Share

Lamaran diterima

Penulis: icher
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Pov Hanan

Winda menatapku dengan lekat seolah sedang mencari sesuatu di dalam sana. Mungkin sebuah kejujuran atau ketulusan dari ucapanku tadi. Dan akhirnya Winda mengangguk dengan sangat yakin dan mengukir senyum di bibirnya yang mungil.

Tak dapat aku ungkapkan bagaimana rasa bahagianya diriku saat ini. Saat melihat Winda mengangguk dengan sangat yakin dan tulus. Kugenggam tangannya erat. 

"Terima kasih, Win. Aku berjanji akan membayar semua kesedihan yang pernah kamu rasakan di masa lalu. Alu akan berusaha untuk selalu membahagiakan dirimu dengan caraku sendiri," jelasku pada Winda.

"Lakukan saja semua seperti seharusnya. Aku akan menunggu dan melihat apakah ucapanmu itu bisa aku percaya atau tidak," jawab Winda dengan bijaksana.

"Baik. Aku akan membuktikannya padamu, saat kamu sudah resmi menjadi istriku." 

"Kugantungkan segala impian dan kebahagiaan terakhirku pada hatimu. Tolong jangan perna

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dikhianati Manager Diperjuangkan Dokter   Kamu cemburu?

    Pov Hanan Winda masuk ke mobil dengan wajah cemberut. Ia bahkan meletakkan kotak kue di dashbord dengan kasar. Wanita memang sangat sulit dimengerti. Salahku juga yang tiba-tiba memutuskan panggilan seperti orang tertangkap basah sedang berselingkuh. "Udah beli semuanya?" aku bertanya dengan nada selembut mungkin dan memberikan senyuman terbaikku. "Udah." jawabnya singkat, padat, jelas dan ketus tentunya. Aku mulai menjalankan mobil kembali ke butik. Sepanjang jalan, Winda hanya diam sambil menggeser-geser layar ponselnya. Ada apa dengan Winda sebenarnya? Apa dia marah saat aku tadi menerima panggilan telpon dari Salsa? Tapi kan, dia tidak tau siapa yang aku telpon. Aku berusaha mencari cara agar Winda tidak lagi marah padaku. Aku bingung harus bertanya apa atau membahas tentang masalah apa lagi agar suasana beku ini bisa kembali mencair. Namun, karena aku tidak menemukan cara lain, tidak ada salahnya jika aku ber

  • Dikhianati Manager Diperjuangkan Dokter   Aku akan mencobanya

    Pov Winda "Maafkan aku ya, Nan. Mungkin aku bukan lah wanita yang baik untukmu. Aku belum bisa menjadi wanita yang sesuai dengan keinginanmu. Aku penuh kekurangan." Aku berkata dengan suara pelan dan wajah yang sayu mendayu. Kulihat Hanan masih menatapku dengan lembut. Selalu seperti itu sejak tadi. Sejak aku mengeluarkan ratusan kata ocehan yang tak berguna. Aku sungguh menyesal memperlihatkan sisi burukku pada Hanan di hari pertama hubungan kami menjadi resmi seperti ini. Apakah nantinya dia akan berubah feeling padaku. Karena Winda yang selama ini dia kenal tidak pernah menunjukkan sisi cerewet dan kecemburuan hakiki seperti ini. Aku akui, memang aku tipe wanita pencemburu. Terlebih setelah kejadian di masa lalu yang memnuatku masih sedikit trauma dalam menjalani hubungan. Belum lagi, Hanan memang seorang pria muda dengan postur tubuh yang pastinya menjadi incaran para gadis-gadis. Jujur, Mas Heru yang begitu sem

  • Dikhianati Manager Diperjuangkan Dokter   Ferdi patah hati

    Pov Nia Kami sudah mendengar kabar bahagia yang dibagikan Winda melalui akun sosial medianya. Winda akan segera mengadakan pertemuan keluarga dengan Dokter Hanan. Aku turut bahagia, akhirnya sahabatku itu menemukan kembali alasannya untuk tetap tersenyum dan bahagia. Bagiku, Winda lebih dari sekedar teman dan sahabat. Lukanya juga akan menjadi lukaku. Bahagianya, juga adalah kebahagiaan bagi diriku. Aku bisa merasakan bahwa sejak awal kedekatan mereka, mereka mempunya perasaan satu sama lain. Tapi, aku enggan berkomentar bukan karena aku tak peduli pada Winda. Hanya saja, aku ingin dia merasakan sendiri perasaannya. Meyakinkan sendiri hatinya. "Hai, Manis. Ngapain siang bolong gini melamun?" tegur Ferdi yang tiba-tiba sudah berada di depanku. Entah kapan pria ini duduk berhadapan denganku. Aku tersenyum kecut melihat ke arahnya lalu menyesap jus yang masih tersisa setengah lagi. "Ga ada. Aku cuma capek aja tadi, lagian mal

  • Dikhianati Manager Diperjuangkan Dokter   Temani aku malam ini.

    Pov Ferdi Aku masih bingung dengan maksud ucapan Nia yang terakhir kali tadi. Tapi gadis itu sudah tak ada lagi di parkiran. Pun, aku telpon nomornya selalu sibuk atau dia dengan sengaja merijeknya. Ada apa sebenarnya dengan Nia? Aku tau ada yang berubah dari dirinya. Terutama sikapnya padaku yang tidak seperti dulu lagi. Dia terkesan seperti menjaga jarak dariku. Apa aku melakukan kesalahan padanya? Atau mungkin dia ada kekasih baru, sehingga ia takut jika kekasihnya tau dia punya teman dekat seorang pria yang sembrono seperti aku? Deg... Punya kekasih? Kenapa hatiku terasa sedikit sakit saat membayangkannya? Apa benar Nia sudah punya pacar? Tapi, aku tidak pernah mendengarnya bercerita mengenai hal itu. Winda pun tidak pernah membahasnya. Bukan kah dia dan Winda tak akan pernah ada rahasia? Atau memang hanya Winda yang tau? "Kekasih? Siapa?" gumamku dengan perasaan tak menentu saat membayangkannya.

  • Dikhianati Manager Diperjuangkan Dokter   Rasa yang tertinggal

    Pov Ferdi Aku sudah rapi dengan pakaian santaiku. Sejak jam 5 aku sudah melihat jam tangan tiap menit. Tak sabar rasanya ingin menginjak gas mobil menuju rumah Nia. Entah lah, rasanya seperti akan pergi menjemput cinta pertama untuk pergi malam mingguan. Kenapa bisa begini, dan kenapa ada rasa ini, jangan tanyakan mengapa. Karena ku tak tau jawabnya. (Hehehe) Semua rasa mengalir begitu saja, tanpa diduga dan direncanakan. Tanpa diminta dan tak bisa dihindari. Namun, aku tak ingin terlalu cepat mengartikan semua perasaan pada Nia ini. Jangan-jangan ini hanya perasaan sesaat karena aku baru saja patah hati karena pujaan hatiku akan dipinang oleh pria lain. Atau bisa jadi, selama ini aku hanya terobsesi pada Winda. Hanya sekedar kagum dan hasrat ingin memiliki. Yang bahkan, perasaan sayang dan cinta itu tak jelas dimana posisinya. Sementara, pada Nia yang kuanggap sebagai teman biasa tempat berkeluh kesah dan berbagi cerita, ternyata rasa

  • Dikhianati Manager Diperjuangkan Dokter   Kehidupan baru Ranisa

    Pov Winda "Kak, ada pelakor tuh. Ngapain dia datang lagi ke sini. Dasar ga tau malu. Sinting!" umpat Putri, karyawanku yang paling setia selama ini. Terang saja, aku menoleh ke arah pintu masuk untuk melihat orang yang di maksud Putri. Ternyata, ada Ranisa yang berjalan ke arahku dengan menggendong seorang bayi laki-laki yang cukup imut menurutku. Bagaimana pun juga, bayi itu tidak pernah salah dan tidak pernah tau apa yang terjadi di antara kami. "Hai, Put. Masih betah kamu kerja di sini?" sapanya pada Putri yang sudah kembali ke rak pakaian yang tadi ia bereskan. "Hai, Ran. Ya masih lah. Gimana aku ga betah kerja di sini coba, orang majikannya aja baiknya ga abis-abis. Orang bego aja yang nyia-nyiain kesempatan emas begini." jawab Putri dengan sengit dan pedas. Sepertinya Putri sangat marah pada Ranisa. Sementara, Ranisa hanya menanggapinya dengan senyum sinis. Terlihat sombong dan tak pada tempatnya. Aku hanya

  • Dikhianati Manager Diperjuangkan Dokter   Lamaran

    "Kak, semua udah siap." seru Diana saat menghampiriku di kamar. "Oke. Mereka udah datang, Dek?" tanyaku pada adikku itu. "Udah. Baru aja turun dari mobil. Kakak keluarnya sekarang atau pas lamaran udah selesai?" "Ya sekarang dong, Sayang. Kan Hanan mau ngelamar Kakak. Kalau Kakak ga keluar, gimana mau ngasih jawabannya?" "Ribet banget sih, Kak? Padahal kan udah tau juga lamarannya diterima. Tapi masih pake proses yang ribet begini segala. Buang-buang uang dan waktu aja." ucap Diana sambil nyengir tak tentu arah. Aku maklum Diana berkata seperti itu. Usia remaja seperti dia, tentu belum sepenuhnya mengerti dari segala proses adat istiadat dan kebiasaan masyarakat. Sebenarnya, aku juga awalnya tidak mau mengadakan acara lamaran semewah ini. Cukup pertemuan antara keluarga saja dan adakan lamaran. Nanti langsung saja pada proses ijab qabul dan resepsi pernikahan. Tapi, aku juga harus menghargai keputusan Hanan yang menginginkan adanya aca

  • Dikhianati Manager Diperjuangkan Dokter   Karma menjalankan tugasnya

    Pov Heru Aku sudah mendengar kabar tentang acara lamaran dan pertunangan Winda, mantan istri yang ternyata sampai saat ini masih aku cintai. Tidak ada gunanya lagi menyesali semua yang telah terjadi. Aku tidak bisa memperbaiki hubungan yang telah hancur. Aku mendapatkan kabar itu dari Ranisa saat ia berkunjung tadi. "Mas, mantan istri kamu kemarin lamaran sekaligus tunangan. Acaranya meriah banget. Mewah lah pokoknya, Mas." ucap Ranisa saat baru pertama kali bertatap muka padaku. Dia bahkan belum menanyakan bagaimana kabarku saat itu. "Syukur lah. Dia berhak mendapatkan kebahagiaannya setelah semua yang telah aku lakukan padanya." jawabku dengan pasrah. Aku menatap penampilan Ranisa secara keseluruhan. Istriku ini terlihat sangat jauh berbeda. Dia tidak terlihat seperti seorang wanita yang hidup kekurangan nafkah dari suaminya. Dia terlihat sangat berkecukupan, bahkan sedikit mewah. "Kamu ga marah, Mas? Dia menikah sama se

Bab terbaru

  • Dikhianati Manager Diperjuangkan Dokter   Ucapan Terima Kasih

    Terima ksih tak terhingga aku ucapkan pada semua pembaca setia karya-karyaku di Good Novel. Baik itu yang membaca dengan koin gratis dan harus sedikit berjuang + bersabar agar bisa membaca kelanjutan bab nya, maupun yang bela-belain top up koin demi bisa buka bab bergembok. Selama ini aku selalu mengatakan terima kasih untuk pembaca royalku, itu bukan sekedar untuk pembaca yang buka bab dengan koin hasil top up. Tapi kata-kata itu juga aku tujukan pada pembaca pejuang koin gratis dan untuk semua yang sudah royal meluangkan waktunya untuk membaca hasil ketikan jari jemariku ini. Aku mohon jangan ada lagi yang salah paham dan berkecil hati. Siapa pun kalian, dimana pun kalian berada, meski hanya buka bab pertama dari novelku saja, aku sudah mencintai kalian. Sayang sekali novel ini sudah harus tamat. Tapi, terus dukung dan baca karyaku yang lainnya, ya. Semoga aku secepatnya bisa menambah daftar karya terkontrakku lagi di Good Novel. Sekali

  • Dikhianati Manager Diperjuangkan Dokter   Wanita itu kuat

    Pov AuthorWaktu begitu cepat berlalu, dan saat ini di dalam ruangan bersalin Winda sedang berjuang untuk melahirkan anak keduanya. Winda baru masuk sekitar 15 menit yang lalu. Kondisi saat ini jauh berbeda dengan saat ia melahirkan anak pertamanya dulu. Anak kedua ini lebih di permudah prosesnya. Winda ditemani oleh Hanan di dalam ruangan. Sementara itu, di luar sudah menunggu Mami Mery, Diana, Cantika, Jason, Nia, dan juga Ferdi. Anak mereka titipkan pada orang tua Ferdi."Oma, apa Bunda baik-baik aja?" tanya Cantika sambil memeluk Mami Mery."Iya, Sayang. Bunda baik-baik aja kok di dalam. Itu Bundanya kan sedang berjuang ngelahirin dedek bayi. Kita berdoa sama-sama, ya. Semoga Bunda dan dedek bayi sehat dan selamat," jawab Mami Mery sambil menciumi putri semata wayangnya. "Oma dan Om Jason kok ga punya adek bayi kayak Bunda? Itu, Tante Nia sama Om Ferdi juga mau punya bayi lagi." Cantika yang lucu dan menggemaskan berkata dengan polosnya."Sayang, Oma udah tua

  • Dikhianati Manager Diperjuangkan Dokter   Kaulah yang terbaik untukku!

    Pagi-pagi sekali aku sudah bangun dan menyiapkan sarapan untuk Mas Hanan dan Cantika. Hanya menu sederhana saja hari ini yang bisa aku buat, karena ternyata stok di kulkas tidak mencukupi lagi untuk membuat bubur ayam favorite Mas Hanan dan Cantika. Jadilah pagi ini aku hanya membuat nasi goreng spesial ala-ala cheff rumahan. Di rumahku sudah ada seorang asisten rumah tangga yang mulai bekerja seminggu yang lalu. Dia adalah ibu-ibu yang aku temui sedang mendorong gerobak menjajakan pisang yang ternyata juga punya orang lain. Hanya demi bisa membeli beras hari itu, ia rela berpanas-panasan berkeliling menjualkan pisang milik tetangganya. Menurut ibu itu, jika laki 1 sisir, maka ia akan mendapat 5 ribu rupiah sebagai untungnya. Sementara sejak pagi, baru laku 2 sisir. Untuk membeli sekilo beras saja belum cukup. Apalagi membeli telor sebagai lauknya makan. Di rumah ada dua orang anaknya yang sedang menunggu dengan perut lapar karena sudah sejak semalam belum makan nasi. Ha

  • Dikhianati Manager Diperjuangkan Dokter   Tak ingin terulang lagi

    Setelah petugas keamanan komplek datang, wanita itu segera dibawa bersama dengan seorang Dokter wanita. Mungkin karena tadi Mas Hanan mengatakan ia sedang dalam keadaan hamil besar, jadi untuk berjaga-jaga mereka juga membawa seorang Dokter. Dan ternyata itu juga sangat membantu. Wanita itu mengamuk awalnya karena bersikeras tak ingin pergi dan menganggap Mas Hanan adalah suaminya yang benama Jaka itu.Jalan terakhir yang dipilih Dokter adalah memberikannya suntik penenang. Dan setelah menunggu selama lima menit, akhirnya dia benar-benar tenang dan akhirnya tertidur. Mereka semua membawa wanita itu untuk ditangani oleh ahli kejiwaan dan akan mencari tau tentang informasi keluarganya.Sampai saat aku dan Mas Hanan sudah berada di dalam kamar, kami masih saja heran dengan bagaimana wanita itu bisa masuk ke rumah kami dan menganggap Mas Hanan adalah suaminya.Aku bahkan sempat membaca secarik kertas yang dia lemparkan pada Mas Hanan saat baru datang itu. Itu adalah surat d

  • Dikhianati Manager Diperjuangkan Dokter   Perempuan gila.

    Aku sangat terkejut dengan kedatangan wanita hamil yang tiba-tiba saja marah dengan melempar kertas pada suamiku itu. Entah apa maksudnya. Mas Hanan juga terlihat sangat heran. Kemudian dia berjalan lebih dekat pada Mas Hanan. Seketika itu juga, wanita hamil itu menghambur ke dalam pelukan suamiku. Dia memeluk Mas Hanan dengan sangat erat.Mas Hanan tampak semakin bingung dan berusaha menjauhkan wanita itu dari tubuhnya. Tapi, pelukannya terlihat semakin erat. Aku yakin Mas Hanan sangat takut berbuat kasar karena kondisi wanita itu yang sedang hamil besar."Mas, tega sekali kamu ninggalin aku demi perempuan ini? Apa kurangnya aku, Mas? Lihat ini, Mas. Aku juga bisa hamil, Mas. Aku bisa seperti dia. Tinggalin dia, Mas. Kembali padaku. Ini anak kita. Dia akan segera lahir ke dunia ini, Mas," ucap wanita itu dengan isak tangis yang tak bisa ia tahan.Sementara aku? Aku yang tadinya sudah berdiri, lantas kembali terduduk di atas kursi yang untungnya sangat lembut itu. Tubuh

  • Dikhianati Manager Diperjuangkan Dokter   Siapa wanita itu?

    Kebahagiaan yang Tuhan berikan seakan tak pernah ada habisnya. Kehamilan keduaku yang awalnya membuatku agak susah makan dan beraktifitas karena mabuk berat, ternyata hanya berlaku 2 bulan saja. Setelah kehamilan memasuki 7 bulan, semua orang sudah sangat tidak sabar menantikannya lahir. Terlebih lagi, saat aku memberitahukan hasil USG tentang bayi yang ada dalam kandunganku ini berjenis kelamin laki-laki. Itulah yang membuat semua orang sangat senang dan tidak sabar menantikan kehadirannya. Malam ini, di rumahku sedang diadakan acara do'a tujuh bulanan. Sangat banyak tamu yang datang. Hampir semua orang yang aku undang, menampakkan batang hidungnya malam ini di kediamanku yang sudah semakin besar karena Mas Hanan bersikeras merenovasinya beberapa bulan yang lalu. "Selamat ya, Win," ucap Nia, sahabatku yang paling aku sayangi dan selalu ada untukku dalam kondisi apapun. "Makasih ya, Beb. Kamu juga, bentar lagi mau nujuh bulanan kan?" jawabku dan kami saling berpe

  • Dikhianati Manager Diperjuangkan Dokter   Banyak Cinta

    Saat aku membayar semua belanjaanku di toko roti itu, aku masih dapat mendengar pertengkaran hebat antara Ranisa dan seorang wanita yang mengaku suaminya telah diambil oleh Ranisa itu. Kerumunan yang ada di sana terlihat semakin ramai dan tidak sedikit di antara mereka yang menghadapkan kamera ponselnya ke arah dua wanita yang sedang bersiteru itu. Sungguh pemandangan yang sangat memalukan untuk ditonton. Setelah selesai, aku mengajak Cantika untuk kembali masuk ke dalam mobil. Aku sudah tak ingin tau lagi dengan semua yang menimpanya. Meski dalam hati kecilku merasa iba, karena aku sempat melihat Ranisa sedang diamuk oleh wanita itu. Rambutnya ditarik dan wajahnya ditampar berkali-kali. Mirisnya, di samping Ranisa sedang berdiri seorang anak laki-laki yang aku tau itu adalah anak Ranisa. Entah bagaimana perasaan anak itu saat melihat ibunya dimaki dan dihina, diperlakukan seperti itu di depan umum. Mungkin sekarang ia belum mengerti dengan apa yang terjadi saat ini.

  • Dikhianati Manager Diperjuangkan Dokter   Dilabrak.

    Sudah tiga bulan sejak meninggalnya Mas Heru. Dan aku memang menuruti semua saran Nia. Berusaha tidak peduli lagi pada masa lalu dan memikirkannya. Aku sama sekali berhasil melupakan segalanya dengan sangat mudah. Ternyata, semua itu berasal dari niat dalam hati kita sendiri. Jika kita benar-benar ingin melupakannya, maka lakukan lah dengan sangat elegan. Tidak perlu berusaha sekuat tenaga untuk membencinya. Hari ini aku sengaja pergi ke butik karena memang sudah lama aku tidak berkunjung langsung ke sana. Diana mengurus semuanya dengan sangat baik. Dari bagi hasil yang aku berikan pada Diana, dia sudah mampu membeli rumah dan mobil pribadi. Meski tidak yang terlalu mewah. Tapi, itu cukup berharga karena dibeli dari hasil kerja kerasnya. Diana juga berhasil memasarkan produk butikku ke luar negri. Sejak saat itulah, butik selalu banjir orderan. Diana memang sangat menguasi ilmu marketing yang bagus dan mampu memikat calon pembeli dengan sangat baik. "Bunda, nant

  • Dikhianati Manager Diperjuangkan Dokter   Kepergiannya.

    Pov Winda Tidak ada yang bisa aku lakukan di rumah saat hari kerja seperti ini. Cantika sudah selesai aku bantu mandi dan makan. Kami juga sudah bercengkrama dan saling bertukar pikiran tentang liburan akhir bulan yang sudah direncanakan oleh Mas Hanan kemarin. Rumah dan segalanya sudah beres dan rapi. Aku merasa sedikit bosan sebenarnya. Pernah aku berniat untuk kembali mengurus butik, tapi tak tega jika setiap hari harus membawa atau meninggalkan Cantika. Keduanya sama-sama tidak akan baik untuk tumbuh kembangnya. Lagi pula, Mas Hanan tidak memberikanku izin karena saat ini kami berencana untuk menambah momongan lagi. Aku sudah tidak memakai KB lagi dalam dua bulan terakhir. Namun, sepertinya masih belum beruntung untuk bulan ini. Dengan malas, aku menggeser-geser beranda media sosialku di ponsel. Banyak sekali orang yang memberikam tag pada akunku saat ini. Aku merasa heran, tumben sekali teman-temanku menandaiku pada sebuah berita yang berjudul 'Ditemuk

DMCA.com Protection Status