Share

Keputusan Kakek Gala

Author: Ririichan13
last update Huling Na-update: 2024-10-16 14:38:20

"A-Arkan? Kakek yang bener aja! Masa mau nikahin Andri ke dia sih?" tanya Agra seolah tak terima.

"Kenapa? Apa ada masalah dengannya? Kakek rasa itu pilihan yang tepat, karena hanya Arkan lah satu-satunya cucu kakek yang belum menikah," ucap Kakek Gala memberitahu.

"Tapi, Arkan itu bukan cucu kandung Kakek. Dia itu hanya sampah yang kakek pungut dan di jadikan cucu, untuk apa menganggap dia sebagai cucu, hah?! Apalagi, dia bocah idiot yang pasti nyusahin!" sentak Agra kesal.

"Tutup mulutmu, Agra! Kalau saja bukan karena kelakuanmu, sudah pasti Arkan tak akan menjadi yatim piatu dan berkebutuhan khusus seperti sekarang," ucap Om Nathan menambahkan.

"Tapi, Pa--," Om Nathan langsung melambaikan tangannya seolah tak ingin dibantah.

Agra menggelengkan kepalanya pelan. Wajahnya nampak kecewa berat dengan keputusan yang diberikan oleh sang kakek.

Ia pun segera beranjak dari duduknya, dan langsung menghampiri Andri disana. Ia memegang lembut lengan Andri dan membelainya.

"Ndri, aku mohon, mending kamu batalin aja kalau seperti ini. Arkan itu pria idiot yang kelakuannya seperti anak-anak. Kedewasaan dia hanya sebatas umur, tapi kelakuannya bahkan hampir mirip seperti anak umur 5 tahun. Gak cuma itu, dia juga gak kerja, jadi pasti akan nyusahin kamu kedepannya. Aku yakin, kamu pasti gak akan pernah bahagia sama dia," bujuk Agra kemudian.

Andri menghembuskan napasnya berat dan memejamkan matanya sebentar.

"Kalau emang kamu gak mau batalin, gak apa, tapi mending kamu nikah sama aku dibanding dengan si idiot itu. Aku janji, akan nerima kekurangan kamu, aku janji gak akan permasalahkan ketidakmampuan kamu dalam ngasih aku keturunan," rayu Agra kembali.

"Mas, kamu apa-apaan sih? Ngapain kamu mohon-mohon kek gitu sama dia? Lagian kamu kan juga udah mau jadi ayah," ucap Arsy tak suka.

"Diam kamu, Ar!" sentak Agra.

Andri menghela napasnya panjang, dan menggeleng pelan. Ia bingung dan juga kalut harus bagaimana.

Dia tak ingin menikah dengan Agra, namun ia juga tak ingin menikah dengan Arkan yang katanya adalah seorang idiot.

"Ndri, aku mohon pikirkan baik-baik semua ini," bujuk Agra kembali.

"Agra, sebaiknya kamu diam dan urus pernikahanmu sendiri dengan wanita mu ini. Andri, pernikahanmu akan tetap berjalan apapun yang terjadi. Tak usah dengarkan apapun ucapan Agra tentang Arkan kepadamu, dia hanya sedang menghasutmu," ucap Kakek Gala memperingatkan.

Andri hanya bisa diam dan mengangguk pasrah, karena ia benar-benar tak diberi pilihan sama sekali.

"Andri," lirih Ayah Revan lembut.

Andri memandang wajah teduh sang ayah dan tersenyum samar. Revan pun mengacak rambut sang anak dengan pelan lalu mengecupnya pelan.

"Insyaallah dia memang yang terbaik untukmu, Mbak," ucap Ayah Revan lembut.

Tak lama, Kakek Gala pun memanggil seorang ART dan meminta untuk mengantarkan Andri menemui lelakinya.

"Bi, tolong antarkan Andri ke kamar Arkan ya. Kasih mereka waktu untuk berdua, tapi jangan ditinggal. Tunggu mereka di luar, dan biarkan pintu kamar tetap terbuka," titah Kakek Gala kepada Bi Puji.

"Baik, Tuan. Mari Non Andri, ikut saya," ucap Bi Puji.

Andri menggenggam erat lengan sang Ayah seolah tak mau pergi. Namun, wajah sang ayah menyiratkan agar tetap menuruti permintaan sang kakek.

Andri pun menghembuskan napasnya pelan dan mengangguk. Ia pun segera bangkit dari duduknya dan segera mengikuti langkah Bi Puji yang telah melangkah lebih dahulu.

Kakek Gala pun ikut beranjak dari duduknya setelah Andri pergi, namun ditahan kembali oleh Agra.

"Kakek, lalu bagaimana dengan pernikahan Agra?" tanya Agra tak tahu malu.

"Nathan, urus pernikahan anakmu sendiri, jangan melibatkan aku. Aku hanya sanggup membiayai sebesar lima belas juta, sisanya bisa kau urus sendiri," ucap Kakek Gala ketus.

"Baik, Kek."

***

Andri terus melangkah mengikuti Bi Puji hingga akhirnya mereka tiba di lantai 3 rumah ini.

Sejak menapaki lantai ini, hatinya dibuat berdecak kagum, karena banyaknya mainan anak-anak yang berjejer rapi di dalam lemari kaca yang terletak di kanan kirinya.

Mainan itu berdiri dari berbagai jenis, ada hotweels, figura robot, dan mainan lainnya yang harganya pun bisa dibilang tak murahan.

Jelas Andri mengetahui ini, karena keponakannya pun memiliki lemari khusus mainan sendiri.

"Seperti mengenang masa lalu," lirih Andri pelan.

"Apa ini punya Arkan semua, Bi?" tanya Andri kepada sang ART.

"Benar, Non, ini semua koleksi milik Den Arkan," jawab Bi Puji

Tak lama, langkah Bi Puji pun berhenti di salah satu pintu yang berada disana.

Tok! Tok! Tok!

"Den, ada tamu buat Aden," ucap Bi Puji dari luar pintu.

"Masuk aja, Bi, pintunya gak dikunci," ucap orang itu dari dalam kamar.

Bi Puji pun mengangguk lalu mengalihkan pandangannya kepada Andri.

"Non, silahkan masuk, Den Arkan ada didalam," ucap Bi Puji dan hanya mendapat anggukan dari Andri.

"Bi, Bibi ada disini juga kan? Maksudnya gak jauh-jauh dari sini?" tanya Andri memastikan sebelum ia melangkah masuk ke dalam.

"Ada, Non. Bibi di sana nonton TV," ucap Bi Puji seraya menunjuk sebuah televisi besar ditengah lemari kaca.

Andri pun mengangguk dan mulai menghembuskan napasnya pelan, berusaha menetralkan degup jantungnya. Ia menggenggam erat gagang pintu kamar dan perlahan membukanya.

Saat pintu mulai terbuka, nampak seorang laki-laki berambut gondrong dan wajah yang brewok, tengah duduk di atas karpet bulu sambil memainkan beberapa buah lego di tangannya.

"Hai, Ndri, long time no see,"

Deg!

'Suara itu ....'

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Kaugnay na kabanata

  • Dikhianati Tunangan, Diratukan CEO Tampan    Ternyata Arkan, Teman Lamaku

    Andri terdiam untuk beberapa saat, ia seperti mengenali suara itu tapi entah dimana. Otaknya pun seakan buntu, hingga tak tau apa yang akan ia lakukan. "Kenapa diem disitu? Masuk aja, anggep aja kamar sendiri," ucap lelaki itu lagi tanpa menoleh sedikit pun pada Andri. Andri pun menghembuskan napasnya panjang, dan berusaha mencari sesuatu agar ada alasan untuk dia mendekat. Beruntung, sebuah mobilan berada tepat didekat pintu. Andri pun segera mengambil mobil itu dan menghampiri lelakinya. "Ini punyamu?" tanya Andri ramah, seraya menaruh mobilan itu dekat dengannya. "Terimakasih," jawab lelaki itu singkat. Andri hanya mengangguk dan setelah itu suasana pun kembali hening. Ia bingung harus bilang apa dan bagaimana, apalagi lelaki itu sepertinya sama sekali tak tergubris oleh kehadirannya. "Gimana soal persiapan pernikahannya? Apa kamu suka? Atau, ada yang mau diganti?" tanya lelaki itu bertubi-tubi. Andri tak langsung menjawab, ia masih diam dan menunduk, namun tangannya ikut m

    Huling Na-update : 2024-10-16
  • Dikhianati Tunangan, Diratukan CEO Tampan    Pernikahan

    Tubuh Andri terhuyung membentur dinding dekat lemari kaca. Napasnya sedikit tercekat, ingin berteriak namun tak bisa karena mulutnya dibekap kuat.Andri membelalakkan matanya tak percaya saat mengetahui siapa yang menarik tadi."Jangan teriak, ini aku, Ndri," ucap Agra dengan wajah tanpa dosa."Gimana gak kaget. Kamu tiba-tiba narik aku gitu aja. Mau apa lagi kamu, Mas?" tanya Andri sedikit ketus.Kedua matanya nampak beradu dengan pandangan Agra yang tajam, hingga akhirnya ia memilih untuk membuang wajahnya ke samping."Apa kamu benar-benar mau menikah dengan Arkan, Ndri?" tanya Agra dengan sedikit memelas."Apa urusanmu?" tanya Andri ketus."Ndri, pikirkan baik-baik, Arkan itu hanya anak idiot, dia juga gak kerja. Aku yakin, kamu pasti gak akan pernah bahagia sama dia," bujuk Agra kembali."Terus, apa dengan aku nikah sama kamu, aku akan bahagia?" tanya Andri sedikit ragu.Agra mengangguk mantap, kedua tangannya kini menyentuh dinding dan berada disisi kanan kiri Andri, sehingga mem

    Huling Na-update : 2024-10-16
  • Dikhianati Tunangan, Diratukan CEO Tampan    Ijab Kabul

    Arkan melangkah dengan tegap menghampiri Andri, wajahnya penuh keyakinan. Tanpa ragu, ia mengulurkan tangannya, yang langsung disambut Andri dengan senyum hangat dan penuh kebahagiaan."Cantik," bisik Arkan lembut, matanya menatap Andri dengan penuh kasih membuatnya menjadi salah tingkah."Sudah siap?" tanyanya lagi sambil mengalungkan lengan Andri kedalam tangannya, seolah memberi dukungan yang tenang namun kuat.Andri hanya mengangguk, senyumnya pun tak pudar dari wajahnya."Mas," lirih Andri pelan sesaat sebelum keduanya kembali melangkah.Arkan segera mengalihkan pandangannya kepada Andri, seolah bertanya mengapa?"Terimakasih," bisik Andri lirih.Hanya itu yang bisa Andri ucapkan untuk saat ini kepada lelakinya. Setelah itu, keduanya pun segera melangkah menuju meja tempat ijab kabul akan dilangsungkan yang berada tak jauh dari atas pelaminan.Di sepanjang perjalanan menuju meja ijab kabul, bisik-bisik dari para tamu mulai terdengar, mengiringi langkah keduanya. Sayup-sayup, Andr

    Huling Na-update : 2024-11-08
  • Dikhianati Tunangan, Diratukan CEO Tampan    Resepsi

    Kakek Gala melangkah pelan mendekati pak penghulu disana.Dengan setengah berbisik, ia pun menceritakan alasan kenapa nama mempelai prianya berganti. Tentu saja, apa yang diceritakannya itu tidak sepenuhnya benar. Ia hanya mengatakan bahwa ada sesuatu hal yang menimpa calon suami sebelumnya.Pak penghulu nampak mengangguk paham dengan apa yang terjadi. Ia pun nampak menghembuskan napasnya dengan sedikit berat."Baik, saya mengerti. Tapi, saya mohon maaf, buku nikah kalian untuk sementara saya tahan dulu, sampai berkas milik saudara Arkan masuk ke kantor kami, bagaimana?" tanya Pak Penghulu dengan berat."Apa gak bisa buku nikah itu dikasih dahulu, Pak?" tanya Ayah Revan mencoba meloby pak penghulu.Pak penghulu menggeleng pelan lalu mengeluarkan secarik kertas di dalam tasnya."Untuk sementara kita pakai surat ini dahulu sebagai tanda kalau pernikahan kalian memang sudah sah dan tercatat ya," ucap Pak Penghulu kembali.Arkan dan Andri saling pandang, saling merasakan kelegaan sekaligu

    Huling Na-update : 2024-11-09
  • Dikhianati Tunangan, Diratukan CEO Tampan    Pelepasan Burung Merpati

    Arkan hanya tersenyum lalu mengajak Andri untuk segera duduk di kursi pelaminan.Andri hanya menurut meskipun pandangannya tak pernah lepas pada apa yang ada disebelah pelaminan itu."Itu hotweels asli buat kamu, Dek. Itu salah satu koleksi aku, dan aku hadiahkan untuk istri aku nantinya," bisik Arkan pelan.Mata Andri nampak membola, siapa sebenernya lelaki disebelahnya itu? Banyak orang yang mengatakan bahwa ia hanya pria idiot yang kelakuannya seperti anak kecil. Namun, yang ia temui hari ini, sungguhlah berbeda.Semua tamu pun memandang takjub pada apa yang dihadiahkan oleh Arkan kepada istrinya.Bagaimana tidak, yang Arkan hadiahkan adalah sebuah supercar type Audy 8R V10, harga dipasaran Indonesia saja masih sekitar 5 miliar keatas. Kalaupun itu mobil second harganya pun masih bernilai fantastis sekitar 2 miliar rupiah.Andri masih tak percaya dengan apa yang ia dapatkan kini. Kasak-kusuk para tamu undangan terlihat jelas dari atas pelaminan.Andri meremas gaun pengantinnya deng

    Huling Na-update : 2024-11-11
  • Dikhianati Tunangan, Diratukan CEO Tampan    Goda Saja Kalau Kau Mau

    Waktu pun terus berlalu, hingga tak terasa jam pun sudah menunjukkan pukul 22.00 WIB, waktunya acara hampir selesai.Satu persatu para tamu undangan pun berpamitan lalu memberikan pelukan hangat dan ucapan selamat untuk terakhir kalinya kepada Arkan dan juga Andri. Hingga akhirnya hanya menyisakan keluarga inti saja.Lampu-lampu hias mulai dipadamkan pertanda bahwa acara sudah selesai. Andri melangkah perlahan menuju ruang ganti bersama sang Bunda, begitupun dengan Arkan yang sudah lebih dahulu melangkah bersama Kakek Gala.Saat tiba diruang ganti, sudah ada Arsy dengan tatapan tajam seolah tak suka."Aku heran, sebenernya siapa Mas Arkan. Kok bisa dia ngasih hadiah Audy 8R buat Mbak," ucapnya dengan ketus.Andri menggidikkan bahunya tanda tak tahu dan meminta bantuan sang bunda untuk melepaskan resleting yang sulit ia jangkau di belakang punggungnya."Andai tau Mas Arkan sekaya itu, mending aku kemarin godain dia," gerutu Arsy kembali."Hush! Buat apa kamu godain dia, belum tentu Ark

    Huling Na-update : 2024-11-12
  • Dikhianati Tunangan, Diratukan CEO Tampan    Apa Yang Harus Aku Lakukan

    Di dalam kamar, Andri terlihat memegangi dadanya yang terasa berdebar kencang. Sejak tadi, jantungnya terus berdetak lebih cepat dari biasanya, apalagi saat melihat kamar Arkan yang nampak romantis dan penuh oleh keintiman ini.'Apa mungkin sekarang saatnya aku menyerahkan apa yang telah aku jaga selama ini?' gumam Andri lirih.Setelah menenangkan hatinya, ia pun melangkah menuju nakas. Disana, sudah ada sebuah tote bag pemberian dari Natasya--istri Andre-- yang tadi sempat menelponnya.Andri mengambil tote bag itu dan matanya langsung membola saat melihat apa yang ada di dalamnya. Ia pun segera mengambilnya lalu mengibaskannya sebentar dan memperhatikannya dengan seksama.'Baju model apa ini? Kenapa tipis dan menerawang sekali?' tanya Andri di dalam hatinya.Tak lama, ponselnya pun berdering tanda ada pesan masuk. Andri pun bergegas segera mengambil ponsel itu dan membaca pesannya yang ternyata dari Natasya.[Mbak, jangan lupa bajunya di pake ya] pesan Natasya.Tangan Andri pun berge

    Huling Na-update : 2024-11-12
  • Dikhianati Tunangan, Diratukan CEO Tampan    Rasa Bersalah

    Di dalam kamar, Andri diam terpaku melihat respon yang Arkan tunjukkan tadi. Ia pun menundukkan kepalanya lalu segera mengambil ponselnya yang terletak di atas nakas.Ia lalu menghubungi adik iparnya itu seraya menutupi tubuhnya dengan selimut yang berada di atas kasur.["Kenapa lagi, Mbak?"] tanya Natasya dari sebrang telpon sana."Tadi aku udah coba pake baju yang kamu kasih. Tapi, Mas Arkan malah pergi dan langsung nutup pintu kamar. Apa aku terlalu jelek atau ...?" Andri tak meneruskan ucapannya.Rasanya, kata-kata itu tercekak di dalam tenggorokannya dan sulit untuk keluar.["Kok bisa? Coba kita VC, aku mau lihat,"] ucap Natasya dengan tak percaya."VC? Aku malu, Sya. Masih pake baju ini soalnya," ucap Andri ragu.["Gak apa-apa, Mbak. Mumpung disini juga gak ada Mas Andre, soalnya aneh aja. Pas aku pake baju itu, Mas Andre langsung napsu liat aku, masa iya Mas Arkan enggak sih? Pasti ada yang salah ini,"] ucap Natasya.Andri pun menghembuskan napasnya pelan, lalu mengganti mode t

    Huling Na-update : 2024-11-13

Pinakabagong kabanata

  • Dikhianati Tunangan, Diratukan CEO Tampan    S2 - Bab 11

    "Sans, Ar, gua ke sini cuma mau nanya kabar lu doang, kok," ucap lelaki itu sambil tersenyum smirk.Andri yang memang tak mengetahui permasalahan apa yang dihadapi kedua lelaki itu memilih untuk kembali fokus ke abang telur gulung tadi."Jadi, berapa semuanya, Bang?" tanya Andri dengan senyum riang."Dua puluh ribu, Mbak," jawab si penjual.Andri lalu menyerahkan selembar uang berwarna hijau kepada penjual itu, dan melangkah santai menuju gerobak lumpia basah.Arkan yang melihat Andri pergi, hanya berdecak kesal melihat kelakuannya itu."Ada apa? Gua tau lu bukan tipe orang yang suka basa basi, Vin," ucap Arkan ketus.Ya, lelaki itu adalah Kevin sahabat serta musuhnya lima tahun lalu. Setelah melepaskan Dirgantara kepada Kevin, Arkan memilih kembali fokus mengurus Amira Corp sendiri. Lalu, bagaimana dengan Oom Wisnu?Sejak kejadian itu, Oom Wisnu memutuskan untuk membuka perusahaan sendiri. Tidak, lebih tepatnya usaha sendiri. Ia membuat beberapa ruko dan juga kontrakan dari uang hasi

  • Dikhianati Tunangan, Diratukan CEO Tampan    S2 - Bab 10

    Andri dan Arkan nampak saling pandang, sementara Agra segera menepuk pelan lengan sang istri.Ya, wanita itu adalah Arsy, adik dari Andri.Arsy yang sadar mendapat teguran halus seperti itu langsung menundukkan kepalanya."Ma--maaf, Mba," ucap Arsy sedikit menyesal.Andri hanya tersenyum, lalu segera memeluk tubuh adiknya."Doain ya, Dek. Bismilah semoga beneran," ucapnya lirih."Amin ya Allah," ucap Arsy dengan lantang."Kalau misalnya Mbak beneran hamil, Arsy mau nunda kehamilan, biar bisa ngerawat anaknya Mbak dulu, kek dulu Mbak ngerawat Humai," ucapnya kembali namun langsung mendapat cubitan dari Andri."Nggak boleh, gitu! Mbak nggak suka cara ngomong kamu! Anak itu rejeki, kalau dikasih jangan di tolak. Kamu nggak liat perjuangan Mbak mu ini, sampe lima tahun belum di kasih juga," ucap Andri sambil berdecak kesal.Arsy memanyunkan bibirnya, "salah lagi aja aku," gerutunya dan langsung mendapat tawaan dari mereka semua.Setelah berbasa-basi sebentar, Andri dan Arkan pun pamit pul

  • Dikhianati Tunangan, Diratukan CEO Tampan    S2 - Bab 9

    Tiga buat tespek bergaris dua.Yang menandakan bahwa saat itu Andri sedang hamil.Arkan masih terdiam, berusaha mencerna semua itu. Ia mengambil salah satu tespek itu dan memberikannya kepada Andri "I -- ini, beneran, Dek?" tanya Arkan dengan raut wajah yang tak percaya.Andri mengangguk lemah, lalu segera membelai perutnya."Cuma, aku nggak tau dia udah berapa lama. Catatan haidku udah hilang," lirih Andri dengan sendu.Ia kemudian mengambil ponselnya dan menyerahkannya kepada Arkan."Hari ini, aku udah daftar ke rumah sakit tempat aku sama Mas Agra dulu ngelakuin tes kesuburan. Beruntung, dokter yang dulu nanganin aku juga masih ada," ucap Andri memberitahu."Jadi ... kamu ke sini mau ngajak aku buat periksa dede gitu?" tanya Arkan seraya membelai lembut perut sang istri.Andri hanya mengangguk seolah membenarkan ucapan Arkan.Arkan menelan ludah. Lengannya masih bertumpu pada perut sang istri. Seolah tengah menyapa kehidupan baru di sana."Terus ... jadwalnya kapan, Dek?" tanya Ar

  • Dikhianati Tunangan, Diratukan CEO Tampan    S2 - Bab 8

    Andri membuka pintu ruangan Arkan dengan kasar, membuat suara dentuman keras yang menggema di dalam. Nafasnya tersengal, dadanya naik turun, sementara matanya menyapu tajam ke sekeliling ruangan."Mas Arkan! Kamu sama siapa di dalam?!" teriaknya lantang, suaranya penuh tuduhan.Arkan yang saat itu tengah asyik mainan mobilan di dekat mejanya, sontak langsung terkesiap. Ia segera melepas mainannya dan berdiri. Ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal, bingung dengan kehadiran sang istri yang tiba-tiba dan penuh emosi."Mas Arkan!" seru Andri sekali lagi, kali ini dengan lebih keras.Arkan menghela napas pelan. "Ada apa, Dek? Kok kamu ke sini nggak bilang-bilang?" tanyanya, suaranya tetap tenang.Andri melangkah maju, mendekatinya dengan sorot mata tajam. "Kalau aku bilang-bilang, aku nggak akan tahu kalau kamu selingkuh! Hayo, ngaku, kamu pasti lagi selingkuh kan di dalam?!" cecarnya penuh amarah.Arkan mengernyitkan dahi, berusaha memahami maksud istrinya. Ia bermaksud mengambil lengan

  • Dikhianati Tunangan, Diratukan CEO Tampan    S2 - Bab 7

    Dua bulan berlalu setelah pertemuan tak sengaja antara Agra dan Arsy di rumah Andri, ternyata membawa sebuah kebahagiaan tersendiri bagi keluarga mereka.Agra dan Arsy pun akhirnya menyelenggarakan pernikahan mewah mereka yang kemarin sempat tertunda karena Arsy yang menghilang.Semua keluarga, sahabat dan juga kolega bisnis mereka, turut hadir, menyaksikan pernikahan yang telah lama dinantikan itu.Gosip-gosip yang bilang bahwa Agra menganut "kaum pelangi" pun seketika menguap begitu saja, saat mengetahui bahwa Agra menikah dengan seorang wanita bahkan telah memiliki anak yang wajahnya begitu mirip dirinya.Kini, saat semuanya tengah berkumpul di ruang keluarga kediaman Kakek Gala, Agra pun segera membicarakan rencananya untuk berbulan madu."Humai, lu ajak, Mas?" tanya Arkan yang saat itu tengah menggendong Humai sambil memainkan salah satu mobilan miliknya."Ajak, lah! Masa iya gua tinggal dia sendirian di sini," ucap Agra sambil tersenyum."Elah, kalian bulan madu berdua aja. Biar

  • Dikhianati Tunangan, Diratukan CEO Tampan    S2 - Bab 6

    Arkan membelai lembut punggung Humai, berusaha menenangkan sang anak yang ketakutan."Humai, itu Papa, Nak," ucap Arsy pada akhirnya.Humai mendongak, menatap wajah Arsy dan Agra bergantian."Papa?" tanyanya pelan, nyaris berbisik.Arsy mengangguk mantap, lalu segera mengambil Humai dari gendongan Arkan."Iya, Oom ini adalah Papa kamu. Papa kandung kamu," ucap Arsy kembali.Humai sedikit terkejut. Ia menatap Agra ragu-ragu, seolah mencari kebenaran dalam sorot mata pria itu. Agra sendiri tampak membeku, tidak tahu harus bereaksi seperti apa.Arkan dan Andri saling pandang sebentar, dan keduanya seolah menahan napas bersama. Situasi ini sedikit sulit, namun cepat atau lambat, semua pasti akan terjadi."Papa?" ulang Humai dengan suara lebih lirih. Matanya berkaca-kaca, tapi bukan karena takut—melainkan kebingungan.Agra, yang sejak tadi diam, akhirnya berlutut di depan Humai, berusaha menyamakan tinggi mereka. "Iya, Nak," ucapnya, suaranya bergetar. "Papa di sini."Humai menggigit bibir

  • Dikhianati Tunangan, Diratukan CEO Tampan    S2 - Bab 5

    Agra tak bisa menjawab ucapan itu, ia hanya bisa tertunduk diam, merutuki kebodohannya dahulu."Aku bener-bener minta maaf, Ar. Aku tahu aku salah, dan aku minta kesempatan dari kamu untuk memperbaiki segalanya," ucap Agra, nada suaranya penuh penyesalan dan juga luka."Selama ini, aku selalu cari kamu. Tapi, entah kenapa aku nggak pernah bisa nemuin kamu. Seolah, jejak kamu emang benar-benar menghilang begitu aja," ucap Agra kembali.Arsy menggigit bibir bawahnya, matanya mulai memanas kembali."Aku tahu, Mas. Mas Arkan dan Mbak Andri sering cerita tentang kamu. Dan gimana tersiksanya kamu. Tapi, aku masih belum siap saat itu," ucap Arsy pada akhirnya.Agra mengerutkan keningnya, "Jadi, selama ini kamu tahu tentang aku?' tanya Agra memastikan.Arsy mengangguk mantap. Sementara Agra, kembali memeluk tubuh wanitanya itu kembali. Arsy kembali menangis di pelukan lelakinya itu."Aku minta maaf, Arsy, aku minta maaf," ucap Agra kali ini.Arsy hanya mengangguk, membiarkan air matanya jatuh

  • Dikhianati Tunangan, Diratukan CEO Tampan    S2 - Bab 4

    Tak hanya Agra, namun wanita itu pun sedikit terkejut saat melihat siapa yang ada disana. Yah, wanita itu adalah Arsy, wanita yang ia cari selama hampir lima tahun lamanya. Ia pikir, wanita itu benar-benar menghilang, dan kedua adiknya tak tahu tentangnya. Namun, kenyataan di depannya seolah menghantam segala rasa sesak yang ada. Di sisi lain, Andri dan Arkan sama sekali tak bergerak. Keduanya pun hanya bisa saling bertukar pandang, tak menyangka bahwa akan ada pertemuan di antara mereka. Keduanya memilih mengalihkan perhatiannya pada Humai, bocah kecil yang baru saja datang dan langsung meminta Arkan untuk menggendongnya itu. Arsy menelan ludah. Ia mengalihkan pandangannya dari arah Agra ke arah Andri dan Arkan, lalu kembali pada Agra kembali. Hingga akhirnya, tanpa dikomando mulutnya pun berkata dengan lirih, nyaris bergumam menyebut nama itu. "Ma--Mas Agra." Agra mengembuskan napas berat setelah beberapa saat ia terdiam. Tak lama, ia pun segera bangkit dari duduknya dan mengh

  • Dikhianati Tunangan, Diratukan CEO Tampan    S2 - Bab 3

    "Haha sabar, Mas," ucap Andri seraya mengecup bibir sang suami.Arkan mendengus kesal, lalu segera beranjak dari duduknya. Sementara Andri, merapihkan pakaiannya dan juga rambutnya yang sedikit berantakan karena ulah suaminya.Dengan wajah sedikit dongkol, Arkan membuka pintu rumah dengan kasar. Diambang pintu, Agra berdiri dengan wajah yang sedikit berkerut karena bingung melihat kelakuan sang adik.."Assalamu'alaikum," salam Agra sekali lagi."Wa'alaikumsalam," jawab Arkan ketus.Agra sempat terdiam, merasa heran. Ia tak merasa melakukan apapun, tapi kenapa Arkan bersikap menyebalkan kepadanya? Apa dia sedang tak dapat jatah dari Andri? Atau ...Agra menepis pikiran liarnya, dan hendak melangkah masuk ke dalam rumah. Namun, dengan sigap Arkan langsung pasang badan menahan Agra di pintu."Mau ngapain sih, Mas,? Ganggu orang aja!" seru Arkan sedikit ketus."Dih, ngapa lu? Kaga seneng banget perasaan liat gua ke sini. Gua mau ketemu bini lu, bukan lu. Dah, sana minggir," ucap Agra san

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status