Share

Bab 36 Sunny akan Kembali

Author: Syakia
"Oh, Om Chris," panggil Milla sambil refleks merapatkan kerah jubah tidurnya, menjaga agar tidak ada bagian tubuh yang terlihat.

Chris meletakkan tablet di tangannya, lalu mendongak dan meliriknya. Sepertinya wanita ini senang memanggilnya dengan sebutan itu. Sudahlah, terserah dia saja ....

Milla berdiri agak jauh dengan rambut yang masih basah, wajah polos tanpa riasan, rambut hitam panjang, dan kaki putih jenjang. Penampilannya terlihat lebih menarik daripada saat berdandan di siang hari. Namun, dia menjaga jarak seperti sedang menghadapi pencuri.

Jakun Chris bergerak naik turun, tetapi dia akhirnya menekan perasaannya dan menggigit bibirnya. Kemudian, dia menggerakkan kursi rodanya dan jarinya menyentuh sesuatu di sandaran tangan. Tiba-tiba, terdengar suara mekanis di belakang.

Milla menoleh dengan terkejut. Di dinding belakang, sebuah pintu rahasia terbuka. "Ini ... apa?" tanyanya tanpa sadar.

Chris tidak menjawab, hanya mengendalikan kursi rodanya dan menghilang di balik pintu it
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 37 Tidak Semudah Itu Melepaskan Diri

    Milla menyalakan komputer dan menyesuaikan rencana pengembangan parfum. Tanpa disadari, dia kelelahan dan tertidur di sofa.Keesokan pagi saat dia bangun, pelayan memberitahunya bahwa Chris sudah selesai sarapan dan pergi ke perusahaan.Milla segera bersiap-siap dan membersihkan diri, lalu melirik grafik saham di komputernya. Di sana, saham Grup Samali tampak terjun bebas. Setelah melihatnya, dia mematikan komputer dengan puas.Meskipun sudah menyebarkan berita bahwa dia tidak akan melanjutkan pertunangan dengan Ryan, kondisi Ryan yang tengah kacau balau membuatnya tidak punya waktu untuk membujuk Milla. Milla pun senang bisa fokus mengembangkan parfum tanpa gangguan.Setelah tiba di Grup Jauhari, Milla memanggil Chad untuk mengumpulkan para petinggi dalam rapat manajemen. Mereka akan membahas rencana yang telah dia revisi semalam.Namun, Donny dan Sunny tiba-tiba datang saat rapat baru dimulai. Sunny sengaja berdandan tipis agar terlihat lemah. Begitu masuk, dia langsung membungkuk da

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 38 Memanipulasi

    "Siapa kalian?" Donny berdiri di depan Sunny, berusaha melindungi putrinya. Namun, seorang pengawal berbaju hitam yang baru datang langsung menekan lengannya hingga dia meringis kesakitan."Kami pengawal Pak Jay. Putrimu pasti kenal," jawab pengawal itu dengan nada galak."Jay?" Donny dan para pemegang saham yang hadir pun tertegun. Jay adalah tokoh yang sering dibicarakan di Grup Jauhari belakangan ini. Tidak ada yang tahu Sunny mengenalnya. Jika Sunny mengenalnya, mereka tidak perlu repot-repot mencari undangan untuk pesta yang diadakan Jay.Di belakang, Sunny mulai mundur dengan pandangan takut. Setelah berhasil menundukkan Donny, para pengawal sontak maju dan menarik Sunny ke pintu. Di depan para pemegang saham di dalam ruang rapat dan karyawan yang menyaksikan di luar, pengawal berteriak dengan lantang."Sunny! Kamu menyamar sebagai pendamping di pesta kapal pesiar, menggoda Pak Jay, dan menyerangnya di pesta! Perilakumu hina dan kejam! Pak Jay memerintahkan kami untuk membawamu p

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 39 Suruh Dia Lepaskan

    Milla merasa curiga. Ketika kembali ke ruang ganti dan menemukan biliknya, dia mengambil gaun dan sepatu yang sudah diberi tanda nama. Hal pertama yang dilakukan adalah memeriksa gaun itu dengan teliti, baik luar ataupun dalam. Namun, dia tidak menemukan hal yang mencurigakan.Setelah memakainya dan merasakannya sebentar, dia juga tidak menemukan masalah. Maka, Milla pun keluar dari ruang ganti.Melihat Milla keluar dengan gaun itu, dua wanita yang bersembunyi di sudut akhirnya merasa lega dan mulai berbicara."Kamu bilang sudah mengutak-atik gaunnya. Jangan-jangan cuma mengendurkan tali pundaknya?""Mana mungkin aku serendahan itu?" Salah satu wanita tertawa dingin dan puas. "Aku sudah menaruh paku di sol sepatunya!""Paku? Bukannya dia akan langsung menyadarinya? Gimana kalau dia menggantinya sebelum sempat ke aula pesta?""Aku melakukannya dengan sangat hati-hati. Paku itu nggak akan langsung terasa. Ketika dia mulai menari, paku itu baru akan menembus sol sepatu dan ... kita lihat

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 40 Yang Paling Menarik

    "Bu Milla juga tamu undangan terhormat. Kamu nggak bisa mengambil gaunnya," kata seorang staf yang terlihat bingung dan mulai berkeringat karena situasinya semakin rumit."Kamu nggak bisa mengurusnya? Siapa dia? Aku bahkan belum pernah melihat dia sebelumnya. Sosok tak dikenal seperti ini pun nggak bisa kalian atasi? Kalau kalian nggak menyelesaikan ini, aku akan pulang! Biar pesta kalian jadi suram!" ancam Grace dengan lantang.Para staf hanya bisa berpandangan dengan wajah penuh keputusasaan. Melihat pesta akan segera dimulai, mereka akhirnya mendekati Milla dengan sopan sambil berucap, "Kami sangat minta maaf, tapi ... apa kamu bisa ganti gaun lain?"Milla melihat ke dalam ruang ganti Grace, terdapat gaun mewah berwarna krem. Milla berpura-pura kesulitan, lalu menghela napas dengan pelan sebelum menjawab, "Aku ngerti kesulitan kalian. Kalau bukan karena acara ini penting, aku nggak akan mengalah begitu saja.""Apa lagi yang kalian tunggu? Aku mau gaunnya! Suruh dia lepaskan!" teriak

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 41 Kompetisi Dansa

    Saat ini, pembawa acara tiba-tiba melihat sesuatu dan berseru dengan lantang, "Mari kita sambut yang baru tiba, Pak Yoan! Selamat datang ke pesta sosialita internasional!"Di bawah tatapan semua orang, seorang pria tinggi dan gagah memasuki aula. Bahunya lebar, pinggangnya ramping, dan auranya kuat. Setelan jas mewah yang dibuat khusus untuknya terlihat sangat pas.Keluarga Mahendra adalah salah satu keluarga paling terpandang di dunia, sementara Tessa adalah ketua serta tokoh simbolik dari pesta ini. Namun, Keluarga Mahendra jarang berpartisipasi dalam acara seperti ini. Kedatangan Yoan benar-benar menjadi kejutan besar di pesta tahun ini.Para wanita seketika dipenuhi antusiasme. Beberapa dari mereka yang sudah memilih pasangan dansa bahkan buru-buru melepaskan pasangannya demi mencoba mendekati Yoan.Namun, Yoan mengabaikan semua wanita yang mencoba mengajaknya berbicara itu dan berjalan langsung ke arah Milla. Sesampainya di hadapan Milla, dia membungkuk dengan sopan dan menjulurka

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 42 Terlalu Cemas

    "Ahh ...." Milla tiba-tiba merintih kesakitan. Kemudian, kaki kirinya mulai kehilangan tenaga dan gerakannya tidak seanggun sebelumnya lagi. Dia tampak semakin sulit mengikuti irama pria di depannya.Diam-diam, Milla memperhatikan dua pelayan dengan ekspresi mencurigakan tadi. Wajah mereka tampak dipenuhi kegembiraan. Milla yakin spekulasinya hampir benar.Milla terlalu fokus dengan pikirannya sehingga tidak menyadari pria yang memimpin tarian sedang mengernyit dengan kuat. Pria itu menopang tubuh Milla dengan lengannya yang kuat, tetapi kaki kirinya semakin lemah.Ruangan tidak panas, tetapi keringat mulai muncul di dahi Milla. Ketika melihat wanita di depannya tampak kesakitan, tetapi masih berusaha mengikuti tarian, mata pria itu menjadi suram.Awalnya, dia berniat mempercepat tarian dengan gerakan berputar. Namun, setelah melihat ekspresi Milla dan senyuman yang tetap bertahan itu, hati pria itu tiba-tiba bergetar.Saat musik mengiringi putaran berikutnya, pria itu menelan ludahnya

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 43 Menuduh

    "Di aula pesta, ada beberapa pelayan dengan ekspresi mencurigakan. Suruh orang-orangmu mengikuti mereka diam-diam, kamu akan menemukan sesuatu yang tak terduga," kata Milla."Kenapa aku harus membantumu?" tanya Yoan balik.Milla mendongak, menatap alis Yoan yang sedikit terangkat. Tatapannya penuh penilaian dan kesombongan. Dia ingin membalas dengan kata-kata tajam, tetapi akhirnya menahan diri."Dalam beberapa tahun terakhir, Keluarga Mahendra dan Keluarga Young berteman, tapi juga bermusuhan. Tapi, paman keduamu selalu berharap kedua keluarga bisa bekerja sama demi keuntungan bersama.""Tindakan para pelayan itu melibatkan Grace. Kalau masalah ini nggak diselesaikan dengan baik, Keluarga Mahendra akan semakin menyinggung Keluarga Young. Menurutmu, memberi bantuan kecil untuk menghindari kekacauan besar nggak sepadan?"Pria di dekatnya itu menyipitkan mata, lalu memberi isyarat dengan berbalik badan. Segera, seseorang mendekat dan dia memberi perintah seperti yang Milla katakan.Milla

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 44 Kamu Mencariku?

    Demi mendapatkan investasi dari Adipati William, Dalas selaku wakil ketua sudah menurunkan harga dirinya berkali-kali. Akhirnya William setuju untuk berinvestasi, tetapi dengan syarat mereka harus melayani Grace dengan baik.Grace terkenal sebagai orang yang sangat pemilih. Mereka telah menghabiskan banyak uang dan usaha untuk gaun Grace. Tak disangka, semua itu hampir hancur hanya karena keirihatian seorang sosialita kecil."Kuberi tahu kamu, kalau Bu Grace nggak maafin kamu, kami bukan hanya akan melaporkan ini ke polisi, tapi juga akan memberi tahu pihak Kota Huari tentang masalahmu. Kamu dan keluargamu nggak akan bisa bertahan di Kota Huari!"Dalas mengancam dengan tegas, "Aku sarankan kamu untuk segera meminta maaf pada Bu Grace!""Apa kamu sudah selesai bicara?" Milla tetap tenang dan berkata dengan anggun, "Benar, gaun dan sepatu yang dipakainya memang milikku, tapi dia memaksa staf untuk menukar gaunnya denganku. Bukan aku sengaja ingin menukarnya. Ada rekaman CCTV sebagai bukt

Latest chapter

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 153 Terjebak dalam Kebingungan

    Milla mendongak dengan terkejut. Yang dilihatnya adalah leher panjang dan dagu Chris. Pria itu merangkulnya ke dalam mantel, seolah-olah dia adalah zirah pelindungnya.Di belakang, bawahan dan pengawal Chris segera menahan beberapa orang yang membuat onar itu. Salah satu dari mereka maju untuk bertanya, "Pak, apa yang harus kami lakukan terhadap orang-orang ini?""Bawa mereka kembali, cari tahu dalang di balik ini!" Chris memberi perintah tanpa menoleh."Baik!"Suasana di belakang langsung menjadi tenang. Milla keluar dari pelukannya, melihat punggungnya yang basah kuyup. Ujung mantel Chris masih terus meneteskan air."Kamu baik-baik saja?" Ada banyak hal yang ingin Milla tanyakan, tetapi akhirnya hanya itu yang keluar."Apa yang perlu dikhawatirkan? Aku cuma perlu mengganti pakaian," jawab Chris dengan tenang. "Kamu naik saja, aku akan mengantarmu ke lift.""Baik." Milla mengangguk tanpa banyak bicara.Chris mengantarnya ke lift. Begitu sampai di kantor, asisten sudah menunggu di depa

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 152 Di Ujung Tanduk

    "Dulu, aku pernah dengar dari ayahku kalau ayah Milla berhasil membesarkan Jauhari Parfum dengan usahanya sendiri dalam waktu singkat. Padahal, saat itu industri parfum sedang mengalami masa sulit! Di kalangan profesional, beredar kabar kalau dia punya penciuman yang luar biasa dan ahli dalam meracik aroma.""Jangan-jangan Milla juga mewarisi bakat itu?" tanya Levis sambil mengingat kembali semua yang terjadi."Tapi, kamu sendiri yang mengatakan itu cuma rumor," ujar asistennya dengan hati-hati, tidak yakin dengan arah pemikiran Levis.Levis mengusap kumisnya dengan santai. "Mana ada rumor yang muncul tanpa alasan? Kirim lebih banyak orang untuk menyelidiki masalah ini dengan baik!""Baik!" Asisten itu segera mengiakan.....Milla belum tiba di kantor Grup Jauhari, tetapi di internet sudah muncul lagi seorang ahli yang memberi pernyataan.Kali ini, mereka mengatakan bahwa dokumen verifikasi yang dirilis Grup Jauhari hanya berasal dari perusahaan, tanpa sertifikasi dari pusat sertifikas

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 151 Kejanggalan

    "Kok bisa?" Milla mengerutkan alisnya."Kami juga nggak tahu apa yang terjadi. Yang bersuara bukan hanya satu orang, masalah ini sudah cukup besar. Sekarang tim humas kita sedang bekerja sama dengan tim humas pihak ketiga untuk mencari solusi," kata asisten.Saat mereka berbicara, telepon Joy juga masuk.Milla berpikir sejenak, lalu memberi instruksi kepada asistennya, "Segera hubungi tim kendali mutu dan periksa ulang parfum yang kita distribusikan untuk uji coba. Pastikan apakah benar ada masalah atau nggak.""Tapi, kita sudah melakukan verifikasi berulang kali. Bahkan pusat sertifikasi juga nggak menemukan masalah, 'kan?" tanya asisten itu dengan bingung."Apa pun hasil sebelumnya, sekarang sudah ada laporan masalah, kita tetap punya tanggung jawab untuk memeriksa ulang. Kalau memang kesalahan ada pada kita, kita harus memberi kompensasi dan permintaan maaf yang seharusnya."Setelah mengatakan itu, Milla mengakhiri panggilan dan menerima panggilan dari Joy."Milla, jangan-jangan ada

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 150 Niat Baiknya

    Suara Graham yang kaku terdengar dari telepon."Ya, kamu punya nomorku, sementara aku nggak punya nomormu. Aku sempat berpikir kamu sudah lupa dan nggak butuh aku membayar utangku lagi," sahut Milla sambil tersenyum."Aku ini orang yang perhitungan! Mana mungkin aku melupakan orang yang berutang padaku!" Graham berbicara dengan serius, "Bereskan barang-barangmu, aku akan kirim alamat studioku.""Sekarang?" Milla sedikit terkejut."Kenapa kalau sekarang?" Graham terdengar tidak puas. "Orang-orang di Kota Huari terlalu ramah. Mereka baru saja mengantarku pulang, tapi besok aku harus pergi lagi. Kamu nggak ingin menepati janji atau bagaimana?""Ya sudah, kirim alamatnya. Aku segera ke sana," balas Milla dengan tegas.Setelah mengakhiri panggilan, Milla menggoyangkan ponselnya di depan Chris dan berkata dengan nada agak menyesal, "Aku harus keluar sebentar. Lokasinya agak jauh, mungkin aku akan pulang sangat larut. Jangan tunggu aku."Usai berbicara, dia mulai bersiap-siap. Namun, saat aka

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 149 Setiap Sisinya Sangat Menawan

    Sopir tidak berani bicara lagi dan langsung membelokkan mobilnya. Mereka kembali ke arah Milla, lalu perlahan berhenti di sampingnya.Sebelum mobil benar-benar berhenti, Chris sudah membuka pintu dan turun. Dia melangkah cepat ke arah Milla. "Kamu kenapa?"Milla masih merasa pusing. Mungkin karena belum makan, kadar gula darahnya turun. Dia tidak punya tenaga untuk menjawab, hanya mengangkat tangannya, memberi isyarat bahwa dia baik-baik saja.Chris mengerutkan alisnya. Tanpa banyak bicara, dia membungkuk dan langsung menggendongnya masuk ke mobil. "Bukannya tadi kamu melarangku naik mobilmu?"Milla menatap pria di sampingnya dengan alis terangkat."Kondisimu sudah seperti ini, tapi masih keras kepala?" Chris menegur dengan nada kesal.Milla cemberut. Entah siapa yang mulai duluan?"Ke rumah sakit!" perintah Chris."Nggak mau." Suara Milla tidak besar, tetapi nadanya sangat tegas. Melihat pria di sebelah hampir marah, dia menambahkan, "Rumah sudah dekat. Aku nggak mau ke rumah sakit. A

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 148 Dia Sakit

    Milla masuk ke mobil dan mengenakan sabuk pengaman. "Bagaimana bisa kamu kebetulan lewat sini?""Aku ada urusan di sekitar sini. Tentu saja aku juga mengikuti perkembangan kompetisi peracikan parfum yang penting ini. Aku nggak nyangka kamu keluar saat aku lewat," jelas Kenrick tersenyum. "Kamu mau pulang atau kembali ke kantor?""Nggak keduanya." Milla menjawab, "Aku harus ke pusat sertifikasi untuk mengambil beberapa dokumen.""Dokumen apa?" tanya Kenrick tanpa sadar."Kloter pertama parfum pria sudah selesai diproduksi. Sekarang kami hanya perlu mendapatkan dokumen sertifikasi sebelum bisa mulai mendistribusikannya untuk uji pasar," jawab Milla.Tadi saat di ruang istirahat, beberapa rekan dari divisi parfum membicarakan hal ini di grup. Milla menyadari pusat sertifikasi kebetulan berada di dekat lokasi kompetisi, jadi dia menawarkan diri untuk mengambilnya agar rekan-rekannya tidak perlu repot-repot datang ke sini."Kalau kamu ada urusan lain, nggak usah antar aku. Aku bisa pergi se

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 147 Menjadi Pahlawanmu

    "Baik, baik." Beberapa juri buru-buru menyetujui.Setelah diskusi singkat, Marcel secara pribadi mengumumkan, "Kualifikasi peserta dari Grup Bakhtiar telah dicabut. Nilai yang sebelumnya diberikan kepada Levis oleh para juri juga dibatalkan.""Karena Grup Bakhtiar telah berulang kali menjebak Grup Jauhari dengan cara yang tercela, sesuai dengan permintaan peserta dari Grup Jauhari, Grup Bakhtiar dilarang mengikuti kompetisi peracikan parfum selama tiga tahun ke depan!"Sorak-sorai langsung memenuhi ruangan.Levis yang dikawal oleh para pengawal pun meninggalkan arena dengan wajah suram. Di luar, tim investigasi asosiasi sudah menunggunya untuk diinterogasi.Milla awalnya ingin menyapa Graham. Namun, melihat begitu banyak orang dari industri ini sudah mengerumuni Graham, dia hanya tersenyum dan berjalan ke belakang panggung.Para wartawan yang tidak berhasil mewawancarai Graham hampir semuanya berbondong-bondong ke belakang panggung, menunggu untuk mewawancarai Milla.Dia baru saja menj

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 146 Lagi-Lagi Ada Pendosa

    "Bukankah rempah-rempah kami disimpan di brankas panitia? Bagaimana mungkin ada yang bisa memanipulasinya?" Seorang peserta yang tak tahan lagi lantas berdiri dan mempertanyakan juri."Benar." Milla menjawab dengan tenang atas nama para juri, "Panitia khawatir terjadi insiden yang nggak diinginkan, jadi mereka memutuskan untuk menyimpan cadangan bahan dasar sebagai langkah pencegahan.""Demi keadilan, aku meminta panitia untuk menganalisis bahan dasarku yang telah dimanipulasi dengan alat pendeteksi, agar aku dapat membuktikan kebenaran yang kukatakan," kata Milla.Graham mengangguk, lalu para staf segera bergerak. Mereka mengambil bahan dasar pertama milik Milla yang bermasalah, lalu meletakkannya di bawah alat untuk dianalisis dan dipisahkan komponennya."Alasan aku meminta asosiasi untuk memboikot divisi parfum Grup Bakhtiar adalah karena peserta dari Grup Bakhtiar telah sepenuhnya melanggar aturan kompetisi.""Mereka menggunakan cara curang yang rendahan untuk mencelakai peserta la

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 145 Pak Levis Mengaku Tidak?

    Orang yang dibawa naik ke atas panggung oleh para pengawal dari Grup Mahendra itu ternyata adalah salah satu asisten pribadi Levis.Asisten itu jelas bukan tipe orang yang berani. Kemungkinan besar, sebelum naik ke atas panggung, dia sudah lebih dulu mendapat peringatan dari para pengawal Chris. Dia tidak berani menentang Graham, apalagi menyinggung Chris.Begitu dibawa ke atas, dia langsung mengakui semuanya.Di depan puluhan kamera, dia menjelaskan dengan rinci bagaimana Levis sendiri yang memerintahkannya untuk menghubungi media, lalu menyuruh wartawan menyergap Graham di bandara dan melimpahkan semua kesalahan pada pihak Grup Jauhari."Omong kosong!"Levis marah besar. "Nggak kusangka ternyata kamu pengkhianat dari Grup Jauhari! Cepat bilang, siapa yang atur kamu menyusup ke sisiku untuk menjebakku?""Pak Levis, kenapa Anda bilang begitu?"Asisten itu tampak sangat panik sekaligus kecewa. "Selama ini saya sudah melakukan begitu banyak hal untuk Anda, bahkan banyak yang tidak bisa d

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status