Doreen kembali ke rumah dengan wajah cemberut.Dia pergi ke konser untuk bersantai.Awalnya dia ingin menertawakan Elena.Tak disangka justru membuat dia sendiri yang tidak senang.Kekesalan Doreen yang terkumpul selama ini pun meledak.Dia duduk di sofa, mengeluarkan ponselnya, kemudian membuka akun Instagram-nya.Doreen mengunggah cerita Instagram: "Dulu, semua orang mengira aku adalah wanita simpanan yang merusak pernikahan antara Nona Elena dan Kae. Tapi aku dan Kae tadinya adalah sepasang kekasih. Kemudian Kae dipaksa menikah dengan Nona Elena. Meskipun mereka sudah bercerai, Kae juga memberi Nona Elena kompensasi sebanyak puluhan triliun."Tak lama setelah Doreen mengunggah cerita tersebut, para penggemar merasa kasihan padanya."Doreen benar-benar kasihan. Elena adalah wanita yang kejam, pria mana yang berani mencintainya?""Jangan-jangan Nona Elena tidur paksa dengan Tuan Kaedyn, kemudian memaksa Tuan Kaedyn menikahinya?""Doreen bukanlah simpanan, dia dan Tuan Kaedyn adalah du
Saat Elena sedang makan melon, dia menerima panggilan telepon dari Martin.Orang di ujung telepon menjadi Kaedyn."Elena, aku benar-benar minta maaf atas masalah yang disebabkan oleh unggahan Instagram Doreen padamu. Aku akan memintanya untuk menghapusnya.""Kalian berdua cukup menjijikkan. Setelah kalian membuatku jijik, kalian baru meminta maaf kepadaku. Nggak perlu dihapus, sudah nggak keburu juga."Elena memutar matanya, lalu menutup panggilan telepon.Sebelum Kaedyn selesai berbicara, dia melihat Elena menutup panggilan telepon."..."Martin, "..."Elena, yang menutup panggilan telepon, hampir meledak ketika melihat pencarian panas tentang kasusnya mendadak menghilang.Padahal dia ingin menggunakan pencarian panas ini untuk mempromosikan drama mini baru JW Label secara gratis!Dia sudah memberi tahu Nathan untuk tidak menghapus pencarian panasnya, siapa yang begitu bodoh hingga menghapusnya?!Martin mengirim pesan kepada Elena: "Kae menyuruh seseorang untuk membantumu menghapus pe
Kaedyn meninggalkan Perumahan Clurkin, kemudian meminta sopir untuk mengantarnya ke Perumahan Sorenson.Tidak ada lampu yang menyala di dalam rumah.Langit belum sepenuhnya gelap.Kaedyn berdiri di rumah pernikahan dia dan Elena dulu, memandang ke luar."Kae, lambungmu nggak enak. Hari ini aku belajar memasak bubur penyehat lambung untukmu."Ternyata suara Elena yang penuh perhatian tidak pernah terlupakan dari ingatannya.Kenapa Kaedyn begitu lamban terhadap perasaan?Kaedyn mengeluarkan ponsel dari saku celananya untuk menelepon Adris. "Tuan Adris, apakah kamu sudah siap?"Kaedyn sudah siap mengumumkan pemutusan pertunangannya dengan Doreen.Pada saat ini, Adris, yang sedang dalam pelarian, mengeluarkan sebatang rokok dari kotak rokok.Dia tidak menyalakan rokoknya.Adris menjawab pertanyaan Kaedyn dengan penuh semangat. "Sudah mau, sebentar lagi aku akan membuat Nathan keluar negeri."Sial, Nathan cukup sakit jiwa.Sejak Adris lari ke luar negeri, pria itu menjadi menyewa tentara ba
Di kamar mandi.Pria itu mencuci rambut dengan gembira. "Siapa yang menghapus pencarian panas itu?"Leon menceritakan masalah ini kepada Nathan ketika dia pulang kerja.Ketika Nathan membahas hal ini, Elena yang menghadap ke dinding karena tidak berani melihat pria itu mandi pun menjadi marah."Seorang pria yang mengira dirinya melakukan hal yang baik, tapi sebenarnya melakukan hal yang bodoh.""Pria."Nathan menyipitkan matanya sambil menekan sabun untuk membersihkan tubuhnya.Pada saat ini, Elena menoleh untuk melihat, lalu berbalik lagi, menghadap dinding."Kaedyn-lah yang melakukannya. Dia mewakili Doreen untuk minta maaf kepadaku."Nathan mendengus dingin. "Doreen punya banyak siasat jahat. Kamu harus lebih kejam saat bermain dengannya."Pria selalu mandi dan keramas dengan sangat cepat.Saat mereka mengobrol, Nathan sudah selesai mandi.Elena tidak mendengar suara air. "Kamu sudah selesai mandi?"Nathan mengangkat sebelah alisnya, menyeka tubuhnya dengan handuk, kemudian berjalan
Elena, yang berada di perusahaan, merasa sedikit aneh saat menerima telepon dari Briana.Saat Briana mengatakan bahwa ibunya Bourne ingin berbicara dengannya.Elena mengangkat sebelah alisnya dengan bingung. "Oke, besok jam enam sore."Briana memandang kalung biru laut yang dikirim dari rumah lelang yang ada di tangannya sambil tersenyum. "Oke, Bu Elena. Semoga kamu nggak memberi tahu Kak Bourne.""Boleh." Elena belum tahu apa yang terjadi, jadi tentu saja dia tidak akan bicara sembarangan.Karena tidak ada hal lain lagi, mereka pun menutup panggilan telepon.Elena menoleh untuk melihat kantor CEO sembari mengangkat alisnya. Dia mengambil dokumen, lalu berjalan ke kantor.Bourne sedang menelepon.Elena meletakkan dokumen itu. Bourne membuka dokumen tersebut sambil berbicara di telepon, membaca sekilas, lalu menandatanganinya."Aku akan menjemputmu sekitar jam enam sore, Nona Janine." Bourne menunggu jawaban dari ujung telepon, kemudian menutup panggilan telepon, menyerahkan dokumen ter
"Suka." Elena memindahkan bawang putih yang tidak terlalu dia sukai ke dalam mangkuk Nathan sembari tersenyum. "Aku benar-benar menyukai Tuan Nathan."Nathan menunduk, melihat bawang putih yang diberikan oleh Elena yang tidak terlalu menyukainya.Dia berkata dengan santai. "Saat kamu menjawab kamu menyukaiku, kamu memberikan bawang putih yang kamu kurang sukai kepadaku.""..."Elena segera introspeksi. Dia memonyongkan bibirnya. "Cup, cup."Nathan melihat gerakan bibir Elena yang seperti burung pelatuk, kemudian terkekeh.Tangan besar Nathan terulur untuk menarik Elena, kemudian dia mencium bibir merah Elena.Tatapan Nathan yang dalam tertuju pada wajah Elena, dia berkata sambil tersenyum. "Tuan Nathan juga menyukai Elena."...Tadi malam, Elena membaca data Keluarga Bonwell yang diberikan oleh Jeffry.Elena punya ide.Akan tetapi, dia masih sedikit ragu dengan ide ini.Belakangan ini, Elena meminta pengawalnya untuk mengikutinya ke Jepson ketika dia pergi bekerja.Bourne tidak masuk k
Briana menunduk. 'Tidak ada yang bisa merebut ayah dari anakku.'Setelah Emily mengakhiri panggilan telepon dengan Briana, dia pergi untuk membayar tagihan.Ketika dia mendengar kasir mengatakan bahwa tagihannya sudah lunas, dia pun kepikiran Elena.Emily kembali ke rumah, kemudian melihat suaminya yang sibuk telah tiba di rumah.Mario melihat-lihat penampilan Emily, termasuk kalung, anting-anting dan riasannya yang kuat.Dia meletakkan cangkir teh yang ada di tangannya. "Kamu menghadiri acara apa hari ini?"Emily duduk di sebelah Mario. Dia tidak berniat menyembunyikannya dari Mario, jadi dia menceritakan apa yang dia katakan kepada Elena hari ini.Tak disangka begitu dia selesai berbicara, dia mendengar Mario memarahinya. "Sembarangan! Kenapa kamu nggak memberitahuku tentang ini sebelumnya?"Emily memelototinya. "Kenapa kamu bersikap galak?"Mario merendahkan suaranya, berbisik, "Tahukah kamu siapa pacar Nona Elena? Tuan Nathan.""Hah?!" seru Emily dengan suara rendah, agak terkejut.
Nathan menutup panggilan telepon Mario yang berisi permintaan maaf, kemudian dia berjalan ke dapur.Nathan berdiri di belakang Elena, memeluk pinggangnya. "Mario baru saja menelepon untuk meminta maaf."Nathan melihat telur di panci kecil sambil mengangkat sebelah alisnya. "El-el, bukankah tadi kita sudah makan?"Mereka berdua baru saja selesai makan.Tangan besar Nathan menyentuh perut Elena. "Kamu masih lapar?"Telapak tangan yang ada di perut Elena terasa hangat."Nggak." Elena berdeham, merasa sedikit bodoh.Namun, dia lanjut berkata, "Nathan, air ini awalnya dingin, tapi sekarang menjadi hangat, nanti ia akan menjadi panas, lalu bagian tengah telur akan matang."Elena merasa agak malu setelah selesai berbicara.Nathan yang tiba-tiba mendengar sesuatu yang tampaknya penuh dengan kebenaran filosofis pun memuji dengan tegas dan bijaksana. "El-el memang hebat, wanita yang berbakat."Elena, "..."Jari-jari kaki Elena ingin menekuk saking malunya.Dia menundukkan kepalanya. "Aku bukan i