mata biru Alicia menelusuri langkah Reinhard, mengamati pria itu dengan seksama. Reinhard tidak berjalan keluar dari kamar. Pria itu mencari sesuatu dari dalam laci yang ada di meja rias.Tidak berapa lama kemudian, Reinhard kembali dengan membawa alat pengering rambut yang diambilnya tadi. Ia menghampiri Alicia dan mencolokkan alat di tangannya ke stopkontak yang berada di dekat mereka.Setelah memahami tindakan suaminya tersebut, Alicia pun berniat mengambil hairdryer tersebut dari tangan pria itu. “Aku bisa melakukannya sendiri,” ucapnya.Akan tetapi, Reinhard menghindar dengan mudah dan melengkungkan senyuman di bibirnya. “Akan lebih cepat kalau dibantu,” dalihnya.“Angin malam di luar tadi terlalu kencang. Tidak baik untuk tubuhmu. Apalagi kamu baru selesai keramas. Jangan sampai sakit. Bukankah besok kamu masih mau kerja?” imbuh Reinhard, secara tidak langsung menjelaskan maksud dari tindakannya tadi.Ucapan Reinhard yang lembut mengubah suasana yang canggung menjadi lebih

    Huling Na-update : 2024-12-03
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 158 - Perpaduan yang Unik

    Alicia baru saja menyelesaikan makanannya. Ia melirik sepiring steak yang masih utuh di atas meja makan tersebut.“Sepertinya aku sudah keterlaluan,” gumam Alicia, menyadari sikapnya yang terlalu dingin dalam merespon perhatian Reinhard sehingga pria itu berniat melewatkan makan malam tersebut demi menjaga perasaannya.Helaan napas pelan bergulir dari bibir Alicia. Ia pun beranjak dari tempatnya sembari membawa piring steak tersebut ke dapur, kemudian ia menghangatkan daging sapi yang sudah dingin tersebut dengan menggunakan oven.Sembari menunggu steak tersebut selesai dihangatkan, Alicia memutuskan untuk menyeduh teh jahe yang ditemukannya dari salah satu rak penyimpanan yang ada di dapur sebagai bentuk permintaan maafnya atas sikapnya tadi dan juga balasan perhatiannya kepada pria itu.Namun, tanpa sengaja Alicia menemukan sesuatu yang menarik perhatiannya di mana terdapat satu botol kaca kecil di antara rak penyimpanan tersebut. Ia mengambil botol tersebut, kemudian mengeluarkan i

    Huling Na-update : 2024-12-04
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 159 - Suasana Hati yang Berubah

    “Memang benar, makanan akan terasa lebih nikmat ketika ada yang menemani,” ucap Reinhard setelah menghabiskan steaknya. Ia meletakkan piring kosong di meja sambil melirik Alicia, yang lebih sibuk dengan ponselnya daripada memperhatikannya.“Apalagi kalau ditemani istri yang cantik,” lanjut Reinhard dengan nada menggoda, sengaja mencuri perhatian Alicia dan taktiknya berhasil.Alicia, yang sejak tadi fokus pada layar ponselnya, langsung menghentikan kegiatannya dan melirik Reinhard sekilas. “Sudah selesai? Kalau begitu, kita bisa mulai diskusi sekarang?” tanyanya dengan nada serius.Satu alis Reinhard terangkat dan ia menatap Alicia dengan intens. “Kenapa terburu-buru begitu? Apa kamu tidak nyaman dengan duduk bersamaku?” selidiknya.Alicia menggeleng pelan. “Ti-tidak. Aku hanya tidak ingin terlalu lama menyita waktumu yang berharga saja,” gumamnya tanpa berani menatap langsung matanya.Bibir Reinhard melengkung tipis. “Kamu sama sekali tidak menggangguku. Waktuku selalu ada untukmu, I

    Huling Na-update : 2024-12-04
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 160 - Pertemuan di Masa Lalu

    "Aku minta maaf padamu karena mungkin ceritaku nanti akan membuatmu tidak senang," cicit Alicia dengan wajah tertunduk.Reinhard mendengus pelan. "Kamu belum bicara, bagaimana aku bisa tahu aku akan tidak senang atau tidak?" Alicia meremas jemarinya dengan gugup. Sorot mata Reinhard terasa menekannya. “Berjanjilah tidak akan marah dengan apa pun yang aku katakan nanti," pintanya kepada pria itu. Namun, suaranya terdengar penuh keraguan.Tanpa berpikir dua kali, Reinhard langsung menjawab, “Aku janji.”Alicia terkejut. Bibirnya terbuka sedikit, tetapi melihat senyuman pria itu, ia merasa sedikit lega.Reinhard menyandarkan tubuhnya dan menatap Alicia dengan penuh perhatian. “Sekarang katakanlah. Aku akan berusaha untuk menepati janjiku,” ucapnya, siap mendengarkan apa pun yang ingin diutarakan wanita itu padanyaAlicia terdiam sejenak. Keraguan masih menyelimuti sepasang netranya, tetapi kemudian ia bergumam, “Baiklah, kalau begitu … Aku akan membicarakan tentang pertemuanku dengan Ja

    Huling Na-update : 2024-12-05
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 161 - Aku Pantas Mendapatkan Balasannya

    “Jangan termakan janji buayanya, Anya. Dia hanya ingin memanfaatkanmu.” Suara dengusan kasar dan peringatan Reinhard membuyarkan lamunan Alicia. Wanita itu terkejut dan langsung mengalihkan pandangannya kembali kepada Reinhard. Sudut bibir Reinhard terangkat sinis. “Venusku? Dia benar-benar sudah bosan hidup.” Alicia mengerutkan alisnya saat mendengar gumaman Reinhard yang tidak jelas tersebut. “Kamu bilang apa?” “Tidak apa-apa,” Reinhard berdeham pelan, lalu melanjutkan, “Apa ada hal lain yang dibicarakan selain itu? Atau dia sudah melakukan hal yang tidak pantas padamu?” Alicia tertunduk sejenak, lalu menggeleng pelan. “Waktu itu kamu langsung masuk ke dalam ruangan dan mengira aku dan dia melakukan hal yang tidak-tidak,” jawabnya mengingatkan hal yang terjadi saat itu. “Jadi, kamu percaya dengan ceritanya?” cecar Reinhard dengan penuh selidik. Alicia mengedikkan bahunya. “Aku juga tidak yakin karena aku tidak ingat pernah bertemu dan melakukan hal yang dia ucapkan,” akunya.

    Huling Na-update : 2024-12-05

Pinakabagong kabanata

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 373

    Reinhard terlihat kesal. Sebenarnya ia ingin sekali turun tangan sendiri untuk menangani Ken. Akan tetapi, karena ia harus menjalani pemulihan di rumah sakit, Reinhard meminta para bawahan Dark Wolf untuk menggantikannya memberikan pelajaran kepada pria itu.Dalam kondisi terluka parah dan faktor usia yang tak lagi muda, Ken meregang nyawa lebih cepat setelah mengalami berbagai penyiksaan yang diperintahkan Reinhard.Meskipun menyesal tidak dapat menanganinya sendiri, tetapi Reinhard merasakan kelegaan yang luar biasa dengan kematian pria itu. Satu ancaman bagi Alicia telah lenyap, dan Reinhard bisa memenuhi janjinya kepada Regis.“Kamu sudah mengirimkan hasilnya kepada Regis?” tanya Reinhard.Ia memang meminta Austin menyelesaikan tugas itu sebagai bagian dari syarat yang diberikan Regis. Untuk memastikan mayat itu benar-benar Ken Stewart, Reinhard sengaja meminta otopsi. Ia tidak ingin tertipu seperti Alexei dulu, yang sempat terkecoh oleh kematian palsu Ken.“Tenanglah. Aku sudah m

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 372

    Dua minggu sudah Reinhard dirawat di rumah sakit. Hari ini akhirnya ia sudah diperbolehkan pulang setelah selama seminggu ini ia mengajukan protes dan keluhannya terhadap dokter yang menanganinya. Bahkan ia tak segan-segan mengancam pimpinan rumah sakit.Apa yang terjadi? Kenapa Reinhard melakukannya?Jawabannya sangat sederhana. Reinhard sudah tidak betah berada di rumah sakit itu.Seperti yang diputuskannya dua minggu lalu, ia dan Alicia akhirnya berbagi kamar rawat bersama agar bisa menjalani masa pemulihan bersama.Akan tetapi, Alicia sudah diperbolehkan keluar dari rumah sakit minggu lalu karena kondisinya sudah lebih membaik. Meski demikian, ia tetap diwajibkan menjalani bedrest di rumah hingga benar-benar pulih sepenuhnya.Karena itulah, Reinhard merasa sangat kesepian berada di dalam kamar rawat itu sekarang. Ia berulang kali mengajukan permohonan untuk pulang, tetapi ditolak karena luka-lukanya masih memerlukan perawatan intensif.Hari ini, setelah berbagai protes dan ancama

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 371

    “Apa yang kamu lamunkan, hum?” Reinhard mengetuk pelan kening Alicia, mengalihkan kembali perhatian wanita itu padanya.Alicia tersentak kecil. Ia menggeleng cepat, lalu memasang senyum lebar seolah tidak ada apa-apa.Reinhard menghela napas pelan. “Aku tahu … meskipun kamu tahu kamu hamil sekalipun, pasti kamu tetap akan mengikutiku, bukan?” terkanya, mengira Alicia masih memikirkan tentang hal yang terjadi sebelumnya.Alicia terkekeh kecil. “Kamu sangat mengenalku dengan baik, Suamiku,” ucapnya, tidak menyangkal sedikit pun tuduhan Reinhard.Saat itu, Alicia memang tidak berpikir panjang. Satu-satunya hal yang dipedulikannya hanyalah keselamatan pria itu.Reinhard mendesah berat, tetapi ada kehangatan dalam sorot matanya. “Sayang, kamu tahu kan kalau aku mencintaimu?”Alicia mengangguk.“Mulai sekarang ada nyawa lain yang harus kamu jaga. Tapi, di atas semua itu, kamu yang menjadi prioritasku. Karena itu, jangan pernah berbuat nekat seperti tadi lagi dan jangan pernah berpikir untuk

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 370

    “Ah, ya ampun. Turunkan aku, Xavier. Aku pusing,” seru Alicia histeris.Reinhard segera menghentikan putarannya dan menurunkan Alicia dengan hati-hati di atas ranjang. Wajahnya menyiratkan kekhawatiran yang mendalam.“Maafkan aku, Sayang. Aku sampai lupa diri karena terlalu bahagia mendengar kabar ini,” ucap Reinhard seraya menangkup wajah Alicia dengan kedua tangannya, menatapnya seolah-olah wanita itu adalah seluruh dunianya.“Tidak apa-apa. Aku hanya sedikit pusing saja,” timpal Alicia berusaha menunjukkan senyuman meyakinkan, meskipun kepalanya masih sedikit berdenyut.“Kamu yakin?” Reinhard menatapnya lekat-lekat, seolah mencari tanda-tanda ketidaknyamanan yang mungkin disembunyikan Alicia. “Mau aku panggilkan dokter saja?”Alicia tertawa kecil, menggeleng pelan. “Aku baik-baik saja, Xavier. Serius. Jangan berlebihan.”Reinhard mendesah lega, tetapi tidak sepenuhnya puas. Ia duduk di tepi ranjang, menggenggam tangan Alicia dengan lembut.Raut wajah Reinhard berubah sendu dan dipen

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 369

    Selang beberapa waktu, ciuman mereka semakin dalam, membuat Alicia cukup kewalahan untuk mengikuti liarnya gairah yang diberikan Reinhard melalui ciuman tersebut.“Ummph─”Deru napas Alicia terasa semakin pendek. Ia pun bergegas melepaskan tautan bibir mereka lebih dulu agar bisa menghirup udara secepatnya. Tanpa sengaja ia mendorong dada Reinhard terlalu kuat hingga pria itu meringis perih karena luka di bahunya terasa kembali berdenyut.Mata Alicia pun membelalak panik. “Ah, astaga!”Alicia pun bergegas memeriksa luka pria itu, membuka beberapa kancing baju pasien yang dikenakan Reinhard. Melihat bercak darah yang merembes pada perban di bahu pria itu, rasa bersalah pun menggelayuti hati Alicia. Ia menggigit bibir bawahnya dan menatap Reinhard dengan sorot mata berkaca-kaca.“Maafkan aku … aku─”Sebelum Alicia sempat menyelesaikan ucapannya, Reinhard telah menarik lengannya dan membawanya jatuh ke dalam pelukannya lagi.“Xavier ….” Alicia mengerjap dengan bingung. Ia berniat mendoron

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 368

    Alicia masih terdiam. Ia berusaha mencerna ucapan yang dilontarkan Reinhard. Kata-kata itu meskipun terdengar sederhana, tetapi entah kenapa Alicia merasa tidak asing seakan menyiratkan sesuatu seperti penolakan.Tiba-tiba hati Alicia terasa teremas. Ia diingatkan kembali dengan kenangan menyakitkan yang dialaminya dulu terkait dengan sikap dingin Reinhard di masa lalu.Cairan bening telah menggenang di pelupuk mata Alicia membuat Reinhard tersentak. “A-Alicia, kamu … kenapa?” tanyanya, panik.Namun, wanita itu tidak menjawab dan malah balik bertanya dengan suara bergetar yang terdengar seperti bisikan yang rapuh, “Tadi kamu bilang ... tidak ingin aku mengejarmu lagi? Maksudmu ... kamu ingin berpisah denganku?”Reinhard menatap wanita itu dengan penuh kebingungan. Namun, seulas senyuman merekah di bibirnya setelah mencerna prasangka buruk yang dilontarkan wanita itu atas ucapannya tadi.Dengan penuh kelembutan, Reinhard mengusap air mata yang hampir tumpah di sudut mata wanita itu. “D

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 367

    “Memangnya ada hal yang tidak kuketahui?” Regis menyeringai kecil, nada angkuhnya begitu kentara.Reinhard hanya mendesah, menatap pria itu dengan tatapan lelah. "Tentu saja. Tuan Muda Lorenzo selalu tahu segalanya."Regis tertawa pelan, lalu mulai berbicara tanpa niat memancing pertengkaran. Ia pun menceritakan mengenai hal yang didengarnya dua hari lalu—tentang insiden yang menimpa Alicia sebelum mengalami kecelakaan tiga tahun lalu. Cerita yang secara tak sengaja Regis dengar ketika Alicia menceritakannya kepada ayah mereka.Reinhard terdiam mendengarkan cerita tersebut. Amarah di dalam dadanya mulai membara seiring dengan setiap kata yang keluar dari mulut Regis. Rahangnya mengeras, sementara tangan terkepal kuat hingga buku-buku jarinya memutih.“Jadi … tiga tahun lalu, kecelakaan itu memang bukan hanya sekadar kecelakaan?” gumam Reinhard berbisik pelan seiring dengan getaran emosi yang dirasakannya.Sebelumnya Reinhard memang telah mendengar pengakuan dari Edwin Stein mengenai p

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 366

    Reinhard telah sampai di depan pintu kamar Alicia. Koridor di depan ruangan itu sangat sepi. Sebelum masuk, ia menoleh sejenak ke arah Hans yang menemaninya hingga ke tempat itu.“Cukup antar sampai di sini saja. Saya bisa sendiri, Tuan Miller,” ucap Reinhard dengan tegas.Meskipun Hans merasa ragu dan khawatir, tetapi ia tidak dapat menolak permintaan Reinhard. Akhirnya, dengan sedikit bimbang, Hans menundukkan kepalanya dan beranjak pergi, meninggalkan Reinhard sendirian di depan pintu.Setelah Hans pergi, Reinhard pun menggeser pintu di depannya, lalu memutar kursi rodanya masuk ke dalam ruangan itu. Di tengah keheningan itu, hanya terdengar suara roda yang berputar dengan deru napas yang teratur saja.Ia berhenti sejenak. Dari balik tirai tipis yang mengelilingi ranjang, ia bisa melihat sosok Alicia yang terlelap. Dengan pelan, Reinhard berdiri dari kursinya, berjalan mendekat agar bisa melihat wajah istrinya lebih jelas di tengah penerangan temaram dalam ruangan itu.Namun, langk

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 365

    “Mau ke mana?”Nada suara Reagan yang datar dan tajam, memecahkan keheningan yang terjadi di antara dirinya dan Reinhard. Mata ambernya menilik sikap putranya yang dipenuhi kewaspadaan padanya.Perlahan sudut bibirnya membentuk lengkungan tipis, mencairkan ketegangan di antara mereka. “Mencari Alicia?” tanyanya lebih lanjut.Reinhard mengangguk cepat. “Aku ingin memastikan keadaannya,” jawabnya.Melihat raut wajah putranya yang pucat, Reagan pun tersenyum mencibir, “Aku rasa dibandingkan dia, kondisimu jauh lebih mengkhawatirkan, Rein.”Sejenak, ruangan kembali menjadi sunyi. Nada suara Reagan yang terdengar tajam tersebut membuat Reinhard berpikir ayahnya itu akan menghalangi keinginannya seperti yang biasa dia lakukan.Akan tetapi, Reinhard tidak menyangka sang ayah malah berkata, “Pergilah. Tapi, perhatikan juga kondisimu. Jangan terlalu memaksakan diri.”Mata Reinhard terbelalak, tak percaya dengan pendengarannya tersebut. “Papa ….”“Kenapa? Tidak jadi?” Reagan menaikkan satu ali

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status