Share

Saham Perusahaan Anjlok

Penulis: Arrafina
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-02 12:44:40

Joe yang sejak tadi sudah siap memukul balok tersebut lekas menunggu instruksi dari Daniel karena sang atasan tidak bisa bertindak gegabah karena dia tidak ingin sampai Inara terluka.

Setelah melihat Joe bergerak, Daniel segera berlari menarik tangan Inara dan melindungi perempuan itu di dalam pelukannya.

"Terima kasih, El," ucap Inara terbata-bata.

Perempuan itu tampak ketakutan, tangan dan kakinya gemetar. Wajahnya pucat pasi, jujur saja Inara masih sedikit trauma dengan kejadian tahun lalu, dia menangis dalam dekapan Daniel.

"Tenang saja, selama ada aku tidak akan ada yang berani menyakitimu lagi."

Ini pertama kalinya, Daniel merasa begitu khawatir dengan seseorang. Dia pun menyeka air mata Inara dan kemudian menenangkan perempuan itu.

"Sebaiknya malam ini kamu tidur di kamarku saja," bujuk Daniel tak ingin peremoua itu sampai ketakutan seperti itu.

Dia menggendong Inara masuk ke dalam kamarnya lalu membaringkan tubuh Inara di kasur big sizenya. Menyelimuti tubuh In
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Pertengkaran Suami Istri

    Benar saja setelah Rika berkata seperti itu, Bagas segera menelepon paman Nicholas untuk bertemu. Akan tetapi nomor ponsel pria paruh baya itu tidak aktif, hal itu semakin membuat Bagas meradang."Dasar pria sialan! Berani sekali dia menipuku, lihat saja aku akan buat perhitungan padanya." Dada Bagas naik turun, dia mencoba mengatur napasnya yang masoh terengah-engah karena kesal meredam amarahnya. Sementara Rika yang mendengar itu lekas berdiri di samping suaminya."Bukankah sudah ku bilang bahwa pria tua itu licik! Andai saja kamu menjalin hubungan baik dengan pak Daniel semua tak akan seperti ini," sarkas Rika mulai kesal."Aku pikir pria tua itu bisa diandalkan ternyata.." Rika mendengus kesal, "Kalau sudah begini, apa yang akan kamu lakukan Bagas? Aku tidak ingin jatuh miskin.""Kamu tenang saja sayang, aku pasti akan mencari cara agat perusahaan ini bisa kembali bersinar seperti dulu apalagi kita bisa menggunakan aset yang dimiliki mendiang Inara bukan untuk menutupi k

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02
  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Kedatangan Tamu Tak Diundang

    “Ta, kau seharusnya paham kalau aku jauh membutuhkanmu untuk beristirahat daripada membantuku untuk bekerja di kantor!” balas Daniel dengan suara keras. Pria itu memijat pelipisnya, pusing dengan bagaimana harus membujuk Inara agar perempuan itu mau memahami keinginannya.“Aku hanya tidak mau orang lain berpikir kalau aku menikahimu karena harta, El! Aku mau terus bekerja di sini untuk membantumu,” ujar Inara. Daniel menjambak rambutnya dengan frustrasi. “Peduli apa tentang omongan orang! Aku tidak peduli dengan ucapan orang lain. Yang aku pedulikan hanya kesehatanmu,” cerocos Daniel.“Ta, kau tenang saja. Aku bisa menjaga diri. Aku tidak akan sakit lagi, aku janji,” ucap Inara, berusaha meyakinkan Daniel jika ia baik-baik saja.“Astaga, Dhita!” bentak Daniel. Suara pria itu menggelegar ke seluruh penjuru ruangan, membuat Inara berjingkat karena rasa terkejut. Ini adalah kali pertama Daniel berbicara dengan nada setinggi ini pada perempuan itu. “Kenapa kau tidak paham dengan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Paman Nicholas Cerdik

    "Perusahaanmu bangkrut itu bukan kesalahanku tetapi kesalahan kamu sendiri. Lagian kenapa kamu ikut campur masalah rumah tangga orang lain." Bagas mengedikkan bahunya. “Aku, sih, tidak sengaja mendengar pertengkaran kalian jadi berkata seperti itu. Aku ingin memintamu menghubungi paman Nicholas sekarang juga,” ungkap Bagas dengan enteng. Daniel yang sudah tidak sabar langsung berjalan maju dan menarik kerah kemeja yang dikenakan oleh Bagas. Tatapan matanya menyalang dengan tajam. Pria itu hampir saja berniat untuk memukul wajah Bagas yang sangat menyebalkan itu kalau saja ia tidak ingat kalau ada Inara di antara mereka berdua."Bukankah kalian rekan bisnis, bagaimana bisa kamu bertanya padaku tentang paman Nicholas. Aku rasa ini hukuman buat kalian." Bagas menolehkan kepalanya kepada Inara kemudian berkata, “Nona Dhita, aku tidak menyangka jika suamimu adalah orang sekasar ini." Daniel sudah tahu, Bagas memang sengaja ingin menyulut api di antara Daniel dan Inara. Pri

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Perempuan Bernama Eren

    “Kenapa hubungan kita sangat rumit,” aduh Inara masih memeluk tubuh Daniel.“Pasti semua akan baik-baik saja,” ujar Daniel menenangkan, meski ia juga tidak tenang sama sekali. “Setelah ini paman Nicholas pasti tidak akan membiarkan kita begitu saja. Pasti pria tua itu sedang merencanakan sesuatu.” Daniel mengajak Inara masuk ke dalam kamarnya sambil mengenggam tangan Inara. Memastikan bahwa tak ada yang melihatnya maka Daniel segera menutup pintu. "Aku minta kamu jangan berkata perihal paman di depan pelayan, Ta.""Memangnya ada apa, El? Aku hanya takut jika..." Daniel menunjuk satu jarinya dan menempelkannya ke bibir mungil Inara."Kamu bisa berhenti berakting jika di dalam kamarku.""Apa kamu yakin? Bagaimana jika pelayan suruhan pamanmu merekam kita?" Daniel tersenyum geli, "Dhita, aku sudah memastikan itu dan aku sudah memasang alat kedap suara di sini jadi kamu bisa berhenti berakting di sini dan sebaiknya kita lanjutkan rencana kita selanjutnya.""Baiklah kalau be

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Sungguh Menyebalkan

    Joe mengangguk dan langsung membukakan pintu mobil untuk Daniel. Dia berjalan tergesa-gesa menuju ke mobil."Eren, perempuan itu? Kenapa bisa ada di sini? Joe segera cari tahu ini.""Baik, Pak." Tepat saat sampai di mobilnya, saat Daniel memasuki kursi kemudi, Eren ikut masuk di bangku samping kemudi. Daniel mencengkram tangannya di setirnya dengan kencang, "Kenapa kamu ikut masuk?” bentak Daniel yang kesabarannya sudah habis. “Hus! jangan marah-marah!” pinta Eren. Eren menaikkan rok yang ia kenakan sampai setengah pahanya. Perempuan itu berbicara dengan nada mendesis dan mendayu-dayu, berharap dengan suaranya ia bisa memancing gairah seorang Daniel.“Pak Daniel, sentuh aku!” pinta Eren menggoda. Godaan, rayuan dan desahan yang sengaja dikeluarkan Eren semata-mata untuk menarik perhatian pria di sampingnya. Daniel pria yang berprinsip. Dia tidak akan midah tergoda oleh perempuan manapun dan terlihat jelas bahwa perempuan di sampingnya ini memiliki maksud dan tujuan te

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Harus Jadi Milikku

    “Tidak ada apa-apa, hanya ingin berbincang kecil,” jawab Bagas mengambil duduk di samping Daniel. Daniel hanya mengangguk, mau mengusir pun malas rasanya. Sebisa mungkin Daniel tidak mau berbasa-basi dengan Bagas kalau itu tidak menyangkut pekerjaan. Pria seperti Bagas tidak layak dijadikan teman. "Jika bukan karena paman, aku sudah mengambil sahammu di perusahaanku dan mana mau aku bekerja sama denganmu." Bagas tersenyum tipis, "Paman Nicholas harus bertanggung jawab padaku, jadi kamu tak akan bisa mengusirku dari perusahaan ayahmu." Awalnya semuanya berjalan lancar, tetapi otak licik Bagas dan Eren memang sudah sepaket. Kedua orang itu tidak ada baik-baiknya sama sekali. “Katanya ini menu baru di bar ini. Aku sudah meminumnya, sangat enak dan segar,” ujar Bagas menyodorkan gelas yang ia bawah. Daniel mengerutkan dahinya melihat gelas yang diberikan padanya. “Rasanya memang enak. Kalau mau, biar aku pesankan yang sama seperti ini,” ucap Bagas lagi. “Tuan, menu ocean

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Rencana Jahat Eren

    Siapa sangka jika si cantik Eren ternyata adalah perempuan yang sangat gila harta sehingga ia menyetujui tawaran Bagas hanya karena pria itu mau membayarnya dengan mahal.“Aku mengadakan reuni kuliah akhir pekan ini, kuharap kau mau datang,” ucap Eren.“Akan kupikirkan. Mungkin jika aku tidak sibuk aku bisa datang,” jawab Daniel sambil tersenyum sopan. Eren meraih tangan Daniel, lalu meremasnya. “Kumohon, reuni tak akan indah tanpa kehadiranmu, Daniel. Oh, ayolah, kita sudah lama tidak bertemu dan berkumpul,” bujuk Eren. Daniel melirik Inara yang berdiri di sampingnya, wajah perempuan itu tampak sedikit tertekuk. Daniel lantas melepaskan genggaman tangan Eren dari tangannya. Pria itu menghembuskan napas lelah."Baiklah, aku akan datang,” ucapnya pada akhirnya. Eren yang senang dengan keputusan Daniel hendak bergerak memeluk pria itu. Namun, sebelum sempat ia mendekat, Daniel sudah mundur dan menahannya. “Aku sedang sangat sibuk sekarang. Jika kau tak keberatan, kau bi

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Hampir Nahas

    “Aku benar-benar minta maaf, Nona,” ucap pelayan itu sekali lagi. Tentu saja pelayan itu tak benar-benar merasa bersalah dan meminta maaf karena ia sudah dibayar oleh Eren untuk menumpahkan minuman ke dress yang dikenakan Inara agar bisa mempermalukan wanita tersebut. Rencana Eren bisa dibilang berhasil karena saat ini, semua orang menatap Inara dengan tatapan mengejek. Seolah kesialannya tak berhenti di sana, pelayan yang sedang mengelap dress Inara ternyata justru mendorong wanita itu hingga ia tercebur ke dalam kolam renang.Byurrrr .... Suara air terdengar begitu keras. Orang-orang yang ada di sana sontak terkesiap dan berteriak. Pelayan tadi sontak langsung berlari karena ia tak mau ketahuan jika dirinya dengan sengaja mendorong Inara hingga perempuan itu tercebur. Inara yang sudah basah kuyup berusaha untuk keluar dari kolam renang. Namun, karena ia memang tak pandai berenang, ia mengalami kesulitan yang membuatnya hampir tenggelam. Inara melambaikan tangannya di

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06

Bab terbaru

  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   350 Juta

    Inara yang menatap dua orang itu saling beradu pandang pun merasa jengkel. Ia terus meneguk habis minumannya hingga membuatnya tersendak.Uhuukk... Uhuuk.."Minumlah." Daniel menyodorkan segelas air mineral ke arahnya. Melihat tindakan Daniel yang begitu sigap membantunya, membuat Inara sering bertanya-tanya apa yang sebenarnya Daniel pikirkan. Bagaimana bisa dia memberi perhatian kepada dua perempuan sekaligus. Hubungannya yang begitu dekat dengan Kanza benar-benar membuat Inara harus extra sabar menyaksikan hal itu."Mengapa aku jadi cemburu sih." Bagaimana tidak cemburu, Kanza pun terkadang bersikap manja dengan seorang pria blasteran itu di depan Daniel dan dirinya. Bahkan mereka saling menatap penuh makna satu sama lain. Ketika makanan sudah dihidangkan di atas meja, Kanza pun menyodorkan makanan kesukaan sang bule itu ke arahnya lalu memaksa sang pria bermanik mata hijau itu memakan satu suapan untuknya. Bukan hanya cantik saja, tetapi Kanza juga begitu handal m

  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Ancaman Kecil Daniel

    "Iya, El." Inara menjawab terbata-bata karena jarak mereka yang hanya beberapa senti meter saja membuat Inara sedikit ketakutan. Daniel menelisik tajam ke arah Inara dan menatap sepasang bola mata perempuan cantik itu lalu ia membisikkan sesuatu hal yang membuat Inara berteriak. "Apa kamu sudah tak waras, El! Aku mana mungkin melakukan itu, hal yang terjadi kepada kita itu karena ketidaksengajaan." Inara mengingatkan Daniel apa yang pernah mereka lewati ketika malam nahas itu. Pria itu masih mengunci pergerakannya dan menatap Inara dengan sangat dalam, dia tahu bahwa saat ini Inara sedikit ketakutan dengannya. Namun, Daniel ingin membuat Inara sadar, lalu dia membisikan sesuatu lagi."Itupun jika kamu mau menikah denganku, jika tidak ya terserah padamu," ucapnya sedikit mengancam dengan senyuman yang mengembang di sudut bibirnya."Tidak akan! Aku tidak akan melakukan itu." Inara protes tidak menyetujui keinginan pria tersebut. Kemudian Daniel menatap lagi k

  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Meragukan Keputusan Inara

    Mendengar itu sontak saja Inara mendekati Daniel dan hendak memukulnya, tetapi sayangnya kaki terpeleset dan membuat tubuhnya tak seimbang lalu hendak jatuh, beruntungnya tangan kekar itu langsung menarik tubuhnya sehingga masuk dalam pelukannya, tetapi tanpa sengaja karena ingin menolong Inara, malah handuk yang dipakainya jatuh ke lantai membuat tubuh pria itu terlihat polos hanya mengenakan alat pelindung untuk menutupi juniornya saja."Ambil handukmu, El." Sontak saja Inara Langsung memejamkan matanya seraya membenarkan posisinya."Lalu aku harus apa jika aku tidak menolongmu maka kamu akan jatuh," cibir Daniel merasa serba salah."Tetapi tidak begitu juga, El!" protes Inara."Kenapa kamu malu melihatnya, bukankah sudah sering melihatnya.""Iya, tapi aku tidak nafsu kok." Mendengar itu, Daniel mengambil handuk tersebut dan menutupi juniornya lalu keluar dari kamar Inara dan menutup pintu kamar dengan keras. "Apa dia benar-benar serius? Tidak nafsu denganku lalu kenapa

  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Bersyukur Mengenalnya

    Daniel mengamati raut wajah Inara dan sepertinya perempuan itu benar-benar yakin dengan rencananya tersebut. Daniel jadi bingung dibuatnya."Apakah Inara yakin ingin merencanakan pernikahan itu?" gumam Daniel sedikit menggerutu. Semilir angin malam itu menyentuh kulit dan membuatnya terus memeluk ledua tangannya sehingga membuat Daniel melangkah masuk ke ruang kerjanya dan mengambil jasnya."Apakah kamu masih mencintai Bagas?" tanya Dankel menoleh ke arah istrinya.. Mendengar pertanyaan itu, Inara balik menoleh ke arah Daniel dan menjawab pertanyaannya."Bohong bila aku tidak mencintainya? Bagaimanapun pria itu pernah tersimpan indah di dalam lubuk hatiku, tetapi untuk kembali padanya dan mengulang masa lalu, aku rasa itu tidak mungkin meski.." Inara menjeda kata-katanya, seolah tidak sanggup untuk melanjutkannya."Meski kenapa" tanya Daniel ingin tahu isi hati perempuan itu. Memandangi wajah Inara, pria tampan itu tahu apa yang ada di dalam isi hatinya sama hal s

  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Rencana Pesta Pernikahan

    Daniel semakin erat memeluknya dan terus menyemangati Inara dan menasehatinya bahwa yang bisa menentukan pilihan itu adalah dirinya sendiri. Usai perempuan itu merasa lega, Daniel menyuruh Inara untuk meminum teh hangat agar tubuhnya merasa lebih baik lagi. Tak disangka perempuan itu menuruti kata-katanya dan Inara pun meminta Daniel membawanya ke balkon atas dan menikmati udara malam itu spontan saja Daniel langsung menolaknya mengingat bahwa tubuh perempuan itu masih begitu lemah."Please, ikuti perintahku! Jika kamu sehat aku tidak akan melarangmu," ketusnya tak senang. Dengan sangat terpaksa dan tidak ingin berdebat karena tubuhnya memang masih sedikit lemah maka Inara pun mengangguk, perempuan itu lantas menyuruh Daniel untuk membersihkan diri karena baju pria tampan itu juga sangat basah. Setelah pergi meninggalkan Inara dan masuk ke dalam.kamarnya, entah mengapa Daniel merasa tak tenang. Ada sedikit kegundahan yang menimpa dirinya kenapa bisa Bagas berkata seperti i

  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Antara Dendam dan Cinta

    Inara tersenyum dan langsung beranjak dari duduknya. "Aku rasa pertanyaanmu itu tidaklah penting," ucap Inara hendak angkat kaki dari hadapan Bagas. Inara tidak ingin lagi terbujuk rayu oleh pria yang telah membuatnya terpuruk. Sudah cukup luka yang diberikan Bagas untuknya sehingga dirinya harus menanggung rasa kehilangan putri kesayangannya."Tunggu dulu! Kenapa kamu tak berkata jujur padaku tentang masalah perceraian ini?" Sontak saja hal itu membuat Inara menghentikan langkahnya dan mengatakan kalau Bagas tak perlu membahas masa lalu apalagi mereka sudah bahagia dengan kehidupan masing-masing. Perempuan itu langsung melanjutkan langkahnya lagi. Namun, tiba-tiba saja Bagas mencengkram tangan Inara dan bertanya, "Apakah kamu tahu bagaimana perasaanku padamu, Ra! Aku masih mencintaimu, jika memang aku yang bersalah karena menceraikanmu lalu kenapa kamu tidak menolak perceraian ini?" Apa yang dikatakan Bagas membuat perempuan itu naik darah, bagaimana tidak. Mantan sua

  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Tak Mudah Berpaling

    Usai makan siang bersama para karyawan lapangan, Daniel beranjak dari duduknya dan menatap ke arah Inara lalu membawa perempuan itu pulang, tak lupa juga Daniel sempat-sempatnya berpamitan pada pekerja lapangan. Berjalan mendekati mobilnya yang sedang terparkir, Daniel menghentikan langkahnya karena ada yang bergetar di saku jasnya. Merogoh ponselnya pria itu langsung saja mengangkat panggilan telepon tersebut karena yang meneleponnya adalah Rika."Halo, Rika! Aku baru saja ingin menghubungimu," ucap Daniel dengan suara datar.["Halo, El! Bagaimana dengan tanggapan para pekerja lapangan?"]"Mereka meminta tambahan gaji karena lembur selama musim hujan ini, apakah kamu akan menambah gaji mereka?" tanya Daniel ingin tahu.["Menurutmu, bagaimana El?"]"Aku rasa tidak ada salahnya, jika kita memberikan bonus sedikit kepada mereka! Kita membahas masalah ini setelah bertemu saja," sambung Daniel melirik Inara yang mencoleknya masuk ke dalam mobil.["Baiklah, setelah dokter memeriksa B

  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Rasa Solidaritas Tinggi

    "Apa yang membuatmu datang kembali ke sini? Bukankah kamu sudah pergi ke kantor?" tanya Inara menutup pintu kamar mandi."Bukankah kamu ingin ditemani ke rumah sakit hari ini untuk membesuk Bagas." Daniel menjawab tanpa menoleh ke arah istrinya."Sepertinya itu tidak perlu! Mau bagaimanapun keadaannya, aku dan Bagas sudah tak ada hubungan apa pun lagi jadi aku hanya bisa berdoa semoga dia baik-baik saja." Dengan santainya Inara berkata seperti itu sambil mengeringkan rambutnya dengan hair dryer."Kamu benar-benar yakin, tidak ingin pergi ke rumah sakit?" tanya Daniel lagi ingin memastikan."Iya, El. Cukup satu kali aja deh kamu bertanya! Apakah meetingmu sudah selesai?" Dengan sengaja Inara mengalihkan pembicaraan."Iya, sudah selesai! Tahu tidak, hari ini pak Erick memberi nama merknya begitu aneh.""Aneh bagaimana?" Inara pun menoleh ke arah pria iris mata berwarna biru itu. Dengan sangat penasaran, dia ingin tahu maksud ucapan suaminya."Kali ini dia membe

  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Mengguras Tenaga

    Kini Daniel harus mengubur rasa cinta yang baru saja tumbuh di dalam hatinya. Dia mengajak Inara untuk beristirahat karena sepertinya hari ini sungguh mengguras tenaga Inara apalagi setelah bertemu dengan Rika tadi."Istirahatlah," ucap Daniem seraya menyelimuti tubuh istrinya. Dia membiarkan perempuan itu terpejam dulu baru meninggalkannya. Tak tega melihat Inara masih berurai air mata, Daniel mengusap air matanya dan mencoba menenangkannya "Maafkan aku, Ra! Mungkin kerja sama kita ini akan segera berakhir dan aku tak ingin melihatmu terluka seperti ini," ucap Daniel meminta maaf. Dia pun bangun dari duduknya lalu melangkah ke daun pintu dan menutup pintu kamar Inara kembali. Dia berjalan menuruni anak tangga lalu menghempaskan pantatnya di atas sofa, rasa kecewa itu membuat Daniel begitu sedih. Dia tidak menyangka bila perasaannya kepada Inara akan sdedalam itu padahal dirinya dan Inara baru saja bertemu bukan. Tak lama Daniel pun terpejam dan tertidur di atas sofa, ha

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status