Share

Berdebat Di Pagi Hari

Penulis: Arrafina
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-20 10:15:20

Daniel menghela napas beratnya, "Kamu harus tahu, Ra. Aku dan Bagas itu berbeda. Mungkin aku memang tidak sebaik Bagas namun aku pastikan aku takkan membuatmu terluka ataupun berkhianat."

Buliran bening jatuh di pipi mulus Inara, "Aku masih trauma, El. Di saat aku benar-benar menganggap seseorang tulus denganku dan ternyata mereka berkhianat hingga ingin membunuh aku dan keluargaku."

Sontak saja hal itu membuat Daniel kesal dan langsung menarik Inara ke dalam pelukannya kembali.

"Jangan bersedih lagi. Aku tidak akan memaksamu untuk mempercayaiku namun biarlah waktu yang menjawabnya nanti."

Daniel langsung berdiri dan berjalan mendekati Inara. Pria itu mengulurkan tangannya untuk menggandeng Inara yang langsung disetujui oleh perempuan itu.

"Apakah kamu mampu berdiri, Ra? Aku tidak bisa meninggalkanmu di rumah sakit karena aku takut jika hal buruk akan terjadi padamu."

Inara mengerutkan dahinya, "Bukankah semua sudah aman? Bagas dan Rika sudah tertangkap."

"Memang, teta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Perihal Surat Cerai

    "Aku rasa itu tidak perlu karena aku sudah kenyang dengan semua kata cintamu di pagi hari ini,"jawabnya balik menatap Daniel. Inara bergegas pergi dari hadapan Daniel, sebenarnya dia ingin menghindari Daniel karena pria tampan itu terus saja membuat jantungnya terus saja berdebar. Tidak ingin seseorang tahu apa yang sedang dia rasakan jadi Inara lebih baik pergi dari pria itu. Bukan hanya itu saja, Inara bahkan menetralisir jantungnya agar tidak dicuurigai Daniel padahal sebenarnya perempuan itu sangat gematar sekali ketika tangan mereka bersentuhan satu sama lain. "Apa yang tengah aku rasakan ini?" gumamnya menatap Daniel yang baru saja berdiri di depan Inara. Melihat perempuan cantik itu tersenyum dan melamun, pria tampan itu mengulas sebuah senyuman manis yang terukir di sudut bibirnya. Menghempaskan pantatnya seraya duduk di samping Inara sambil memandangi wajah cantiknya."Apa yang sedang kamu lamunkan?" "A--ku sedang melamunin langit yang tidak bertiang." Mende

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-20
  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Perdebatan Inara dan Bagas

    Dengan gerak cepat, Daniel melayangkan tinjunya. "Seorang suami yang telah tega meninggalkan keluarganya demi perempuan lain dan tega merencanakan pembunuhan sudah patut ditinggalkan." Bagas bertepuk tangan, "Tidak, Daniel. Aku dan Inara belum resmi bercerai bahkan kami tidak ada kata cerai.""Jika itu yang kamu maksud lalu apa ini," kilah Inara melemparkan selembar surat perpisahan."Apa ini? Apa kamu berniat mengajak kembali bersamaku?"Plakk!! Inara sudah jengah melihat sikap Bagas yang seolah berbangga diri karena belum berpisah dengannya padahal jauh sebelum Inara berganti nama dia sudah mengurus surat cerai kepada pihak pengadilan."Bagaimana mungkin?""Apa kamu pikir? Hanya kamu saja yang bisa melakukan pernikahan tanpa surat cerai, hah? Ingat Bagas, aku bukan Inara yang dulu. Selalu percaya kata-katamu." Sorot mata Inara begitu tajam menatap mantan suaminya itu, "Jangan harap aku akan membebaskan Rika, dia sudah melukai Daniel.""Melukai Daniel, buktinya pria in

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-21
  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Surat Kontrak Berujung Mesra

    Pria tampan itu menyuruh Inara tenang dan duduk di sampingnya karena dia tidak ingin membuat Inara pusing, tangan kekar Daniel menyentuh jemari Inara dengan lembut."Apakah ucapanmu tadi benar bahwa akulah satu-satunya pria yang ada untukmu?" Pertanyaan itu sungguh membuat Inara begitu tertegun, bagaimana tidak karena Inara bingung harus menanggapinya bagaimana. "Aku rasa kamu tahu jawabnnya bukan," ucap Inara malah balik bertanya. Tidak ingin terlalu dicurigai Daniel, jantung Inara yang terus saja berdebar tak menentu membuat perempuann itu bingung untuk bersikap bagaimana menanggapinya. Ditambah lagi kini tangan kekar Daniel menyentuh jemarinya begitu kuat dan membuat perasaannya semakin tidak menentu."Tentu kamu tahu jawabannya bahwa kamu tidak akan mau untuk menerimaku bukan," ucap Daniel. Pria itu bangun dari duduknya dan mengajak Inara pulang saja untuk mencari surat kontrak tersebut jikalau saja dia menaruhnya di rumah. Inara pun mengikuti keinginan sang suam

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-21
  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Rahasia Daniel

    Sementara itu, Inara sontak beranjak dari duduknya dan berdiri mematung di depan pintu kamar namun Daniel ikut bangun dari duduknya dan tangan kekarnya menarik tangan perempuan yang hendak menyentuh handle pintu kamarnya."Mau ke mana kamu? Aku belum selesai bertanya dan kamu juga belum menjawab pertanyaanku bukan?" Jantung Inara semakin berdegup kencang lagi ketika Daniel semakin lama mendekat dan membuat tubuh Inara menabrak pintu kamarnya sedangkan pria manik mata coklat bening itu melayangkan tatapan yang tidak dapat diartikan ke arahnya. Daniel makin menghimpit tubuh Inara dan mengunci pergerakannnya. Berusaha menormalkan detak jantungnya yang menjadi tidak normal saat wajah Delvin yang sangat tampan dan hampir saja menciumnya itu terlintas di benaknya. Kanza meremas baju yang ia kenakan di bagian dadanya berharap jantungnya yang berdebar aneh itu segera kembali normal. Ia pun menghela napas panjang sebagai usahanya untuk menetralkan perasaannya yang cukup mengganggu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Berusaha Menghindar

    "Jika memang aku telah sembuh, itu merupakan sebuah keajaiban, tetapi aku tidak bisa memaksa Inara," gumamnya bingung karena sesungguhnya Daniel juga ingin tahu apakah dia sudah sembuh atau belum."Iya, kamu tidak boleh memaksa perempuan yang kamu cintai! Biarkan dia saja yang menawarkan diri dengan begitu itu bisa memancing hasratmu." Banyak hal yang dikatakan dokter dan dia juga berarap Daniel memang bisa sembuh dari penyakit anehnya itu. Tak pernah terbayangkan bagi sang dokter, bila seorang pria kaya, tampan, begitu menarik namun tidak memiliki hasrat di ranjang padahal yang diincar seorang perempuan itu adalah hasrat bukan. Apa yang diucapkan dokter tadi terus saja berputar di dalam otaknya sehingga membuat Daniel sedikit termenung. Bahkan, dia tidak menyadari bahwa ada Inara yang baru saja pulang. Inara yang awalnya ingin marah pada pria itu langsung saja mengernyitkan dahinya ketika melihat Daniel terlihat bingung dan melamun. Dia tidak pernah melihat Daniel s

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Rencana Inara dan Daniel

    Daniel yang melihat Inara senyam-senyum sendiri pun bingung dengan perempuan itu, lantas dia mencoba bertanya apa yang sebenarnya peempuan itu pikirkan. Melihat Inara hanya merespon biasa saja maka Daniel pun terlihat biasa saja. Namun, ketika melihat Inara tertangkap basah sedang menatapnya maka dahi Daniel berkenyit dan bertanya, "Apakah ada sesuatu di wajahku?""Ada nyamuk di wajahmu," jawab Inara asal. Perempuan itu hendak menyentuh wajah mulus Daniel namun tindakan itu tertangkap basah oleh pria paruh baya yang tengah berdiri di hadapan mereka."Apakah kedatanganku menganggu kemesraan kalian?" tanya suara bariton khas itu. Melihat ada seseorang yang melangkah masuk, pria itu langsung menoleh dan bangun dari duduknya. Senyuman tipis terukir indah di sudut bibirnya."Selamat malam, keponakanku! Apakah kamu begitu terkejut dengan kedatanganku," sapa pria paruh baya itu tersenyum ramah."Paman Nicholas, apa yang membawa Paman ke mari? Bukankah urusan bisnis kita sudah sel

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-23
  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Misi Pertama

    "Iya," jawab Inara mengangguk. Di saat mengamati semua makanan yang dihidangkan di atas meja, Inara berniat ingin mengambil pancake pondan kesukaannya, tanpa disadarinya kalau tangannya masih menggandeng tangan Daniel sehingga membuat perempuan itu hampir saja terjatuh ketika tanpa sengaja menginjak gaun panjang Inara sendiri, beruntungnya pria itu dengan sigap menangkap tubuhnya meski gelas di tangannya jatuh ke lantai dan membuat semua orang menatap mereka. "Apa kamu baik-baik saja?" tanya Daniel menatap Inara dengan seksama. "Iya, aku baik-baik saja," jawab Inara terbata-bata. Daniel membantu Inara berdiri ke posisi awalnya, matanya terus menelisik kaki perempuan itu, takut Inara terkilir seperti waktu dulu. "Sudah kubilang, jangan bertindak sendirian," bisik Daniel sambil merapikan rambut Inara yang sedikit berantakan. Tatapan tajam dan tak senang dilontarkan oleh seorang pria berjas hitam pekat, ia menatap jijik kedua pasangan yang terlihat begitu romantis. Siapa lagi

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-23
  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Menghadiri Pesta

    "Tetap saja itu penting, mungkin itu ada kaitannya dengan surta kuasaku," ketus sambil meneguk minumannya. Inara sedikit mendekat ke telinga Daniel lalu mengatakan bila dia menemukan surat perceraian mereka tersimpan di laci tempat tidur sebelah kamar pamannya. Ada sesuatu yang membuatnya bingung adalah kenapa Bagas tak pernah mengirim surat perceraian itu padanya."Yang lebih mencurigakan lagi adalah kenapa surat perceraian kami ada di rumah pamanmu?!""Apa? Aku pikir ada sesuatu hal yang harus kita cari tahu lagi. Jangan-jangan paman...""Entahlah, aku juga berpikir hal yang sama denganmu," ujar Inara langsung memotong kalimat Daniel. Perempuan cantik itu menggerakkan sedikit bahunya seolah tak tahu, kemudian ia berjalan ke arah depan untuk mengambil pancake kesukaan yang sempat terhalang tadi. Siapa sangka di saat mengambil itu tangan seseorang menyentuhnya dan sama-sama ingin mengambil pancake pondan yang tersisa hanya satu lagi sontak saja Inara langsung menoleh karena ti

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-24

Bab terbaru

  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Terpesona Dengan Inara

    Namun tangan kekar seseorang menghentikannya, "Apa yang kamu lakukan, Rika. Ingat jangan membuat ulah." Bagas menarik tangan Rika, dia tidak ingin apa yang sedang direncanakan mertuanya akan hancur karena sikap Rika yang tak sopan pada klien bisnisnya dan juga pak Nicholas."Maafkan sikap istriku.""Jika tidak memandang pamanku, sudah lama aku ingin menghajarmu," geram Daniel. Inara menarik tangan Daniel dan mengajaknya pergi, dia melanjutkan langkahnya tanpa memerdulikan lagi bila Bagas sejak tadi terus memanggilnya. Inara begitu teguh dengan pendiriannya, ia terus berjalan dan berjalan tanpa ingin tahu alasan Bagas memanggilnya."Inara.." Daniel yang sejak tadi memperhatikan dua orang itu menggelengkan kepalanya dan mengamati dari kejauhan saja."Mengapa Bagas mulai penasaran sekali dengan Inara? Apakah mungkin Bagas juga mencintai Inara," tebak Daniel langsung mengenggam tangan istrinya."Apa yang kamu katakan pada Rika dan Bagas?" tanya Daniel menatapnya."Aku hanya in

  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Berdebat Karena Aset

    "Benar yang kamu katakan, aku akan mencoba menghubungi Dokter Jody." Ketika Daniel melangkah pergi, Inara langsung menarik tangannya dan meminta Daniel untuk mengantarnya pulang. Namun, pria itu meminta Inara untuk tetap tinggal dan menemaninya."Kamu ingin ditemani, tetapi kenapa kamu ingin pergi," celetuk Inara sebal."Tunggulah sebentar! Aku ingin mengambil sesuatu," pinta Daniel menoleh ke arahnya. Melihat pria itu bergegas masuk ke dalam kamarnya, Inara yang paling suka menebak sesuatu hal pun mulai mengubek isi otaknya."Kira-kira apa ya yang mau diambil Daniel?" tanyanya dalam hati. Pria itu membawa sebuah kantong plastik berwarna putih dan menyodorkannya kepada Inara lalu meminta perempuan itu berganti pakaian."Gantilah pakaianmu, aku rasa kau tidak nyaman mengenakan itu! Aku mengambilkan piyama baru yang aku beli.""Tetapi, El! Ak--" Daniel menarik tangan Inara dan membawanya ke kamar tamu yang pernah ditinggalinya waktu itu dan satu hal yang membuat Inara te

  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Rika Adalah Putri Nicholas

    Daniel yang mengamati Inara terus terdiam sambil melamun memaksanya untuk menyadarkan Inara. "Apa yang sedang kamu pikirkan, Ra?" Pertanyaan itu sungguh membuat Inara tersadarkan hingga menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Ayo, kita pulang," ajak Inara tak menanggapi apa yang ditanyakan Daniel tadi. Merasa tidak terlalu penting, dua orang itu berjalan menghampiri paman Nicholas untuk berpamitan. "Paman, kami pulang ya? Terima kasih sambutan hangat dan penjamuannya." Daniel tersenyum sembari menjabat tangan paman Nicholas. Melihat Rika yang terus berada di sisi paman Nicholas membuat dahi Daniel berkenyit, "Paman mengenal pak Bagas dan istrinya?" Paman Nicholas mengangguk, "Tentu saja, El. Paman lupa mengenalkannya padamu.""Maksud paman?" tanya Daniel sedikit menduga."Rika adalah putri paman dari mendiang istri paman yang telah meninggal.""Bukannya Tante Sarah tidak memiliki anak?" Paman Nicholas menggelengkan kepalanya, "Bukan Sarah, Rika adalah putrinya R

  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Menghadiri Pesta

    "Tetap saja itu penting, mungkin itu ada kaitannya dengan surta kuasaku," ketus sambil meneguk minumannya. Inara sedikit mendekat ke telinga Daniel lalu mengatakan bila dia menemukan surat perceraian mereka tersimpan di laci tempat tidur sebelah kamar pamannya. Ada sesuatu yang membuatnya bingung adalah kenapa Bagas tak pernah mengirim surat perceraian itu padanya."Yang lebih mencurigakan lagi adalah kenapa surat perceraian kami ada di rumah pamanmu?!""Apa? Aku pikir ada sesuatu hal yang harus kita cari tahu lagi. Jangan-jangan paman...""Entahlah, aku juga berpikir hal yang sama denganmu," ujar Inara langsung memotong kalimat Daniel. Perempuan cantik itu menggerakkan sedikit bahunya seolah tak tahu, kemudian ia berjalan ke arah depan untuk mengambil pancake kesukaan yang sempat terhalang tadi. Siapa sangka di saat mengambil itu tangan seseorang menyentuhnya dan sama-sama ingin mengambil pancake pondan yang tersisa hanya satu lagi sontak saja Inara langsung menoleh karena ti

  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Misi Pertama

    "Iya," jawab Inara mengangguk. Di saat mengamati semua makanan yang dihidangkan di atas meja, Inara berniat ingin mengambil pancake pondan kesukaannya, tanpa disadarinya kalau tangannya masih menggandeng tangan Daniel sehingga membuat perempuan itu hampir saja terjatuh ketika tanpa sengaja menginjak gaun panjang Inara sendiri, beruntungnya pria itu dengan sigap menangkap tubuhnya meski gelas di tangannya jatuh ke lantai dan membuat semua orang menatap mereka. "Apa kamu baik-baik saja?" tanya Daniel menatap Inara dengan seksama. "Iya, aku baik-baik saja," jawab Inara terbata-bata. Daniel membantu Inara berdiri ke posisi awalnya, matanya terus menelisik kaki perempuan itu, takut Inara terkilir seperti waktu dulu. "Sudah kubilang, jangan bertindak sendirian," bisik Daniel sambil merapikan rambut Inara yang sedikit berantakan. Tatapan tajam dan tak senang dilontarkan oleh seorang pria berjas hitam pekat, ia menatap jijik kedua pasangan yang terlihat begitu romantis. Siapa lagi

  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Rencana Inara dan Daniel

    Daniel yang melihat Inara senyam-senyum sendiri pun bingung dengan perempuan itu, lantas dia mencoba bertanya apa yang sebenarnya peempuan itu pikirkan. Melihat Inara hanya merespon biasa saja maka Daniel pun terlihat biasa saja. Namun, ketika melihat Inara tertangkap basah sedang menatapnya maka dahi Daniel berkenyit dan bertanya, "Apakah ada sesuatu di wajahku?""Ada nyamuk di wajahmu," jawab Inara asal. Perempuan itu hendak menyentuh wajah mulus Daniel namun tindakan itu tertangkap basah oleh pria paruh baya yang tengah berdiri di hadapan mereka."Apakah kedatanganku menganggu kemesraan kalian?" tanya suara bariton khas itu. Melihat ada seseorang yang melangkah masuk, pria itu langsung menoleh dan bangun dari duduknya. Senyuman tipis terukir indah di sudut bibirnya."Selamat malam, keponakanku! Apakah kamu begitu terkejut dengan kedatanganku," sapa pria paruh baya itu tersenyum ramah."Paman Nicholas, apa yang membawa Paman ke mari? Bukankah urusan bisnis kita sudah sel

  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Berusaha Menghindar

    "Jika memang aku telah sembuh, itu merupakan sebuah keajaiban, tetapi aku tidak bisa memaksa Inara," gumamnya bingung karena sesungguhnya Daniel juga ingin tahu apakah dia sudah sembuh atau belum."Iya, kamu tidak boleh memaksa perempuan yang kamu cintai! Biarkan dia saja yang menawarkan diri dengan begitu itu bisa memancing hasratmu." Banyak hal yang dikatakan dokter dan dia juga berarap Daniel memang bisa sembuh dari penyakit anehnya itu. Tak pernah terbayangkan bagi sang dokter, bila seorang pria kaya, tampan, begitu menarik namun tidak memiliki hasrat di ranjang padahal yang diincar seorang perempuan itu adalah hasrat bukan. Apa yang diucapkan dokter tadi terus saja berputar di dalam otaknya sehingga membuat Daniel sedikit termenung. Bahkan, dia tidak menyadari bahwa ada Inara yang baru saja pulang. Inara yang awalnya ingin marah pada pria itu langsung saja mengernyitkan dahinya ketika melihat Daniel terlihat bingung dan melamun. Dia tidak pernah melihat Daniel s

  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Rahasia Daniel

    Sementara itu, Inara sontak beranjak dari duduknya dan berdiri mematung di depan pintu kamar namun Daniel ikut bangun dari duduknya dan tangan kekarnya menarik tangan perempuan yang hendak menyentuh handle pintu kamarnya."Mau ke mana kamu? Aku belum selesai bertanya dan kamu juga belum menjawab pertanyaanku bukan?" Jantung Inara semakin berdegup kencang lagi ketika Daniel semakin lama mendekat dan membuat tubuh Inara menabrak pintu kamarnya sedangkan pria manik mata coklat bening itu melayangkan tatapan yang tidak dapat diartikan ke arahnya. Daniel makin menghimpit tubuh Inara dan mengunci pergerakannnya. Berusaha menormalkan detak jantungnya yang menjadi tidak normal saat wajah Delvin yang sangat tampan dan hampir saja menciumnya itu terlintas di benaknya. Kanza meremas baju yang ia kenakan di bagian dadanya berharap jantungnya yang berdebar aneh itu segera kembali normal. Ia pun menghela napas panjang sebagai usahanya untuk menetralkan perasaannya yang cukup mengganggu

  • Dikhianati Suami Dinikahi CEO   Surat Kontrak Berujung Mesra

    Pria tampan itu menyuruh Inara tenang dan duduk di sampingnya karena dia tidak ingin membuat Inara pusing, tangan kekar Daniel menyentuh jemari Inara dengan lembut."Apakah ucapanmu tadi benar bahwa akulah satu-satunya pria yang ada untukmu?" Pertanyaan itu sungguh membuat Inara begitu tertegun, bagaimana tidak karena Inara bingung harus menanggapinya bagaimana. "Aku rasa kamu tahu jawabnnya bukan," ucap Inara malah balik bertanya. Tidak ingin terlalu dicurigai Daniel, jantung Inara yang terus saja berdebar tak menentu membuat perempuann itu bingung untuk bersikap bagaimana menanggapinya. Ditambah lagi kini tangan kekar Daniel menyentuh jemarinya begitu kuat dan membuat perasaannya semakin tidak menentu."Tentu kamu tahu jawabannya bahwa kamu tidak akan mau untuk menerimaku bukan," ucap Daniel. Pria itu bangun dari duduknya dan mengajak Inara pulang saja untuk mencari surat kontrak tersebut jikalau saja dia menaruhnya di rumah. Inara pun mengikuti keinginan sang suam

DMCA.com Protection Status