แชร์

Bab 116 Mirip Simpanan Presdir Grup Bakhtiar

ผู้เขียน: Syakia
Pelukan ini terasa berat. Chris memeluk Milla erat-erat di dalam dekapannya. Milla hampir tak bisa bernapas, tetapi dia tidak mendorong Chris karena rasa aman di saat ini tak tergantikan.

Setelah beberapa saat, Chris akhirnya melepaskannya. Saat itulah Milla melihat matanya yang merah dan agak basah.

"Kamu kenapa? Kenapa buru-buru sekali? Lukamu sampai terbuka lagi," ucap Milla dengan kening yang berkerut karena khawatir.

Chris sama sekali tidak peduli dengan lukanya. Dengan suara lembut, dia bertanya, "Tadi ada yang datang?"

Milla mengangguk. "Pihak pesta sosialita internasional mengirim seseorang untuk menemuiku."

"Siapa?" Di mata Chris, ada kegelisahan yang tak bisa Milla pahami.

"Ini," kata Milla sambil menyerahkan kartu nama kepadanya.

Chris menatap nama dan nomor telepon di kartu itu, lalu beralih menatap Milla dengan cemas. "Kalau aku nggak ada, jangan sembarangan bertemu dengan orang asing."

Milla menatapnya dengan heran. "Aku bukan anak kecil."

Sebelum selesai berbicara, Chris
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 117 Mengadu Domba

    Aneh sekali!Milla mengangkat alis dan membaca berita itu dengan saksama.Foto dalam berita itu agak buram, tetapi wanita di samping Yonatan, Presdir Grup Bakhtiar, memang mirip dengannya. Ini benar-benar konyol bagi Milla.Pantas saja sekarang semua urusan Grup Bakhtiar ditangani oleh Levis. Ternyata ayahnya sedang sibuk menikmati hidup bersama wanita cantik dan tidak mau repot-repot mengurus bisnis.Ketika melihat komentar di bawah berita, ada yang mengatakan bahwa itu pasti Milla, karena pakaiannya mirip dengan yang dia kenakan saat wawancara di pesta sosialita internasional.Namun, ada juga yang mentertawakan rumor itu, berkata bahwa semua orang tahu Grup Jauhari dan Grup Bakhtiar adalah musuh bebuyutan. Bagaimana mungkin putri Grup Jauhari menjadi simpanan Presdir Grup Bakhtiar? Itu terlalu tidak masuk akal!"Bu, menurutmu, apa ini permainan kotor yang sengaja dirancang oleh Grup Bakhtiar?" tanya asistennya dengan khawatir.Milla mengernyit sedikit, berpikir sejenak sebelum menjaw

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 118 Playboy dan Para Wanitanya

    Dengan mulutnya yang manis, Milla berhasil membuat kedua putri manja itu saling mengenal dengan cepat. Kemudian, dia memasukkan mereka ke dalam satu grup obrolan. Joy pun memberi nama grup itu "Avengers".Setelah menyusun rencana, Agnez kembali ke rumahnya dan menunggu dengan tenang. Sesuai arahan Milla, dia harus sengaja membocorkan informasi bahwa dia telah bertemu dengan Milla, lalu menunggu Grace menghubunginya. Dia tidak boleh mengambil inisiatif agar tidak membuat pihak lawan curiga.Baru sehari menunggu, keesokan harinya saat jam makan siang, seorang pelayan naik ke lantai atas dan melapor, "Nona, Nona Grace datang!""Tepat seperti dugaan!" Agnez langsung teringat kata-kata Milla. Menurut Milla, dengan karakter Grace, dia tidak akan membiarkan Agnez menunggu lebih dari sehari. Benar saja, Grace datang. Milla seperti peramal saja. Agnez semakin kagum padanya."Suruh dia masuk," kata Agnez. Kemudian, dia menoleh ke pelayan dan bertanya, "Kamu sudah hafal dialog yang aku ajarkan ke

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 119 Menggunakan Cara Lain untuk Membunuhnya

    Agnez mengangkat kepala, mengikuti arah pandang Grace, lalu langsung mengernyit. "Itu dia ....""Sudah selarut ini, apa yang dia lakukan di hotel milik Grup Bakhtiar?" Mata Grace langsung berkilat tajam.Dia sebenarnya sudah berencana menyingkirkan Milla di ladang bunga Kota Cevo. Tempat itu cukup terpencil dan sepi. Orang-orang yang dia gunakan juga adalah orang-orang kepercayaannya. Jadi, meskipun Keluarga Jauhari menyelidiki nanti, mereka tidak akan menemukan bukti yang mengarah padanya.Grace mengira rencananya sudah sempurna. Siapa sangka, tiba-tiba muncul kabar bahwa Milla diselamatkan oleh seseorang dan kembali dalam keadaan baik-baik saja. Hasil ini benar-benar membuat Grace murka.Sekarang, Grace teringat berita tentang Presdir Grup Bakhtiar yang memelihara seorang wanita simpanan. Dia merasa dirinya menemukan jalan menuju dunia baru! Ini merupakan kesempatan emas untuk menghancurkan Milla!Meskipun tidak bisa mengambil nyawanya sekarang, Grace bisa menghancurkan reputasi Mill

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 120 Menghajar Pelakor

    Setelah mengatur semuanya, Milla kembali ke sudut tangga darurat dan menunggu.Tiga menit kemudian, di luar kamar suite itu, Thalia muncul bersama lebih dari 10 pria bertubuh besar. Tanpa banyak bicara, dia langsung memberi perintah, "Buka pintunya!"Brak! Pintu langsung ditendang hingga terbuka!Thalia melangkah masuk dengan wajah penuh amarah. "Aku ingin lihat siapa pelakor nggak tahu malu ini!"Grace yang masih sibuk mencari keberadaan Milla di dalam kamar bahkan belum sempat bereaksi. Tiba-tiba, dia mendengar suara dentuman dan sebotol cairan tak dikenal disiram ke wajahnya! Air dingin mengalir deras dari kepalanya, membasahi seluruh tubuhnya.Seketika, Grace pun panik dan berteriak minta tolong!Di dalam kamar mandi, Yonatan yang sedang mandi mendengar kegaduhan. Dengan panik, dia mengambil handuk dan melilitkannya di pinggang sebelum keluar.Begitu melihat Thalia, dia langsung terkejut dan refleks bertanya, "Ngapain kamu di sini?""Menurutmu? Kalau aku nggak melihatnya dengan mat

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 121 Bertemu Ibu Mertua untuk Pertama Kalinya

    Melihat ada banyak media berkumpul di luar pintu, Thalia akhirnya sedikit meredam emosinya.Grace memanfaatkan kesempatan itu untuk melepaskan diri dari cengkeraman para pengawal. Tidak peduli rambutnya yang kusut atau riasannya yang berantakan, dia langsung berlari secepat mungkin.Namun, Thalia masih belum puas. Dia terus berteriak dari belakang, "Perempuan murahan tak tahu malu! Kalau kamu berani menggoda suamiku lagi, aku pasti akan menghabisimu!"Di kerumunan, Milla berdiri di barisan belakang dengan topi bisbol menutupi wajahnya. Tatapannya dingin saat melihat Grace yang berlari terhuyung-huyung. Saat sampai di pintu, wanita itu bahkan tersandung kursi, membuatnya terlihat semakin menyedihkan."Cepat usir semua media!" Yonatan memberi perintah kepada anak buahnya.Thalia yang masih terengah-engah pun melotot ke arah kamera, "Kenapa kalian masih memotret kami? Pelakor murahan itu sudah kabur! Pergi kejar dia!"Tentu saja ada yang mengejar Grace. Jumlah wartawan yang mengikutinya b

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 122 Mau Menggendongnya? Cari Mati!

    Ibu Milla ternyata mengundang Wilson? Hal ini membuat tiga anak muda yang berada di sana tercengang.Demi menyelamatkan diri, Wilson buru-buru maju. Setelah menyapa dengan sopan, dia berkata, "Bu Nayla, ini adalah Pak Chris.""Oh!" Nayla segera berdiri dengan hormat.Tidak heran sejak mereka masuk, dia sudah merasa bahwa pria di depan Wilson ini memiliki aura luar biasa, penuh kewibawaan dan ketegasan. Ternyata, dia adalah Presdir Grup Mahendra.Namun, karena Chris baru saja kembali ke negara ini, Nayla belum pernah bertemu dengannya dalam acara resmi."Pak Chris, mau bergabung dengan kami?" Ibu Milla mengundangnya dengan sopan.Chris tetap memasang ekspresi dingin, lalu mengangguk dan duduk.Empat orang itu duduk berhadapan di meja persegi, suasana menjadi sangat canggung. Hanya Nayla yang terus melontarkan pertanyaan, tetapi semua pertanyaannya ditujukan kepada Wilson.Misalnya, dia pernah mendengar bahwa Wilson bukan orang asli Kota Huari, jadi apakah dia sudah terbiasa tinggal di s

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 123 Tidak Mau Berdiam Diri

    Setelah keluar dari rumah sakit, Milla mulai mempersiapkan penyambutan Ketua Kehormatan.Daftar kebutuhan yang diberikan oleh asosiasi kepadanya tercetak penuh di dua halaman kertas A4. Ketua Kehormatan menginginkan kamar dengan balkon menghadap ke selatan, sarapan khas chinese food, mobil MPV berwarna hitam untuk transportasi, dan sopir pria berusia 40 sampai 50 tahun.Intinya, daftar permintaannya sangat detail.Selama lebih dari seminggu, Milla seperti berubah menjadi seorang manajer administrasi. Hanya untuk memilih sopir yang memenuhi syarat, dia sampai melakukan 3 kali tahap wawancara.Akhirnya, usahanya membuahkan hasil. Pada malam sebelum kedatangan Ketua Kehormatan di Kota Huari, dia berhasil mengatur semuanya, termasuk memastikan mobil dan staf perusahaan siap untuk menjemput tamu di bandara keesokan paginya.Malam itu, Milla menerima telepon dari Joy. Begitu tersambung, Joy langsung bertanya, "Sayang, pasti kamu yang menahan berita tentang Grace yang menyelinap ke kamar suit

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 124 Graham Dolken

    "Pak Graham masih menunggu bagasi, jadi kami menemui kalian dulu." Salah satu asistennya menjelaskan.Milla dan manajer administrasi perusahaan berpandangan. Seolah-olah menyadari kebingungan mereka, asisten itu pun menambahkan, "Dalam bagasi Pak Graham ada banyak bahan pewangi yang sangat berharga. Barang-barang itu biasanya nggak boleh disentuh oleh siapa pun."Rupanya begitu .... Memang benar, Graham punya kepribadian yang unik dan menganggap wewangian sebagai hal yang paling penting.Tepat saat itu, sekelompok wartawan muncul dan langsung mengepung mereka berenam. Para wartawan segera bertanya kepada dua asisten muda itu, "Apa kalian asisten Pak Graham?""Kenapa Pak Graham nggak ada di sini? Apa beliau belum tiba atau masih di belakang?"Dua asisten itu tampak terkejut dan langsung menatap Milla dengan penuh kewaspadaan. "Bu, sebelumnya kamu nggak mengatakan ada wawancara media."Tepat seperti dugaannya, Levis tidak akan berdiam diri begitu saja. Milla memicingkan matanya.Sayangny

บทล่าสุด

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 145 Pak Levis Mengaku Tidak?

    Orang yang dibawa naik ke atas panggung oleh para pengawal dari Grup Mahendra itu ternyata adalah salah satu asisten pribadi Levis.Asisten itu jelas bukan tipe orang yang berani. Kemungkinan besar, sebelum naik ke atas panggung, dia sudah lebih dulu mendapat peringatan dari para pengawal Chris. Dia tidak berani menentang Graham, apalagi menyinggung Chris.Begitu dibawa ke atas, dia langsung mengakui semuanya.Di depan puluhan kamera, dia menjelaskan dengan rinci bagaimana Levis sendiri yang memerintahkannya untuk menghubungi media, lalu menyuruh wartawan menyergap Graham di bandara dan melimpahkan semua kesalahan pada pihak Grup Jauhari."Omong kosong!"Levis marah besar. "Nggak kusangka ternyata kamu pengkhianat dari Grup Jauhari! Cepat bilang, siapa yang atur kamu menyusup ke sisiku untuk menjebakku?""Pak Levis, kenapa Anda bilang begitu?"Asisten itu tampak sangat panik sekaligus kecewa. "Selama ini saya sudah melakukan begitu banyak hal untuk Anda, bahkan banyak yang tidak bisa d

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 144 Ahli

    Meskipun ucapan Graham terdengar seperti teguran, bagi para pelaku industri, kata-katanya justru terasa sangat membangkitkan semangat.Banyak yang tidak menyangka bahwa Graham yang sudah lanjut usia, ternyata masih terus berinovasi dan masih ingin menyempurnakan teknik meraciknya sendiri. Hal ini membuat banyak orang di ruangan itu merasa malu. Sebagian besar dari mereka telah mencapai usia paruh baya dan memiliki sedikit pencapaian, sehingga mereka pun hanya bergantung pada reputasi lamanya."Kamu juga."Graham berbalik dan menatap ahli dari luar kota yang tadi memuji Milla, "Tadi aku dengar kamu memuji peserta nomor 10 dengan mengatakan bahwa kamu sangat menikmati gerakannya yang alami. Tapi cuma karena dua langkah yang ditukar, kamu langsung membatalkan penilaianmu sendiri?"Sang ahli dari luar kota itu tidak berani mengangkat kepala. Wajahnya memerah karena malu."Kalau begitu, karena aku juga meracik dengan cara yang sama, dan kalian semua adalah tokoh-tokoh di asosiasi ... apakah

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 143 Menembus Batas Stagnan

    "Pak Graham!"Media yang hadir pun langsung mengarahkan semua kamera ke arah suara itu. Benar saja, Ketua Kehormatan Asosiasi Parfum, Graham, akhirnya tiba! Di belakangnya, dua orang asisten muda mengikutinya sambil berjalan cepat.Sepuluh juri muda yang duduk di meja penilaian segera berdiri dan memberikan jalan dengan penuh hormat, lalu mempersilakan Graham duduk di kursi kosong di tengah."Pak Graham, akhirnya Anda datang juga. Saya sempat mengira Anda batal hadir," ucap Marcel dengan lega."Apa? Kamu kira aku akan ingkar janji?" Graham menoleh dan melirik dengan kesal."Benar, benar, Anda selalu menepati kata-kata Anda," ujar Marcel. Di hadapan Graham, dia tidak punya wibawa sama sekali.Graham menoleh ke arah Milla. Milla menanggapinya dengan anggukan sopan dan senyum tenang. Sorot mata Graham langsung berbinar. Ternyata gadis ini sudah tahu siapa dirinya sejak awal, makanya tidak menunjukkan keterkejutan sedikit pun.Graham malah merasa sedikit kecewa. Padahal tadi sempat berniat

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 142 Lagi-Lagi Jadi Sasaran

    Milla berbalik menatap Levis, lalu tersenyum tipis, "Pantas saja nilaimu rendah, rupanya semua fokusmu malah dipakai buat mengawasi cara aku meracik parfum."Levis mengembuskan napas lewat kumisnya yang menjuntai ke samping, lalu membalas dengan kesal, "Jangan alihkan topik!"Dia kemudian menoleh ke arah meja juri dan berkata, "Para juri yang terhormat, kita semua di sini adalah profesional. Kalau kalian nggak percaya sama ucapanku, silakan putar ulang rekaman lomba tadi dan lihat sendiri.""Kalau begitu, coba sebutkan, bagian mana dari proses Milla yang kamu anggap nggak tepat?" tanya Marcel dengan dahi berkerut."Langkah terakhir dari proses peracikannya dilakukan secara terbalik!" jawab Levis dengan lantang dan penuh percaya diri. "Semua orang yang bekerja di bidang ini tahu bahwa dua langkah itu punya urutan yang sudah jadi standar. Kalau dia bahkan nggak tahu urutan dasar, atas dasar apa dia layak dapat nilai tinggi?"Marcel berdiskusi sejenak dengan para juri lain, lalu mereka se

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 141 Hapus Rekaman Bagian Dia

    Penonton kompetisi peracikan parfum yang menyaksikan lewat siaran langsung terus membanjiri kolom komentar. Layar penuh dengan komentar mengalir deras.[ Milla memang menarik banget! ][ Cantik dan berbakat! ][ Hmph. ]Chris tersenyum penuh semangat. Menurutnya, kecantikan dan sisi menarik Milla yang dilihat oleh orang-orang itu masih hanya segelintir! Mereka bahkan belum melihat separuh dari pesonanya!"Pak Chris? Pak?" panggil Wilson dengan menaikkan nada bicaranya perlahan-lahan. Setelah mendengar suaranya, dia baru tahu bahwa ternyata Chris sedang menonton siaran langsung kompetisi peracikan parfum!Chris akhirnya mengalihkan perhatiannya dari layar dan menoleh pada Wilson dengan sedikit kesal."Ini dokumen yang perlu Anda tanda tangani," kata Wilson."Bawa saja, aku tandatangani di mobil." Chris menutup siaran langsung di komputernya, lalu bangkit dan merapikan jasnya. Dia memberi perintah, "Kita kembali ke Kota Huari.""Tapi Pak, malam ini masih ada satu pertemuan bisnis ....""

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 140 Seperti Seorang Ahli Sejati

    "Maaf."Milla mengangkat tangan dan berkata dengan tenang, "Aku punya permintaan."Marcel yang duduk di kursi juri bertanya, "Silakan bicara.""Ada masalah dengan bahan dasar ini. Saya minta agar bahan dasar cadangan dibawa ke atas," kata Milla."Milla, kamu sedang melakukan kecurangan secara terang-terangan?"Levis tidak bisa menahan diri sedetik pun. Dia langsung berdiri dan memimpin protes, "Aturan kompetisi sudah sangat jelas. Semua peserta hanya boleh menggunakan bahan dasar yang disediakan oleh panitia. Kamu melanggar aturan dan ingin mengubahnya seenaknya. Ini sudah kelewatan!""Benar, Milla, ini namanya perlakuan khusus. Bukankah itu nggak adil bagi peserta lain?" Seseorang segera terbawa emosi oleh Levis dan ikut-ikutan menyuarakan protes.Milla berbalik menatap Levis yang berwajah merah karena emosi, lalu berkata dengan tenang, "Pak Levis, harap tenang. Yang saya maksud adalah bahan dasar cadangan yang juga disimpan oleh panitia, bukan sesuatu yang saya bawa sendiri."Saat it

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 139 Mengandalkan Diri Sendiri

    Namun, Milla segera menyadari bahwa semuanya masuk akal.Seorang ahli parfum dengan temperamen eksentrik yang tinggal di pinggiran kota, ternyata adalah tokoh besar yang tersembunyi. Semua itu benar-benar sesuai dengan sosok Graham.Berita ini sedikit mengurangi beban di hatinya. "Tapi kamu yakin Pak Graham akan membelaku?""Kalau nggak, apa kamu pikir dia akan memberikan satu lemari penuh gaun tradisional pada musuhnya?" Chris membalas dengan nada dingin.Sampai sekarang, dia bahkan kesulitan membelikan Milla pakaian karena lemari sudah penuh. Akhirnya, dia harus membangun ruang penyimpanan baru di sebelahnya hanya untuk menyimpan gaun tradisional itu.Kalau bukan karena Graham sudah tua, dia pasti sudah menyuruh Milla mengembalikan semua gaun tradisional itu!"Kamu butuh bantuan untuk kompetisi nanti?" tanya Chris setelah berpikir sejenak. Melihat bagaimana Milla selalu dikelilingi oleh orang-orang berpengaruh, dia merasa perlu melakukan sesuatu agar kehadirannya tetap terasa.Milla

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 138 Bos Tersembunyi

    Malam harinya.Waktu pulang kerja, Milla tiba-tiba menerima telepon dari Chris. Suara yang berat dan familier itu bertanya, "Kapan kamu pulang kerja?""Sebentar lagi." Milla bertanya, "Ada urusan?""Nggak ada."Setelah berkata demikian, Chris langsung menutup telepon.Meski Milla berkata sudah hampir selesai, dia masih tetap menunda-nunda sebentar di studio parfum, lalu kembali ke kantornya untuk membereskan data. Setelah sejam kemudian, dia baru turun.Begitu sampai di lobi, dia melihat mobil dari Grand Amary sudah menunggunya di depan gedung. Milla berjalan menuju mobil, membuka pintu, dan terkejut melihat Chris sudah duduk di kursi belakang!"Ini yang kamu bilang cepat?" tanyanya sambil melirik tajam."Kamu juga nggak bilang kalau kamu nungguin aku." Milla masuk ke dalam mobil. Dia tidak menyangka Chris akan menunggunya sejam lebih di lantai bawah."Ada urusan apa kamu cari aku?" tanyanya.Apa dia harus punya urusan untuk menjemput Milla pulang? Chris hanya menatapnya sekilas, lalu

  • Dikhianati Tunangan, Dimanja Presdir Miliarder   Bab 137 Menjodohkan secara Paksa

    "Alamat IP itu berasal dari jaringan Grup Young." Di seberang telepon, Joy tertawa sinis."Sepertinya orang-orang Adipati William memang nggak becus. Mereka bahkan nggak cukup hati-hati untuk menyembunyikan jejak, malah berani menggunakan jaringan internal perusahaan untuk menyebarkan fitnah!"Milla tersenyum sinis."Kalau begitu, sebarkan juga informasi ini di internet. Jangan cuma netizen yang tahu Grup Young yang mengatur semua ini, tapi juga pastikan Keluarga Bakhtiar mengetahui fakta ini. Biar mereka membenci Keluarga Young habis-habisan.""Benar! Demi membersihkan nama Grace, William sampai rela mengorbankan reputasi Yonatan? Setelah ini, Keluarga Bakhtiar dan Keluarga Young pasti akan bermusuhan seumur hidup!"Namun, tiba-tiba Joy teringat sesuatu dan bertanya dengan penasaran, "Ngomong-ngomong, siapa sebenarnya wanita dalam rekaman yang bertengkar sama Sunny? Dia bersikeras bahwa dialah selingkuhan Yonatan yang sebenarnya. Kamu tahu siapa dia?""Nggak tahu." Mata Milla menunduk

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status