Share

Bab 153 Terjebak dalam Kebingungan

Penulis: Syakia
Milla mendongak dengan terkejut. Yang dilihatnya adalah leher panjang dan dagu Chris. Pria itu merangkulnya ke dalam mantel, seolah-olah dia adalah zirah pelindungnya.

Di belakang, bawahan dan pengawal Chris segera menahan beberapa orang yang membuat onar itu. Salah satu dari mereka maju untuk bertanya, "Pak, apa yang harus kami lakukan terhadap orang-orang ini?"

"Bawa mereka kembali, cari tahu dalang di balik ini!" Chris memberi perintah tanpa menoleh.

"Baik!"

Suasana di belakang langsung menjadi tenang. Milla keluar dari pelukannya, melihat punggungnya yang basah kuyup. Ujung mantel Chris masih terus meneteskan air.

"Kamu baik-baik saja?" Ada banyak hal yang ingin Milla tanyakan, tetapi akhirnya hanya itu yang keluar.

"Apa yang perlu dikhawatirkan? Aku cuma perlu mengganti pakaian," jawab Chris dengan tenang. "Kamu naik saja, aku akan mengantarmu ke lift."

"Baik." Milla mengangguk tanpa banyak bicara.

Chris mengantarnya ke lift. Begitu sampai di kantor, asisten sudah menunggu di depa
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 154 Terobsesi

    Salah satu karyawan wanita mengambil ponselnya dengan gugup, membuka media sosial, dan menyerahkannya kepada Milla. Gerak-geriknya hati-hati, seolah-olah sedang mengakui kesalahan."Bu Milla, aku menambahkan WhatsApp-nya waktu menangani iklan dengan Laura hari itu ...."Semua orang tahu bahwa saat terakhir kali syuting iklan, Milla dan Laura sempat berselisih. Mereka khawatir akan menyinggung Milla karena hal ini.Namun, Milla tidak peduli. Matanya hanya terpaku pada layar ponsel. Di sana, Laura mengunggah postingan terbaru.[ Malam panjang lagi, hanya bisa diselamatkan oleh masker wajah .... ]Di kolom komentar, Kenrick menunjukkan kepeduliannya.[ Kalau bisa tidur, tidurlah sebentar. Jaga kesehatanmu. ]Kalimat itu ... sepertinya hubungan mereka cukup dekat.Milla mengedipkan matanya. Tiba-tiba, dia teringat sesuatu. Sebelumnya ketika naik mobil Kenrick, ponsel Kenrick berbunyi. Nama yang muncul di layar adalah Laura. Ternyata Laura yang sama?"Terima kasih." Milla mematikan ponsel i

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 155 Biang Kerok yang Berbangga Diri

    Dua puluh menit kemudian, rapat dewan direksi darurat pun dimulai.Kenrick bisa dibilang adalah orang yang berani bertanggung jawab atas perbuatannya. Dia langsung mengakui semua yang telah dia lakukan, bahkan menjelaskan secara detail bagaimana informasi itu bocor.Seperti yang diduga, para pemegang saham lain langsung mengarahkan kemarahan mereka kepada ayah Kenrick."Ini keterlaluan! Kenapa kamu melakukan ini? Kamu sudah mencelakai kita semua!""Kami tahu dulu kamu adalah bawahan Donny, tapi lihat bagaimana keadaan Donny sekarang! Kamu masih memilih berdiri di pihaknya?"Para pemegang saham mengkritiknya dengan suara lantang. Wajah Kenny memerah karena marah, tubuhnya sedikit gemetar. Dia berdiri dan menunjuk Kenrick sambil menghardik."Anak durhaka! Apa kamu diancam seseorang? Kenapa kamu melakukan hal bodoh seperti ini? Apa kamu dijadikan kambing hitam oleh seseorang? Katakan sesuatu!"Milla yang merasa tersindir oleh ucapan itu, hanya tersenyum dingin dan tenang. "Pak Kenny, aku

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 156 Pertahanan Hati yang Runtuh

    Kenrick kembali ke kantornya. Yang mengejutkannya, perusahaan tidak lagi mengirim orang untuk mengawasinya ....Dia masih teringat suasana di rapat dewan direksi tadi. Semua pemegang saham menargetkan keluarganya karena perbuatannya. Dia juga teringat wajah ayahnya yang marah besar. Hatinya terasa berat.Dia membuka internet dan mencari perkembangan terbaru tentang skandal parfum Grup Jauhari. Situasinya ternyata jauh lebih buruk dari yang dia bayangkan. Meskipun demikian, Milla masih menjaga harga dirinya.Di tengah kebingungannya, Kenrick melihat ponselnya dan ragu-ragu apakah harus menelepon Laura atau tidak. Namun, sebelum sempat mengambil keputusan, Milla sudah mengetuk pintu ruangannya.Dia panik dan buru-buru meletakkan ponselnya. Milla masuk dengan ekspresi tenang dan berucap, "Aku ingin kamu mendengar sebuah rekaman. Kamu masih ingat beberapa hari yang lalu, saat aku difitnah memiliki kehidupan pribadi yang kacau di Cube Mansion?"Kenrick mengangguk. Kasus itu sempat menjadi s

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 157 Minum di Bar

    Setelah menunggu cukup lama, akhirnya Laura mengangkat telepon. "Ada apa, Kak Kenrick?""Laura, kamu pernah bilang nggak akan salah jalan. Tapi, sekarang kamu hampir menghancurkan Jauhari Parfum. Mereka cuma menghapus cuplikanmu, tapi apa perlu sampai memojokkan Grup Jauhari sedemikian rupa?" tanya Kenrick."Kalau Jauhari Parfum bisa hancur hanya karena hal kecil seperti ini, bukankah itu membuktikan kalau mereka memang lemah?" Laura menimpali dengan santai. Dia baru saja menyelesaikan siaran langsung. Beberapa produk kecantikan yang dia promosikan laris manis, membuatnya semakin puas."Mereka sudah tahu kalau ini ulahku." Kenrick menghela napas, tak menyembunyikan apa pun dari Laura."Apa?" Nada suara Laura langsung berubah penuh emosi. "Kamu bilang kalau ini ulahku?"Kenrick mengerutkan kening, suaranya rendah. "Nggak.""Oh, bukan begitu maksudku .... Maksudku, kamu baik-baik saja?" Laura segera mencari alasan untuk memperbaiki suasana.Kenrick awalnya ingin mengatakan bahwa keluarga

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 158 Tiket Masuk Misterius

    Dalam 2 tahun terakhir, Grup Jauhari terus berusaha memperluas skala produksinya, terutama sekarang divisi parfum baru saja meluncurkan lini produk baru dan sangat membutuhkan pembangunan pabrik baru.Nayla telah mengincar sebidang tanah yang terletak tepat di sebelah pabrik lama Grup Jauhari, tetapi hak penggunaan tanah tersebut belum dilepas.Sebulan yang lalu, BPN mengumumkan bahwa tanah itu akhirnya akan dilelang. Grup Jauhari mengajukan dokumen untuk ikut serta dalam pelelangan. Namun, BPN menolak dengan alasan memprioritaskan perusahaan yang belum memiliki pabrik di sekitar area tersebut.Nayla pun merasa frustrasi selama beberapa hari akibat hal ini. Lantas, bagaimana bisa ...?"Bu Nayla baru saja mendapat pemberitahuan kalau BPN akhirnya menyetujui partisipasi Grup Jauhari dalam pelelangan," jelas asisten.Milla mengangguk, itu kabar baik. Meskipun ibunya terjebak di luar negeri karena urusan bisnis, dia akan mengurus masalah ini dengan baik sebagai bentuk baktinya. Dua pabrik

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 159 Yang Ada Hanya Nyawa

    "Aku?" tanya Milla dengan terkejut.Sutradara mengangguk. "Aku sudah lama memperhatikanmu. Begitu kamu muncul di depan kamera, kamu langsung menjadi pusat perhatian. Struktur wajahmu elegan dan tegas. Mau dari sudut mana pun, hasilnya pasti bagus.""Aku nggak bisa." Milla tersenyum sambil melambaikan tangan. "Aku bukan artis, juga bukan model.""Kenapa kita awalnya ingin mencari artis dan model untuk berpasangan dengan Yoan?" Sutradara mulai membujuknya, "Karena mereka sudah memiliki popularitas. Tapi, Bu Milla, popularitasmu saat ini nggak kalah dengan model biasa, terutama setelah Laura baru saja menambah bahan bakar ke dalam api."Staf di sekeliling juga ikut membujuk, "Bu Milla, coba saja. Ini bisa menghemat waktu dan juga mengurangi biaya produksi.""Benar. Nggak perlu banyak adegan, hanya beberapa pengambilan gambar saja. Nggak sulit kok," timpal sutradara.Milla menggigit bibirnya, mempertimbangkan situasi. Akhirnya, dia memaksakan diri untuk setuju.Saat Milla baru mulai dirias

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 160 Aku Ada Janji dengan Tante

    Di internet, empat influenser kecantikan yang sebelumnya bersekongkol dengan Laura tiba-tiba berbalik arah. Mereka mengaku bahwa malam sebelum mereka menggunakan parfum itu, Laura mengundang mereka makan malam. Saat itu, Laura diam-diam merusak parfum mereka.Masalah ini semakin besar. Mereka merasa ada sesuatu yang janggal, jadi berkumpul untuk membahas lebih lanjut. Ketika mereka membawa sampel parfum itu untuk dianalisis, ditemukan satu bahan tambahan yang sangat mudah menyebabkan alergi. Namun, parfum milik para penguji lain tidak memiliki bahan itu. Dengan kata lain, Laura sengaja melakukan kecurangan.Bukan hanya itu, salah satu influenser kecantikan paling berpengaruh bahkan mengunggah tangkapan layar percakapannya dengan Laura, membuktikan bahwa setelah skandal ini pecah, Laura terus menghasutnya untuk membangkitkan emosi publik dengan tujuan menghancurkan reputasi Jauhari Parfum.Alasan Laura melakukan semua ini ternyata hanyalah dendam pribadi. Dia merasa tidak puas karena da

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 161 Apa Paman Bisa Tahan?

    'Baguslah kalau Om nggak datang,' batin Yoan sambil diam-diam menyimpan ponselnya ....Setelah selesai menangani dokumen di tangannya, Chris merasa ada yang aneh dengan pertanyaan Yoan tadi. Dia pun segera memerintahkan Wilson, "Cari tahu, apa yang sedang dilakukan Yoan."Tak lama kemudian, Wilson kembali melapor, "Pak Chris, Pak Yoan hari ini sedang syuting iklan kedua untuk parfum Grup Jauhari, dan ... pasangan perempuannya tiba-tiba diganti menjadi Nyonya.""Apa?"Alis Chris langsung mengernyit. Dia berkata tegas, "Bawa ke sini proposal iklan yang terakhir kali diserahkan oleh Grup Jauhari!""Baik!"Wilson tidak berani menunda. Dia segera mengambil dokumen proposal dan meletakkannya di depan Chris. Melihat desain iklan yang penuh adegan berpelukan dan mengangkat tubuh wanita, pupil mata Chris memicing tajam. Dia langsung menginstruksikan dengan suara tegas, "Ke studio sekarang juga!"....Yoan sedang syuting adegan solonya. Sementara itu, Milla duduk santai di kursi istirahat sambil

Bab terbaru

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 272 Menemukan Taser

    "Kamu sedang menyindir aku dan Pak Khavin adalah pelakunya?" Kali ini, Kepala Keluarga Sudarso, Hilman, menyipitkan mata dan berdiri sambil menatap tajam ke arah Milla."Aku nggak bicara begitu." Milla sudah menduga akan ada reaksi seperti ini. Dia menanggapinya dengan tenang, "Kebenaran dari kejadian ini tetap harus menunggu pemeriksaan lebih lanjut dari polisi dan tim forensik. Ini juga menyangkut perbedaan durasi setrum dan pelacakan asal senjata. Aku cuma menganalisis salah satu kemungkinan saja.""Tapi, jelas-jelas kamu membela Keluarga Yunanda dan Keluarga Dolken, sementara Keluarga Sudarso dan Keluarga Domani malah diseret ke dalam masalah ini!"Hilman tetap tidak terima dan terus menyudutkan Milla. "Kalau nggak, kenapa hanya kamu saja yang sibuk bicara di sini, sementara orang lain diam saja? Kamu murid Graham. Hari ini kamu juga mewakili Keluarga Yunanda memenangkan dua ronde pertandingan!""Pasti kamu punya kepentingan pribadi! Jangan-jangan kamu ini kaki tangan dari pelaku u

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 271 Pelaku Ada Dua Orang

    Di atas panggung, Graham terbaring di tandu darurat yang baru saja dibawa masuk. Dia perlahan mulai memulihkan kembali kontrol atas otot-ototnya. Milla dan asistennya setia berjaga di sisinya.Milla merasa seluruh bulu kuduknya meremang. Dia tahu bahwa membawa senjata di negara ini memang legal, tetapi dia tidak menyangka akan menyaksikan langsung kasus yang menyebabkan kematian. Lebih mengerikan lagi, pelakunya sempat berdiri sangat dekat dengan dirinya dan Graham!Mata bening Milla sedikit terangkat, menelusuri seisi panggung dengan tajam.Alfie duduk tegak di kursi rodanya, sama sekali tidak bergerak sejak awal. Maalih sudah meninggal dan tubuhnya telah dibawa turun oleh pelayan keluarganya.Dua keluarga lain di atas panggung adalah Keluarga Sudarso yang bergerak di bidang baja dan Keluarga Domani yang berawal dari bisnis farmasi. Kedua kepala keluarga itu kini berdiri dengan ekspresi bingung, merasa tertekan di bawah tatapan tajam kepala pelayan Maalih."Kami sudah melapor ke polis

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 270 Pembunuhan

    Milla buru-buru menyembunyikan rasa cemasnya dan menenangkan Graham, "Guru, jangan khawatir. Kali ini benar-benar cuma mati lampu biasa."Sekitar satu menit kemudian, lampu di aula jamuan kembali menyala.Manajer aula menjelaskan dengan malu, "Mohon maaf sebesar-besarnya, tadi terjadi pemadaman listrik yang tak terduga. Sistem kami sudah otomatis menyalakan genset cadangan dan dipastikan nggak akan terjadi lagi. Silakan dilanjutkan.""Kita lanjutkan saja," ujar Alfie yang statusnya paling tinggi di antara para kepala keluarga yang hadir di atas panggung.Namun, begitu mereka saling menoleh, ekspresi masing-masing berubah kaget."Maalih!""Guru?""Apa yang terjadi?"Milla, Alfie, dan dua kepala keluarga lainnya berseru bersamaan.Milla segera memeluk tubuh Graham dan memeriksanya. Dia melihat tubuh pria tua itu lemas dan kaku di kursinya, bahkan sudut bibirnya tampak sedikit berkedut."Cepat panggil dokter!" teriak Milla sambil memegangi tubuh Graham. Asisten Graham yang duduk di bawah

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 269 Mimpi Buruk Terulang

    "Mm ...."Belum sempat mendapat jawaban, yang datang malah sebuah ciuman yang begitu mendominasi. Milla terkejut sejenak, tubuhnya menegang. Dia buru-buru mendorong pria di atasnya.Gerakan Chris pun sedikit terhenti, tetapi dia tetap menatap mata jernih Milla dari jarak yang begitu dekat. Dengan napas yang cepat dan kuat, dia berucap, "Maaf."Penolakan yang hendak Milla ucapkan seketika tertelan oleh kata itu dan tatapan penuh perasaan milik Chris. Tanpa sadar, dia membiarkan dirinya dicium. Tubuh mereka perlahan bergerak ke arah sofa di dalam ruangan."Ini cuma ruang istirahat ...." Milla menyuarakan kekhawatirannya di sela ciuman."Wilson jaga di luar," balas Chris dengan tenang, menjawab keraguannya.Mereka akhirnya sampai di sofa. Namun, dari luar tiba-tiba terdengar suara Wilson yang berjaga di depan pintu."Pak Chris, pihak Keluarga Yunanda mengirim undangan makan malam. Mereka ingin tahu apa Pak Chris akan hadir malam ini?"Gerakan Chris sempat terhenti, satu tangan besarnya ma

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 268 Diam-Diam Menukar

    Chris menutup pintu pelan-pelan, lalu duduk di ruang istirahat sebelah.Beberapa saat kemudian, Wilson kembali melapor, "Pak, dugaanmu benar. Pelayan itu keluar dari ruang istirahat dan langsung menemui Pak Alfie. Setelah itu, kepala pelayan Keluarga Yunanda mengirim orang ke rumah sakit untuk melakukan tes DNA.""Tapi, seluruh proses dilakukan mereka sendiri tanpa campur tangan orang luar. Barang yang pelayan itu ambil dari tubuh Nyonya di ruang istirahat nggak sempat kutukar. Jadi, aku langsung atur orang di pusat. Rencananya dia akan mengambil tindakan di tahap akhir."Chris mengangguk. "Yang penting hasil yang Keluarga Yunanda terima bukan hasil yang mereka inginkan. Kamu boleh pakai cara apa pun.""Baik, Pak." Wilson menerima perintah, lalu bertanya lagi, "Kenapa Pak Chris nggak masuk?""Jarang-jarang dia bisa tidur dengan tenang." Chris menjawab, bibirnya melengkung membentuk senyuman tipis."Pak, Keluarga Yunanda tahu soal kedatanganmu. Mereka ingin mengundangmu ke paviliun atas

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 267 Jawaban di dalam Hati

    "Kenapa kamu nggak bilang dari awal?" Wilson melihat ekspresi Chris yang sangat suram, tak kuasa untuk menegur.Pengawal itu merasa sangat tertekan, tetapi tak berani menjawab. Wilson segera berbalik ke arah Chris. "Pak, ini semua kesalahanku. Aku pikir akan lebih mudah kalau menggunakan wajah baru supaya urusan lebih lancar. Dia baru bergabung dengan perusahaan, jadi nggak tahu identitas Bu Milla."Chris tetap diam, pikirannya berputar dengan cepat. Tadi dia melihat sendiri pertandingan kedua, juga menyadari bahwa wanita itu tampak tidak enak badan. Kalau tidak, dengan kemampuannya, membedakan 20 jenis aroma itu sangatlah mudah. Bagaimana bisa salah dua?Selain itu, kenapa neneknya memintanya untuk melindungi wanita itu? Apa yang salah dengan kunjungan Milla ke Keluarga Yunanda?Dia teringat akan momen ketika Tessa dan Nayla minum kopi bersama. Apa mungkin itu adalah permintaan pribadi dari ibu Milla?Ada berbagai pertanyaan di benak Chris. Dia segera menghubungi Tessa dan langsung be

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 266 Yang Kulindungi Memang Bu Milla

    Juri sudah naik ke panggung, meminta kedua peserta untuk bersiap.Milla tampak agak pasrah saat melangkah ke atas panggung. Kedua peserta memberi isyarat bahwa mereka sudah siap. Suara penanda dimulainya waktu pun terdengar seketika.Tak lama kemudian, Milla menyelesaikan lebih dulu. Tak sampai satu menit kemudian, genius yang memiliki penciuman tajam dari Melasa juga menyelesaikan tantangannya.Juri berjalan menuju kartu jawaban mereka, memeriksa satu per satu, lalu mengumumkan, "Peserta pria salah mengidentifikasi tiga aroma, peserta wanita salah dua. Hasil akhirnya, Bu Milla tetap menang!""Selamat, Pak Graham! Muridmu benar-benar luar biasa!" puji juri tak bisa menahan kekagumannya.Graham pun naik ke panggung, berdiri di samping Milla, dan berkata sambil tersenyum, "Penciuman muridku ini lebih cocok untuk mengenali herbal, soal rempah-rempah dia masih kurang ahli. Mohon dimaklumi ya."Milla mengedipkan mata indahnya, tatapannya tanpa sadar tertuju ke arah Keluarga Yunanda yang dud

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 265 Tanaman Obat Terakhir

    Di dunia bisnis Negara Melasa, Graham punya pengaruh yang cukup besar. Apalagi, dia dengan sengaja menggiring tantangan yang dibawa Maalih menjadi pertandingan antara warga lokal dan orang asing. Dengan begitu, siapa pun yang menjadi perwakilannya, apakah itu anggota Keluarga Angle atau bukan juga tidak lagi menjadi masalah.Begitu Graham menyatakan sikapnya, para tamu langsung mendukung. Maalih pun tak bisa berkata apa-apa. Milla juga tak punya pilihan lain selain maju dengan nekat.Supaya adil, 20 jenis bahan obat yang akan diuji padanya tetap dipilih oleh lima orang perantara tadi. Graham sendiri mengambil posisi terakhir dan memasukkan bahan pilihannya ke empat kotak paling akhir, lalu menutupnya rapat."Setelah semua diperiksa, silakan Nona Milla mulai proses identifikasi!" seru salah satu juri internasional.Milla berdiri di depan kotak pertama. Dia terdiam sejenak dan menarik napas dalam-dalam, lalu mulai berkonsentrasi penuh. Untungnya, semua memori masa kecilnya saat di rumah

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 264 Memberi Surat Tantangan

    Milla tidur sangat nyenyak di rumah Keluarga Dolken.Para pelayan di rumah itu juga sangat perhatian. Segala keperluan di kamarnya, mulai dari makanan, pakaian, hingga perlengkapan mandi, semua sudah disiapkan dengan rapi dan mudah dijangkau.Keesokan siangnya, Graham mengajak Milla menghadiri perayaan 100 tahun Keluarga Angle. Di dalam mobil, Graham bertanya, "Dengar-dengar, kakekmu itu ahli pengobatan?""Kenapa Guru bisa tahu sampai itu juga?" Milla terlihat terkejut."Benar, Kakekku memang tabib yang cukup terkenal di daerah kami. Di rumahnya ada halaman yang sangat besar, penuh dengan berbagai jenis tanaman obat. Waktu kecil aku sering main di sana, bahkan pernah bantu Kakek menjemur ramuan.""Hmm ...." Graham mengangguk dalam-dalam. "Dengan keberadaan kakekmu, meskipun ada anggota keluargamu yang sakit-sakitan, sama saja seperti punya senjata pemungkas di tangan ...."Milla tidak begitu paham maksudnya, tapi Graham juga tidak berencana menjelaskan lebih lanjut. "Hari ini di acara

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status