Share

Bab 134 - Pembuat Onar

Penulis: AliceLin
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-20 14:33:11
“Selamat pagi, Nyonya.” Owen menyapa Alicia yang baru saja menghampirinya di parkiran apartemen.

Padahal Owen baru saja ingin menjemput wanita itu dan tuan mudanya, tetapi keduanya telah turun lebih dulu.

“Maaf sudah membuatmu menunggu lama, Owen,” sahut Alicia.

“Tidak, Nyonya. Saya baru saja sampai,” timpal Owen seraya membukakan pintu mobil bagian belakang untuk wanita itu, lalu disusul Reinhard yang juga ikut masuk ke dalam mobil tersebut.

Owen pun bergegas masuk ke bagian pengemudi, lalu melajukan kendaraan itu menuju ke gedung Hernandez Group.

Sepanjang perjalanan berlangsung, Alicia diam membisu, pandangannya terpaku pada jendela mobil. Sedangkan Reinhard, yang duduk di samping Alicia, juga tidak mengucapkan sepatah kata pun.

Pria itu hanya melirik Alicia beberapa kali, berharap wanita itu menaruh sedikit saja perhatian untuknya. Sayangnya, Alicia terlihat tidak memiliki minat untuk bicara dengannya.

Owen yang mengemudikan mobil, melirik melalui spion mobil. Ia dapat merasakan ke
AliceLin

Apa masih ada yang mengikuti cerita ini? Absen yuk sambil komen hehehhe

| 15
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (19)
goodnovel comment avatar
AliceLin
makasih byk kak ^^
goodnovel comment avatar
AliceLin
terima kasih kak ^^
goodnovel comment avatar
AliceLin
xixixixi makasih byk kak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 135 - Kehilangan Fokus

    “Ya, kamu benar! Sudah saatnya Manajer Blunt mendapatkan pelajaran. Dia sudah terlalu lama menyalahgunakan posisinya untuk merundung karyawan wanita. Semua orang sudah muak dengan sikapnya.”Perdebatan pun terjadi di antara para karyawan Hernandez Group atas kejadian tersebut. Akan tetapi, tidak sedikit yang merasa tindakan tersebut terlalu ekstrem meskipun perbuatan yang dilakukan Eric Blunt memang tidak dapat dimaafkan.“Bagaimanapun ini adalah tindakan melanggar hukum. Sepertinya pelakunya harus berhati-hati. Keamanan perusahaan kita sangat ketat. Pastilah wajah pelakunya terekam jelas di kamera pengawas.”Alicia terdiam mendengar salah satu komentar dari karyawan kantor tersebut. Sebelumnya ia memang bertindak tanpa berpikir panjang. Ia benar-benar tidak dapat mengendalikan dirinya.Namun, ia merasa sangat puas dan merasa bahwa ia sudah melakukan sesuatu yang benar. Hanya saja ia tidak menyangka konsekuensi dari tindakan tersebut bisa jauh lebih besar daripada yang dia bayangkan se

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-20
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 136 - Pekerjaan Tambahan

    Reinhard akhirnya memutuskan untuk berbicara dengan asistennya tentang sikap istrinya, termasuk hal yang terjadi dan pembicaraan yang mereka lakukan saat sarapan bersama tadi.Ia berharap dapat mendapatkan solusi dari asistennya tersebut, mengingat kemarin Owen sempat memberikannya masukan yang cukup berguna.“Padahal saya hanya ingin dia mengakui perasaannya dengan bersikap lebih perhatian. Bukankah kemarin kamu bilang kalau aku harus lebih perhatian untuknya? Aku sudah melakukannya. Sebelum sarapan tadi, semua masih sangat terkendali. Tapi, tidak tahu kenapa, dia tiba-tiba saja seperti itu,” keluh Reinhard.Owen terdiam sejenak, mencoba menganalisa cerita tuan mudanya tersebut. “Apa ada yang salah dengan sarapannya?” selidiknya.“Dia memang tidak menyelesaikan makanannya. Padahal saya sengaja memasak makanan kesukaannya dan menurutku, rasanya sangat enak,” jawab Reinhard seraya melonggarkan sedikit dasinya.Owen tercengang. ‘Tuan Muda memasak?’ batinnya, tak percaya.“Karena khawati

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 137 - Zeus

    Brak!Suara gebrakan mengagetkan Owen yang tengah menyaksikan rekaman video itu. Ia mengamati ekspresi tuan mudanya dengan gugup dan ikut merasa tertekan meskipun dirinya tidak terlibat dalam kejadian tersebut.Suasana ruangan terasa sangat mencekam dalam hitungan detik. Tidak ada sepatah kata pun yang meluncur dari bibir Owen. Ia hanya bisa menunggu perintah selanjutnya dari Reinhard.Akan tetapi, Owen tahu jelas tindakan apa yang akan diambil oleh Reinhard atas perbuatan Eric Blunt, mengingat pria paruh baya itu telah berani menyentuh dan menghina istri dari majikannya tersebut.“Hanya ini? Tidak ada lanjutannya lagi?” selidik Reinhard ketika rekaman video tersebut terputus di tengah.Kening Owen mengernyit. Ia mengambil alih tablet mini tersebut sejenak, lalu membaca pesan masuk yang dikirimkan padanya.“Barusan tim IT melaporkan bahwa ada gangguan pada sistem keamanan dan penyimpanan rekaman CCTV kita, Tuan Muda,” jawab Owen dengan suara penuh ketegangan, tidak berani menatap mata

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 138 - Memasang Jebakan

    Mendengar ucapan Reinhard yang dipenuhi rasa percaya diri yang tinggi, Owen pun mengerutkan keningnya. “Apa Anda bermaksud untuk turun tangan sendiri, Tuan Muda?” selidiknya.Seringai kecil yang terbit di sudut bibir Reinhard telah menjawab pertanyaan Owen, tanpa perlu kata tambahan lagi. Reinhard jelas tidak akan menyerahkan masalah ini sepenuhnya kepada orang lain. Ia akan memastikan bahwa peretas yang berani mengusik sistem keamanannya itu menyesal telah mengusiknya.“Sudah lama sekali jari-jariku tidak bermain dengan coding, Owen,” gumam Reinhard lebih lanjut. Ia meregangkan jemarinya dengan santai sebelum mengambil tindakan lebih lanjut.Owen tidak menghentikannya. Ia sudah tidak merasa heran sedikit pun. Tuan mudanya bukan hanya seorang pebisnis handal, tetapi juga seorang maestro dalam dunia pemrograman dan keamanan siber.Meskipun Owen tidak pernah melihat secara langsung bagaimana keahlian Reinhard saat bergelut dalam pemrograman, tetapi nyatanya, sistem keamanan yang ada di d

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-22
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 139 - Lolos

    “Hmm… menarik,” gumam anak laki-laki itu. Bibirnya menekuk dalam dengan seringai yang samar. Ia menyadari jebakan itu dan tidak menyangka akan tertipu.Sistem yang disusupnya kali ini berbeda dari sistem lain yang pernah ia tembus sebelumnya. Sejak awal ia sudah menyadari ada sosok berkompeten di balik layar dan ia menantinya sedari tadi. “Akhirnya kamu menunjukkan dirimu,” gumamnya lagi.Anak itu tidak dapat menahan tawa kecilnya, menampilkan lesung pipinya yang dalam. “Pasti dia sangat kesal tadi. Sayang sekali aku tidak bisa melihatnya langsung,” ucapnya lebih lanjut.Bocah berusia sebelas tahun itu tetap tenang. Ia kembali fokus pada layar, mencari celah untuk keluar dari situasi yang mulai memojokkannya. Namun, semakin ia mencoba, semakin jelas bahwa lawannya jauh lebih berpengalaman.Ia mengetik beberapa kode defensif, mencoba memutuskan koneksinya dari server Hernandez Group sebelum jejaknya terlacak. Sayangnya, setiap kali ia menutup satu pintu, dua pintu baru terbuka, memaksan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-22
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 140 - Memberikan "Keadilan"

    Reinhard bersandar di kursinya. Dengan ekspresi wajah yang berubah menjadi serius, ia bertanya kepada asistennya, “Apa kamu sudah menyelidiki perusahaan yang memiliki hubungan di bawah tangan dengan Eric Blunt?”Owen segera mengangguk. “Saya juga sudah mendapatkan daftar transaksi yang dilakukan mereka dengan Eric Blunt, Tuan Muda,” jawabnya seraya memperlihatkan daftar yang dimaksud dari layar tabletnya.Tatapan Reinhard berkilat tajam saat melihat deretan nama perusahaan yang tercantum dalam daftar transaksi tersebut. “Ternyata tidak sedikit orang yang mengambil jalan pintas untuk cepat mati,” cibirnya.Tanpa menunggu arahan lebih lanjut, Owen sudah memahami maksud dari atasannya tersebut. “Kalau begitu, saya akan menyampaikan pemutusan hubungan kerja sama mereka dengan semua perusahaan di bawah naungan Hernandez Group, Tuan Muda,” ucapnya.Reinhard mengangguk setuju. Tatapannya masih terpaku pada daftar nama di tangannya. Ia tidak peduli meskipun harus kehilangan sejumlah kontrak k

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-23
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 141 - Tugas Sudah Selesai

    Netra Owen terbelalak. “Anda ingin─”“Kenapa? Apa kamu ingin saya diam saja setelah apa yang Nick lakukan kemarin, Owen?” sela Reinhard dengan penuh amarah.“Tentu saja tidak, Tuan Muda,” sahut Owen dengan gugup. Ia hanya ingin menghindari pertumpahan darah yang tidak diperlukan saja, tetapi sebagai bagian dari organisasi Dark Wolf, ia dapat memahami bahwa pembalasan tetap harus dilakukan!“Berikan mereka kejutan yang meriah. Pastikan sepupuku itu menyukainya, Owen,” cetus Reinhard sembari menunjukkan seringai sinisnya.“Saya akan mengirimkan utusan untuk menyampaikan maksud Anda,” sahut Owen. Setelah mengatakan hal itu, ia pun keluar dari ruangan setelah Reinhard memberikan isyarat dengan lambaian tangannya.Setelah kepergian asistennya, Reinhard membuka kembali layar laptopnya di mana pada layar tersebut tertera balasan pesan yang sempat dikirimkan oleh Zeus sebelum memutuskan koneksinya.[Jangan senang terlalu cepat. Suatu saat nanti aku pasti akan mengalahkanmu!─Z]Seulas senyuman

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-24
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 142 - Bertemu Kembali

    “Jason Hughes?” Alicia bergumam pelan. Ia mulai bertanya-tanya mengenai tujuan pria itu menghubunginya saat ini.“Aku terharu kamu masih mengingat suaraku,” goda pria itu di seberang teleponnya.“Tuan Muda Hughes, Anda terlalu senggang sepertinya,” cibir Alicia seraya berdecak malas.Pria itu malah tertawa keras, tetapi Alicia menyelanya, “Ada apa mencariku? Kalau kamu hanya ingin bermain-main, maaf sekali, aku tidak punya waktu.”Nada suara Alicia terdengar dingin, tetapi ia tetap menjaga kesopanannya.“Tu-tunggu dulu,” jawab Jason dengan cepat sebelum Alicia sempat memutuskan panggilan itu. “Ada yang ingin kubicarakan denganmu. Hal penting.”Alicia pun mengurungkan niatnya sejenak, kemudian berkata dengan tegas, “Langsung ke inti pembicaraan saja. Aku sibuk.”Alicia memang sengaja menjaga jarak dan berbicara dengan ketus. Ia masih teringat dengan pertemuan terakhir mereka di mana Jason telah mempermainkannya dan memperburuk hubungannya dengan Reinhard karena kesalahpahaman yang terj

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-24

Bab terbaru

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 257 - Kakak VS Suami Part 2

    Suasana di dalam ruangan kembali menjadi tegang, suara Regis berubah dingin dan disertai senyuman tipis yang tidak bersahabat. Namun, Reinhard tidak menggubris hal tersebut dan kembali bertanya, “Bukan begitu. Aku hanya ingin tahu … siapa yang sudah menyuruhmu datang ke hotel ini?”Regis mengamati wajah Reinhard dengan lekat. Walaupun Reinhard berusaha menutupi kecemasannya, tetapi Regis terlalu peka untuk tidak menyadarinya. Ia menyandarkan tubuhnya ke sofa dengan gerakan santai, tetapi tatapan tajamnya tetap menusuk.“Apa kalau tidak ada yang menyuruhku datang, kamu akan terus menyembunyikan masalah ini dariku, Xavier?” balas Regis tanpa mengubah ekspresi wajahnya.Intensitas ketegangan di antara kedua pria itu terasa berat kembali. Reinhard pun menyadari bahwa Regis sengaja mempersulitnya.Alicia juga dapat merasakan bahwa Regis masih ingin mencari gara-gara dengan Reinhard terkait situasi yang tengah terjadi saat ini maupun di masa lalu.Namun, Alicia tidak akan membiarkan kakakny

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 256 - Kakak VS Suami Part 1

    “Aku tidak perlu izinmu, Regis,” balas Reinhard dengan suara menggeram dingin.Aura penuh intimidasi pun kembali menyelimuti ruangan dan membuat Alicia yang berada di tengah mereka merasa frustrasi. Ia pun berpikir bahwa ia harus melakukan sesuatu untuk menyelesaikan masalahnya dengan Regis.Tanpa berpikir panjang, Alicia pun mengusulkan, “Bagaimana kalau kita bicara sambil makan?”Namun, tidak ada yang menjawabnya. Mereka hanya saling menatap tajam, suasana pun semakin memanas.Alicia pun mendengus kesal dan berkata, “Ya sudah. Kalau kalian memang masih mau berdiri di sini, silakan saja. Aku sudah lapar. Aku pergi cari makan sendiri saja.”Alicia berbalik untuk pergi, tapi sebelum ia sempat melangkah jauh, kedua pria itu bersamaan memanggil, “Alicia, tunggu!”Alicia melanjutkan langkahnya tanpa menoleh, membuat mereka terpaksa berhenti sejenak dari perdebatan mereka dan mengikuti langkahnya. Mark dan Owen juga tidak mau ketinggalan, keduanya mengikuti di belakang tuan mereka masing-m

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 255 - Terperangkap Di Antara Dua Pria

    Alicia memandang kakaknya dan Reinhard secara bergantian, lalu suara tawa Regis yang terdengar sinis mengalihkan kembali fokus Alicia padanya.“Dia memberitahuku? Kalau dia memberitahuku, apa aku masih harus mencari masalah dengannya sekarang?” cetus Regis dengan suara yang terdengar dingin.Reinhard memang tidak memberitahu Regis mengenai keberadaan Alicia. Meskipun beberapa waktu lalu Regis menghubunginya dan memberitahu kedatangannya ke kota tersebut, Reinhard juga tidak mengatakan apa pun terkait Alicia kepadanyaNamun, mereka telah sepakat untuk bertemu malam ini. Reinhard bermaksud untuk menceritakan tentang Alicia kepada Regis saat mereka bertemu nanti dengan mempertemukan mereka secara langsung.Hanya saja, secara tidak terduga, Regis tiba-tiba saja muncul di tengah acara tadi dan hal itu tentunya cukup mengejutkan Reinhard.Namun, Reinhard sangat bersyukur Regis dapat menyesuaikan skenario mereka saat menjatuhkan keluarga Stein, padahal mereka tidak pernah berdiskusi apa pun

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 254 - Menuntut Penjelasan

    “Mau ke mana? Urusan kita belum selesai, Alicia,” ucap Regis seraya menyeringai dingin. Sorot matanya terlihat tajam, membuat jantung Alicia berdegup semakin cepat karena merasa terintimidasi.“Me-memangnya ada urusan apa, Kak?” Alicia mengalihkan pandangannya dengan gugup.Netra Regis menyipit tajam. “Kamu mau berpura-pura bodoh, huh?”“Aku … aku tidak mengerti apa yang kamu katakan. Sekarang aku sangat lelah dan mau pulang,” sahut Alicia, berusaha menghindari pembicaraan dengan kakaknya.Meskipun sebelumnya Regis telah menerimanya kembali sebagai adik, tetapi Alicia tahu bahwa ada banyak hal yang harus dijelaskannya kepada kakaknya tersebut. Tatapan tajam Regis saat ini seakan menuntut penebusan dosa darinya.Alicia teringat kembali kejadian tiga tahun lalu di mana Regis sudah memperingatkannya untuk tidak lagi melakukan hal bodoh dengan menemui Reinhard.Regis merasa malu dengan perbuatan Alicia yang terus mengejar pria itu, meski sudah ditolak berkali-kali. Karena itu, Regis memblo

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 253 - Semua Sudah Berakhir

    Bisik-bisik tamu undangan perlahan memudar ketika satu per satu dari mereka memutuskan untuk meninggalkan acara yang telah berubah menjadi mimpi buruk. Beberapa melirik Miranda dengan simpati, tetapi tidak ada yang ingin mengulurkan tangan mereka untuk membantunya.Namun, langkah para tamu terhenti di depan pintu keluar aula saat melihat para pengawal Lorenzo dan Hernandez memblokir jalan mereka.“Apa yang kalian lakukan? Kenapa menghalangi jalan kami?” protes salah seorang tamu.Salah seorang pengawal Lorenzo pun menjawab, “Kami hanya ingin memeriksa ponsel Anda semua. Setelah itu kalian sudah boleh pergi.”Kegelisahan mulai menyelimuti para tamu undangan. Beberapa dari mereka saling berbisik, mencoba mempertimbangkan apakah harus menuruti permintaan tersebut.Namun, ada salah seorang tamu yang kembali mengajukan protesnya. “Apa maksudnya ponsel kami diperiksa? Ini melanggar privasi!”Meski menghadapi pen

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 252 - Runtuh Dalam Sekejap

    Mendengar pengakuan Thalia terkait janin di dalam rahimnya tersebut, Miranda sangat syok. Wanita paruh baya itu menatap putranya dengan tak percaya. “Ini … ini tidak benar, kan, Ed?”Alih-alih menjawab, Edwin malah memalingkan wajahnya.“Kenapa kamu melakukannya, Ed?” Miranda mendesak putranya lebih lanjut. Namun, pria itu masih tertunduk dan tidak mengucapkan sepatah kata pun.Pandangan Miranda pun tertuju kepada Thalia. Ia meraih kedua tangan wanita itu dan bertanya dengan wajah yang masih terlihat syok, “Thalia, kamu … kamu pasti berbohong, kan? Kamu sengaja mengatakan ini hanya untuk menyudutkan Edwin, bukan? Tolong katakan kalau ini tidak benar!”Miranda memohon dengan suara bergetar, seolah masih berharap menemukan celah untuk menyelamatkan nama baik putranya.Selama ini Miranda selalu memperlakukan Thalia dengan baik karena mengira wanita itu mengandung penerus keluarga Stein. Namun, ia tidak

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 251 - Kebenaran yang Lebih Mengejutkan

    Miranda terperangah. Ia pun bergegas menghampiri John dan memohon, “Tu-tuan Vale, Anda tidak boleh menggugurkannya. Dia … dia adalah penerus keluarga Stein.” John mendengus sinis. “Saya tidak mau punya keturunan dari darah daging seperti kalian!” cetusnya. Pandangan John beralih kepada cucunya yang tengah berdiri seperti mayat hidup. Wajahnya terlihat sangat kacau dengan air mata bercucuran di wajahnya.Kebenaran yang diterimanya mengenai Edwin sudah memberikan pukulan yang sangat besar bagi Thalia. Melihat kondisi cucunya tersebut, John hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan ekspresi kecewa yang dalam.“Kamu telah mempermalukan keluarga kita dengan laki-laki pilihanmu ini, Thalia,” ucap John seraya mendengus kasar.Thalia tersenyum pahit. Ia tidak berusaha membela diri. Saat ini tatapannya terlihat kosong seolah semua harapan hidupnya sudah lenyap tak berbekas. Selama ini Thalia mengira Edwin benar-benar mencintainya sepenuh hati hingga ia sangat membenci Alicia yang diangga

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 250 - Hadiah Kejutan Part 2

    “Keputusan yang sangat bagus, Tuan Vale.” Suara Alicia membuat perhatian John tertuju padanya.Pria tua itu menatapnya dengan bingung. Sebelum John bertanya lebih jauh, Alicia pun berkata, “Kebetulan saya masih ada kejutan lain yang harus Anda dan semuanya nikmati.”Mendengar hal tersebut, Edwin semakin panik dan berkata dengan murka, “Apa lagi yang kamu inginkan? Apa kamu belum puas menjebakku, Anya?!”Alicia hanya mendengus sinis, sama sekali tidak mengindahkan ucapan mantan suaminya tersebut. Ia memerintahkan Owen untuk menampilkan tayangan video berikutnya di mana terlihat cuplikan adegan panas yang sudah disensor sebelumnya.Dalam tayangan itu hanya memperlihatkan wajah Edwin dengan wanita bayarannya. Namun, orang-orang dapat melihat dengan jelas ekspresi Edwin yang sangat menikmati momen intimnya dengan wanita itu."Ya ampun, menjijikkan sekali.""Jadi dia juga sering jajan di luar? Benar-benar gila!"Berbagai umpatan dari orang-orang pun terdengar memenuhi aula. Air muka John V

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 249 - Hadiah Kejutan Part 1

    Alicia memberikan isyarat kepada Owen, yang dengan segera menyampaikan perintah melalui earpiece di telinganya. Seketika lampu-lampu di aula meredup, dan layar besar di ujung ruangan menyala, menampilkan sebuah video. Suasana menjadi hening. Semua mata tertuju pada layar. Wajah Edwin memucat seketika ketika ia melihat tayangan yang mulai diputar. Itu adalah rekaman suara dan video yang jelas memperlihatkan aksi Edwin yang sedang bercengkerama dengan seorang petinggi suatu instansi khusus perizinan produk. Selama seminggu terakhir ini produk Shiny terus mendapatkan laporan keluhan dari para konsumen dan terus menjadi bahan pemberitaan di media. Karena itu Mirage diminta untuk bekerja sama dalam melakukan pemeriksaan terhadap produk tersebut. Namun, Edwin menggunakan cara pintas untuk mempercepat pemulihan nama baik perusahaannya agar produk dapat dipasarkan kembali. Dalam rekaman tersebut terdengar jelas bagaimana Edwin memohon untuk diloloskan dengan mengimingi imbalan yang sangat

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status