Home / Romansa / Dikhianati Tukang Selingkuh, Diratukan Tuan CEO / 25. Wanita Lemah? Tidak Akan Bisa?

Share

25. Wanita Lemah? Tidak Akan Bisa?

Author: Solane
last update Last Updated: 2024-09-04 21:45:12

"Wanita lemah?” Chalotte mengerenyitkan alisnya saat kata-itu disebut. Mereka berdua telah mengatasi masalah-masalah yang jauh lebih sulit beberapa tahun ini. Dengan kata lain, keran rusak sama sekali tidak bisa dijadikan perbandingan.

“Tentu saja kita bisa mengatasinya, tapi buat apa kita susah-susah?” Bella bersikeras. “Kita membayar uang sewa kita tiap bulan dengan tepat waktu. Setidaknya manager gedung dapat memperbaiki kerusakan-kerusakan kecil. Lebih dari itu, dia harus segera memperbaikinya. Bagaimana menurutmu?”

Tanpa menunggu jawaban ibunya, Bella dengan cepat meraih ponselnya. “Ini, kau harus menelephonnya.”

“Aku? Aku tidak punya nomor telephon managernya.” Charloty berkelit.

Mereka sudah mendiami disitu selama hampir setahun tapi belum pernah punya alasan untuk menghubungi manajer apartemen.

“Nomernya pasti ada disekitar sini.” Bella dengan cepat menghampiri laci meja dapur itu dan mencari buku telephon dan kertas-kertas lain. Dengan cepat ia dapatkan nomor yang dicari.

“In
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Dikhianati Tukang Selingkuh, Diratukan Tuan CEO   26. Dhuarrr

    Apa alasanmu menginginkan Dr. Kashogie datang kesini?” tanya Charlotte, alis matanya menatap tajam ke arah anak gadisnya. Menanti jawaban Bella.“Karena dia seorang pria tampan dan kupikir ada baiknya kalau kalian saling mengenal satu sama lain.” Dengan polosnya seakan tidak ada rasa bersalah, kalimat itu terucap begitu saja dari bibir Bella.Inilah saat ia mengambil tindakan, Kashogie menyela. “Kalau boleh, aku mau pergi sekarang.”“Kau sengaja merusak keran air ini agar kita dapat memanggilnya kesini?” Charlotte menekan nada suaranya, sambil menunjuk ke arah Kashogie yang sedang memandang bergantian ibu dan anak itu.Bella menatap Kashogie dengan perasaan dongkol seolah-olah semua ini kesalahan pria itu. “Aku ingin dia melihatmu. Karena usiamu lebih dari tiga puluh tahun, bukan berarti kau sudah tidak cantik lagi. Sekali dia melihat kelebihanmu itu, aku yakin dia akan bersedia mengajakmu kencan. Sebelumnya, aku sudah membicarakan hal ini dengannya, tapi...”“Apa yang telah kau lakuk

    Last Updated : 2024-09-05
  • Dikhianati Tukang Selingkuh, Diratukan Tuan CEO   27. Mereka Punya Kegemaran Sama

    “Akulah yang melepas baut itu dari keran, Mom. Frank Kashogie tidak tahu apa-apa tentang hal itu. Ketika waktu aku datang ke kliniknya, aku bertanya, apakah dia mau menerima permintaanku untuk berkencan denganmu, dia menolak. Dia itu benar-banar baik. Katanya itu bukan gagasan yang baik. Saat itulah aku menawarkan uangku dari menjaga anak yang selama ini kusimpan. Tapi ia juga tidak mau menerima uangku.”Rasa pusing menggantikan mual. Komentar-komentar Kashogie melintas dikepala Charlotte, tiba-tiba terdengar masuk akal, khususnya sindiran tajam yang dia dengar ketika lelaki tadi mengangkat baut itu. Namun demikian, tetap saja dia membiarkan ia mengata-ngatai dirinya panjang lebar, sama sekali tidak ada keinginan untuk membela diri.“Tapi...”“Kita tidak akan pindah, bukan?”Charlotte memejamkan matanya dan mendesah. Ia telah mengalami hal yang tidak mengenakkan dikantornya, tapi salah menempatkan berkas dan dimarahi di depan klien penting tidak sebanding dengan perlakuan memalukan ya

    Last Updated : 2024-09-05
  • Dikhianati Tukang Selingkuh, Diratukan Tuan CEO   28. Hanyut

    Charlotte merasa mulai terperangkap, itu menakutkan baginya. Karena merasa selalu gagal. Tapi kali ini berbeda, itu pasti karena birnya. Rasa takutnya tak akan pernah berubah. Ia ingin cepat-cepat pergi tapi Kashogie menghalangi niatnya. Charlotte sadar bahwa rasa takut terlihat diwajahnya saat menatap Kashogie. Pria itu menatapnya ragu-ragu. Keheningan berlanjut. Charlotte menatap penuh keberanian selama mungkin sebelum ia berpaling. Charlotte telah membuat Kashogie bingung. Mereka telah tertawa bersama, saling menggoda dan bercanda, namun melihat kemurungan Charlotte, Kashogie tidak mengerti harus bagaimana. Dan Charlotte tidak ingin Kashogie mengetahui alasan kesedihannya, karena kalau tidak hati-hati, pria ini segera akan mengalami apa yang telah dialami orang lain, dan hubungan mereka akan berakhir bahkan sebelum dimulai.Ia menatap pria itu untuk terakhir kali, untuk mengucapkan selamat tinggal, untuk berterimakasih padanya, untuk melarikan diri. Pada saat itu ia bisa tahu bah

    Last Updated : 2024-09-05
  • Dikhianati Tukang Selingkuh, Diratukan Tuan CEO   29. Kisah Yang Terhenti Sebelum Sudah

    Dalam perjalanan pulang ke apartemennya, Kashogie terpaksa mengakui bahwa anak perempuan Charlotte punya keahlian dalam menghadapi hal-hal tidak terduga. Kedatangannya yang tiba-tiba baru merupakan awalnya saja. Tapi menyebut kata pernikahan secara terang-terangan hampir membuat Kashogie histeris.Ia menikah? Benar-benar menggelikan.Kalau dipikir-pikir Kashogie sadar Charlotte sendiri juga menyinggung-nyinggung masalah itu, ingin tahu kenapa Kashogie belum menikah, menanyakan apakah ia pernah jatuh cinta. Pertanyaan-pertanyaan khas wanita.Mungkin ibu dan anak itu bersekongkol, berkomplot untuk menjatuhkan dirinya. Hal itu juga terasa menggelikan.Kashogie bukan jenis orang yang menyukai pernikahan. Bukan karena ia senang mempermainkan wanita atau ada sesuatu yang tidak dia sukai pada wanita. Ada kalanya... ia suka pada wanita, kadang-kadang... senang menghabiskan waktu bersama mereka. Singkatnya, ia sangat mnikmati kebebasan hingga tidak bersedia mengorbankan kebebasannya itu pada k

    Last Updated : 2024-09-06
  • Dikhianati Tukang Selingkuh, Diratukan Tuan CEO   30. Berjumpa Dengan Manekin

    4 Desember 2020San Donato Hospital, MilanNathaniele Salvatore Andriano melupakan visi dan misi hidupnya, melupakan impian jangka panjang, melupakan resolusi tahun barunya dan pemikiran-pemikiran briliant yang telah didedikasikan kepada perusahaannya.Yang ada dalam pemikirannya saat menatap wanita di sebuah ruang intensif care unit terbaik di kota Milan itu adalah kesembuhannya saja.Ingatan Nathan melayang delapan belas tahun silam, teroris yang telah menjadikan ibunya tawanan demi mendapatkan Euro ayahnya dalam jumlah besar telah terlibat baku tembak dengan kepolisian Italia, dan menewaskan ibunya. Sakit akan ingatan itu merobek sampai ke ulu hatinya. Dia tidak ingin wanita didepannya ini sampai menerima takdir buruk seperti yang dialami Mrs. Vivian Diangello, sang ibu.Anthoni belum bisa mendapatkan bukti keterlibatan Kiara dalam penembakan Audrey Abellard, wanita yang hampir selama setahun belakangan ini dicarinya. Dia berjanji akan mencari bukti itu. Perjalanan selama dua puluh

    Last Updated : 2024-09-06
  • Dikhianati Tukang Selingkuh, Diratukan Tuan CEO   31. Mansion Tempat Tinggal Mereka

    Setelah turun dari pesawat jet pribadi yang membawa mereka selama dua puluh tujuh jam perjalanan, Yanti yang menggendong Ventria bergantian dengan Bik Andar sudah tiba di sebuah landasan yang tidak terbilang besar, Nathan sengaja tidak mendaratkan pesawat itu di bandara komersil. Dua mobil telah menunggu mereka. Satu mobil membawa Audrey, mobil satunya membawa ketiga orang itu bersama satu orang pria yang duduk disebelah supir, berjalan cepat ke selatan dan meluncur dengan lancar kejalan yang sepi, sepertinya jauh diluar keramaian kota. Jalan raya yang mereka lalui digantikan dengan jalan pedesaan yang berbatu, bebarapa tugu bermunculan sepanjang perjalanan. Sekitar tiga kiloan mereka membelok melewati gapura batu lengkung yang tinggi dan mulai menyusuri jalan berkelok yang dibatasi pepohonan di kanan kirinya. Dedaunan pada puncak musim panas pukul enam pagi itu terlihat indah dengan matahari yang mulai bersinar lembut. Sebuah bangunan tampak didepan mata, setelah lebih dekat Yanti b

    Last Updated : 2024-09-06
  • Dikhianati Tukang Selingkuh, Diratukan Tuan CEO   32. Bangun Cantik, Aku Menunggumu

    20 Maret 2021San Donato Hospital, Milan"Bangun, Cantik. Aku menunggumu.”Audrey sering sekali mendengar suara itu. Kalimat itu selalu ia dengar pada waktu yang sama. Suaranya asing ditelinganya, suara yang berat.Setiap petang dia selalu mendengar kalimat itu. Dan dihari ke 12, kalimat itu mulai ditunggunya, setiap hari.Kalau tidak terdengar ditelinganya, dia akan bertanya kepada wanita berusia enam puluh tahun disampingnya, “Mama, suara-suara itu belum terdengar hari ini. Suara itu selalu ingin aku dengar.”Audrey Abellard berada di padang penuh bunga. Mereka bermekaran dan berwarna warni. Memandangi keindahan alamnya membuat perasaan Audrey merasa tenang. Sebuah sungai dangkal berbatuan mengalirkan air yang sangat jernih, terlihat ikan-ikan berwarna-warni yang berenang sangat indahnya. Kaki jenjang berkulit putih bersih Audrey terjulur di pinggir sungai itu. Duduk berdiam diri. Seorang wanita cantik berusia enam puluhan tahun duduk pula disampingnya. Wanita itu selalu berbicara

    Last Updated : 2024-09-08
  • Dikhianati Tukang Selingkuh, Diratukan Tuan CEO   33. Pulang

    Audrey menatap dua wanita yang berpelukan penuh bahagia itu dengan tatapan kosong. Dia tidak tahu sekarang dia sedang berada dimana. Pendengaran dan penglihatannya masih berfungsi dengan baik. Tapi dua wanita didepannya tidak dapat ia kenali. Bik Andar mendekat lalu menghambur memeluknya, begitu juga Yanti. Selang ventilator dan infus telah dilepas paramedis setelah diperiksa untuk memastikan kalau Audrey sudah tidak membutuhkan peralatan-peralatan itu lagi. Audrey berusaha duduk ditempat tidur itu.“Alhamdulillah, Puji Tuhan. Nyonya sudah sadar, sudah sembuh. Terimakasih, Tuhan.”Dengan bersemangat, dia berkata, ”Yanti, cepat hubungi George, kita harus mengatakan tentang berita gembira ini.“Iya, iya, Bik. Saya akan telpon George sekarang juga.”Yanti diberikan sebuah ponsel, untuk mempermudah mereka berkomunikasi.Dia menghubungi George, kepala rumah tangga, salah satu orang kepercayaan Nathan.“Ada kabar baik, George. Nyonya Audrey sudah tersadar.”Bik Andar merengkuh bahu Nyonya Be

    Last Updated : 2024-09-08

Latest chapter

  • Dikhianati Tukang Selingkuh, Diratukan Tuan CEO   120. Kau...betul suamiku

    Ceritakan tentang anakku.” Audrey bertanya saat mereka duduk di teras kecil itu.Audrey tiba-tiba bertanya kepada Nathan.“Beberapa kali kau mengatakan kata ‘anakku’, itu menyiratkan kalau anakku bukan anak kandungmu karena kau bilang kau suamiku.”Sungguh Nathan merasa ini episode tersulit yang harus ia dan istrinya lalui.Lelaki itu menatap ke arah cangkir kopinya yang telah kosong.Audrey tahu, sesuatu yang ia lupakan dan masih menjadi misteri itu bukan suatu kabar baik.“Kau pernah menikah dengan seseorang sebelum aku nikahi.” Akhirnya kata itu keluar dari bibirnya.“Apakah dia, Benigno yang aku cari?” Audrey menatap Nathan dengan ekspresi dalam, rasa ingin tahunya terlihat jelas.“Bukan.”“Lantas?”“Baiklah, aku akan membuka semua identitasmu.”Audrey memposisikan dirinya pada pose senyaman mungkin. Ia telah siap mendengarkan cerita Nathan.“Aku masih berkabung atas berpulangnya sahabatku, rekan kerjaku pada perusahaan yang kami berdua jalankan, ketika seminggu setelah pemakamanny

  • Dikhianati Tukang Selingkuh, Diratukan Tuan CEO   119. Rumah Kayu

    Sinar matahari menyinari kamar tidur nyaman ini. Kehangatan lembut meresap pada permukaan kulitnya.Pernahkah ia merasa lebih aman dan bahagia? Audrey sulit menjawab karena ingatannya hampir tak ada.Tapi ia tak bisa membayangkan merasa lebih aman daripada yang ia rasa sekarang ini.Kemarin, setelah singgah di sebuah desa terdapat sebuah toko bahan pangan, Ia melihat Nathan mengisi dua troli besar dengan sejumlah bahan makanan. Mereka berkendara selama berkilo-kilometer, jauh memasuki daerah pegunungan. Saat kemudian Nathan memasuki jalan berkerikil di puncak bukit, napas Audrey terasa terhenti, ia mengira dirinya telah melihat surga dalam perjalanan tadi, tapi itu hanya awalnya saja.Rumah kayu dua lantai milik Nathan terletak di puncak bukit menjulang. Terdapat teras kecil, di kedua lantai. Mereka menghadap lembah memikat dipenuhi pepohonan hijau menyejukkan. Tinggi dan masiv, pegunungan menjulang di kejauhan, menambah keindahan yang menakjubkan. Ia keluar dari mobil begitu Nathan be

  • Dikhianati Tukang Selingkuh, Diratukan Tuan CEO   118. Troy Ferguson dan Nania Torres

    "Enak saja. Jangan berani-beraninya kau menyalahkan dirimu. Ini semua salah Benigno. Sejak dulu bahkan sebelum aku mengenalmu, aku tahu siapa dia.”“Ceritakan bagaimana dia versimu.”Angin lembut menggerakkan rambut sebahu Audrey yang berwarna merah berpadu coklat yang keemasan, tampak kontras dengan pipinya yang bersih tanpa cela yang kini tidak pucat lagi, rona kemerahan telah tampak di situ.Begaimanapun saat ini adalah hari dimana ia merasa usahanya perlahan mulai menampakkan berita baik. Nathan akan menunda dulu cerita mengenai saudara tirinya itu agar tidak merusak suasana hati wanita ini.“Suatu saat aku akan menceritakan semua yang ingin kau katahui, ini hanya masalah waktu, SayangPanggilan itu sekali lagi membuat desir di hati Audrey tak tertahankan. Ia bisa menebak, lelaki di sampingnya tidak ingin suasana hatinya berubah karena mendengar sesuatu yang akan membuat ia tidak suka.Mungkin Nathan benar. Tapi ia tidak dapat mengenyahkan kenyataan bahwa jika ia tak pergi sendiri

  • Dikhianati Tukang Selingkuh, Diratukan Tuan CEO   117. Jadi... Ini Salah Audrey?

    Kau telah banyak membantu menguak tabir ini, Audrey,” ujar Patrick. “Berdasarkan informasi yang kau berikan dari sesi hipnotismu dua hari lalu, kami punya gambaran yang lebih jelas tentang keadaan fasilitas itu. Sepertinya dia punya banyak orang yang di rekrut untuk membantunya. Masalahnya, mereka itu siapa dan darimana asalnya?”“Mereka gelandangan.”“Apa?” Lima orang bertanya sekaligus.“Saat aku melatih, aku mendengar salah seorang pemuda menangis, mengatakan kalau dia ingin pulang. Pria yang memimpin latihan menghardiknya dan berkata, “Kau lupa? Kau tak punya rumah, layaknya idiot-idiot lain di sini. Kami memberi kalian para idiot gelandangan kesempatan tapi kalian bahkan tidak merasa beruntung.”“Itu masuk akal. Begitu banyak anak-anak jalanan sehingga tak ada yang kehilangan mereka saat mereka tak nampak.”Patrick berdiri, menandakan pertemuan hari ini akan usai. “Kau telah memberikan pemahaman baru bagi kami yang bahkan belum pernah kami pertimbangkan. Kerja yang bagus, Audrey.

  • Dikhianati Tukang Selingkuh, Diratukan Tuan CEO   116. Audrey Bercerita

    Audrey mengedarkan pandangannya ke orang-orang dalam ruangan.“Suara lembut, jahat, melengking tapi maskulin, mengatakan padaku...” Audrey menelah ludah. “Dia akan menikmati saat menjinakkanku.”Nathan menahan perutnya yang bergolak, giginya gemeretak. Tapi ia berusaha menyembunyikan reaksi itu.Setelah menghembuskan napas panjang, Audrey berkata pelan. “Aku ingat rasa sakit...siksaan. Dia sangat menikmatinya.” Ia memejamkan mata, menahan gejolak di dadanya. “Aku mendengar tawa melengking...nyaris seperti memekik. Dia menertawakanku. Kurasa dia merancang siksaan berdasarkan yang menurutnya paling merendahkan dan sungguh menyakitkan.”Ketika Audrey membuka mata, Nathan yang memandangnya tidak berkedip, ingin melolong, ikut merasakan penderitaan nyata yang dipantulkan mata itu. Penderitaan dan rasa sakit tak terperi yang ia rasakan.“Aku digantung terbalik dalam kondisi telanjang...dan disirami air dingin. Kemudian dia menyuruh mereka meninggalkanku terbaring di satu tangan dan kakiku y

  • Dikhianati Tukang Selingkuh, Diratukan Tuan CEO   115. Mereka Dihukum

    Troy Ferguson melangkahkan kaki ke dalam rumah utama, ia dilanda kebimbangan. Ia bertugas sebagai seorang eksekutor. Kali ini ia harus melakukan tugas itu lagi.Diketuknya pintu lab utama. Pemimpin membentak, “Masuk.”Dua pria berdiri di samping “Pemimpin”, mereka memegangi seorang wanita paruh baya, berambut gelap diantara mereka.Wanita itu telanjang. Tubuhnya lebam-lebam dan berdarah karena telah dipukuli. Penciumannya membawa aroma amis. Anak buah pemimpin sudah memakainya sebagai pelampiasan syahwat... wanita itu telah dihukum. Sungguh suatu pemandangan menyayat hati. Ia tak tahu alasannya, ia pun tak berani bertanya, karena kalau pemimpin sudah berkehendak, tiada yang boleh menghalangi. Jika pemimpin memilih untuk menghukum, itu haknya. Tidak ada yang boleh bertanya apalagi membangkang. Mata wanita itu bengkak dari pukulan bertubi-tubi yang telah ia terima. Dia mendongak, memandangnya dan sesuatu dalam dirinya tersentak, menusuk kebingungan tersebut. Wanita itu tersiksa, terluk

  • Dikhianati Tukang Selingkuh, Diratukan Tuan CEO   114. Pergumulan

    Wanita itu menariknya lagi. Meski pandangannya kabur, Audrey mengingat secangkir teh yang ia minum tadi sebelum tidur. Sambil mengelakkan tangaai yang mencengkeram kuat, Audrey bergerak ke samping wanita itu dan mengulurkan tangan. Jemarinya menggenggam cangkir yang akan ia pergunakan. Sebagai senjata, benda itu bukan berarti apa-apa tapi lebih baik dari pada tak ada sama sekali. Ia menunggu sampai wanita itu mendekatinya lagi. Dan ketika ia sudah mendekat, tangan itu ia ayun sekuatnya. Getaran benturan dan suara gedebug memuaskan, memberi tahu Audrey serangannya mengenai sasaran.Terdengar raungan kemarahan. “Aku akan pergi dari sini!” gumamnya. Ia lari meninggalkan kamar.Titik-titik hitam itu muncul di penglihatan Audrey, bertambah besar. Tapi ia tidak bisa membiarkan wanita itu pergi begitu saja. Ia harus menghentikannya, dan tak ada orang lain yang dapat melakukan itu...kecuali dia sendiriTapi kakinya kaku tidak mau bekerja sama. Audrey tertatih, tersandung melintasi kamar dan m

  • Dikhianati Tukang Selingkuh, Diratukan Tuan CEO   113. Penyusup

    "Bagaimana keadaanmu pagi ini?” tanya Nathan mengalihkan rasa canggungnya.“Baik, masih sedikit pusing.”“Ada yang kau ingat?”“Sedikit. Tidak ada yang penting.”“Seperti?”Audrey memijit keningnya dan meskipun Nathan lebih rela memakan kaca daripada memberikan lagi kepedihan pada istrinya itu, ia perlu tahu sebanyak yang ia bisa tentang apa yang Audrey ingat.“Ingatan-ingatan samar, bahkan lebih daripada saat aku tiba di sini.”Profesor Dimitri sudah memperkirakan hal itu. Pemulihan kecanduan obat-obatan membuat ingatan-ingatan itu memudar. Kita perlu mendapatkan sebanyak apapun yang bisa didapatkan sebelum ingatan itu memudar.Audrey mengangguk. “Iya, aku tahu… hanya saja sedikit sekali. Aku hanya ingat aku mengenakan pakaian putih…kurasa seragam. Aku ingat ruangan penuh matras, dan ada pertarungan. Tapi wajah-wajah di sana… semua berkabut.”Nathan memberikan sebuah bungkusan plastik kepada Audrey.“Ini apa?”“Peralatan melukis.”“Untuk apa?”“Kau pelukis yang berbakat, Audrey. Apa

  • Dikhianati Tukang Selingkuh, Diratukan Tuan CEO   112. Kehilangan Spontanitas

    "Kami akan melakukan apapun sebisa kami. Pertama kami akan coba menghipnotis. Sampai kami tahu, efek seperti apa yang terus di bawa obat itu. Aku tak suka merawatnya dengan menggunakan banyak macam obat.”Nathan menarik napas, siap dengan ancaman bila memang itu diperlukan. “Lakukan sebisamu. Jika dia tidak mengalami perkembangan, aku akan membawanya pulang bersamaku, akan kusembuhkan dengan caraku. Mungkin aku tidak akan memaksanya untuk sesuatu yang memang sudah betul-betul hilang dari ingatannya."Mata gelap Patrick menelusuri wajah Nathan, kemudian berpaling ke arah Profesor Dimitri. “Bagaimana menurutmu?”Profesor Dimitri mengangguk. “Nathan dan aku sudah membicarakan tentang ini tadi malam. Audrey merasa lebih tenang bersamanya, kurasa ini ide bagus.”Patrick menatap Nathan. “Kau tahu, Beningno sudah pasti akan mencarinya?”“Pasti aku akan menjaganya.” Nathan kembali menoleh ke arah Profesor Dimitri. “Apa yang seharusnya kuharapkan?”Ekspresi Dimitri terlihat frustasi. “Berdasar

DMCA.com Protection Status