Share

Ferdi patah hati

Pov Nia

Kami sudah mendengar kabar bahagia yang dibagikan Winda melalui akun sosial medianya. Winda akan segera mengadakan pertemuan keluarga dengan Dokter Hanan. Aku turut bahagia, akhirnya sahabatku itu menemukan kembali alasannya untuk tetap tersenyum dan bahagia.

Bagiku, Winda lebih dari sekedar teman dan sahabat. Lukanya juga akan menjadi lukaku. Bahagianya, juga adalah kebahagiaan bagi diriku. Aku bisa merasakan bahwa sejak awal kedekatan mereka, mereka mempunya perasaan satu sama lain. Tapi, aku enggan berkomentar bukan  karena aku tak peduli pada Winda. Hanya saja, aku ingin dia merasakan sendiri perasaannya. Meyakinkan sendiri hatinya.

"Hai, Manis. Ngapain siang bolong gini melamun?" tegur Ferdi yang tiba-tiba sudah berada di depanku.

Entah kapan pria ini duduk berhadapan denganku. Aku tersenyum kecut melihat ke arahnya lalu menyesap jus yang masih tersisa setengah lagi.

"Ga ada. Aku cuma capek aja tadi, lagian mal

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status