Perjalanan dengan kereta itu makan waktu dua jam.Selama satu jam, Cecilia berusaha menaklukkan pikiran-pikiran yang berteriak rusuh di dalam benaknya dengan menikmati pemandangan sambil mendengarkan musik.Setelah amarahnya benar-benar padam dan hatinya sudah tenang kembali, Cecilia menengok ke arah Marcus yang juga terus mengawasinya.Pandangan mereka bertemu.Cecilia menghela napas berat melihat wajah Marcus yang tampak suram. Mata Marcus dipenuhi penyesalan dan kekhawatiran.Bunga yang biasanya mekar dengan percaya diri itu kini terlihat layu.Cecilia pun merasa iba. Cecilia bangkit dan kembali ke kursinya di samping Marcus.“Sayang …” bisik Marcus sedih. “Maafkan aku …”Cecilia tersenyum dan mengangguk.“Aku juga minta maaf. Pemandangan di luar sana bagus sekali.” Cecilia meraih tangan Marcus, lantas memulai obrolan ringan. “Hatiku jadi tenteram melihatnya. Mau mendengarkan musik bersamaku?”Marcus mengangguk. Cecilia memasang earphone nirkabel di telinganya dan di telinga Marcus
Setelah empat hari tiga malam liburan di vila, mereka kembali ke apartemen mereka pada hari Minggu pagi. Pekan liburan mereka yang penuh kejutan dan gairah telah berakhir. Pada hari Senin, Marcus kembali bekerja, sementara Cecilia harus bertemu Dr. Choi untuk melakukan pemeriksaan rutin.“Hmmm, aneh. Anda tampak lebih lelah dibanding minggu lalu. Apa Anda dan suami Anda mengikuti saran saya?” tanya Dr. Choi.“Sebenarnya, Dokter, pekan lalu kami melakukan hubungan intim beberapa kali.”“Hm.” Dr. Choi bergumam. “Memang bukan itu penyebab Anda mengalami kelelahan yang cukup parah seperti ini. Menurut saya, Anda bekerja terlalu keras. Bukan secara fisik, tapi mental Anda.”Cecilia mengangkat alis dan menatap Dr. Choi bingung.“Sepertinya … Anda memaksakan diri melakukan hal-hal yang tidak Anda senangi … dan berpura-pura menyukainya,” ujar Dr. Choi.Tebakan Dr. Choi tepat sekali, membuat Cecilia tersentak.“Jika dilihat dari betapa berbedanya karakter Anda dan suami Anda, pastilah awal-awa
Perjamuan akbar itu dihadiri dewan komisaris dan pasangan mereka pada jam makan malam. Ada pula beberapa tamu yang bukan komisaris Wong Enterprise yang diundang sebagai upaya Marcus meluaskan jaringan sosial serta bisnis.Pada dasarnya ini adalah sebuah pesta gastronomi kaum sosialita. Ada tiga chef ternama yang diberikan tanggung jawab menyediakan hidangan istimewa, yakni chef khusus masakan Asia, chef khusus masakan Barat, dan chef khusus pastry (pattisier).Kedua sekretaris Marcus, Hana dan Daniel, telah melakukan pekerjaan luar biasa dalam mempersiapkan pesta ini.Berdiri di sisi Marcus di pintu masuk ballroom hotel ketika menyambut para tamu yang berdatangan, Cecilia merasa sangat gugup.Para tamu yang menghadiri pesta itu membuat Cecilia minder. Semuanya tampil mempesona, berkarisma, dan mereka menakutkan, seolah siap menginjak-injak kehormatan Cecilia yang bukan siapa-siapa dengan sindiran halus.Krystal dan kedua orang tuanya juga datang.Krystal membawa teman kencannya. Pria
Setelah menikah, bagi Marcus, bangun lebih awal sebelum Cecilia membuka mata memberikan Marcus suatu kepuasan tersendiri.Marcus baru akan beranjak dari tempat tidur setelah puas mengamati Cecilia yang masih lelap di sisinya.Kebiasaan itu terasa seperti suatu keharusan, seperti meneguk secangkir kopi sebelum berangkat kerja, itu menyiapkan mentalnya untuk menghadapi kesibukan yang menjauhkannya dari Cecilia selama dia bekerja.Pagi itu pun demikian. Cecilia tidur dengan lelap dalam pelukannya. Wajahnya yang polos tanpa riasan tampak sedikit pucat, namun kecantikannya tidak sedikit pun berkurang.Atau mungkin, kecantikan itu tidak lagi penting mempengaruhi suasana hati Marcus. Dia telah menyukai Cecilia, bagaimanapun penampilannya. Setiap kali dia memandang Cecilia, hatinya berselimut kehangatan yang begitu nyaman.Tetapi pagi itu rasanya agak berbeda. Marcus merasa enggan berangkat ke kantor. Entah kenapa.Marcus mengendus aroma tubuh Cecilia yang kini jadi semacam aromatherapy untuk
Setelah Marcus berangkat, Cecilia menghubungi Hana dan meminta sekretaris Marcus itu menemaninya ke mall. Itu hal yang tidak biasa. Cecilia tak pernah suka jalan-jalan kecuali jika Hana memaksanya.“Aku ingin membeli hadiah untuk suamiku.” Cecilia memberi alasan.“Tapi … bukankah seharusnya Nyonya beristirahat di rumah hari ini … setelah Nyonya begitu sibuk menjamu para tamu semalam?”“Suamiku juga lelah, namun dia tidak sempat istirahat,” kata Cecilia. “Karena itulah aku ingin membelikannya suplemen, juga aksesori kecil yang bisa dia bawa kemanapun dia pergi.”“Waaah, Nyonya dan Tuan jadi semakin mesra saja.” Hana terkekeh girang. “Baiklah, mari kita belanja hari ini.”Cecilia pergi ke sebuah toko busana pria. Dia membeli sebuah bros dasi untuk Marcus. Ketika Cecilia hendak membayar, seorang ka
‘Sungguh bodoh ….’Marcus menenggak whiskey langsung dari mulut botol itu. Pria itu duduk di ruang tengah yang kosong dan hening.Marcus terdiam merenung. Wajah Cecilia terus terbayang di benaknya.Berbagai pikiran dan perasaan menghampirinya. Tapi, yang menjadi pertanyaan besar adalah, mengapa Cecilia selalu ingin kabur dari Marcus? Mengapa Cecilia begitu membenci Marcus?Perempuan itu begitu sulit dimengerti. Dan Marcus sendiri tak mengerti kenapa dia mendambakan perempuan sesulit itu. Padahal dia bisa mendapatkan selusin perempuan lain, yang lebih cantik, dan mudah ditaklukkan.Yang Marcus tahu … memandang Cecilia dan bersama dengannya … terasa bagai candu, bagai injeksi penenang bagi Marcus.Setiap kali Marcus dengar kata cinta, saat itulah dia lihat dengan jelas setiap hal yang berhubungan dengan Cecilia. Wajah Cecilia yang pucat dan terkadang merona, sikapnya yang dingin, pelukannya yang hangat. Suaranya yang agak serak, caranya bicara, derai tawa serta tangisnya.Marcus sudah b
Cecilia dan Travis memang sudah lama tidak bertemu, bahkan sejak Cecilia menikah dengan Marcus. Tapi, suasana hati Cecilia setiap kali melihat Travis masih tidak berubah. Cemas, takut, yakin bahwa kedatangan pria itu membawa kabar buruk.“Jadi … karena alasan apa … Anda menemui saya di sini?” tanya Cecilia gugup.“Ah, Cecilia, jangan ketus begitu kepadaku! Cobalah sedikit bersikap manis! Aku kan orang yang sudah menyelamatkanmu dari Krystal!” Travis berongkang-ongkang kaki. “Aku sudah sediakan kau tempat tinggal! Lalu aku buat Krystal dan suamimu berhenti mengusikmu! Aku juga tidak pernah menuntutmu untuk lekas melunasi utangmu!”Sepertinya Travis memang sengaja mengeraskan suaranya, karena tahu Bibi Man dan Ting-Ting mengawasi percakapannya dengan Cecilia dari balik meja kasir.“Huh, sudah kuduga, perempuan itu memang punya banyak masalah!” bisik Bibi Man pada putrinya. “Ternyata dia kabur dari suaminya!”Ting-Ting tidak menyimak apa yang dikatakan ibunya. Perhatiannya tertuju penuh
Cecilia tidak berani memberi tahu Jackson bahwa dia sudah tidak bekerja di restoran Paman Man lagi.Karena itulah, setelah Jackson berangkat kerja, Cecilia pun mencari pekerjaan dengan mendatangi setiap restoran, toko, ataupun penginapan yang dilewatinya.Dengan perutnya yang begitu besar Cecilia berjalan belasan kilometer jauhnya di bawah terik matahari. Setiap pintu yang dia masuki hanya berakhir dengan penolakan.Sebenarnya tidak mengherankan jika tidak ada yang sudi menerimanya bekerja.Cecilia sedang hamil tua dan akan segera melahirkan. Dia juga tidak punya dokumen identitas seperti KTP atau ijazah, dan satu-satunya kualifikasi yang dia punya hanyalah pengalaman bekerja di restoran Paman Man selama lima bulan.Pukul 1 siang, sang ibu hamil memutuskan untuk beristirahat dan memakan bekalnya di tepi jalan.Seperti tadi malam dan tadi pagi, siang itu pun Cecilia hanya makan bubur dan ikan asin. Usai menyantap bubur dingin yang sudah begitu cair, Cecilia menunduk, memandangi perutny
Pukul 10 malam, Marcus tiba di kamar tidurnya.Sejak Marcus memandangi wajah Cecilia yang terlelap di sofa, sebab tampaknya wanita itu tertidur kala sedang membaca buku sambil menunggu kedatangan suaminya.Dengan sangat hati-hati Marcus menggendong Cecilia, memindahkan wanita itu ke atas ranjang. Cecilia sedikit mengerang ketika Marcus meletakkannya. Dan tepat saat Marcus sedang menyelimutinya, mata wanita itu terbuka.“Sayang?” bisik Cecilia. “Kau sudah pulang?”Marcus tersenyum. “Apa aku membangunkanmu?”“Memang tadinya aku berniat untuk tidur sebentar.” Cecilia menguap. “Kau sudah makan?”“Tentu saja. Kau tampak lelah, Cecilia. Tidurlah kembali.” Marcus mengecup kening Cecilia dan mengusap pipinya.“Tapi aku belum makan,” keluh Cecilia. “Dan aku lapar.”“Oh.” Marcus tersentak kaget. “Mau kubuatkan sesuatu?”Cecilia meringis dan menganggukkan kepala.“Baiklah, ayo.” Marcus mengangkat ketiak Cecilia, menggendong sang istri di depan. Marcus berjalan ke arah pintu sambil mencumbui Ceci
Bergeming di tempatnya berdiri, Marcus tertegun menyaksikan kericuhan di ruang sidang usai tuan hakim memutuskan dirinya tak bersalah dan bebas.Setelah polisi membawa Travis, Jerry dan Krystal pergi untuk penyelidikan, Cecilia bergegas menemui suaminya.Cecilia pun berlari ke dalam pelukan Marcus. Air mata wanita itu berderai. Mereka bercumbu singkat, lalu sambil memandang wajah istrinya, Marcus tampak kebingungan.“Cecilia … kau baik-baik saja? Mengapa kau datang bersama Travis? Dan … apa yang baru saja terjadi?” Marcus bertanya gugup.“Kebakaran di rumah kita terjadi karena Travis. Dia juga menculikku dan Olivia malam itu. Namun, selama Travis menyekap kami di rumahnya, aku menggunakan kesempatan itu untuk mengumpulkan bukti-bukti kejahatannya,” terang Cecilia tegas.Marcus terpana mendengarkan ucapan istrinya.Lantas Cecilia melanjutkan, “Pada saat Jackson menemuiku semalam, aku langsung menghubungi detektif pribadiku dengan menggunakan ponsel Jackson. Aku minta Jackson menjelaska
Empat hari kemudian.Tubuh Cecilia menggigil ketika ia melihat secarik kertas yang disodorkan Travis ke arahnya. Cecilia tahu isi kertas itu. Kertas itu adalah surat permohonan cerai yang harus dia tandatangani, syarat yang harus dipenuhi, jika dia ingin melihat persidangan Marcus.Travis menunggu dengan tidak sabar.Travis menggebrak meja. “Ayolah, Cecilia, berikan tanda tanganmu! Jangan buang-buang waktu! Sidangnya dimulai satu jam lagi!”Hari ini Travis juga harus hadir di persidangan itu sebagai saksi.“Kita tidak boleh terlambat datang, bukan?”“B-baiklah ….” Dengan tangan gemetar Cecilia meraih pulpen dan membubuhi kertas itu dengan tanda tangannya. “A-aku sudah melakukannya ….”“Jackson!” Travis memanggil Jackson, yang kini menjadi tangan kanannya. “Mari kita berangkat!”“Ya, Tuan.” Jackson membungkuk dan melirik Cecilia.Jackson menyaksikan bagaimana Travis meraih tangan Cecilia dengan kasar dan menyeret wanita itu ke mobil. Sejujurnya Jackson merasa sangat iba dan sangat bers
Marcus yang sedang berduka memikirkan nasib istri dan anaknya, tiba-tiba mendapat kejutan baru lagi, kali ini dari kantor pengacara Li & Associates.Seperti yang sudah Cecilia wanti-wanti sebelum Marcus kembali dari Guangzhou, Li & Associates yang diberikan tanggung jawab penuh oleh CEO yang sekarang menjabat (Travis) untuk merombak ulang manajemen di Wong Enterprise, dikabarkan oleh media bahwa mereka ‘telah menemukan kecurangan CEO terdahulu (Marcus)’.Sekelompok jaksa mendatangi tempat di mana Marcus menetap selama rumahnya direnovasi pasca kebakaran. Mereka datang dengan membawa surat perintah penyidikan. Artinya, Marcus telah ditetapkan sebagai tersangka, atas kasus penggelapan dana pegawai.“Anda sebagai bos telah dengan sengaja melakukan tindakan korupsi, seperti memotong gaji pegawai tanpa alasan yang sah atau menggunakan gaji pegawai untuk kepentingan pribadi!” Begitulah yang disampaikan kepala jaksa kepada Marcus. “Berdasarkan Pasal 3 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi, And
Di balik kabut tebal dan pepohonan lebat, mansion keluarga Wong yang telah berusia lebih dari satu dasawarsa berdiri megah dan gagah, terpencil dari keramaian kota. Kemegahannya kini diselimuti asap hitam pekat, menandakan kobaran api yang melahap habis bangunan megah tersebut.Suara sirine pemadam kebakaran memecah kesunyian malam, membawa para petugas ke tempat kejadian. Api berkobar dengan ganas, melalap setiap sudut mansion. Asap tebal menyelimuti area, menyulitkan upaya pemadaman.Para petugas berjibaku melawan api, berusaha menyelamatkan apa pun yang masih bisa diselamatkan. Namun, upaya mereka terhambat oleh struktur bangunan yang tua dan rapuh, serta kondisi yang gelap dan penuh asap.Setelah berjam-jam berjuang, api akhirnya berhasil dipadamkan. Namun, mansion yang dulunya megah kini hanya tinggal puing-puing yang menghitam.Keesokan paginya, seorang detektif bernama Victor Huang ditugaskan untuk menyelidiki kasus kebakaran ini. Detektif Huang memiliki reputasi yang baik dala
Selama Marcus jauh dari rumah untuk mengusut kasus pembunuhan Mikey Han, Marcus selalu menghubungi Cecilia setiap malam, untuk memastikan kondisi di rumah mereka aman.Marcus juga telah memastikan bahwa keamanan di kediaman Wong dijaga ketat, mengingat bahwa pembunuh Mikey Han juga mengincar nyawa Marcus, dan mungkin nyawa keluarga Marcus.Sekelompok bodyguard profesional bertugas menjaga kediaman Wong 24/7. Mereka terlatih dalam berbagai teknik bela diri dan penggunaan senjata api. Bodyguard ini selalu berpatroli di sekitar rumah, baik di dalam maupun di luar. Mereka juga memantau kamera pengawas dan siap merespons setiap tanda-tanda bahaya. Bodyguard ini juga terhubung dengan pusat kendali yang dilengkapi dengan sistem alarm dan komunikasi canggih.Jaringan kamera pengawas yang canggih dipasang di seluruh bagian rumah, baik di dalam maupun di luar. Kamera ini dapat merekam gambar dan suara dengan kualitas tinggi, bahkan dalam kondisi minim cahaya. Rekaman kamera pengawas disimpan di
Tiga minggu kemudian setelah kematian Mikey Han atau Han Tae-Sung, kegemparan dan kepanikan terjadi di Yusan Developers.Jay Kim, yang seharusnya menggantikan Mikey menjabat sebagai presiden komisaris Yusan Developers, tiba-tiba ditangkap oleh Interpol dan FBI di Hawaii dengan tuduhan mendalangi beberapa kegiatan ilegal di Amerika.Lalu, di rapat direksi, muncul orang baru yang benar-benar asing.Perut buncit orang itu sangat maju seperti wanita hamil yang tak kunjung melahirkan. Kening dan telapak tangannya selalu berkeringat. Segelintir helai uban di atas kepalanya disisir menyamping untuk menutupi botaknya yang tak merata.Matanya yang kecil terselip di antara kelopak yang tebal penuh lemak. Hanya dengan melihat matanya saja Marcus Wong langsung tahu orang itu bukanlah orang yang bisa dipercaya. Mata yang sungguh licik dan mesum.Orang itu, Don Choi, memiliki 30% saham Yusan. Hal itu menjadikannya pemegang saham terbesar nomor satu di Yusan. Pemegang saham terbesar nomor dua adalah
Di dunia yang terancam oleh kekuatan jahat dan bahaya tak terduga, masih dapat ditemukan para individu luar biasa yang ditakdirkan untuk bersatu. Itu adalah misi awal Robert dan Oskar mengumpulkan pasukan mereka. Mereka adalah para avengers, masing-masing memiliki kekuatan dan kelemahan unik, dan mereka berasal dari latar belakang yang berbeda.Pertemuan pertama mereka penuh dengan kekacauan dan kebingungan. Para calon anggota pasukan rahasia Robert dan Oskar, yang saat itu masih belum saling mengenal, sebagian besar diambil dari jalanan. Mereka terbiasa bekerja sendiri-sendiri, namun Robert dan Oskar memberikan mereka berbagai misi untuk menyatukan perbedaan mereka dan membuat mereka saling mendukung dan bekerja sama.Pertempuran sengit antar gangster dan penjahat melanda berbagai kota. Oskar memimpin pasukan, dibantu oleh Robert yang gesit di belakang layar. Meskipun mereka memiliki kekuatan luar biasa, para Avengers hampir kewalahan oleh jumlah gangster yang tak terhitung jumlahnya
Awal sakit hati Robert terhadap para penguasa dan para pemimpin militer adalah setelah dia mengamati penderitaan rakyat. Rutin Robert hilir-mudik mengunjungi teman-teman misteriusnya di berbagai distrik abu-abu ataupun distrik lampu merah. Robert pun betah menginap berhari-hari di rumah para “kamerad”-nya dan mulai terobsesi dengan literatur-literatur sayap kiri.Distrik-distrik itu begitu padat dan pengap. Hiruk-pikuk khas perkampungan kumuh perkotaan acap membuat Robert senewen. Dengan was-was ia mengikuti kawannya menelusuri gang-gang sempit yang kotor, becek, dengan bau sampah dan tinja tak putus-putus menusuk hidung.Bau busuk itu menembus masker yang selalu Robert pakai untuk menyamarkan wajahnya. Di sepanjang gang-gang yang ia dan kawannya lewati, orang-orang bertampang sangar dan bersuara nyaring melakukan berbagai aktivitas sehari-hari, tampak begitu semarak sekaligus menegangkan.Dari beranda sebuah rumah petak terdengar keributan. Seorang perempuan tua berkelahi dengan seor